POV Arvin

Nama ku Arvin Evano, aku hanya seorang lelaki biasa yang kebetulan memiliki nasib yang baik.

Awalnya aku bekerja di sebuah perusahaan sebagai pegawai biasa.

Sebulan bekerja di situ, aku sudah bisa menaklukkan hati atasan ku dengan kinerja ku yang baik. Hingga akhirnya aku naik jabatan menjadi Manajer Marketing.

Beberapa bulan bekerja, akhirnya aku mengetahui bahwa atasan ku tersebut menyukaiku. Perhatian nya pada ku tidak seperti layaknya atasan dan bawahan nya. Dia selalu memperlakukan ku dengan spesial.

Atasan ku tersebut adalah anak dari pemilik perusahaan tempat ku bekerja, yang bernama Alexa Olivia.

Pada suatu hari, Alexa mengakui bahwa dia menyukai ku. Bahkan dia juga mengatakan ingin menikah dengan ku.

Ku akui memang aku memiliki wajah yang tampan.

Pernyataan itu membuat ku terkejut, bagaimana tidak? Alexa seorang pewaris tunggal perusahaan tempat ku bekerja meminta untuk menikahinya.

Aku juga menyukai Alexa, dia cantik dan sangat perhatian pada ku.

Kalau boleh jujur, sebelumnya aku tidak memiliki pikiran untuk menikahinya, aku sadar diri tidak pantas bersanding dengan nya.

Setelah aku memikirkan nya, akhirnya aku pun setuju menikah dengan nya.

Kenapa aku harus menolak seorang wanita kaya yang sukses? Dia juga cantik, tidak ada salahnya kan.

Akhirnya kami menikah, kami mengadakan pesta yang sangat besar.

Bahkan kebanyakan tamu undangan merupakan dari kalangan pengusaha.

Semua yang mempersiapkan pesta tersebut adalah keluarga Alexa.

Ya, aku hanya mempersiapkan diri saja, tanpa harus melakukan apa pun dan mengeluarkan uang sepeser pun.

Ibu dan kedua adik perempuan ku sangat bahagia karena aku menikahi seorang wanita kaya.

Aku memang sudah tidak memiliki Ayah, Ayah ku meninggal sejak aku masih berumur lima tahun.

Sejak itu ibu banting tulang bekerja untuk membesarkan ku beserta kedua adik perempuan ku.

Aku yang memang sangat menyayangi ibu, bertekat untuk merubah nasib.

Hingga pada akhirnya impian ku pun terwujud.

Awal pernikahan, aku memang bahagia. Tapi setelah beberapa bulan menikah akhirnya aku mengetahui seperti apa karakter Alexa.

Ya, dia hanya seorang wanita egois, keras kepala, dan juga kasar.

Setahun setelah pernikahan kami, akhirnya Alexa hamil. Tentunya aku sangat bahagia, karena aku sudah sangat ingin memiliki seorang anak.

Ketika usia kandungan Alexa berusia lima bulan, Alexa mengalami kecelakaan tunggal ketika hendak pergi menemui teman-teman nya untuk hang-out di sebuah Kafe.

Kecelakaan itu menyebabkan kami harus kehilangan calon anak kami yang sudah kami tunggu hampir satu setengah tahun.

Dan yang paling membuat ku terpukul adalah kami harus merelakan rahim Alexa di angkat.

Dokter menjelaskan bahwa kecelakaan itu menyebabkan Plasenta Akreta, yang mana plasenta masuk ke dalam endometrium yang dalam dan tak bisa di lepas.

Kami harus mengikhlaskan nya dan tidak memiliki harapan lagi untuk mempunyai anak, seketika itu juga dunia ku hancur.

Enam bulan kemudian, Alexa menyarankan ide gila yang membuatku tak habis pikir. Dia meminta ku untuk menikahi wanita lain hanya untuk memberikan kami keturunan.

Dan Ibu pun sangat mendukung keputusan Alexa tersebut, karena memang Ibu sudah sangat menginginkan seorang cucu.

Awalnya aku keberatan dan menolak ide gila mereka tersebut. Tapi setelah ibu berusaha keras membujuk ku, akhirnya aku menyetujuinya.

Suatu hari aku makan siang dengan klien di sebuah restauran, dan saat hendak ingin ke toilet, tidak sengaja aku menabrak seorang wanita sehingga membasahi baju nya yang terkena tumpahan jus yang sedang ia pegang.

Aku lekas meminta maaf dan memberikan sapu tangan padanya.

Dia menerimanya, bahkan dia juga meminta maaf karena merasa itu juga salah nya.

Aku melihat wanita yang tidak sengaja ku tabrak tadi duduk di meja yang tepat berada di depan ku.

Ternyata dia tidak sendiri, dia bersama seorang pria yang sangat aku kenal. Pria itu bernama Andra, seorang pengusaha sukses yang sangat di kenal banyak orang. 'Apa mungkin dia kekasihnya?' Gumam ku di hati.

Selama berada di restauran tersebut, aku selalu memandangi wajahnya.

Jujur dia sangat cantik dan berwajah teduh, senyum nya yang sangat menawan dengan lesung pipit di kedua pipinya mampu menarik perhatian ku.

Terkadang ketika pandangan kami bertemu, dia pun tersenyum ramah padaku. Aku pun semakin penasaran dengan nya, dan sangat ingin mengenalnya.

Aku melihat sepertinya mereka sudah selesai makan dan akan pergi, ketika Pak Andra pergi ke kasir lekas aku mendekati wanita itu dengan tujuan meminta nomor nya. Pikir ku tidak salah mencobanya. Akhirnya aku berhasil mendapatkan nomor nya.

Sebulan setelah pertemuan kami di restauran, kami rajin saling bertukar pesan. Aku pun mengetahui nama wanita tersebut adalah Vania Clarista.

Aku seperti mempunyai peluang saat mengetahui Vania belum memiliki kekasih. Saat itu dia hanya kebetulan menemani Pak Andra atasan nya makan siang di restauran.

Dari tatapan Pak Andra memandang Vania, aku tahu bahwa dia menyukai Vania.

Aku berniat menjadikan Vania istri kedua ku, sesuai dengan rencana ku dan Alexa.

Aku mengatakan pada Alexa bahwa aku sudah menemui wanita untuk di jadikan madu nya.

Tentunya tanpa sepengetahuan Vania, sebab aku yakin Vania tidak akan setuju di jadikan istri kedua.

Aku menunjukkan foto Vania pada Alexa, awalnya Alexa tidak setuju kalau Vania menjadi madunya dengan alasan Vania terlalu cantik, dia takut kalau aku benaran jatuh cinta pada Vania.

Tapi aku berusaha menyakinkan Alexa kalau hal itu tidak akan terjadi karena aku hanya mencintai Alexa seorang.

Walau sebenarnya aku tidak terlalu yakin hatiku tidak akan goyah apalagi melihat Vania yang sangat cantik, baik  dan juga lugu.

Akhirnya Alexa pun menyetujui nya dengan syarat jika Vania sudah melahirkan, aku harus segera menceraikan nya. Aku pun menyanggupi nya.

Dua bulan perkenalan kami, aku melamar Vania, dan Vania menerima lamaran ku.

Akhirnya kami hanya melakukan Akad nikah saja yang hanya di hadiri oleh keluarga ku dan keluarga Vania, kami juga menghadirkan beberapa saksi yang memang sudah kami bayar.

Aku sengaja meminta resepsi nya ditunda belakangan saja. Tidak mungkin aku mengundang semua kerabat dan keluarga sebab banyak yang sudah tahu aku sudah menikah dua tahun yang lalu.

Dan  Vania pun menyetujuinya, tanpa tahu maksud dan tujuan ku menikahinya.

Setelah aku menikahi Vania, Alexa sering cemburu buta sebab aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan Vania.

Tidak mungkin aku lebih sering menginap di rumah Alexa karena itu akan membuat Vania curiga.

Sehingga dua kali dalam seminggu aku sengaja tidak bekerja agar bisa menemani Alexa. Tentu saja aku bisa begitu, sebab perusahaan itu milik keluarga Alexa. Dan itu sesuai permintaan Alexa sendiri.

Tiga bulan menikah, akhirnya Vania positif hamil. Alexa yang mengetahui kabar kehamilan Vania pun sangat bahagia, karena tak perlu berlama-lama harus bersandiwara.

Tapi, setelah beberapa bulan hidup bersama dengan Vania, aku mulai merasa nyaman padanya.

'Ada apa dengan ku? Apa aku benar-benar jatuh cinta pada Vania?' Gumam ku dalam hati.

Aku segera menepisnya, 'Tidak, itu tidak mungkin, mungkin itu hanya sekedar perasaan nyaman karena Vania selama ini benar-benar mengurusku dengan baik.

Memang dia adalah seorang istri yang lemah lembut, taat dan berbakti pada suami, sekali pun dia tidak pernah membantahku.

Tapi lama kelamaan aku benar-benar merasa sedih memikirkan tak lama lagi aku harus menceraikan nya, aku belum sanggup untuk berpisah darinya.

Lalu aku membuat alasan pada Alexa bahwa aku sangat menginginkan punya dua orang anak.

Calon anak ku yang akan lahir adalah perempuan, sehingga aku mengatakan ingin memiliki anak laki-laki juga.

Alexa sangat marah mendengar alasan ku, dia mengatakan itu hanya alasan ku saja. Dia menuduhku benar-benar sudah jatuh cinta pada Vania, sehingga belum siap untuk berpisah.

Aku berusaha menyangkal nya, dengan mengatakan ingin memiliki dua anak dan tidak mungkin mencari wanita lain lagi untuk memberikan ku anak yang kedua.

Akhirnya Alexa mengerti, dia menyetujuinya dengan sebuah syarat. Bahwa setelah Vania melahirkan, mereka harus menjadikan Alexa sebagai Baby sitternya. Agar dia bisa mengawasi ku lebih dekat.

Aku pun menyetujui nya, setidaknya aku masih punya banyak waktu dengan Vania.

Sebulan sebelum Vania melahirkan, Alexa membeli sebuah rumah mewah yang berada di kawasan elit. Untuk ku tempati dengan Vania, tentu dengan Alexa juga nantinya.

Vania sangat bahagia saat mengetahui aku membeli sebuah rumah.

Dan kami berencana akan pindah ke rumah tersebut secepatnya. Walaupun sebenarnya Vania tidak pernah menuntut banyak hal padaku, dia bahkan ikhlas-ikhlas saja jika harus tinggal di rumah ibu.

Sebenarnya aku dan Alexa sudah mempunyai rumah yang lebih besar lagi, yang sekarang sedang di tempati Alexa.

Tapi tidak mungkin kami tinggal di situ, sebab tetangga di sana sudah mengetahui identitas ku yang sudah menikah dengan Alexa.

Sementara aku dan Vania masih menumpang di rumah ibuku.

Sebenarnya ibu dan juga adik-adik ku sangat tidak menyukai Vania, karena Vania berasal dari keluarga miskin.

Tapi mereka tetap bersandiwara seolah-olah mereka menyayangi Vania.

Sebulan setelah Vania melahirkan, aku menyuruhnya bekerja. Sebenarnya aku tidak tega, apalagi masa nifas nya belum selesai.

Tapi karena desakan Alexa, aku terpaksa menyuruhnya bekerja agar ada alasan mencari Babysitter untuk mengurus Elmira.

Aku beralasan bahwa aku diturunkan dari jabatan ku sebelumnya, sehingga membuat Vania berpikir dan akhirnya setuju.  Alexa pun masuk ke rumah ini berpura-pura menjadi baby sitter.

Hanya sebulan rencana kami berjalan lancar, Vania tidak mencurigainya sama sekali.

Hanya saja Alexa yang semakin hari semakin menjadi-jadi cemburu buta.

Sehingga tiba waktu nya sandiwara kami akhirnya terbongkar.

Aku terdiam menatap Vania yang menangis sambil terisak, sebenarnya aku mengasihaninya.

Melihat tatapan Alexa yang tajam padaku mengisyaratkan untuk mengusir Vania saat itu juga. Aku pun berpura-pura memarahi Vania, bahkan sampai melakukan kekerasan pada nya.

Yang sampai saat ini masih sangat ku sesali sudah berlaku kasar padanya.

Alexa selalu menekan ku dan mengancamku, akan membuat ku dan keluarga ku menderita.

Aku tahu seperti apa Alexa dan keluarga nya, mereka bisa menghalalkan segala cara untuk  mendapatkan keinginan nya bahkan dengan membunuh sekali pun.

Ayah nya Alexa dengan tegas mengatakan, jika aku berani menyakiti hati putri nya dan membuatnya menangis, dia tidak akan segan-segan menyakiti Vania.

Aku tidak mau itu terjadi, bagaimana pun juga Vania adalah wanita yang baik, sudah cukup aku menyakiti hatinya.

Hal itu membuatku harus tega berlaku kasar pada Vania untuk menyakinkan Alexa.

Alexa selalu memaksakan kehendaknya, dan itu membuat ku merasa tidak nyaman padanya.

Aku sengaja mengirim Vania ke penjara karena itu adalah tempat teraman untuk nya, setidaknya dari ancaman mertua ku dan Alexa.

Saat aku mengetahui bahwa Vania sudah bebas dengan jaminan Pak Andra yang merupakan seorang atasan nya membuat ku cemburu.

Aku sangat kesal, sebab aku tahu bahwa sejak dulu Pak Andra menyukai Vania.

Aku tak mau mereka semakin dekat.

Tidak, itu tidak boleh terjadi.

'Vania, dimana kamu sekarang? Apa kamu baik-baik saja? Aku merindukan mu' ucapku dalam hati.

Tak terasa air mataku jatuh begitu saja saat mengingat semua kenangan ku bersama Vania.

Terpopuler

Comments

Endang Oke

Endang Oke

sinting istri dipenjarakan.

2023-07-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!