Mencari Baby Sister

Pagi-pagi sekali saat matahari baru saja memunculkan sinarnya, di kediaman Abimana sudah dihebohkan dengan sang baby sister Denis yang mendadak hendak pulang kampung karena orang tuanya sakit, bahkan ia juga mengatakan akan berhenti dari pekerjaannya. Sehingga hal tersebut tentu saja sangat membuat Siska menjadi kelabakan, akan tetapi ia juga tidak akan mungkin bisa melarang baby sister cucunya untuk pulang, apalagi alasannya karena keluarga.

"Ma, sudahlah Ma. Apa salahnya sih jika Mbak Ani pulang kampung? 'Kan masih ada ART lain yang bisa membantu menjaga Denis dan seperti biasa Denis juga bisa bermain dengan Mama," kata Diego dengan santai.

"Diego, orang yang merawat Denis harus mempunyai keahlian khusus dan sudah terbiasa menyiapkan kebutuhan anak sehari-hari. Kau tahu sendiri 'kan Mama ini sudah tua, Mama juga sering sakit, Mama hanya bisa membantu menjaga Denis saja. Paling hanya sekali-sekali Mama membantu mempersiapkan kebutuhan Denis. Kau juga tahu Denis itu sedang dalam masa pertumbuhan, aktifnya luar biasa. Sedangkan ART mempunyai tugas masing-masing juga, mana bisa mereka fokus ke Denis. Coba saja kau menuruti apa kata Mama untuk mencari istri, kejadiannya pasti tidak akan seperti ini. Mama tidak mau tahu ya, jika kau tidak cepat mencari ibu pengganti untuk Denis maka kau harus mencarikan Baby Sister yang benar-benar bisa menyayangi anak, yang bisa cocok dengan Denis. Kau juga tahu anakmu ini sangat susah untuk dekat dengan orang lain, kau tidak lupa juga 'kan sudah berapa kali kita mengganti Baby Sister dan hanya Mbak Ani yang sudah bertahan selama 1 tahun di sini," ucap Siska mengingatkan. Denis cucunya itu memang sangat susah untuk dekat dengan orang lain, sebelum ia mengetahui bagaimana sikap orang tersebut, definisi anak kecil sama sekali tidak bisa berbohong.

"Iya Ma iya, aku akan mencari Baby Sister secepatnya. Ya sudah aku pergi kerja dulu, aku ada meeting pagi," ucap Diego yang berpamitan dengan sang ibu, lalu saja pergi meninggalkan rumah menuju ke perusahaan.

*****

Raisa tampak mondar-mandir ke sana kemari seperti setrikaan di depan ruang operasi, menunggu sang nenek yang saat ini sedang ditangani oleh dokter. Karena sudah mendapatkan uang dari Diego, tentunya Raisa pun tidak lagi menunda operasi Nenek Sania. Ia sangat ingin melihat neneknya itu cepat sadar dan kembali sehat seperti sedia kala.

"Aku mohon, Nenek harus bertahan dan aku yakin operasi ini pasti akan berhasil. Aku tidak mau Nenek meninggalkanku, hanya Nenek satu-satunya keluarga yang aku miliki," batin Raisa di dalam doanya.

Tidak berapa lama kemudian, pintu ruang operasi terbuka dan terlihat dokter yang keluar dari sana, sehingga Raisa pun begitu antusias mendekati dokter tersebut.

"Dokter, bagaimana keadaan Nenek saya? Apakah operasinya berhasil?" Tanya Raisa yang sangat ingin mendapatkan jawaban itu segera.

"Tenang Nona Raisa, meskipun saat ini kondisi Nenek Anda masih lemah dan belum sadarkan diri, tetapi alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar, Nenek Sania sudah melewati masa krisisnya," terang Dokter.

Raisa tampak menghela nafas lega, ia sangat bersyukur karena pada akhirnya doanya itu terkabul.

"Terimakasih banyak Dokter, terimakasih karena telah menolong Nenek saya," ucap Raisa dengan tatapan sendu.

"Sama-sama Nona, itu memang sudah tugas saya dan saya sangat senang karena semuanya berjalan dengan lancar. Nenek Anda benar-benar Nenek yang kuat, pasti beliau juga masih sangat ingin hidup bersama dengan Nona," ucap dokter.

"Syukurlah Dok, jadi apa saya bisa melihat Nenek saya?" Tanya Raisa ya sudah tak sabar ingin melihat kondisi sang nenek.

"Tentu saja, sebentar lagi Nenek Sania akan dipindahkan ke ruang rawat inap, sehingga Nona bisa menemaninya di sana," jawab dokter.

"Iya Dokter, terimakasih banyak," ucap Raisa lagi.

"Iya, sama-sama Nona. Saya permisi dulu," ucap dokter lalu pergi meninggalkan Raisa.

Raisa sangat terharu, merasa bahagia karena keluarga satu-satunya yang ia miliki pada akhirnya bisa diselamatkan. Meskipun terbesit di dalam hati kecilnya yang paling dalam, ia merasa sangat bersalah karena mendapatkan uang itu secara instan. Walaupun ia belum melakukan apapun saat ini, tetapi ia yakin suatu saat nanti pasti akan melakukannya juga karena itu memang sudah merupakan pekerjaan yang ia terima dan siap untuk menjalaninya.

_____

Drt … drt … drt …

Raisa mendapati ponselnya bergetar, ada panggilan masuk dari Nada yang merupakan teman kerjanya itu.

"Halo Nada, ada apa?" Tanya Raisa.

"Sa gawat, hari ini ada Bos besar datang ke kantor dan apa kau tahu Mbak Melly sangat marah karena hari ini kau tidak datang. Padahal aku sudah bilang kalau hari ini Nenekmu dioperasi dan kau juga sudah minta izin," terang Nada dengan nada panik.

Melly yang merupakan ketua Cleaning Service itu memang terkenal galak dan juga bersikap angkuh kepada CS lain. Apalagi ia juga merupakan CS paling tertua di antara yang lainnya, sehingga merasa paling berkuasa.

"Tapi aku benar-benar belum bisa bekerja sekarang Nad, Nenekku baru saja selesai dioperasi dan saat ini belum sadar. Aku tidak mungkin meninggalkan Nenekku sendiri, apalagi masih banyak yang harus aku urus di rumah sakit ini. Nada aku minta tolong, tolong bantu aku. Besok aku janji akan pergi bekerja," ucap Raisa memohon.

"Raisa, jika setengah jam lagi kau tidak datang juga ke perusahaan, maka jangan harap kau bisa bekerja di sini lagi," kata seseorang dari seberang telepon yang diyakini adalah Melly. Ia merebut ponsel milik Nada karena tahu jika saat itu Nada sedang menghubungi Raisa.

"Mbak Melly, tolong aku Mbak. Aku belum bisa bekerja hari ini, Nenekku belum bisa ditinggal dan aku masih mempunyai urusan di rumah sakit. Aku mohon Mbak, bantu aku kali ini saja. Lagipula selama ini aku juga selalu datang ke kantor jika tidak ada hal yang benar-benar mendesak, bahkan di saat sakit pun aku memaksakan diri untuk bekerja," kata Raisa.

"Masalahnya kondisi saat ini berbeda Raisa. Sudahlah lebih baik kau tidak usah bekerja lagi di sini," kata Melly yang memang dari awal sangat tidak menyukai Raisa.

"Maksud Mbak apa?" Tanya Raisa.

"Kau dipecat, jadi kau bisa menjaga Nenekmu itu sesuka hatimu. Kau tidak perlu lagi datang ke perusahaan," kata Melly yang langsung saja memutuskan panggilan telepon.

"Halo … halo Mbak," ucap Raisa tetapi sama sekali sudah tak mendengar suara siapapun lagi. Ia begitu sedih karena harus kehilangan pekerjaannya, bagaimana ia bisa membayar hutangnya terhadap Diego yang begitu banyak, sedangkan ia tidak memiliki pekerjaan sama sekali.

*****

Di saat Raisa merasa putus asa karena sudah tak lagi memiliki pekerjaan, di saat itu pula tiba-tiba ada panggilan masuk dari nomor yang tak dikenal. Awalnya Raisa enggan menjawab, ia yakin itu hanya nomor orang iseng yang sengaja ingin mengganggunya. Mungkin saja orang tersebut mendapatkan nomornya dari konter atau hasil lacakan, pikir Raisa.

Akan tetapi untuk ketiga kalinya orang tersebut kembali menghubunginya, sehingga Raisa pun memutuskan untuk menjawab. Mungkin saja memang ada hal penting yang ingin disampaikan.

"Halo, ini dengan siapa ya?" Tanya Raisa, hingga di saat itu pun ia membelalakkan matanya karena merasa sangat terkejut mengetahui siapa penelepon tersebut.

Bersambung …

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Sandiego yg menawarkan pekerjaan pd Raisa..

2023-06-28

3

lihat semua
Episodes
1 Bertemu Mucikari
2 Terpaksa Menerima
3 Pelanggan Pertama
4 Tak Menyangka
5 Mencari Baby Sister
6 Tawaran Pekerjaan
7 Sosok Malaikat
8 Menemui Diego
9 Tamu Tak Diundang
10 Hari Pertama Bekerja
11 Sangat Menyenangkan
12 Merasa Ketakutan
13 Merasa Nyaman
14 Lagi-Lagi Soal Istri
15 Hanya Masa Lalu
16 Merawat Diego
17 Fitnah
18 Jangan Mengganggu Wanitaku
19 Kekhawatiran Diego
20 Klien Lama
21 Seperti Layaknya Keluarga
22 Ancaman Dari Seseorang.
23 Kepergian Sang Nenek
24 Surat Wasiat.
25 Merasa Dekat.
26 Donor Darah.
27 Kecolongan Dana.
28 Keinginan Yang Sama
29 Mengancam.
30 Malam Pesta.
31 Satu Malam Bersama
32 Bertanggung Jawab.
33 Menjalin Hubungan.
34 Mengungkapkan Hubungan.
35 Mendapatkan Restu.
36 Ibu Pengganti.
37 Merasa Bahagia.
38 Mencari Seseorang.
39 Sangat Misterius.
40 Lebih Agresif.
41 H-3.
42 Membongkar Masa Lalu Raisa.
43 Batalkan Pernikahan Kalian!
44 Mengungkapkan Identitas.
45 Membatalkan Pernikahan.
46 Menyimpan Rahasia.
47 Salah Paham.
48 Bersandiwara.
49 Sulit Menerima.
50 Pendamping Untuk Raisa.
51 Promo Novel Baru
52 Membawa Pergi.
53 Melepas Rindu.
54 Merindukanmu.
55 Melamar.
56 Perasaan Kelvin.
57 Tidak Direstui.
58 Sakit Hati.
59 Keputusan Diego.
60 Dengan Syarat.
61 Berbeda Pendapat.
62 Sudah Direncanakan.
63 Curiga.
64 Pulang ke rumah.
65 Semakin Curiga.
66 Tak Terima.
67 Tidak Sebodoh Itu.
68 H-2
69 Hari Pernikahan.
70 Menjadi Seorang Istri.
71 Sidik Jari.
72 Butuh Asupan.
73 Sebutan Mama.
74 Kondisi Raisa.
75 Seperti Dulu.
76 Suster Misterius.
77 Pura-Pura Bodoh.
78 Menerima Kembali.
79 Nonton Film.
80 Diusir.
81 Sang Mata-Mata.
82 Memulai Rencana.
83 Jebakan.
84 Ditangkap Polisi.
85 Unek-Unek Darrel.
86 Dendam Masa Lalu.
87 Mengutus Pengacara.
88 Sidang.
89 Kekhawatiran Seorang Ayah.
90 Lebih Sensitif.
91 3 Tahun.
92 Hangatnya Keluarga.
93 Kelas Ibu Hamil.
94 Rekaman CCTV.
95 Demi Kebaikan.
96 Menyadari Kesalahan.
97 Surat Ancaman.
98 Baik-Baik Saja.
99 Pendapat Raisa.
100 Teman Lama.
101 Kehilangan Berkas Penting.
102 Dalam Masalah.
103 Teka Teki.
104 Terpaksa Berbohong.
105 Hal Tak Terduga.
106 Firasat.
107 Berpura-Pura.
108 Tawanan Baru.
109 Sampai Kapan?
110 Masih Sama Seperti Dulu.
111 Menemani Diego.
112 Jauh Lebih Baik.
113 Sebutan Ayah.
114 Melahirkan.
115 Diesa Queen Abimana.
116 Kita Sehati.
117 Tak Pernah Terbayangkan.
118 Percaya Takdir.
119 Menyesuaikan Diri.
120 Cara Yang Lebih Licik.
121 Menjadi Asistenmu.
122 Sama-Sama Kepergok.
123 Liburan Ke Bandung.
124 Membutuhkan Sang Anak.
125 Seperti Nyata.
126 Tentang Masa Kecil Diego.
127 Harus Berhati-Hati.
128 Sadar Dari Koma.
129 Menolak Untuk Dioperasi.
130 Menemanimu Walaupun Sebentar.
131 Keputusan Siska.
132 Bertemu Teman Kuliah.
133 Membagi Tugas.
134 Pulang Ke Jakarta.
135 Merasa Tidak Pantas.
136 Lagu Lama.
137 Asisten Baru.
138 Membenci Pengkhianat.
139 Quality Time.
140 Takut Kehilangan.
141 Identitas Palsu.
142 Berhasil Membujuk.
143 Berjalan Lancar.
144 Sesuai Rencana.
145 Mencurahkan Isi Hati.
146 Ada Apa Dengan Kak Diego?
147 Membantu Pihak Kepolisian.
148 Membawa Keberuntungan.
149 Olahraga Pagi.
150 Bersikap Manja.
151 Ancaman Baru.
152 Menemukan Pelaku.
153 Pelaku Tertangkap.
154 Bungkam.
155 Pengakuan Ayumi.
156 Menjadi Donatur.
157 Memberi Kesempatan.
158 Bertindak.
159 Tidak Menemukan Apapun.
160 Menyerang Sastro.
161 Ketahuan Berbohong.
162 Membutuhkan Donor Darah.
163 Kalut.
164 Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165 Saling Menyerang.
166 Peluru Terakhir.
167 Rela Berkorban.
168 Tidak Sia-Sia.
169 Peringatan.
170 Kebaikan Raisa.
171 Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172 Titipan Cium.
173 Masa Persidangan.
174 Menyenangkan Istri.
175 Sesuatu Yang Berkesan.
176 Merindukan Papa.
177 Maaf, Aku Tidak Bisa.
178 Rem Blong.
179 Kabar Tentang Diego.
180 Memastikan Keadaan Diego.
181 Ada Kejanggalan.
182 Dalang Dibalik Kecelakaan.
183 Hidup Normal.
184 Nama Di Batu Nisan.
185 Dia Adik Saya.
186 Berlibur ke Bali.
187 Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Bertemu Mucikari
2
Terpaksa Menerima
3
Pelanggan Pertama
4
Tak Menyangka
5
Mencari Baby Sister
6
Tawaran Pekerjaan
7
Sosok Malaikat
8
Menemui Diego
9
Tamu Tak Diundang
10
Hari Pertama Bekerja
11
Sangat Menyenangkan
12
Merasa Ketakutan
13
Merasa Nyaman
14
Lagi-Lagi Soal Istri
15
Hanya Masa Lalu
16
Merawat Diego
17
Fitnah
18
Jangan Mengganggu Wanitaku
19
Kekhawatiran Diego
20
Klien Lama
21
Seperti Layaknya Keluarga
22
Ancaman Dari Seseorang.
23
Kepergian Sang Nenek
24
Surat Wasiat.
25
Merasa Dekat.
26
Donor Darah.
27
Kecolongan Dana.
28
Keinginan Yang Sama
29
Mengancam.
30
Malam Pesta.
31
Satu Malam Bersama
32
Bertanggung Jawab.
33
Menjalin Hubungan.
34
Mengungkapkan Hubungan.
35
Mendapatkan Restu.
36
Ibu Pengganti.
37
Merasa Bahagia.
38
Mencari Seseorang.
39
Sangat Misterius.
40
Lebih Agresif.
41
H-3.
42
Membongkar Masa Lalu Raisa.
43
Batalkan Pernikahan Kalian!
44
Mengungkapkan Identitas.
45
Membatalkan Pernikahan.
46
Menyimpan Rahasia.
47
Salah Paham.
48
Bersandiwara.
49
Sulit Menerima.
50
Pendamping Untuk Raisa.
51
Promo Novel Baru
52
Membawa Pergi.
53
Melepas Rindu.
54
Merindukanmu.
55
Melamar.
56
Perasaan Kelvin.
57
Tidak Direstui.
58
Sakit Hati.
59
Keputusan Diego.
60
Dengan Syarat.
61
Berbeda Pendapat.
62
Sudah Direncanakan.
63
Curiga.
64
Pulang ke rumah.
65
Semakin Curiga.
66
Tak Terima.
67
Tidak Sebodoh Itu.
68
H-2
69
Hari Pernikahan.
70
Menjadi Seorang Istri.
71
Sidik Jari.
72
Butuh Asupan.
73
Sebutan Mama.
74
Kondisi Raisa.
75
Seperti Dulu.
76
Suster Misterius.
77
Pura-Pura Bodoh.
78
Menerima Kembali.
79
Nonton Film.
80
Diusir.
81
Sang Mata-Mata.
82
Memulai Rencana.
83
Jebakan.
84
Ditangkap Polisi.
85
Unek-Unek Darrel.
86
Dendam Masa Lalu.
87
Mengutus Pengacara.
88
Sidang.
89
Kekhawatiran Seorang Ayah.
90
Lebih Sensitif.
91
3 Tahun.
92
Hangatnya Keluarga.
93
Kelas Ibu Hamil.
94
Rekaman CCTV.
95
Demi Kebaikan.
96
Menyadari Kesalahan.
97
Surat Ancaman.
98
Baik-Baik Saja.
99
Pendapat Raisa.
100
Teman Lama.
101
Kehilangan Berkas Penting.
102
Dalam Masalah.
103
Teka Teki.
104
Terpaksa Berbohong.
105
Hal Tak Terduga.
106
Firasat.
107
Berpura-Pura.
108
Tawanan Baru.
109
Sampai Kapan?
110
Masih Sama Seperti Dulu.
111
Menemani Diego.
112
Jauh Lebih Baik.
113
Sebutan Ayah.
114
Melahirkan.
115
Diesa Queen Abimana.
116
Kita Sehati.
117
Tak Pernah Terbayangkan.
118
Percaya Takdir.
119
Menyesuaikan Diri.
120
Cara Yang Lebih Licik.
121
Menjadi Asistenmu.
122
Sama-Sama Kepergok.
123
Liburan Ke Bandung.
124
Membutuhkan Sang Anak.
125
Seperti Nyata.
126
Tentang Masa Kecil Diego.
127
Harus Berhati-Hati.
128
Sadar Dari Koma.
129
Menolak Untuk Dioperasi.
130
Menemanimu Walaupun Sebentar.
131
Keputusan Siska.
132
Bertemu Teman Kuliah.
133
Membagi Tugas.
134
Pulang Ke Jakarta.
135
Merasa Tidak Pantas.
136
Lagu Lama.
137
Asisten Baru.
138
Membenci Pengkhianat.
139
Quality Time.
140
Takut Kehilangan.
141
Identitas Palsu.
142
Berhasil Membujuk.
143
Berjalan Lancar.
144
Sesuai Rencana.
145
Mencurahkan Isi Hati.
146
Ada Apa Dengan Kak Diego?
147
Membantu Pihak Kepolisian.
148
Membawa Keberuntungan.
149
Olahraga Pagi.
150
Bersikap Manja.
151
Ancaman Baru.
152
Menemukan Pelaku.
153
Pelaku Tertangkap.
154
Bungkam.
155
Pengakuan Ayumi.
156
Menjadi Donatur.
157
Memberi Kesempatan.
158
Bertindak.
159
Tidak Menemukan Apapun.
160
Menyerang Sastro.
161
Ketahuan Berbohong.
162
Membutuhkan Donor Darah.
163
Kalut.
164
Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165
Saling Menyerang.
166
Peluru Terakhir.
167
Rela Berkorban.
168
Tidak Sia-Sia.
169
Peringatan.
170
Kebaikan Raisa.
171
Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172
Titipan Cium.
173
Masa Persidangan.
174
Menyenangkan Istri.
175
Sesuatu Yang Berkesan.
176
Merindukan Papa.
177
Maaf, Aku Tidak Bisa.
178
Rem Blong.
179
Kabar Tentang Diego.
180
Memastikan Keadaan Diego.
181
Ada Kejanggalan.
182
Dalang Dibalik Kecelakaan.
183
Hidup Normal.
184
Nama Di Batu Nisan.
185
Dia Adik Saya.
186
Berlibur ke Bali.
187
Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!