Pelanggan Pertama

Semakin pria tersebut menatapnya, semakin pula Raisa membalasnya dengan tatapan tak kalah tajam. Ia sama sekali tidak takut, ia sudah berbaik baik hati meminta maaf, tetapi pria tersebut malah membuatnya merasa kesal.

"Sudah aku katakan aku tidak sengaja. Lagipula aku sudah meminta maaf, kenapa kau malah nyolot seperti itu," tukas Raisa tak terima.

"Tidak sengaja bagaimana, sudah jelas-jelas kau itu sengaja. Atau ini adalah salah satu trik wanita penghibur untuk mencari pelanggan. Ternyata kau sangat pintar mencari pria-pria kaya, oh iya memang itu sudah keahlianmu ya untuk memikat laki-laki," tuding pria tersebut yang membuat Raisa merasa semakin geram.

Plak ...

Hingga sebuah tamparan langsung saja melayang di pipi mulus pria yang sama sekali belum diketahui identitasnya oleh Raisa, membuat pria itu sontak terkejut dan mencengkram erat tangan Raisa.

"Akh ... lepaskan aku, sakit!" Teriak Raisa yang merintih kesakitan.

"Berani sekali kau melakukan hal seperti itu kepadaku wanita jal*ng! Sudah jelas-jelas kau yang bersalah dan sekarang kau malah menamparku, dasar wanita tidak tahu diri!" Bentak pria tersebut.

"Kau yang tidak tahu diri, sudah aku katakan jika aku tidak sengaja dan aku juga sudah meminta maaf. Lagipula aku hanya menabrakmu saja, sama sekali tidak ada kerugian, kau juga sama sekali tidak terluka, bahkan kau pun tidak terjatuh, tapi kau malah menghinaku sebagai wanita penghibur dan wanita jal*ng. Dasar pria gila!" Tukas Raisa dengan emosi.

"Ck, jika bukan wanita penghibur, lantas kau siapa? Memang kenyataannya 'kan kau itu wanita penghibur, kau bekerja di klub malam ini dan pasti kau sangat terburu-buru karena ingin menemui pelangganmu. Atau kau sengaja sedang mencari target dan aku adalah targetmu kali ini," tuding pria itu lagi tanpa memikirkan perasaan Raisa sedikitpun.

Raisa mengepel erat kedua tangannya, ia terlihat begitu murka dan rasanya ingin kembali menampar pria yang ada di depan matanya saat ini. Akan tetapi tiba-tiba ia teringat akan neneknya saat ini tidak ada yang menjaga di rumah sakit. Sehingga ia pun menghentakkan tangannya dengan kuat hingga terlepas dari cengkraman pria asing yang tak dikenalnya, lalu membalikkan tubuhnya dan pergi begitu saja meninggalkan pria tersebut.

"Heh kau mau kemana? Kau sudah menabrakku sembarangan, menamparku dan sekarang kau pergi sesuka hatimu. Kau harus bertanggung jawab," ujar pria itu sembari mengejar Raisa, tetapi Raisa terlihat berlarian lalu masuk ke dalam taksi yang sudah dipesannya hingga pria itu pun kehilangan jejak Raisa.

"Lihat saja, jika aku bertemu denganmu lagi aku tidak akan melepaskanmu," ucap pria tersebut menatap tajam ke arah taksi yang Raisa tumpangi hingga tidak terlihat dari pandangan matanya.

*****

Tepat pukul 19.00 WIB, Raisa tampak sudah berdandan cantik dan menggunakan dress selutut, keluar dari kediamannya. Malam ini adalah pertama kalinya Raisa akan bekerja dengan Sheila. Karena ia sudah menandatangani surat perjanjian serta uang DP juga sudah ia terima untuk membayar rumah sakit, sehingga Raisa pun sudah tak bisa lagi untuk menolak atau menghindar. Ia langsung saja menaiki taksi online yang sudah dipesan sebelumnya menuju ke sebuah hotel yang sudah ditentukan oleh pelanggan pertamanya itu.

Sepanjang perjalanan menuju ke hotel, Raisa tampak gugup setengah mati. Perasaannya sungguh tak enak karena akan melakukan sesuatu yang sangat bertentangan dengan hatinya, akan tetapi mau tak mau ia harus siap untuk menyerahkan tubuhnya kepada seorang pria yang sama sekali tak dikenal dan malam ini kesucian yang selama ini sudah dijaga dengan baik harus ia serahkan kepada orang yang telah berani membayarnya mahal, demi kesembuhan sang nenek. Seandainya ada pilihan lain, tentunya Raisa tidak akan memilih jalan kotor ini. Tetapi pada kenyataannya ia tak memiliki pilihan lain, hanya ini jalan satu-satunya yang bisa menyelamatkan nyawa sang nenek saat ini.

"Maafkan aku Nek, aku terpaksa melakukan hal ini demi kesembuhan Nenek. Aku harap Nenek tidak akan tahu masalah ini dan seandainya Nenek tahu, Nenek akan memaafkanku," batin Raisa yang menangis di dalam hatinya.

"Nona … Nona … maaf Nona sudah sampai," panggil supir taksi sehingga menyadarkan Raisa dari lamunannya.

"Oh iya Pak, maaf," ucap Raisa lalu mengeluarkan selembar uang merah dan memberikannya kepada supir taksi.

Setelah itu pun ia turun dari taksi dan memasuki hotel bintang 5 yang begitu mewah. Benar apa yang dikatakan Sheila bahwa para pelanggan yang bekerjasama dengannya adalah orang-orang penting dan kaya raya. Karena Raisa adalah wanita muda, bahkan ia sama sekali belum pernah disentuh oleh lelaki, tentunya Raisa diberikan kepada pengusaha yang rela membayarnya berapapun dengan harga Raisa yang tentunya sangat mahal.

_____

Dengan langkah ragu, Raisa melangkahkan kakinya menuju ke lantai 5 tempat dimana pelanggannya itu menunggu. Hingga beberapa menit kemudian ia telah tiba di salah satu kamar hotel yang diyakini adalah kamar pria hidung belang tersebut. Kenapa dikatakan pria hidung belang, pastinya pria-pria itu adalah seorang pengusaha yang sudah beristri tetapi mencari wanita lain untuk memuaskan mereka dengan berbagai macam alasan, salah satunya istrinya seorang wanita karir yang sibuk bekerja, bisa juga seorang model yang tidak ingin memiliki anak atau bisa jadi merasa bosan dengan istrinya sendiri, pikir Raisa berdasarkan drama yang sering ditontonnya dan juga novel yang sering ia baca.

Raisa tampak menghela nafas panjang, lalu menghembuskannya lagi secara perlahan, mencoba untuk menetralisir perasaannya, meyakinkan dirinya bahwa ia pasti bisa. Ini semua demi neneknya yang besok harus segera dioperasi.

Tok … tok … tok …

Ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar tersebut, hingga tidak berapa lama kemudian seseorang membukakan pintu untuknya. Raisa masih tampak tertunduk, tak berani untuk melihat ke arah pria yang akan ia temani, sudah ia bayangkan pria itu pastinya pria uzur yang sudah bau tanah.

"Masuk!" Ucap seorang pria yang mempersilahkan Raisa, karena sudah pasti wanita itu adalah wanita penghibur yang sudah ditunggunya.

Dengan langkah ragu, pada akhirnya Raisa pun masuk ke dalam kamar tersebut lalu mengikuti pria yang saat ini berjalan membelakanginya.

"Kau tunggu saja di sini, aku mau ke kamar mandi dulu," ucap pria tersebut dengan lembut dan langsung saja masuk ke dalam kamar mandi.

Sedangkan Raisa duduk di tempat tidur sesuai yang diperintahkan oleh pria itu.

"Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan? Sekarang apa aku harus pasrah saja dengan apa yang akan pria itu lakukan atau aku harus melawannya? Tapi aku sama sekali tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya," batin Raisa di dalam kegundahan hatinya.

"Tapi kata Mami jika aku tidak bisa memuaskan pelangganku, maka pria itu pasti akan sangat marah dan bisa saja dia tidak akan memberikanku uang. Mami juga akan merasa rugi dan memintaku untuk mengembalikan uang yang sudah diberikan sebanyak 5 kali lipat, dari mana lagi aku harus mendapatkan uang?" Batin Raisa lagi yang kini malah merasa takut.

"Tapi yang aku lihat tadi, sepertinya dia bukan pria tua. Entahlah aku belum melihat wajahnya, aku hanya melihatnya dari belakang. Apa dia pria yang sudah beristri atau pengusaha yang hanya suka bermain wanita tetapi tidak mau menikah." Raisa kembali bermonolog dengan hatinya.

Hingga di saat itu pun pria tersebut keluar dari kamar mandi dan menghampiri Raisa yang masih tampak tertunduk.

"Apa kau sudah siap? Lihat aku!" Titah pria tersebut hingga Raisa pun mendongakkan wajahnya menatap ke arah pria tersebut.

"Kau … ?" Ucap keduanya secara bersamaan.

Bersambung …

Terpopuler

Comments

Tyaz Wahyu

Tyaz Wahyu

main bentak aja lou diego blm tau rasanya sih.jd bucin akut loe nantinya n ketagihan jg wuakkkkkkkk

2024-12-21

0

Mala

Mala

wowwww

2024-12-21

0

Tyaz Wahyu

Tyaz Wahyu

jodoh

2024-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu Mucikari
2 Terpaksa Menerima
3 Pelanggan Pertama
4 Tak Menyangka
5 Mencari Baby Sister
6 Tawaran Pekerjaan
7 Sosok Malaikat
8 Menemui Diego
9 Tamu Tak Diundang
10 Hari Pertama Bekerja
11 Sangat Menyenangkan
12 Merasa Ketakutan
13 Merasa Nyaman
14 Lagi-Lagi Soal Istri
15 Hanya Masa Lalu
16 Merawat Diego
17 Fitnah
18 Jangan Mengganggu Wanitaku
19 Kekhawatiran Diego
20 Klien Lama
21 Seperti Layaknya Keluarga
22 Ancaman Dari Seseorang.
23 Kepergian Sang Nenek
24 Surat Wasiat.
25 Merasa Dekat.
26 Donor Darah.
27 Kecolongan Dana.
28 Keinginan Yang Sama
29 Mengancam.
30 Malam Pesta.
31 Satu Malam Bersama
32 Bertanggung Jawab.
33 Menjalin Hubungan.
34 Mengungkapkan Hubungan.
35 Mendapatkan Restu.
36 Ibu Pengganti.
37 Merasa Bahagia.
38 Mencari Seseorang.
39 Sangat Misterius.
40 Lebih Agresif.
41 H-3.
42 Membongkar Masa Lalu Raisa.
43 Batalkan Pernikahan Kalian!
44 Mengungkapkan Identitas.
45 Membatalkan Pernikahan.
46 Menyimpan Rahasia.
47 Salah Paham.
48 Bersandiwara.
49 Sulit Menerima.
50 Pendamping Untuk Raisa.
51 Promo Novel Baru
52 Membawa Pergi.
53 Melepas Rindu.
54 Merindukanmu.
55 Melamar.
56 Perasaan Kelvin.
57 Tidak Direstui.
58 Sakit Hati.
59 Keputusan Diego.
60 Dengan Syarat.
61 Berbeda Pendapat.
62 Sudah Direncanakan.
63 Curiga.
64 Pulang ke rumah.
65 Semakin Curiga.
66 Tak Terima.
67 Tidak Sebodoh Itu.
68 H-2
69 Hari Pernikahan.
70 Menjadi Seorang Istri.
71 Sidik Jari.
72 Butuh Asupan.
73 Sebutan Mama.
74 Kondisi Raisa.
75 Seperti Dulu.
76 Suster Misterius.
77 Pura-Pura Bodoh.
78 Menerima Kembali.
79 Nonton Film.
80 Diusir.
81 Sang Mata-Mata.
82 Memulai Rencana.
83 Jebakan.
84 Ditangkap Polisi.
85 Unek-Unek Darrel.
86 Dendam Masa Lalu.
87 Mengutus Pengacara.
88 Sidang.
89 Kekhawatiran Seorang Ayah.
90 Lebih Sensitif.
91 3 Tahun.
92 Hangatnya Keluarga.
93 Kelas Ibu Hamil.
94 Rekaman CCTV.
95 Demi Kebaikan.
96 Menyadari Kesalahan.
97 Surat Ancaman.
98 Baik-Baik Saja.
99 Pendapat Raisa.
100 Teman Lama.
101 Kehilangan Berkas Penting.
102 Dalam Masalah.
103 Teka Teki.
104 Terpaksa Berbohong.
105 Hal Tak Terduga.
106 Firasat.
107 Berpura-Pura.
108 Tawanan Baru.
109 Sampai Kapan?
110 Masih Sama Seperti Dulu.
111 Menemani Diego.
112 Jauh Lebih Baik.
113 Sebutan Ayah.
114 Melahirkan.
115 Diesa Queen Abimana.
116 Kita Sehati.
117 Tak Pernah Terbayangkan.
118 Percaya Takdir.
119 Menyesuaikan Diri.
120 Cara Yang Lebih Licik.
121 Menjadi Asistenmu.
122 Sama-Sama Kepergok.
123 Liburan Ke Bandung.
124 Membutuhkan Sang Anak.
125 Seperti Nyata.
126 Tentang Masa Kecil Diego.
127 Harus Berhati-Hati.
128 Sadar Dari Koma.
129 Menolak Untuk Dioperasi.
130 Menemanimu Walaupun Sebentar.
131 Keputusan Siska.
132 Bertemu Teman Kuliah.
133 Membagi Tugas.
134 Pulang Ke Jakarta.
135 Merasa Tidak Pantas.
136 Lagu Lama.
137 Asisten Baru.
138 Membenci Pengkhianat.
139 Quality Time.
140 Takut Kehilangan.
141 Identitas Palsu.
142 Berhasil Membujuk.
143 Berjalan Lancar.
144 Sesuai Rencana.
145 Mencurahkan Isi Hati.
146 Ada Apa Dengan Kak Diego?
147 Membantu Pihak Kepolisian.
148 Membawa Keberuntungan.
149 Olahraga Pagi.
150 Bersikap Manja.
151 Ancaman Baru.
152 Menemukan Pelaku.
153 Pelaku Tertangkap.
154 Bungkam.
155 Pengakuan Ayumi.
156 Menjadi Donatur.
157 Memberi Kesempatan.
158 Bertindak.
159 Tidak Menemukan Apapun.
160 Menyerang Sastro.
161 Ketahuan Berbohong.
162 Membutuhkan Donor Darah.
163 Kalut.
164 Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165 Saling Menyerang.
166 Peluru Terakhir.
167 Rela Berkorban.
168 Tidak Sia-Sia.
169 Peringatan.
170 Kebaikan Raisa.
171 Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172 Titipan Cium.
173 Masa Persidangan.
174 Menyenangkan Istri.
175 Sesuatu Yang Berkesan.
176 Merindukan Papa.
177 Maaf, Aku Tidak Bisa.
178 Rem Blong.
179 Kabar Tentang Diego.
180 Memastikan Keadaan Diego.
181 Ada Kejanggalan.
182 Dalang Dibalik Kecelakaan.
183 Hidup Normal.
184 Nama Di Batu Nisan.
185 Dia Adik Saya.
186 Berlibur ke Bali.
187 Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Bertemu Mucikari
2
Terpaksa Menerima
3
Pelanggan Pertama
4
Tak Menyangka
5
Mencari Baby Sister
6
Tawaran Pekerjaan
7
Sosok Malaikat
8
Menemui Diego
9
Tamu Tak Diundang
10
Hari Pertama Bekerja
11
Sangat Menyenangkan
12
Merasa Ketakutan
13
Merasa Nyaman
14
Lagi-Lagi Soal Istri
15
Hanya Masa Lalu
16
Merawat Diego
17
Fitnah
18
Jangan Mengganggu Wanitaku
19
Kekhawatiran Diego
20
Klien Lama
21
Seperti Layaknya Keluarga
22
Ancaman Dari Seseorang.
23
Kepergian Sang Nenek
24
Surat Wasiat.
25
Merasa Dekat.
26
Donor Darah.
27
Kecolongan Dana.
28
Keinginan Yang Sama
29
Mengancam.
30
Malam Pesta.
31
Satu Malam Bersama
32
Bertanggung Jawab.
33
Menjalin Hubungan.
34
Mengungkapkan Hubungan.
35
Mendapatkan Restu.
36
Ibu Pengganti.
37
Merasa Bahagia.
38
Mencari Seseorang.
39
Sangat Misterius.
40
Lebih Agresif.
41
H-3.
42
Membongkar Masa Lalu Raisa.
43
Batalkan Pernikahan Kalian!
44
Mengungkapkan Identitas.
45
Membatalkan Pernikahan.
46
Menyimpan Rahasia.
47
Salah Paham.
48
Bersandiwara.
49
Sulit Menerima.
50
Pendamping Untuk Raisa.
51
Promo Novel Baru
52
Membawa Pergi.
53
Melepas Rindu.
54
Merindukanmu.
55
Melamar.
56
Perasaan Kelvin.
57
Tidak Direstui.
58
Sakit Hati.
59
Keputusan Diego.
60
Dengan Syarat.
61
Berbeda Pendapat.
62
Sudah Direncanakan.
63
Curiga.
64
Pulang ke rumah.
65
Semakin Curiga.
66
Tak Terima.
67
Tidak Sebodoh Itu.
68
H-2
69
Hari Pernikahan.
70
Menjadi Seorang Istri.
71
Sidik Jari.
72
Butuh Asupan.
73
Sebutan Mama.
74
Kondisi Raisa.
75
Seperti Dulu.
76
Suster Misterius.
77
Pura-Pura Bodoh.
78
Menerima Kembali.
79
Nonton Film.
80
Diusir.
81
Sang Mata-Mata.
82
Memulai Rencana.
83
Jebakan.
84
Ditangkap Polisi.
85
Unek-Unek Darrel.
86
Dendam Masa Lalu.
87
Mengutus Pengacara.
88
Sidang.
89
Kekhawatiran Seorang Ayah.
90
Lebih Sensitif.
91
3 Tahun.
92
Hangatnya Keluarga.
93
Kelas Ibu Hamil.
94
Rekaman CCTV.
95
Demi Kebaikan.
96
Menyadari Kesalahan.
97
Surat Ancaman.
98
Baik-Baik Saja.
99
Pendapat Raisa.
100
Teman Lama.
101
Kehilangan Berkas Penting.
102
Dalam Masalah.
103
Teka Teki.
104
Terpaksa Berbohong.
105
Hal Tak Terduga.
106
Firasat.
107
Berpura-Pura.
108
Tawanan Baru.
109
Sampai Kapan?
110
Masih Sama Seperti Dulu.
111
Menemani Diego.
112
Jauh Lebih Baik.
113
Sebutan Ayah.
114
Melahirkan.
115
Diesa Queen Abimana.
116
Kita Sehati.
117
Tak Pernah Terbayangkan.
118
Percaya Takdir.
119
Menyesuaikan Diri.
120
Cara Yang Lebih Licik.
121
Menjadi Asistenmu.
122
Sama-Sama Kepergok.
123
Liburan Ke Bandung.
124
Membutuhkan Sang Anak.
125
Seperti Nyata.
126
Tentang Masa Kecil Diego.
127
Harus Berhati-Hati.
128
Sadar Dari Koma.
129
Menolak Untuk Dioperasi.
130
Menemanimu Walaupun Sebentar.
131
Keputusan Siska.
132
Bertemu Teman Kuliah.
133
Membagi Tugas.
134
Pulang Ke Jakarta.
135
Merasa Tidak Pantas.
136
Lagu Lama.
137
Asisten Baru.
138
Membenci Pengkhianat.
139
Quality Time.
140
Takut Kehilangan.
141
Identitas Palsu.
142
Berhasil Membujuk.
143
Berjalan Lancar.
144
Sesuai Rencana.
145
Mencurahkan Isi Hati.
146
Ada Apa Dengan Kak Diego?
147
Membantu Pihak Kepolisian.
148
Membawa Keberuntungan.
149
Olahraga Pagi.
150
Bersikap Manja.
151
Ancaman Baru.
152
Menemukan Pelaku.
153
Pelaku Tertangkap.
154
Bungkam.
155
Pengakuan Ayumi.
156
Menjadi Donatur.
157
Memberi Kesempatan.
158
Bertindak.
159
Tidak Menemukan Apapun.
160
Menyerang Sastro.
161
Ketahuan Berbohong.
162
Membutuhkan Donor Darah.
163
Kalut.
164
Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165
Saling Menyerang.
166
Peluru Terakhir.
167
Rela Berkorban.
168
Tidak Sia-Sia.
169
Peringatan.
170
Kebaikan Raisa.
171
Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172
Titipan Cium.
173
Masa Persidangan.
174
Menyenangkan Istri.
175
Sesuatu Yang Berkesan.
176
Merindukan Papa.
177
Maaf, Aku Tidak Bisa.
178
Rem Blong.
179
Kabar Tentang Diego.
180
Memastikan Keadaan Diego.
181
Ada Kejanggalan.
182
Dalang Dibalik Kecelakaan.
183
Hidup Normal.
184
Nama Di Batu Nisan.
185
Dia Adik Saya.
186
Berlibur ke Bali.
187
Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!