Cantika bangun dari duduknya lalu berdiri di hadapan Fatir.
"Saya selalu ingat dengan Abang ,walau kita tidak pernah bertemu ,tapi saat terakhir kita bertemu bagi Saya itu pertemuan yang sangat mengesankan dan tidak akan pernah saya lupakan,"
"Pertemuan terakhir kita,,itu kapan,,? dan apa yang membuatmu tidak bisa melupakan nya,apa ada kejadian yang membuatmu tidak suka dengan ku,,"
"Kejadian itu sudah sangat lama,pasti Abang sudah lupa,karena kita saat itu baru sekitar umur 6 kalau ngga 7 tahun,Saya bukanya ngga suka sama Abang,tapi saya lebih kecewa pada diri saya sendiri,karena saya terlalu berharap dan terlalu di ingat dengan janji kita saat kecil,,"
"Janji,,janji apa itu,,"Belum juga Cantika bicara,mba sudah menyuruh untuk masuk ke dalam,karena di ajak makan bersama dengan para orang tua.
"Iya Mba nanti kita masuk,"
"Di suruh sekarang Mas,,"
"Oh iya Mba,"Mba pun masuk.
"Kita masuk yuk, nanti kita ngobrol lagi,"
"Iya Bang,,"
Cantika jalan di depan,Fatir di belakang dan menatap ke Cantika di depanya,"Cantik dan terlihat lemah lembut,"hati Fatir tiba tiba berkata dan memujinya.
Sampai di dalam Mamah Vivi menyuruh Fatir dan Cantika duduk dan makan.
"Mah ,,Pah ada salam dari Anita,katanya maaf ngga pamitan ke sini karena harus segera berangkat ke luar negri,"kata Fatir sambil mengambil piring.
"Ya Tuhan,,Anita sudah pergi ke luar negri,,kenapa buru buru sih,kalian kan baru tunangan semalam,"kata mamah.
"Iya Mah,karena kontrak kerjanya di percepat,"
"Ya sudah biarkan saja, Anita kan mau kerja dan mengejar cita citanya,doakan saja semoga Anita berhasil nantinya,"kata Papah Akbar.
"Amin,,iya Pah,"
"Ya udah ayo kita makan sekarang,"Mamah mengambilkan nasi untuk Fatir.
Atan tidak ada di rumah karena masih di rumah sakit,jadi mereka makan berenam.
Mereka sambil mengobrol tentang kerjaan masing masing,yang lebih asik Mamah Vivi dan papah Frengki karena keduanya sama sama Dokter,papah Akbar dan mamah Jihan karena sudah pernah terjun ke dalam dunia nya papah Frengki dan mamah Vivi jadi bisa mengimbangi obrolan.
Cantika dan Fatir hanya jadi pendengar saja,Fatir melirik ke Cantika yang sedang menikmati makanan dengan santainya.
Cantika mau mengambil udang goreng,tapi sedikit kesusahan,lalu Fatir yang dekat dengan piring udang mengambilkannya.
"Makasih Bang,,"
"Iya,,Makan yang banyak biar badanya gemuk,"Cantika hanya mengangguk pelan.
Selesai makan Semuanya lanjut ke ruang keluarga untuk mengobrol.
"Om,,Tante,,Saya ajak Cantika ngobrol di teras belakang rumah boleh kan,?"Fatir izin ke Papah Frengki dan Manah Jihan.
Cantika menatap Fatir,dan Fatir tersenyum,"Kalau Cantika nya mau silakan,,kalian mengobrol lah,,besok kan kalian akan berpisah dan ngga tau lagi kapan mau bertemu,,"
"Cantika,,ayo kita mengobrol di teras belakang,"Fatir mengajak Cantika,dan Cantika yang terlihat malu bangun dari duduknya sambil menunduk.
Keduanya berjalan ke teras belakang,dan keduanya duduk.
"Aku penasaran dengan cerita kamu tadi,dan dengan Janji kita saat kecil itu apa,kamu mau kan menceritakannya lagi,,"Cantika mengangguk,Cantika pikir ini agar dirinya merasa lega.dan tidak di pikirkan lagi tentang janji itu.
"Dulu Saya dan Abang sedang bermain bersama,karena permainan kita beda kita jadi saling kesal,Saya ingin main boneka dan masak masakan,sedang Abang ingin main mobil mobil an sama robot robot an,jadi kita saling kesal,akhirnya mba menyuruh untuk kita menggambar saja,Lalu Abang dan saya mau,dan kita menggambar,Abang menggambar Saya dengan rambut di ikat dua dan berponi,kata Abang Saya cantik kalau pakai poni,"
"Jadi kamu sampai sekarang pakai model rambut berponi karena perkataan ku itu,,"Cantika sebenarnya malu tapi Cantika pun mengangguk pelan.
"Trus gimana lagi,,"
"Trus Abang juga menggambar Abang sendiri di sebelah gambar saya, dan tangan kita saling bergandengan,lalu kita berjanji kalau nanti kita besar kita akan jadi sepasang kekasih,,"
"Serius seperti itu,,?"Cantika mengangguk.
"Jadi seperti itu kenapa kamu kalau menatapku seperti tatapan kesal dan sedih,"
"Maaf,,Saya sedih karena Abang kenapa lupa sama janji Abang dan kesal kenapa saat kita bertemu tapi Abang sudah tunangan dengan wanita lain,sedangkan Saya selalu setia dengan janji itu,saya tidak pernah dekat dengan laki laki atau berpacaran,tapi saya sadar sekarang kok Bang,karena orang tua Saya yang selalu menasehati saya,jodoh semua sudah ada yang mengatur,mungkin Abang bukan jodoh Saya dari Tuhan,"Cantika tersenyum tipis menatap Fatir,tapi air mata juga ikut keluar,Fatir yang melihat itu tiba tiba merasa sakit di dalam hatinya,karena tidak menyangka ternyata ada wanita yang begitu setia dan mencintainya sampai sedalam itu.
Cantika buru buru mengusap air mata nya yang jatuh,"Aku benar benar minta maaf,Aku sungguh lupa dengan itu semua,dan Aku juga tidak bermaksud menyakiti kamu,"
"Abang ngga usah minta maaf,Abang ngga salah kok,Saya aja yang terlalu lebay,Saya besok akan pulang ke Jakarta,dan selanjutnya saya sama orang tua mau ke Bali baru setelah itu kita pulang ke Kanada,takutnya kita ngga bertemu lagi,saya ingin mendoakan Abang,Semoga nanti pernikahan Abang di beri kelancaran dan samawa sampai tua,maaf kalau selama saya bertemu Abang saya mengganggu kenyamanan Abang,"
"Iya makasih doanya,,kamu hati hati dan selamat liburan,semoga kamu dapat jodoh yang terbaik dari Tuhan,,"
"Amin,,kita masih berteman kan Bang,,?"
"Iya,,kita masih teman,,apa Aku boleh Mita IG kamu,,?"
"Lebih baik jangan Bang,lebih baik kita kaya gini aja,kalau kita bertemu teman,kalau tidak bertemu kita seperti orang ngga kenal saja,"
"Baiklah,,Aku tidak akan memaksamu,"
Jam sudah menujukan pukul 9 malam,Mamah Jihan dan Papah Frengki sudah mengajaknya pulang.
Mereka berpelukan,karena mereka tidak tau lagi kapan akan bertemu,"Sampai jumpa lain waktu,,semoga kita di beri umur panjang dan bertemu lagi,"Kata mamah Vivi.
"Amin,,iya,,"jawab Mamah Jihan.
Lalu Cantika bersama orang tuanya masuk ke taxsi dan pulang menuju Hotel.
"Semua sudah selesai Mah,Cantika sudah merasa lega sekarang,walau Cantika masih merasa sakit,setidaknya semua sudah Cantika ungkapkan semuanya ke Abang,"sambil memeluk mamahnya Cantika berkata,mereka masih ada di dalam taxsi.
"Iya sayang,,rasa sakit itu pasti akan sembuh dengan berjalanya waktu,yang penting sekarang kamu sudah tidak lagi memikirkan Jani itu,,sekarang mulai lah lembaran baru,buka hati kamu untuk laki laki lain,umur kamu sudah cukup untuk menikah,,"Cantika hanya diam,karena Cantika belum ada pikiran itu.
jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Praised94
terima kasih 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2023-12-20
0
Febrianti Ningrum
ahh nyesek rasanya, tp lega krn udh di ungkapkan sekarang. biar rasa sakitnya sekarang aja, besok2 udh g boleh sedih lg ya cantika..
2023-08-16
2
Diana Susanti
sedih bangeeeet
2023-07-06
0