02

"Maafkan saya Pak,tapi apa--

"Saya bukan bapakmu",ketus Kenzo.

"Maaf saya--

"Lihat!",ujar Kenzo mengarahkan dagunya pada alat pel yang masih bersandar pada sofa.

Deg

"Mampus...bisa dipecat aku",batin Andin.

"Pak...eh--bos saya minta maaf atas kesalahan saya.Saya janji ini tak akan terulang lagi",jawab Andin yang memiliki rencana lain agar bisa dekat dengan bosnya ini.

"Baiklah kali ini saya maafkan,jika teru--

"Gak akan bos",jawab Andin.

"Singkirkan alat itu dan--bikinkan saya kopi.Gak pakai lama",ujar Kenzo.

"Dasar bos... seenaknya bilang gak pake lama,dia pikir bikin kopi itu gak memerlukan waktu apa agar rasanya pas",batin Andin mendumel.

"Jangan mengataiku",ujar Kenzo.

Deg

"Dasar cenayang...",batin Andin

"Saya bukan cenayang...",ketus Kenzo.

"Ha...?"

"Maaf bos,anda bisa baca pikiran seseorang?", tanya Andin yang gak ada takut takutnya dengan ekspresi dingin dan datar Kenzo

"Jadi benar kamu mengataiku cenayang?",jawab Kenzo menatap tajam Andin.

"Oh itu--Gak kok Pak,eh bos",kilah Andin.

"Cepat buatkan aku kopi, sekalian bawa alat tempurmu itu",ujar Kenzo yang kemarahannya hilang begitu saja melihat wajah polos Andin.

"Baik Pak,eh Bos",jawab Andin membawa alat pel yang tak sengaja ia tinggalkan.

"Hmmmm"

"Ck...aku kenapa tiba tiba banyak bicara seperti ini",batin Kenzo.

Tok tok tok

"Masuk..."

"Tuan Muda anda sudah ditunggu diruang meeting",ujar Tomy.

"Ya...baiklah...",jawab Kenzo berdiri dari duduknya.

Keduanya berjalan menuju ruang meeting karena hari ini Kenzo akan dipromosikan sebagai COO.Dengan langkah tegap pria itu menghipnotis para karyawati yang ia lewati.Meski memiliki raut wajah dingin dan datar namun pesona pria yang berusia 23 itu sangat memukau.

Sementara di suatu tempat seseorang sedang berdiri didepan pintu ruangan dengan sebuah baki berisi kopi.Gadis itu menunggu cukup lama karena tak ada sahutan dari dalam.

"Hai...kamu.Nagapain berdiri disitu?",ujar seseorang yang lewat.

"Saya mau mengantarkan kopi Buk untuk--

"Oh...Pak Kenzo baru saja ke ruang meeting",jawab orang itu.

"Hah?"

"Terimakasih Buk,infonya",ujar Andin beranjak pergi dengan hati mendumel.

"Mentang mentang bos seenaknya saja main perintah",sungut gadis itu kembali ke pantri.

"Kenapa tuh muka,kusut amat",ledek Anita yang baru saja memasuki pantri.

"Gak...gue lagi kesal aja",jawab Andin asal.

"Tuh kopi kenapa kamu bawa lagi kesini?",tanya Anita.

"Orangnya gak doyan kopi",jawab Andin ketus.

"Kamu kenapa, hum?,Gak biasanya deh ketus kayak gini", tanya sang sahabat dengan tatapan penuh selidik.

"Aku--

"Kerja... kerja,bukan malah curhat disini",ujar salah satu office girl memasuki pantri.

"Iya iya...",ketus Anita yang kesal dengan rekannya itu yang selalu saja main perintah.

"Lo...antar minuman ini ke ruang meeting",ujar office girl itu pada Andin.

"Lah... bukannya itu harusnya tugas Lo ya,kok malah nyuruh Andin sih",jawab Anita.

"Banyak bacot Lo,antar aja sana!",ujar office girl itu memberikan nampan berisi minuman pada Andin.

"Jangan mau Andin,ini tuh tugasnya dia",jawab Anita.

"Ck...gue lagi pusing nih,bantuin ya Andin",ujar office girl itu.

"Ya udah,sini",jawab Andin mengambil nampan itu dan membawanya pergi.

Office girl itu tersenyum jahat melihat kepergian Andin."Gue jamin setelah ini Lo akan dipecat dari sini",batin office girl itu.

"Lo rencanain sesuatu kan buat Andin",ujar Anita penuh selidik karena ia tau betul sifat dari rekan kerjanya itu.

"Apaan sih Lo,jangan suzon sama orang",jawab office girl itu.

"Awas aja Lo berbuat curang, ingat disini tuh ada cctv yang bisa melihat apa saja yang Lo kerjakan",ujar Anita.

Deg

"Makanya jangan macam macam Lo",ujar Anita melihat raut ketakutan di wajah office girl itu.

Dengan waktu bersamaan Andin membawa dengan hati hati nampan berisi minuman menuju ruang meeting.

Tok tok tok

"Masuk...!"

Ceklek

"Permisi Pak,mau mengantarkan minuman",ujar Andin dengan sopan.

"Silahkan!",jawab Kevin.

Andin meletakkan satu persatu minuman didepan para jajaran petinggi perusahaan dengan pelan.

"Maaf...saya tidak minum kopi,bisa ganti teh atau yang lainnya",ujar seseorang.

"Bisa Pak...",jawab Andin.

"Saya juga..."

"Dan saya juga..."

"Baiklah Pak...mohon tunggu",ujar Andin.

"Ya..."

"Tunggu...!"

Andin menghentikan langkahnya dan berbalik badan menatap orang nomor satu dikantor itu.

"Iya Pak..."

"Ganti semua minumannya dengan yang baru,tapi jangan kopi ya.Teh saja",ujar Kevin.

"Baik Pak.Maaf jika saya--

"Ya..."

Andin membawa kembali minuman itu dan menggantinya dengan yang baru.Gadis itu bekerja cukup cekatan.

***

Tring

"*Ada apa?", bisik Andin.

"Gimana?, berhasil?"

"Gak... orangnya dingin banget.Tapi gua akan pastikan bisa mendapatkan hatinya",jawab Andin.

"Semoga saja,waktu Lo tinggal 29 hari,jika gagal ya Lo berarti payah"

"Ya ya .. doakan saja",jawab Andin.

klik*

"Siapa?",tanya Anita.

"Eh...ini telfon dari ibu kos", bohong Andin.

"Oh... pulang yuk!",ujar Anita.

"Ayo..."

Sementara itu diruangannya Kenzo masih berkutat dengan beberapa berkas.Sedangkan Tomy sudah ia suruh pulang.Ia setelah ini berencana menjenguk Neneknya, yaitu Bibi Helena.

Selang beberapa menit akhirnya pria itu menyimpan semua berkasnya.Dan bersiap untuk pulang.

Pria itu melangkah menuju lift,namun saat pintu lift akan tertutup seorang karyawati berseragam office girl ikut masuk ke dalam lift yang sama.

Kenzo menatap heran gadis itu karena gadis itu memasuki lift khusus petinggi perusahaan.Sedangkan gadis itu tak begitu peduli dengan tatapan tajam Kenzo.

Ting

Pintu lift terbuka gadis itu keluar lebih dahulu, dikuti Kenzo dari belakang.

"Kau--

"Eh Pak Bos...anda juga baru pulang ",sapa gadis itu.

"Hmmmm"

"Saya duluan Pak Bos",ujar gadis itu.

"Tunggu.Kenapa kamu tak mengantarkan kopi ke ruanganku?",tanya Kenzo.

"Saya antar Pak Bos...tapi ruangan anda terkunci.Lalu bagaimana caranya saya masuk?.Kata karyawan lain anda diruang meeting",jawab gadis itu.

"Saya duluan Pak Bos,bye",ujar gadis itu tersenyum dengan manisnya.

Kenzo menghembuskan nafas panjang melihat kelakuan office girl nya itu.Ia memasang kaca mata hitamnya lalu berjalan menuju bassmen kantor.

Pria itu melajukan mobilnya menuju sebuah rumah sederhana milik sang Mommy.Ia sangat merindukan Neneknya yang sudah sakit sakitan karena faktor usia.

Tak lama mobilnya berhenti disebuah rumah sederhana namun tapi.Daddynya mempekerjakan beberapa pelayan disini untuk melayani Neneknya yang sudah sepuh.

Daddy-nya ingin sekali Neneknya tinggal dikediaman Aditama namun wanita sepuh itu menolak karena tak mau meninggalkan rumah sederhananya.

"Tuan muda...", sapa pelayan.

"Hmmm... Dimana Nenek?",tanya Kenzo.

"Ada dikamarnya Tuan",jawab pelayan.

Kenzo melangkah menuju kamar milik sang Nenek.

"Nenek..."

Bibi Helena yang sedang duduk melamun menatap keluar jendela memalingkan kepala menatap sang cucu yang berdiri diambang pintu.

"Kenzo..."

"Nenek apa kabar?", tanya Kenzo mendekati sang Nenek.

"Baik Nak,kapan pulang, hum?", jawab Bibi Helena.

"Tadi pagi Nek...aku merindukanmu Nek", ujar Kenzo memeluk sang Nenek begitu erat.

"Nenek juga",jawab Bibi Helena.

"Dua hari yang lalu Kanza dengan Mommymu kesini meminta Nenek untuk tinggal bersama kalian",ujar Bibi Helena.

"Lalu..."

"Nenek ingin disini Kenzo,hanya sesekali Kanza menginap disini menemani Nenek",jawab Bibi Helena.

"Nenek..."

...****************...

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

emang foto copy kevin banget ini mah 🤣🤣

2024-09-12

0

Ana

Ana

😁😁😁😁

2024-09-12

0

Ana

Ana

🤣🤣🤣🤣

2024-09-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!