15

"Kenapa?,kamu tidak tahu?",tanya Kenzo.

Andin menggeleng pelan."Aku memang tahu jika Mama memiliki sahabat bernama Ara.Tapi aku tak pernah tau orangnya karena Mama menyembunyikan keberadaanku dari dunia luar",jawab Andin menatap keseluruhan rumah mewah itu.

"Aku bisa membantumu untuk mendapatkan semua hakmu yang di rampas oleh Tantemu",ujar Kenzo.

"Sungguh?, tapi bagaimana caranya jika mereka menyembunyikan surat wasiat itu", lirih Andin.

"Serahkan padaku, tapi kamu mulai besok bekerja bekerja sebagai sekretarisku agar kamu bisa belajar mengelola perusahaan.Dan juga kamu harus kuliah",ujar Kenzo.

"Apakah aku bisa?", tanya Andin.

"Jika kamu mau belajar",jawab Kenzo.

Andin melangkah menuju sebuah dinding dimana ada foto kedua orangtuanya.Gadis itu menatap foto itu dengan mata berkaca-kaca.

"Ma...Pa Andin rindu"lirih Andin mengusap air matanya.

"Mareka sudah tenang dialamnya.Tugasmu mendoakan mereka",ujar Kenzo.

"Ya...",jawab Andin menyunggingkan senyumannya.

"Mau tinggal disini?", tanya Kenzo.

Andin menggeleng pelan."Tidak...aku nyaman dengan rumah peninggalan Mamaku",jawab Andin.

"Baiklah...mau melihat ruangan dirumah ini?", tanya Kenzo.

"Aku gak akan kuat Pak, kepergian mereka membuatku merasa hancur Pak",jawab Andin.

"Aku mau pulang", lirih Andin.

"Ayo...",ujar Kenzo berjalan lebih dahulu meninggalkan Andin tampak masih memandangi isi rumah itu.

Andin mengikuti Kenzo yang lebih dulu keluar dari rumah itu.

Andin memasuki mobil Buggati La Voiture Noire milik Kenzo.Pria yang dingin serta datar itu membuat seorang Andin ingin sekali menaklukan pria itu.Kali ini dengan niat berbeda yaitu ia menyukai pria itu.

"Kamu sangat tampan Pak Kenzo",batin Andin menatap Kenzo yang fokus pada jalanan.

"Berhenti menatapku Andini", ujar Kenzo.

"Eh Pak, anda--

Andin membuang muka karena malu ketahuan menatap Kenzo.Sungguh saat ini muka sudah seperti kepiting rebus.

"Mau makan?",tanya Kenzo.

"Eh...eng-enggak Pak,sa--

"Kita makan siang dulu",ujar Kenzo membawa mobilnya memasuki kawasan restoran.

"Ayo turun...!",ujar Kenzo yang turun lebih dahulu.

"Mimpi apa aku semalam satu mobil dengan Pak Kenzo dan sekarang makan siang bersama", batin Andin berteriak senang lalu turun dari mobil mewah itu.

Andin mengikuti langkah Kenzo yang membawanya masuk ke dalam restoran itu dengan hati yang sangat senang.Berduaan dengan Kenzo adalah impiannya yang selama ini mengagumi pria tampan nan dingin itu.

Kenzo memasuki ruangan VIP restoran itu dikuti Andin.Pria itu duduk dan membuka buku menu yang terletak diatas meja.

Andin ikut duduk tepat didepan Kenzo, gadis itu hanya diam menatap ruangan itu dengan seksama. Baru kali ini ia memasuki restoran dengan layanan VIP.Meski dulunya ia hidup dalam kemewahan namun kedua orangtuanya mengajarkan kesederhanaan kepadanya karena tak selamanya mereka hidup dalam kemewahan.Dan semua didikan itu berguna saat ini ketika ia tak lagi bisa menikmati harta kekayaan peninggalan kedua orangtuanya.

"Selamat siang Tuan dan Nona, mau pesan apa?",sapa pelayan itu ramah.

"Mau pesan apa?",tanya Kenzo datar pada Andin.

"Disamakan saja Pak",jawab Andin.

"Hmmmm..."

Kenzo memesan makanan yang ia inginkan dia porsi dengan dua minuman yang sama.Pria itu fokus pada layar ponselnya sedangkan Andin sibuk dengan pikirannya.

Tak lama pesanan mereka datang,kedua makan dalam diam.Hanya sesekali Andin melirik cara pria itu makan.

"Tampan...", batin Andin menatap Kenzo yang tampak lahap memakan makan siangnya.

"Kamu tidak akan kenyang hanya dengan menatapku Andini,makanlah makananmu",ujar Kenzo tanpa menatap Andin.

"I-iya",jawab Andin gugup karena untuk kesekian kalinya ia ketahuan menatap pria itu.

Kenzo mengulum senyumanya melihat gadis dihadapannya itu.

***

"Terimakasih Pak,sudah mengantar saya",ujar Andin saat keluar dari mobil Kenzo.

"Hmmmm"

Kenzo melajukan kembali mobilnya meninggalkan Andin yang menatap kepergiannya dari depan rumah gadis itu.

"Duar... dari mana,hum?",ujar Anita mengagetkan Andin yang tampak melamun.

"Eh Nit kamu sudah pulang?", tanya Andin.

"Ya...", ketus Anita.

"Maaf ya Nit tadi aku--

"Katanya ke toilet, aku tungguin sampai setengah jam kamu gak balik lagi.Dari mana?",tanya Anita.

"Oh itu...tadi aku dapat telfon dari kak Alea.Maaf ya",bohong Andin.

"Hmmmm"

"Mana sepatunya?",tanya Andin.

"Tuh...", tunjuk Anita pada paper bag yang terletak di atas meja yang ada di teras rumah Andin.

"Aku mau lihat.Beli berapa?", tanya Andin.

"Ya mahal dikit sih tapi agak apa aku sudah lama ngincar sepatu itu dan setelah menabung cukup lama akhirnya kesampaian juga",jawab Anita.

"Kamu nabung hanya untuk beli sepatu?",tanya Andin.

"Huummm"

"Anita... orang tuh nabung untuk masa depan buka beli beginian",jawab Andin.

"Hehehehe... sesekali gak apa Ndin,jarang juga aku beli barang kayak beginian",ujar Anita terkekeh pelan.

"Ya sudah terserah kamu",jawab Andin.

"Nit..."

"Ya ada apa?",tanya Anita.

"Besok aku gak kerja bareng kamu lagi",jawab Andin.

"Kenapa?, kamu dipecat?",tanya Anita panik.

"Bukan,aku diminta Pak Kenzo untuk jadi sekretarisnya",jawab Andin.

"What?",pekik Anita.

"Kamu gak bercanda kan Ndin",tanya Anita.

"Ya enggaklah Nit",jawab Andin.

"Aaa... selamat ya,gajian traktir ya",ujar Anita.

"Baiklah...",jawab Andin.

"Ayo masuk!",ujar Andin membawa sahabatnya itu masuk kedalam rumah.

Sedangkan dikediaman Aditama Kenzo baru saja memasuki rumah itu.

"Nah....Mom tuh orangnya!",ujar Kanza menunjuk Kenzo.

"Kenzo..."

"Ya Mom...",jawab Kenzo menghampiri sang Mommy.

"Dari mana,katanya kamu ninggalin adik kamu di toko",ujar Ara.

"Dia kan datang sendiri Mom",jawab Kenzo.

"Aku tadi diantar Kak Darren, Kenzo",jawab Kanza.

"Mana aku tau",jawab Kenzo.

"Dari mana sayang?", tanya Ara.

"Ada sedikit urusan Mom",jawab Kenzo.

"Oh..."

...****************...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***