Pamitan

Cantika ikut Papah Frengki dan Mamah Vivi ke rumah sakit,papah Frengki akan menjelaskan hasil pemeriksaanya ke Fatir.

Papah Akbar masih sibuk pulang pergi kantor polisi,papah Akbar rupanya tidak mau berdamai dengan si penabrak mobil,karena ternyata si penabrak adalah anak dari tersangka yang kalah dalam sidang,dan Fatir lah yang membongkar semua kejahatan Ayahnya,jadi si anak dendam ke Fatir.

Ketiganya masuk ke dalam ruang rawat Fatir,setelah ketiganya masuk Atan pamit pulang dulu karena harus mandi.

"Sayang,,om Frengki mau jelaskan hasil pemeriksaan kaki kamu,"kata mamah Vivi.

Cantika yang sudah tau hanya duduk diam di sofa,Fatir terlihat was was.

"Fatir,,om mau jelaskan hasil pemeriksaan kaki kamu,om memeriksa juga tidak sendiri,Om di temani dua Dokter yang membantu memeriksa hasilnya,"

"Iya Om,,"

"Hasilnya kaki kamu itu hanya retak tidak sampai patah,kaki kamu bisa di obati di Jakarta,dan tidak perlu ke luar negri,,tapi kalau di obati di sini akan memakan waktu lama,bisa sekitar 3 bulan atau lebih,dan kamu perkiraan Om bisa jalan dengan tongkat aja masih satu bulanan lebih,itu pun kamu ngga bisa terlalu banyak jalan,karena nanti akan membuat tulang yang sudah menempel akan lama menempel lagi kalau kamu keseringan jalan,"

"Beda lagi kalau kamu berobat ke luar negri,perkiraan Om kalau kamu berobat ke luar negri mungkin hanya satu bulan saja kamu sudah bisa jalan,tapi walau sudah bisa jalan dalam satu bulan kamu ngga boleh terlalu banyak jalan dulu,itu dua pilihan dari om untuk penyembuhan kaki kamu,silakan kamu yang putuskan mau gimana,mau berobat di sini tapi lama atau mau ke luar negri cepat sembuh tapi jauh ,"

Fatir tidak bisa langsung menjawab,Fatir diam dan bingung harus pilih yang mana,Mamah lalu menggenggam tangan Fatir.

"Mih,,,,"

"Kaka ngga usah jawab sekarang,bisa besok kok,kaka pikir pikir aja,kan ada Mamih dan Papih yang akan selalu mendukung keputusan kaka,,"

"Nanti kalau kamu mau berobat di luar negri,di Kanada saja, biar nanti tinggal di rumah Om,dan om akan lebih enak membantu kamu dalam penyembuhan,"

"Iya Om,,makasih banyak atas semua bantuan Om,"

"Iya, sama sama,,"

Papah Frengki dan Mamah Vivi keluar setelah tadi cukup lama menjelaskan ke Fatir,Mamah Vivi lalu mengajak Papah Frengki keruangannya dulu sebelum papah Frengki pulang,karena Mamah Vivi mau minta bantuan memeriksa pasien sebelum papah Frengki pulang ke Kamada.

Sekarang tinggal Cantika yang menemani Fatir,Cantika mendekati Fatir dan duduk.di dekatnya.

Fatir terus diam karena bingung harus gimana,"Bang,, Abang kenapa diam saja,?apa ada yang sakit,,"

"Ngga kok,,Aku cuman lagi mikir harus gimana , Ternyata tulang kakiku cukup parah,"

"Abang yang sabar yah,Saya yakin kaki Abang pasti nanti cepat sembuh,"

"Iya,,makasih yah atas doanya,"Cantika mengangguk.

Lalu Cantika sambil mengupas buah Apel dan Pir buat Fatir nyemil.

"Bang,,saya nanti sore akan pulang,jadi Saya hari ini terakhir temani Abang ,"

"Terakhir,,emang kamu mau pulang ke mana,?"

"Saya nanti sore mau pulang ke Kanada Bang,"

"Kenapa secepat itu pulang,Aku masih ingin kamu menemaniku di sini,"

"Maaf Bang,,saya sudah harus balik ke Kanada,karena pekerjaan Saya sudah menunggu di Kanada,"Fatir langsung tambah lemas.

"Apa ngga bisa di undur dua apa tiga hari lagi,?"

"Maaf Bang,,ngga bisa,"

Cantika melihat Fatir yang terlihat sedih,Cantika merasa ngga enak,dan begitu juga Fatir juga tidak bisa memaksa Cantika untuk tetap tinggal,Keduanya sama sama diam.

Setelah buah selesai di potongin Cantika memberikanya pada Fatir,kali ini Fatir makan sendiri,Fatir yang minta karena tidak mau merepotkan Cantika,Fatir Makai pakai tangan kiri.

"Nanti kalau kita bertemu lagi dan Aku kakinya cacat jadi pincang,kamu jangan menghindar yah,kita akan tetap jadi teman,"Cantika diam tapi mengangguk,saat Fatir bilang teman tiba tiba Cantika merasa tidak enak di dalam dadanya.

"Aku sekarang justru menjadi merasa takut ,Aku takut kakiku cacat dan semua orang menghinaku dan menjauhi ku,apa lagi Anita Aku tidak bisa membayangkan kalau samapi dia meninggalkan ku nanti,,"

"Abang,,Abang ngga boleh berfikir begitu,Abang harus optimis dan banyak doa pada Tuhan untuk kesembuhan kaki Abang,kan Saya sudah bilang kalau mereka mencintai dan menyayangi Abang dari hati dan tulus,pasti kak Anita juga teman teman Abang ngga akan menjauhi dari Abang,,Abang percaya deh sama Saya,,"Cantika mengusap lengan Fatir.

Fatir merasa hari ini sangat cepat berlalu,dan jam sudah menujukan pukul 2 siang,tinggal satu jam lagi Cantika akan pergi.

"Aku rasanya ngga mau waktu cepat berlalu,tapi kenapa waktu terasa cepat,,"

"Emang kenapa Bang,,saya rasa waktu berjalan seperti biasa,"

"Tidak,,Aku merasa waktu sangat cepat,karena satu jam lagi kamu akan pergi ninggalin Aku ,"Cantika terdiam langsung.

"Maaf ya Bang,,bukanya Saya ngga ingin menemani Abang,tapi saya juga punya tanggung jawab di Kanada,,"

"Iya aku ngerti kok,,kamu jangan lupain Aku yah nanti,,kalau kamu berubah pikiran dan ingin menghubungiku,IG ku Fatir andeskor 123,Aku tunggu DM kamu,"Cantika hanya mengangguk.

Jam sudah pukul 3 kurang 10 menit,Cantika sudah membereskan hpnya dan lainya ke dalam tas jinjingnya,Fatir dari tadi terus melihatnya.

"Ya Tuhan,,kenapa hatiku terasa sakit seperti ini saat dia mau pergi nenggalin Aku,apa karena Aku sudah nyaman denganya,,"kata Fatir dalam hatinya.

Setelah rapih semuanya Cantika mendekat ke Fatir,"Bang,,Saya pergi dulu yah,,"Fatir mengangguk pelan.

"Saya doakan Abang cepat sembuh dan Abang selalu kuat,,karena di sekeliling Abang banyak orang yang sayang Abang,,"

"Bolehkah Aku memelukmu,,?"Cantika berfikir karena mereka mau berpisah dan tidak tau lagi mau bertemu kapan lagi,Cantika pun mengiyakan keinginan Fatir.

Cantika dengan pelan menunduk,lalu memeluk Fatir ,Tangan Cantika mengusap punggung Fatir dan tangan kiri Fatir juga mengusap punggung Cantika,Fatir merasa nyaman ada di pelukan Cantika dan harum wangi Cantika sungguh membatnya makan nyaman.

Keduanya sebenarnya sama sama sedih,tapi yang paling terlihat sedih ya si Fatir,sedang Cantika bisa menahannya.

Cantika dengan pelan melepaskan pelukannya,mata mereka bertemu,dan mata mereka mengisyaratkan kesedihan ,"Saya pergi ya Bang,,"tangan mereka yang tadinya saling genggam,berlahan terlepas.saat Cantika berjalan menjauh.

Cantika masih menatapnya,lalu saat tangan sudah terlepas,Cantika jalan cepat menuju pintu dan tidak lagi menoleh,Cantika tidak mau Fatir tau dirinya menangis,saat suara pintu tertutup ,mata Fatir juga mengeluarkan.air matanya,Fatir memukul pelan dadanya karena terasa sesak.

Di luar pintu ,Cantika tidak langsung berjalan keluar,Cantika berdiri depan pintu sambil mengusap air matanya.

"Selamat tinggal Bang,,semoga Abang cepat sehat dan selalu Bahagia dengan wanita pilihan Abang nanti,,"kaya Cantika dalam hatinya.

Setelah lebih tenang,Cantika pun berjalan keluar dari rumah sakit.

jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih,,

Terpopuler

Comments

Praised94

Praised94

terima kasih 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

2023-12-20

0

Miss Typo

Miss Typo

kalau mau makin deket sm Cantika berobat ke Kanada, tp pisah dulu lah sm Anita
bilang kalau cacat pasti dia pergi 🙊😁

2023-06-18

1

yati supriyati

yati supriyati

lanjut thoor..

2023-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Ingin Bertemu
2 Cincin Tunangan
3 Sudah Beli Tiket Untuk Ke Surabaya
4 Melihatnya
5 Air Mata Akhiranya Keluar
6 Tatapan Mata Yang Berbeda
7 Sudah Merasa Lega
8 Tabrak Lari
9 Aneh,,Tapi Cantik
10 Cantika Malu
11 Minta Ganti
12 Atan Memfoto Cantika
13 Pemeriksaan
14 Cantika Akan Pulang Ke Kanada
15 Pamitan
16 Di Antar Pulang
17 Fatir Sudah Sampai Di Kanada
18 Tak Berponi
19 Cantika Datang
20 Foto Bersama
21 Wataknya Jelek
22 Kesal
23 Fatir Egois
24 Di Jemput Jo
25 Mau Di Madu
26 Bisa Jalan 5 Langkah
27 Sudah Bisa Jalan Tanpa Tongkat
28 Foto Masa Kecil
29 Pagi Hari Yang Panas
30 Ke Belanda
31 Tidak Peduli Lagi
32 Terasa Dingin Dan Ngga Peduli
33 Berakhir
34 Kembali Ke Kanada
35 Mau Pulang Ke Indonesia
36 Menjemput Cantika
37 Di Suruh Menunggu
38 Fatir Meminta Restu
39 Janji Fatir
40 Cantika Gelisah
41 Mengantar Ke Bandara
42 Fatir Sudah Sampai Rumah
43 Menjelaskan Ke Orang Tua Anita
44 Mamah Anita Menangis
45 Papah Anita Marah
46 Cantika Kesal
47 Atan Kelihatan Marah
48 Pergi Ke Jakarta
49 Permintaan Terakhir
50 Cantika Sampai Di Jakarta
51 Hari Bahagia Fatir
52 Sah
53 Akhir Agung Pamuji
54 Di Tinggal Pergi
55 Sudah Ngga Ada Yang Ganggu
56 Di Ganggu
57 Sudah Sampai Di Bali
58 Menikmati Malam Yang Indah
59 Bertemu Teman
60 Ulat Bulu
61 Tanda Merah
62 Sore Yang Indah
63 Cantika Sedih
64 Fatir Marah
65 Cantika Sakit
66 Cantika Tidak Mau Minum Obat
67 Atan Pengin Beli Apartemen
68 Cantika Ikut Ke Kantor
69 Atan Sendirian Di Rumah
70 Pulang Dari Hotel
71 Amplop Misterius
72 Ada Yang Mengikuti
73 Fatir Terluka Dan Berdarah
74 Menatap Tajam
75 Lisna Telfon Lagi
76 Di Tusuk Pisau Oleh Orang Ngga di Kenal
77 Rencana Atan
78 Lisna Ngga Mau Suaminya Di Penjara
79 Pertanyaan Jebakan
80 Kopi Yang Nikmat
81 Mencabut Gugatan Cerai
82 Makan Nasi Padang
83 Sakit Pinggang
84 Atan Pindah Ke Apartemen
85 Anita Pacar Radit
86 Rencana Anita
87 Cantika Sudah Dapat Hasil Pemeriksaan
88 Sukses Mengedit Foto
89 Air Cinta
90 Foto Sudah Sampai Di Tangan Fatir
91 Anita Menangis
92 Pergi Ke Kanada
93 Mamah Pulang Dari Rumah Sakit
94 Candaan Di Pagi Hari
95 Fatir Pulang Ke Indonesia
96 Cantika Sakit
97 Fatir Telfon Papah Frengki
98 Baca Pesan Dari Mertua
99 Fatir Sudah Sampai Di Kanada
100 Dua Titik
101 Pulang Ke Indonesia
102 7 Bulanan
103 Boy and girl
104 Pengumuman
105 pengumuman
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Ingin Bertemu
2
Cincin Tunangan
3
Sudah Beli Tiket Untuk Ke Surabaya
4
Melihatnya
5
Air Mata Akhiranya Keluar
6
Tatapan Mata Yang Berbeda
7
Sudah Merasa Lega
8
Tabrak Lari
9
Aneh,,Tapi Cantik
10
Cantika Malu
11
Minta Ganti
12
Atan Memfoto Cantika
13
Pemeriksaan
14
Cantika Akan Pulang Ke Kanada
15
Pamitan
16
Di Antar Pulang
17
Fatir Sudah Sampai Di Kanada
18
Tak Berponi
19
Cantika Datang
20
Foto Bersama
21
Wataknya Jelek
22
Kesal
23
Fatir Egois
24
Di Jemput Jo
25
Mau Di Madu
26
Bisa Jalan 5 Langkah
27
Sudah Bisa Jalan Tanpa Tongkat
28
Foto Masa Kecil
29
Pagi Hari Yang Panas
30
Ke Belanda
31
Tidak Peduli Lagi
32
Terasa Dingin Dan Ngga Peduli
33
Berakhir
34
Kembali Ke Kanada
35
Mau Pulang Ke Indonesia
36
Menjemput Cantika
37
Di Suruh Menunggu
38
Fatir Meminta Restu
39
Janji Fatir
40
Cantika Gelisah
41
Mengantar Ke Bandara
42
Fatir Sudah Sampai Rumah
43
Menjelaskan Ke Orang Tua Anita
44
Mamah Anita Menangis
45
Papah Anita Marah
46
Cantika Kesal
47
Atan Kelihatan Marah
48
Pergi Ke Jakarta
49
Permintaan Terakhir
50
Cantika Sampai Di Jakarta
51
Hari Bahagia Fatir
52
Sah
53
Akhir Agung Pamuji
54
Di Tinggal Pergi
55
Sudah Ngga Ada Yang Ganggu
56
Di Ganggu
57
Sudah Sampai Di Bali
58
Menikmati Malam Yang Indah
59
Bertemu Teman
60
Ulat Bulu
61
Tanda Merah
62
Sore Yang Indah
63
Cantika Sedih
64
Fatir Marah
65
Cantika Sakit
66
Cantika Tidak Mau Minum Obat
67
Atan Pengin Beli Apartemen
68
Cantika Ikut Ke Kantor
69
Atan Sendirian Di Rumah
70
Pulang Dari Hotel
71
Amplop Misterius
72
Ada Yang Mengikuti
73
Fatir Terluka Dan Berdarah
74
Menatap Tajam
75
Lisna Telfon Lagi
76
Di Tusuk Pisau Oleh Orang Ngga di Kenal
77
Rencana Atan
78
Lisna Ngga Mau Suaminya Di Penjara
79
Pertanyaan Jebakan
80
Kopi Yang Nikmat
81
Mencabut Gugatan Cerai
82
Makan Nasi Padang
83
Sakit Pinggang
84
Atan Pindah Ke Apartemen
85
Anita Pacar Radit
86
Rencana Anita
87
Cantika Sudah Dapat Hasil Pemeriksaan
88
Sukses Mengedit Foto
89
Air Cinta
90
Foto Sudah Sampai Di Tangan Fatir
91
Anita Menangis
92
Pergi Ke Kanada
93
Mamah Pulang Dari Rumah Sakit
94
Candaan Di Pagi Hari
95
Fatir Pulang Ke Indonesia
96
Cantika Sakit
97
Fatir Telfon Papah Frengki
98
Baca Pesan Dari Mertua
99
Fatir Sudah Sampai Di Kanada
100
Dua Titik
101
Pulang Ke Indonesia
102
7 Bulanan
103
Boy and girl
104
Pengumuman
105
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!