Merawat Diego

"Raisa, tolong Raisa," terdengar lirih suara Diego yang membuat Raisa semakin panik.

Raisa pun mendekati Digo, menaruh kepala tuannya di atas pangkuannya.

"Tuan, kau kenapa Tuan? Ada apa, apa yang terjadi?" Tanya Raisa yang terlihat sangat khawatir sembari mengguncang pelan tubuhnya.

Diego tak menjawab apapun, ia terlihat seperti orang yang sedang kesakitan dan juga kedinginan.

"Astaga Tuan, ternyata kau demam," tukas Raisa Saat menyadari jika tubuh Digo terasa sangat panas. "Ayo Tuan aku bantu kau naik ke atas tempat tidur dulu." Raisa bersusah payah memapah tubuh Diego yang sangat berat, sampai akhirnya Diego pun sudah berada di atas tempat tidur kembali.

"Tuan, aku akan mengantarmu ke rumah sakit sekarang. Atau kau mempunyai Dokter pribadi, biar aku akan memanggilkan Dokter itu," tutur Raisa.

"Hubungi Mama." Hanya itu yang mampu Diego keluarkan dari mulutnya sembari meringkuk kerena kedinginan.

Raisa pun segera menghubungi Siska untuk menanyakan Dokter Pribadi sesuai perintah Diego, lalu ia langsung menghubungi Dokter Pribadi keluarga Abimana setelah mendapatkan nomor ponselnya dari Siska.

Sebelum dokter datang, Raisa pun menemani Diego dan menyelimuti tubuhnya itu agar tidak terlalu dingin.

"Tuan, apakah tubuhmu terasa begitu dingin? Sini tanganmu Tuan, maaf," ucap Raisa yang mencoba untuk memberikan kehangatan kepada Diego dengan menggenggam tangannya, sebelumnya ia sudah mengusap-ngusapkan kedua tangannya terlebih dahulu baru ia meletakkannya pada tangan Diego. Diego pun membalas menggenggam erat tangan Raisa, ya setidaknya bisa mengurangi sedikit rasa dinginnya karena hangatnya tangan Raisa dan berada di dekat wanita tersebut.

"Maaf Tuan aku melupakan sesuatu, kau tunggu di sini sebentar ya, aku akan memberi kabar kepada Denis dulu," ucap Raisa dan hanya ditanggapi anggukkan kepala oleh Diego.

Segera saja Raisa berlari secepat kilat untuk menemui Denis yang saat ini masih berada di ruang makan dan sudah pasti juga menunggunya.

------

"Kak Raisa, dimana Papaku?" Tanya Denis saat melihat Raisa telah kembali.

"Denis, Papamu sakit, dia demam tinggi dan saat ini sedang menggigil. Tapi aku sudah menghubungi Dokter. Sepertinya aku tidak bisa mengantarmu pergi sekolah, apakah kau bisa diantar supir sendiri ke sekolah tetapi nanti pulang sekolah aku akan menjemputnya. Please kali ini saja, semua demi Papamu, kasihan kalau harus ditinggal sendiri dalam keadaan seperti itu. Atau kau tidak usah ke sekolah dulu hari ini, biar aku yang meminta izin dengan gurumu," ucap Raisa.

"Apa aku boleh tidak sekolah saja? Aku ingin menjaga Papa," kata Denis yang ikut khawatir terhadap kondisi ayahnya.

"Untuk kondisi seperti ini boleh, ya sudah kalau begitu ganti pakaianmu, kita ke kamar Papa ya," titah Raisa.

"Iya Kak," jawab Denis.

Lalu Raisa pun mengantar Denis ke kamar untuk berganti pakaian, setelah itu mereka menuju ke kamar Diego.

------ 

Setengah jam kemudian, dokter pun telah tiba dan langsung saja memeriksa keadaan Diego, sedangkan Denis dan Raisa berada tidak jauh dari sana untuk menunggunya. Setelah diperiksa dan diberi obat, kini Diego tampak tertidur dan beristirahat.

"Bagaimana keadaan Tuan Diego Dokter?" Tanya Raisa dan juga Denis yang terlihat sangat menunggu jawaban tersebut.

"Jangan khawatir Nona, anak manis, Tuan Diego baik-baik saja. Beliau hanya mengalami demam mungkin karena sangat kelelahan bekerja, tetapi saya sudah memberikan obat penurun demam melalui suntik dan saat ini beliau juga sedang beristirahat. Jika nanti Tuan Diego sudah bangun, tolong berikan sarapan dan beri obat untuk diminum yang sudah saya letakkan di atas nakas berikut anjuran minumnya. Tetapi jika nanti sore panasnya tidak juga turun, saya sarankan langsung bawa ke rumah sakit saja ya," titah dokter.

"Baik Dokter saya mengerti. Terimakasih banyak Dok," ucap Raisa, perasaannya sedikit lebih tenang karena Diego telah diobati oleh Dokter.

"Iya sama-sama Nona. Kalau begitu saya permisi dulu ya," pamit dokter kepada Raisa dan Denis, lalu pelayan di rumah tersebut pun mengantar dokter sampai ke depan rumah. Sedangkan Raisa dan Denis langsung mendekati Diego.

"Papa, Papa cepat sembuh ya. Aku nggak mau Papa sakit, nggak ada yang menemani aku bermain dan tidur malam ini," kata Denis yang memeluk ayahnya tersebut, membuat Raisa merasa sangat terharu. Apalagi jika mengingat bahwa dirinya sudah tidak memiliki kedua orang tua lagi.

"Tuan, Tuan jangan sakit seperti ini dong, Tuan cepat sembuh ya. Aku benar-benar merasa khawatir Tuan," batin Raisa yang tanpa sadar meneteskan air matanya. "Denis, bagaimana kalau kita temani Papa saja. Kau berbaring di samping Papa dan aku duduk di sini," ucap Raisa yang langsung saja mendudukkan dirinya di atas lantai, tepat di samping tempat tidur Diego.

"Iya Kak aku mau menemani Papa," jawab Denis.

"Anak pintar," puji Raisa tersenyum.

Denis pun langsung naik ke atas tempat tidur dan membaringkan tubuhnya samping ayahnya itu.

"Denis, apa aku boleh bertanya sesuatu?" Tanya Raisa.

"Tanyakan saja," celetuk Denis.

"Dimana Mamamu, kenapa aku tidak pernah melihatnya? Mungkin di saat Papamu sedang sakit seperti ini hanya Mamamu yang bisa menemaninya, yang bisa membuat Papamu cepat sembuh karena dijaga oleh orang-orang yang disayanginya," tanya Raisa yang akhirnya pun memberanikan diri untuk bertanya soal status Diego, itupun hanya kepada anak kecil seperti Denis.

"Mama? Aku sudah lama tidak memiliki Mama Kak Raisa, Mamaku telah pergi jauh, itu yang Papa katakan," jawab Denis yang membuat Raisa cukup terkejut.

Meskipun sebenarnya ia masih tak mengerti dengan maksud ucapan bocah kecil tersebut, tetapi jika bertanya lagi dengan Denis pastinya dia tidak akan mungkin mendapatkan jawaban yang memuaskan. Apalagi sudah pasti Denis akan mengadu kepada nenek atau ayahnya bahwa ia telah menanyakan soal ini. Sehingga Raisa pun memilih untuk tidak bertanya lagi.

"Apa maksud Denis ini Mamanya sudah meninggal? Atau bekerja jauh makanya aku tidak pernah melihat istri Tuan Diego sama sekali," batin Raisa kebingungan.

"Kak Raisa ada apa, kenapa Kakak bengong?" Tanya Denis yang melihat Raisa tampak bengong.

"Hm tidak, tidak ada apa-apa kok. Ya sudah kau temani Papamu dulu ya, aku mau ke bawah membuatkan sarapan untuk Papamu, jadi nanti kalau Papa bangun bisa langsung sarapan dan minum obat. Kalau ada apa-apa kau langsung panggil aku saja ya," kata Raisa.

"Iya Kak," jawab Denis singkat, lalu Raisa pun segera saja melangkahkan kakinya menuju ke dapur.

*****

Meskipun saat ini panas Diego sudah turun, tetapi ia masih dalam kondisi sakit dan juga lemah, sehingga Raisa pun tidak tega untuk meninggalkannya. Dalam 1 hari ini Raisa terlihat telaten untuk mengurusi tuannya itu. Bukan hanya Denis saja yang dijaga tetapi juga Diego yang saat ini berada di dalam penjagaannya. Sehingga Raisa pun memutuskan untuk tidak pulang ke rumah, ia sudah menghubungi tetangganya yang selalu membantu untuk menjaga Nenek Sania untuk menemaninya malam ini. Tentu saja tetangganya itu tidak menolak karena ia juga merupakan seorang janda yang tinggal sendirian.

"Kak Raisa, jadi malam ini kau bisa menginap di sini 'kan?" Tanya Denis karena dia jugalah yang meminta Raisa untuk tidak pulang.

"Iya Denis aku tidak pulang malam ini, aku akan menjagamu dan Papamu juga. Kau tenang saja ya," ucap Raisa.

"Terimakasih Kak Raisa," ucap Denis untuk pertama kalinya ia mengucapkan kata itu kepada Raisa, sangat terlihat jika ia sangat menyayangi ayahnya tersebut.

"Sama-sama," sahut Raisa. "Ya sudah kau mau aku antar ke kamar atau tidak? Mumpung Papa sudah tidur, kau sekarang bisa ke kamar dan aku akan menemanimu sebentar."

Ya biasanya Denis selalu ditemani oleh Diego atau Siska terlebih dulu sebelum tidur, tetapi karena kali ini Diego sedang sakit dan Siska masih berada di luar kota, sehingga Raisa dululah yang menemani Denis di dalam kamarnya dan meninggalkan Diego sendiri di kamar. Setelah Denis tampak sudah tertidur nyenyak, Raisa pun kembali ke kamar Diego untuk menemani pria tersebut. Ia duduk di atas lantai dan kepalanya disandarkan di atas tempat tidur Diego, ia sengaja berjaga sedekat itu agar jika Diego membutuhkan bantuannya maka ia akan langsung terbangun.

Bersambung …

Episodes
1 Bertemu Mucikari
2 Terpaksa Menerima
3 Pelanggan Pertama
4 Tak Menyangka
5 Mencari Baby Sister
6 Tawaran Pekerjaan
7 Sosok Malaikat
8 Menemui Diego
9 Tamu Tak Diundang
10 Hari Pertama Bekerja
11 Sangat Menyenangkan
12 Merasa Ketakutan
13 Merasa Nyaman
14 Lagi-Lagi Soal Istri
15 Hanya Masa Lalu
16 Merawat Diego
17 Fitnah
18 Jangan Mengganggu Wanitaku
19 Kekhawatiran Diego
20 Klien Lama
21 Seperti Layaknya Keluarga
22 Ancaman Dari Seseorang.
23 Kepergian Sang Nenek
24 Surat Wasiat.
25 Merasa Dekat.
26 Donor Darah.
27 Kecolongan Dana.
28 Keinginan Yang Sama
29 Mengancam.
30 Malam Pesta.
31 Satu Malam Bersama
32 Bertanggung Jawab.
33 Menjalin Hubungan.
34 Mengungkapkan Hubungan.
35 Mendapatkan Restu.
36 Ibu Pengganti.
37 Merasa Bahagia.
38 Mencari Seseorang.
39 Sangat Misterius.
40 Lebih Agresif.
41 H-3.
42 Membongkar Masa Lalu Raisa.
43 Batalkan Pernikahan Kalian!
44 Mengungkapkan Identitas.
45 Membatalkan Pernikahan.
46 Menyimpan Rahasia.
47 Salah Paham.
48 Bersandiwara.
49 Sulit Menerima.
50 Pendamping Untuk Raisa.
51 Promo Novel Baru
52 Membawa Pergi.
53 Melepas Rindu.
54 Merindukanmu.
55 Melamar.
56 Perasaan Kelvin.
57 Tidak Direstui.
58 Sakit Hati.
59 Keputusan Diego.
60 Dengan Syarat.
61 Berbeda Pendapat.
62 Sudah Direncanakan.
63 Curiga.
64 Pulang ke rumah.
65 Semakin Curiga.
66 Tak Terima.
67 Tidak Sebodoh Itu.
68 H-2
69 Hari Pernikahan.
70 Menjadi Seorang Istri.
71 Sidik Jari.
72 Butuh Asupan.
73 Sebutan Mama.
74 Kondisi Raisa.
75 Seperti Dulu.
76 Suster Misterius.
77 Pura-Pura Bodoh.
78 Menerima Kembali.
79 Nonton Film.
80 Diusir.
81 Sang Mata-Mata.
82 Memulai Rencana.
83 Jebakan.
84 Ditangkap Polisi.
85 Unek-Unek Darrel.
86 Dendam Masa Lalu.
87 Mengutus Pengacara.
88 Sidang.
89 Kekhawatiran Seorang Ayah.
90 Lebih Sensitif.
91 3 Tahun.
92 Hangatnya Keluarga.
93 Kelas Ibu Hamil.
94 Rekaman CCTV.
95 Demi Kebaikan.
96 Menyadari Kesalahan.
97 Surat Ancaman.
98 Baik-Baik Saja.
99 Pendapat Raisa.
100 Teman Lama.
101 Kehilangan Berkas Penting.
102 Dalam Masalah.
103 Teka Teki.
104 Terpaksa Berbohong.
105 Hal Tak Terduga.
106 Firasat.
107 Berpura-Pura.
108 Tawanan Baru.
109 Sampai Kapan?
110 Masih Sama Seperti Dulu.
111 Menemani Diego.
112 Jauh Lebih Baik.
113 Sebutan Ayah.
114 Melahirkan.
115 Diesa Queen Abimana.
116 Kita Sehati.
117 Tak Pernah Terbayangkan.
118 Percaya Takdir.
119 Menyesuaikan Diri.
120 Cara Yang Lebih Licik.
121 Menjadi Asistenmu.
122 Sama-Sama Kepergok.
123 Liburan Ke Bandung.
124 Membutuhkan Sang Anak.
125 Seperti Nyata.
126 Tentang Masa Kecil Diego.
127 Harus Berhati-Hati.
128 Sadar Dari Koma.
129 Menolak Untuk Dioperasi.
130 Menemanimu Walaupun Sebentar.
131 Keputusan Siska.
132 Bertemu Teman Kuliah.
133 Membagi Tugas.
134 Pulang Ke Jakarta.
135 Merasa Tidak Pantas.
136 Lagu Lama.
137 Asisten Baru.
138 Membenci Pengkhianat.
139 Quality Time.
140 Takut Kehilangan.
141 Identitas Palsu.
142 Berhasil Membujuk.
143 Berjalan Lancar.
144 Sesuai Rencana.
145 Mencurahkan Isi Hati.
146 Ada Apa Dengan Kak Diego?
147 Membantu Pihak Kepolisian.
148 Membawa Keberuntungan.
149 Olahraga Pagi.
150 Bersikap Manja.
151 Ancaman Baru.
152 Menemukan Pelaku.
153 Pelaku Tertangkap.
154 Bungkam.
155 Pengakuan Ayumi.
156 Menjadi Donatur.
157 Memberi Kesempatan.
158 Bertindak.
159 Tidak Menemukan Apapun.
160 Menyerang Sastro.
161 Ketahuan Berbohong.
162 Membutuhkan Donor Darah.
163 Kalut.
164 Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165 Saling Menyerang.
166 Peluru Terakhir.
167 Rela Berkorban.
168 Tidak Sia-Sia.
169 Peringatan.
170 Kebaikan Raisa.
171 Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172 Titipan Cium.
173 Masa Persidangan.
174 Menyenangkan Istri.
175 Sesuatu Yang Berkesan.
176 Merindukan Papa.
177 Maaf, Aku Tidak Bisa.
178 Rem Blong.
179 Kabar Tentang Diego.
180 Memastikan Keadaan Diego.
181 Ada Kejanggalan.
182 Dalang Dibalik Kecelakaan.
183 Hidup Normal.
184 Nama Di Batu Nisan.
185 Dia Adik Saya.
186 Berlibur ke Bali.
187 Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Bertemu Mucikari
2
Terpaksa Menerima
3
Pelanggan Pertama
4
Tak Menyangka
5
Mencari Baby Sister
6
Tawaran Pekerjaan
7
Sosok Malaikat
8
Menemui Diego
9
Tamu Tak Diundang
10
Hari Pertama Bekerja
11
Sangat Menyenangkan
12
Merasa Ketakutan
13
Merasa Nyaman
14
Lagi-Lagi Soal Istri
15
Hanya Masa Lalu
16
Merawat Diego
17
Fitnah
18
Jangan Mengganggu Wanitaku
19
Kekhawatiran Diego
20
Klien Lama
21
Seperti Layaknya Keluarga
22
Ancaman Dari Seseorang.
23
Kepergian Sang Nenek
24
Surat Wasiat.
25
Merasa Dekat.
26
Donor Darah.
27
Kecolongan Dana.
28
Keinginan Yang Sama
29
Mengancam.
30
Malam Pesta.
31
Satu Malam Bersama
32
Bertanggung Jawab.
33
Menjalin Hubungan.
34
Mengungkapkan Hubungan.
35
Mendapatkan Restu.
36
Ibu Pengganti.
37
Merasa Bahagia.
38
Mencari Seseorang.
39
Sangat Misterius.
40
Lebih Agresif.
41
H-3.
42
Membongkar Masa Lalu Raisa.
43
Batalkan Pernikahan Kalian!
44
Mengungkapkan Identitas.
45
Membatalkan Pernikahan.
46
Menyimpan Rahasia.
47
Salah Paham.
48
Bersandiwara.
49
Sulit Menerima.
50
Pendamping Untuk Raisa.
51
Promo Novel Baru
52
Membawa Pergi.
53
Melepas Rindu.
54
Merindukanmu.
55
Melamar.
56
Perasaan Kelvin.
57
Tidak Direstui.
58
Sakit Hati.
59
Keputusan Diego.
60
Dengan Syarat.
61
Berbeda Pendapat.
62
Sudah Direncanakan.
63
Curiga.
64
Pulang ke rumah.
65
Semakin Curiga.
66
Tak Terima.
67
Tidak Sebodoh Itu.
68
H-2
69
Hari Pernikahan.
70
Menjadi Seorang Istri.
71
Sidik Jari.
72
Butuh Asupan.
73
Sebutan Mama.
74
Kondisi Raisa.
75
Seperti Dulu.
76
Suster Misterius.
77
Pura-Pura Bodoh.
78
Menerima Kembali.
79
Nonton Film.
80
Diusir.
81
Sang Mata-Mata.
82
Memulai Rencana.
83
Jebakan.
84
Ditangkap Polisi.
85
Unek-Unek Darrel.
86
Dendam Masa Lalu.
87
Mengutus Pengacara.
88
Sidang.
89
Kekhawatiran Seorang Ayah.
90
Lebih Sensitif.
91
3 Tahun.
92
Hangatnya Keluarga.
93
Kelas Ibu Hamil.
94
Rekaman CCTV.
95
Demi Kebaikan.
96
Menyadari Kesalahan.
97
Surat Ancaman.
98
Baik-Baik Saja.
99
Pendapat Raisa.
100
Teman Lama.
101
Kehilangan Berkas Penting.
102
Dalam Masalah.
103
Teka Teki.
104
Terpaksa Berbohong.
105
Hal Tak Terduga.
106
Firasat.
107
Berpura-Pura.
108
Tawanan Baru.
109
Sampai Kapan?
110
Masih Sama Seperti Dulu.
111
Menemani Diego.
112
Jauh Lebih Baik.
113
Sebutan Ayah.
114
Melahirkan.
115
Diesa Queen Abimana.
116
Kita Sehati.
117
Tak Pernah Terbayangkan.
118
Percaya Takdir.
119
Menyesuaikan Diri.
120
Cara Yang Lebih Licik.
121
Menjadi Asistenmu.
122
Sama-Sama Kepergok.
123
Liburan Ke Bandung.
124
Membutuhkan Sang Anak.
125
Seperti Nyata.
126
Tentang Masa Kecil Diego.
127
Harus Berhati-Hati.
128
Sadar Dari Koma.
129
Menolak Untuk Dioperasi.
130
Menemanimu Walaupun Sebentar.
131
Keputusan Siska.
132
Bertemu Teman Kuliah.
133
Membagi Tugas.
134
Pulang Ke Jakarta.
135
Merasa Tidak Pantas.
136
Lagu Lama.
137
Asisten Baru.
138
Membenci Pengkhianat.
139
Quality Time.
140
Takut Kehilangan.
141
Identitas Palsu.
142
Berhasil Membujuk.
143
Berjalan Lancar.
144
Sesuai Rencana.
145
Mencurahkan Isi Hati.
146
Ada Apa Dengan Kak Diego?
147
Membantu Pihak Kepolisian.
148
Membawa Keberuntungan.
149
Olahraga Pagi.
150
Bersikap Manja.
151
Ancaman Baru.
152
Menemukan Pelaku.
153
Pelaku Tertangkap.
154
Bungkam.
155
Pengakuan Ayumi.
156
Menjadi Donatur.
157
Memberi Kesempatan.
158
Bertindak.
159
Tidak Menemukan Apapun.
160
Menyerang Sastro.
161
Ketahuan Berbohong.
162
Membutuhkan Donor Darah.
163
Kalut.
164
Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165
Saling Menyerang.
166
Peluru Terakhir.
167
Rela Berkorban.
168
Tidak Sia-Sia.
169
Peringatan.
170
Kebaikan Raisa.
171
Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172
Titipan Cium.
173
Masa Persidangan.
174
Menyenangkan Istri.
175
Sesuatu Yang Berkesan.
176
Merindukan Papa.
177
Maaf, Aku Tidak Bisa.
178
Rem Blong.
179
Kabar Tentang Diego.
180
Memastikan Keadaan Diego.
181
Ada Kejanggalan.
182
Dalang Dibalik Kecelakaan.
183
Hidup Normal.
184
Nama Di Batu Nisan.
185
Dia Adik Saya.
186
Berlibur ke Bali.
187
Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!