Tawaran Pekerjaan

Dengan alasan yang sama, Raisa menolak di saat penelepon memintanya untuk bertemu karena ada hal penting yang ingin disampaikannya. Akan tetapi orang yang menghubunginya tadi adalah Diego, membuat Raisa merasa tidak enak karena bagaimanapun juga Pria itulah yang telah menolongnya sehingga neneknya bisa segera diselamatkan. Raisa sendiri sudah berjanji akan melakukan apapun yang menjadi permintaan Diego untuk melunasi hutangnya.

"Bagaimana ini? Bagaimana kalau Tuan Diego marah dan dia akan meminta uangnya kembali, aku harus mencari uang dimana?" batin Raisa yang sangat bingung harus melakukan apa saat ini.

Ia sudah kehilangan pekerjaan, apakah mungkin ia juga akan menolak permintaan Diego, lalu bagaimana ia akan membayar hutangnya nanti? Membuat Raisa benar-benar berada di dalam posisi yang serba salah. Apalagi Diego mengatakan tidak mau tahu, ia harus datang ke tempat yang telah ditentukannya pukul 13.00 WIB.

Di saat Raisa sedang merasa gundah sembari menatap wajah sang nenek, di saat itu pun ia melihat neneknya yang menggerakkan tangan dan perlahan membuka matanya, membuat Raisa benar-benar merasa sangat bahagia.

"Nenek? Nenek udah bangun? Aku senang banget Nek, akhirnya Nenek sadar juga." Raisa langsung saja memeluk Nenek Sania diiringi air matanya.

"Raisa, Nenek kenapa?" Tanya Nenek Sania.

"Nenek baru saja selesai dioperasi dan Nenek baru sadarkan diri selama 3 hari Nek. Tunggu sebentar ya Nek, aku panggilkan Dokter dulu," terang Raisa yang langsung saja berlari keluar mencari keberadaan dokter.

Tidak lama kemudian, dokter pun datang ke ruang rawat inap Nenek Sania dan langsung saja menangani pasiennya itu. Sedangkan Raisa berdiri tidak jauh dari sana sembari berdoa untuk neneknya tersebut.

------

Setelah neneknya siuman, kini Raisa pun menjaga neneknya dengan begitu telaten, penuh kasih sayang, terlihat ia yang di saat ini sedang menyuapi Nenek Sania serta memberikannya obat. Raisa benar-benar melupakan apapun saat ini, tentang pekerjaannya termasuk Diego yang mengajaknya untuk bertemu. Akan tetapi Raisa berniat akan menghubunginya di saat nanti keadaan sudah mulai membaik dan neneknya juga bisa untuk ditinggal. Ia sudah siap untuk menerima resiko apapun, yang terpenting saat ini adalah sang Nenek.

"Nek, Nenek istirahat lagi ya supaya Nenek cepat sembuh," ucap Raisa.

"Raisa kau belum menjawab pertanyaan Nenek, dari mana kau mendapatkan uang operasi Nenek? Padahal Nenek tahu pekerjaanmu hanyalah menjadi Cleaning Service, gajimu hanya pas-pasan untuk makan sehari-hari, untuk membeli obat Nenek, kau sudah cukup kesulitan Raisa. Bagaimana bisa kau mendapatkan biaya operasi yang jumlahnya cukup besar? Seharusnya kau biarkan saja Nenek pergi supaya tidak menjadi bebanmu lagi," ucap Nenek Sania degan tatapan sendu.

Raisa menggelengkan kepalanya, air matanya yang tadi terhenti pun kini tampak mengalir deras kembali karena sangat sedih mendengar ucapan neneknya itu.

"Nenek, Nenek kenapa berbicara seperti itu sih. Aku rela melakukan apapun demi Nenek, aku sangat menyayangi Nenek dan aku tidak mau Nenek pergi meninggalkanku. Jangan bicara seperti itu lagi ya Nek," ucap Raisa yang menggenggam erat tangan Nenek Sania.

"Lalu dari mana kau mendapatkan uang operasi Nenek, jawab Raisa. Nenek juga menyayangimu, Nenek masih ingin hidup lama denganmu Raisa. Tapi Nenek juga tidak mau terus menyusahkanmu apalagi jika kau sampai nekat melakukan hal yang bukan-bukan untuk mendapatkan uang demi Nenek. Nenek lebih baik mati daripada harus hidup dengan uang hasil kotor seperti itu," ucap Nenek Sania seakan tahu apa yang dilakukan oleh cucunya.

"Tenang aja ya Nek, soal uang Nenek jangan pikirkan. Uang ini aku dapatkan karena aku meminjamnya dari Bos aku Nek dan aku akan membayarnya, setiap bulan gajiku nanti akan dipotong. Nggak apa-apa walaupun hanya tinggal cukup untuk kita makan dan aku akan mencari pekerjaan lain supaya tetap bisa membeli obat Nenek," ucap Raisa tersenyum, mencoba meyakinkan sang nenek.

"Raisa, Nenek benar-benar minta maaf ya karena Nenek sudah banyak menyusahkanmu. Nanti jika Nenek sudah sembuh Nenek akan kembali berjualan supaya bisa membantu kamu mencari uang ya Cu," ucap Nenek Sania.

"Jangan pikirkan itu Nek. Sudah aku katakan masalah keuangan biar aku saja yang mencarinya, yang penting Nenek sembuh dan aku mau Nenek beristirahat saja di rumah. Di saat aku pulang kerja aku mau melihat senyuman Nenek yang membuat rasa lelahku hilang dan aku bahagia," ucap Raisa yang kembali memeluk neneknya.

Tanpa Raisa sadari, ternyata sedari tadi ada yang melihat apa yang dilakukan oleh Raisa, bahkan orang itu juga dapat mendengar jelas apa yang Raisa dan Nenek Sania bicarakan karena ruang rawat inap kelas ekonomi yang hanya disekat oleh tirai saja. Lalu orang tersebut pun segera keluar meninggalkan ruang rawat inap dan menelepon seseorang.

*****

"Maafkan aku Tuan, aku sama sekali tidak bermaksud untuk membantah ucapanmu dengan mengabaikan permintaanmu untuk bertemu. Karena aku sudah berjanji akan melakukan apapun untuk membayar hutangku, tapi aku benar-benar tidak bisa karena ada sesuatu yang sangat penting, tidak bisa aku tinggalkan hingga baru bisa menemui Tuan saat ini. Aku juga minta maaf karena telah lancang meminta Tuan datang ke tempat seperti ini, pasti Tuan merasa tidak nyaman 'kan," ucap Raisa yang memang memutuskan untuk menghubungi Diego dan mengajaknya untuk bertemu setelah 3 hari ia mengabaikan Diego. Raisa meminta Diego datang ke taman seberang rumah sakit, saat neneknya sedang beristirahat dan ada suster yang berjaga di sana.

"Lalu bagaimana keadaan nenekmu saat ini?" Tanya Diego yang membuat Raisa bengong, merasa sangat terkejut.

"Dari mana Tuan tahu soal nenekku?" Tanya Raisa.

"Ck, apa kau lupa jika aku ini adalah pelangganmu dan aku juga sudah membayarmu mahal. Tentu saja aku tidak akan tinggal diam di saat kau tiba-tiba menghilang, bahkan kau tidak datang di saat aku mengajakmu bertemu. Jadi apakah salah jika aku mencari tahu informasi tentangmu," tukas Diego yang membuat Raisa pun terdiam sejenak.

"Maaf Tuan, Tuan sama sekali tidak salah tapi seharusnya Tuan tidak mencari informasi tentang pribadiku lewat orang lain karena itu merupakan privasi," ucap Raisa.

"Lalu apa yang mau kau lakukan sekarang? Kau tidak memberitahuku dan membuatku penasaran. Bagaimana jika aku berpikiran buruk tentangmu dan aku akan memasukkan ke media untuk mencarimu karena menganggap kau telah membawa lari uangku, apa itu yang kau inginkan?" Tanya Diego, membuat Raisa mati kutu.

"Tentu saja aku tidak mau. Ya sudahlah jika memang Tuan sudah tahu, jadi memang itu alasanku, karena nenekku berada di rumah sakit. Uang yang aku dapatkan dari Tuan juga untuk operasi Nenek dan biaya lainnya di rumah sakit. Lalu hal penting apa yang ingin Tuan sampaikan? Jika Tuan ingin aku menemani Tuan saat ini, maaf aku benar-benar belum bisa. Aku pastikan tunggu Nenek pulang ke rumah dulu ya Tuan, baru aku bisa menemanimu. Aku pasti akan memenuhi janjiku karena saat ini aku juga sudah tidak memiliki pekerjaan. Aku baru saja dipecat karena tidak hadir ke perusahaan pada saat Bos besar datang," ucap Raisa yang tampak tertunduk.

"Aku juga sudah tahu soal itu. Sepertinya kau sangat ingin menemaniku," tutur Diego yang lagi-lagi membuat Raisa sangat terkejut.

"Bukan seperti itu Tuan, tapi bukankah itu memang pekerjaanku untuk menemanimu. Dan kau juga mengetahui tentang aku dipecat? Benar-benar luar biasa. Ya aku sadar Tuan adalah Bos besar, sedangkan aku hanya karyawan biasa, pastinya dengan sangat mudah Tuan mengetahui apapun tentang diriku," ucap Raisa.

"Sudahlah kau tidak perlu bersedih dan berpikir untuk menemaniku. Aku tidak akan meminta macam-macam untuk membayar hutangmu, aku memiliki tawaran pekerjaan untukmu, itu pun jika kau mau," kata Diego.

"Pekerjaan? Pekerjaan apa Tuan? Apakah pekerjaan itu bisa mengurangi hutangku?" Tanya Raisa penasaran.

"Ya tentu saja. Aku ingin kau menjadi Baby Sister Anakku karena Baby Sister Anakku yang sebelumnya tiba-tiba saja mendadak pulang kampung karena orang tuanya sakit. Kau tenang saja, setiap bulan gajimu itu akan kupotong tapi tetap saja kau akan mendapatkan sisanya, aku akan membayarmu 5 juta setiap bulannya. Itu adalah gaji bersih yang sudah kau terima dan kau juga akan mendapatkan bonus jika bisa bekerja dengan baik," terang Diego yang tak ingin banyak berbasa-basi, karena ia tahu jika Raisa juga sangat terburu-buru ingin menemani neneknya.

"Apa Tuan? 5 juta sudah dipotong hutang? Apa kau serius Tuan? Itu banyak sekali Tuan. Bahkan di tempat kerjaku yang lama saja gajiku tidak sampai segitu," kata Raisa.

"Yang penting kau bisa bekerja dengan baik dan yang paling terpenting kau bisa membuat Anakku betah denganmu, karena Anakku sangat sulit untuk dekat dengan orang lain," kata Diego.

"Baik Tuan, aku pasti bisa melakukannya. Aku janji," ucap Raisa begitu antusias.

"Ya sudah sekarang kau kembali saja ke rumah sakit, aku juga akan pulang," kata Diego.

"Hati-hati Tuan dan terimakasih banyak," ucap Raisa tersenyum, ia benar-benar sangat senang karena mendapat tawaran pekerjaan yang gajinya besar dan benar-benar tak terduga sebelumnya.

"Hm," jawab Diego singkat tetapi juga membalas senyuman tersebut.

Lalu Raisa dan Diego pun jalan bersamaan menuju ke jalan besar. Di saat sedang menyeberangi jalan hendak menuju ke rumah sakit, Raisa tidak menyadari jika ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arahnya.

"Raisa awas … !"

Bersambung …

Terpopuler

Comments

Tyaz Wahyu

Tyaz Wahyu

benih benih cinta mulai terlihat

2024-12-21

0

LISA

LISA

Bagus jg nih ceritanya

2023-06-28

4

lihat semua
Episodes
1 Bertemu Mucikari
2 Terpaksa Menerima
3 Pelanggan Pertama
4 Tak Menyangka
5 Mencari Baby Sister
6 Tawaran Pekerjaan
7 Sosok Malaikat
8 Menemui Diego
9 Tamu Tak Diundang
10 Hari Pertama Bekerja
11 Sangat Menyenangkan
12 Merasa Ketakutan
13 Merasa Nyaman
14 Lagi-Lagi Soal Istri
15 Hanya Masa Lalu
16 Merawat Diego
17 Fitnah
18 Jangan Mengganggu Wanitaku
19 Kekhawatiran Diego
20 Klien Lama
21 Seperti Layaknya Keluarga
22 Ancaman Dari Seseorang.
23 Kepergian Sang Nenek
24 Surat Wasiat.
25 Merasa Dekat.
26 Donor Darah.
27 Kecolongan Dana.
28 Keinginan Yang Sama
29 Mengancam.
30 Malam Pesta.
31 Satu Malam Bersama
32 Bertanggung Jawab.
33 Menjalin Hubungan.
34 Mengungkapkan Hubungan.
35 Mendapatkan Restu.
36 Ibu Pengganti.
37 Merasa Bahagia.
38 Mencari Seseorang.
39 Sangat Misterius.
40 Lebih Agresif.
41 H-3.
42 Membongkar Masa Lalu Raisa.
43 Batalkan Pernikahan Kalian!
44 Mengungkapkan Identitas.
45 Membatalkan Pernikahan.
46 Menyimpan Rahasia.
47 Salah Paham.
48 Bersandiwara.
49 Sulit Menerima.
50 Pendamping Untuk Raisa.
51 Promo Novel Baru
52 Membawa Pergi.
53 Melepas Rindu.
54 Merindukanmu.
55 Melamar.
56 Perasaan Kelvin.
57 Tidak Direstui.
58 Sakit Hati.
59 Keputusan Diego.
60 Dengan Syarat.
61 Berbeda Pendapat.
62 Sudah Direncanakan.
63 Curiga.
64 Pulang ke rumah.
65 Semakin Curiga.
66 Tak Terima.
67 Tidak Sebodoh Itu.
68 H-2
69 Hari Pernikahan.
70 Menjadi Seorang Istri.
71 Sidik Jari.
72 Butuh Asupan.
73 Sebutan Mama.
74 Kondisi Raisa.
75 Seperti Dulu.
76 Suster Misterius.
77 Pura-Pura Bodoh.
78 Menerima Kembali.
79 Nonton Film.
80 Diusir.
81 Sang Mata-Mata.
82 Memulai Rencana.
83 Jebakan.
84 Ditangkap Polisi.
85 Unek-Unek Darrel.
86 Dendam Masa Lalu.
87 Mengutus Pengacara.
88 Sidang.
89 Kekhawatiran Seorang Ayah.
90 Lebih Sensitif.
91 3 Tahun.
92 Hangatnya Keluarga.
93 Kelas Ibu Hamil.
94 Rekaman CCTV.
95 Demi Kebaikan.
96 Menyadari Kesalahan.
97 Surat Ancaman.
98 Baik-Baik Saja.
99 Pendapat Raisa.
100 Teman Lama.
101 Kehilangan Berkas Penting.
102 Dalam Masalah.
103 Teka Teki.
104 Terpaksa Berbohong.
105 Hal Tak Terduga.
106 Firasat.
107 Berpura-Pura.
108 Tawanan Baru.
109 Sampai Kapan?
110 Masih Sama Seperti Dulu.
111 Menemani Diego.
112 Jauh Lebih Baik.
113 Sebutan Ayah.
114 Melahirkan.
115 Diesa Queen Abimana.
116 Kita Sehati.
117 Tak Pernah Terbayangkan.
118 Percaya Takdir.
119 Menyesuaikan Diri.
120 Cara Yang Lebih Licik.
121 Menjadi Asistenmu.
122 Sama-Sama Kepergok.
123 Liburan Ke Bandung.
124 Membutuhkan Sang Anak.
125 Seperti Nyata.
126 Tentang Masa Kecil Diego.
127 Harus Berhati-Hati.
128 Sadar Dari Koma.
129 Menolak Untuk Dioperasi.
130 Menemanimu Walaupun Sebentar.
131 Keputusan Siska.
132 Bertemu Teman Kuliah.
133 Membagi Tugas.
134 Pulang Ke Jakarta.
135 Merasa Tidak Pantas.
136 Lagu Lama.
137 Asisten Baru.
138 Membenci Pengkhianat.
139 Quality Time.
140 Takut Kehilangan.
141 Identitas Palsu.
142 Berhasil Membujuk.
143 Berjalan Lancar.
144 Sesuai Rencana.
145 Mencurahkan Isi Hati.
146 Ada Apa Dengan Kak Diego?
147 Membantu Pihak Kepolisian.
148 Membawa Keberuntungan.
149 Olahraga Pagi.
150 Bersikap Manja.
151 Ancaman Baru.
152 Menemukan Pelaku.
153 Pelaku Tertangkap.
154 Bungkam.
155 Pengakuan Ayumi.
156 Menjadi Donatur.
157 Memberi Kesempatan.
158 Bertindak.
159 Tidak Menemukan Apapun.
160 Menyerang Sastro.
161 Ketahuan Berbohong.
162 Membutuhkan Donor Darah.
163 Kalut.
164 Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165 Saling Menyerang.
166 Peluru Terakhir.
167 Rela Berkorban.
168 Tidak Sia-Sia.
169 Peringatan.
170 Kebaikan Raisa.
171 Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172 Titipan Cium.
173 Masa Persidangan.
174 Menyenangkan Istri.
175 Sesuatu Yang Berkesan.
176 Merindukan Papa.
177 Maaf, Aku Tidak Bisa.
178 Rem Blong.
179 Kabar Tentang Diego.
180 Memastikan Keadaan Diego.
181 Ada Kejanggalan.
182 Dalang Dibalik Kecelakaan.
183 Hidup Normal.
184 Nama Di Batu Nisan.
185 Dia Adik Saya.
186 Berlibur ke Bali.
187 Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Bertemu Mucikari
2
Terpaksa Menerima
3
Pelanggan Pertama
4
Tak Menyangka
5
Mencari Baby Sister
6
Tawaran Pekerjaan
7
Sosok Malaikat
8
Menemui Diego
9
Tamu Tak Diundang
10
Hari Pertama Bekerja
11
Sangat Menyenangkan
12
Merasa Ketakutan
13
Merasa Nyaman
14
Lagi-Lagi Soal Istri
15
Hanya Masa Lalu
16
Merawat Diego
17
Fitnah
18
Jangan Mengganggu Wanitaku
19
Kekhawatiran Diego
20
Klien Lama
21
Seperti Layaknya Keluarga
22
Ancaman Dari Seseorang.
23
Kepergian Sang Nenek
24
Surat Wasiat.
25
Merasa Dekat.
26
Donor Darah.
27
Kecolongan Dana.
28
Keinginan Yang Sama
29
Mengancam.
30
Malam Pesta.
31
Satu Malam Bersama
32
Bertanggung Jawab.
33
Menjalin Hubungan.
34
Mengungkapkan Hubungan.
35
Mendapatkan Restu.
36
Ibu Pengganti.
37
Merasa Bahagia.
38
Mencari Seseorang.
39
Sangat Misterius.
40
Lebih Agresif.
41
H-3.
42
Membongkar Masa Lalu Raisa.
43
Batalkan Pernikahan Kalian!
44
Mengungkapkan Identitas.
45
Membatalkan Pernikahan.
46
Menyimpan Rahasia.
47
Salah Paham.
48
Bersandiwara.
49
Sulit Menerima.
50
Pendamping Untuk Raisa.
51
Promo Novel Baru
52
Membawa Pergi.
53
Melepas Rindu.
54
Merindukanmu.
55
Melamar.
56
Perasaan Kelvin.
57
Tidak Direstui.
58
Sakit Hati.
59
Keputusan Diego.
60
Dengan Syarat.
61
Berbeda Pendapat.
62
Sudah Direncanakan.
63
Curiga.
64
Pulang ke rumah.
65
Semakin Curiga.
66
Tak Terima.
67
Tidak Sebodoh Itu.
68
H-2
69
Hari Pernikahan.
70
Menjadi Seorang Istri.
71
Sidik Jari.
72
Butuh Asupan.
73
Sebutan Mama.
74
Kondisi Raisa.
75
Seperti Dulu.
76
Suster Misterius.
77
Pura-Pura Bodoh.
78
Menerima Kembali.
79
Nonton Film.
80
Diusir.
81
Sang Mata-Mata.
82
Memulai Rencana.
83
Jebakan.
84
Ditangkap Polisi.
85
Unek-Unek Darrel.
86
Dendam Masa Lalu.
87
Mengutus Pengacara.
88
Sidang.
89
Kekhawatiran Seorang Ayah.
90
Lebih Sensitif.
91
3 Tahun.
92
Hangatnya Keluarga.
93
Kelas Ibu Hamil.
94
Rekaman CCTV.
95
Demi Kebaikan.
96
Menyadari Kesalahan.
97
Surat Ancaman.
98
Baik-Baik Saja.
99
Pendapat Raisa.
100
Teman Lama.
101
Kehilangan Berkas Penting.
102
Dalam Masalah.
103
Teka Teki.
104
Terpaksa Berbohong.
105
Hal Tak Terduga.
106
Firasat.
107
Berpura-Pura.
108
Tawanan Baru.
109
Sampai Kapan?
110
Masih Sama Seperti Dulu.
111
Menemani Diego.
112
Jauh Lebih Baik.
113
Sebutan Ayah.
114
Melahirkan.
115
Diesa Queen Abimana.
116
Kita Sehati.
117
Tak Pernah Terbayangkan.
118
Percaya Takdir.
119
Menyesuaikan Diri.
120
Cara Yang Lebih Licik.
121
Menjadi Asistenmu.
122
Sama-Sama Kepergok.
123
Liburan Ke Bandung.
124
Membutuhkan Sang Anak.
125
Seperti Nyata.
126
Tentang Masa Kecil Diego.
127
Harus Berhati-Hati.
128
Sadar Dari Koma.
129
Menolak Untuk Dioperasi.
130
Menemanimu Walaupun Sebentar.
131
Keputusan Siska.
132
Bertemu Teman Kuliah.
133
Membagi Tugas.
134
Pulang Ke Jakarta.
135
Merasa Tidak Pantas.
136
Lagu Lama.
137
Asisten Baru.
138
Membenci Pengkhianat.
139
Quality Time.
140
Takut Kehilangan.
141
Identitas Palsu.
142
Berhasil Membujuk.
143
Berjalan Lancar.
144
Sesuai Rencana.
145
Mencurahkan Isi Hati.
146
Ada Apa Dengan Kak Diego?
147
Membantu Pihak Kepolisian.
148
Membawa Keberuntungan.
149
Olahraga Pagi.
150
Bersikap Manja.
151
Ancaman Baru.
152
Menemukan Pelaku.
153
Pelaku Tertangkap.
154
Bungkam.
155
Pengakuan Ayumi.
156
Menjadi Donatur.
157
Memberi Kesempatan.
158
Bertindak.
159
Tidak Menemukan Apapun.
160
Menyerang Sastro.
161
Ketahuan Berbohong.
162
Membutuhkan Donor Darah.
163
Kalut.
164
Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165
Saling Menyerang.
166
Peluru Terakhir.
167
Rela Berkorban.
168
Tidak Sia-Sia.
169
Peringatan.
170
Kebaikan Raisa.
171
Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172
Titipan Cium.
173
Masa Persidangan.
174
Menyenangkan Istri.
175
Sesuatu Yang Berkesan.
176
Merindukan Papa.
177
Maaf, Aku Tidak Bisa.
178
Rem Blong.
179
Kabar Tentang Diego.
180
Memastikan Keadaan Diego.
181
Ada Kejanggalan.
182
Dalang Dibalik Kecelakaan.
183
Hidup Normal.
184
Nama Di Batu Nisan.
185
Dia Adik Saya.
186
Berlibur ke Bali.
187
Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!