Hanya Masa Lalu

Wanita yang datang menemui Sheila saat ini adalah Clarissa yang dulu pernah bekerja dengan Sheila sebagai wanita penghibur, sebelum menikah dengan Diego bahkan sampai ia sudah menikah dengan pria tersebut dan pergi ke luar negeri. Tentu saja Clarissa sangat terkejut di saat mendengar Sheila mengucap nama Diego dan ia sangat yakin jika Diego yang dimaksud oleh Sheila adalah Diego mantan suami yang saat ini ingin ia dapatkan kembali. Clarissa menyesal telah meninggalkan pria tersebut waktu itu demi karir dan pria lain juga tentunya.

"Ada apa Baby Cla, kenapa kau begitu terkejut saat Mami mengucap nama Tuan Diego. Ya emang benar Tuan Diego, dia adalah pelanggan pertama Mami dan Mami juga memberikan anak baru Mami kepadanya. Apa kau tahu Tuan Diego itu rela membayar mahal untuk Raisa," tukas Sheila.

"Raisa?" Tanya Clarissa mengulangi ucapan Sheila.

"Iya Cla, jadi anak baru Mami itu namanya Raisa. Dia membutuhkan uang sehingga meminta pekerjaan dari Mami dan kebetulan waktu itu Tuan Diego yang merupakan pelanggan Mami itu juga datang bersama tamannya yang merupakan pelanggan lama Mami. Dia meminta barang baru karena ini adalah pertama kalinya Tuan Diego minta ditemani oleh wanita penghibur, maka itu Mami meminta Raisa yang menemani Tuan Diego." Sheila menjelaskan kepada Clarissa bagaimana asal mula pertemuan Raisa dan Diego sampai akhirnya Raisa bekerja di rumah Diego sebagai pengasuh anaknya.

"Jadi pengasuh itu namanya Raisa dan Mami yang telah mempertemukan mereka berdua?" Cecar Clarissa yang terlihat murka.

"Kenapa kau jadi marah seperti itu terhadap Mami, ada apa Clarissa?" Tanya Sheila tak mengerti.

"Apa Mami tahu Diego itu mantan suami yang masih aku inginkan Mi. Aku pulang ke Indonesia karena aku ingin mengajaknya kembali, yang aku dengar meskipun sudah 5 tahun aku meninggalkannya, sampai saat ini dia masih sendiri dan aku yakin itu karena dia masih mencintaiku. Tapi nyatanya sikapnya itu sudah berubah padaku dan itu semua karena wanita itu," tukas Clarissa.

"Apa? Jadi Tuan Diego itu mantan suamimu?" Ya mana Mami tahu Clarissa, karena Diego dan Raisa itu sama-sama datang ke Mami dan pada akhirnya mereka berdua adalah orang yang Mami pertemukan," ucap Sheila yang tak terima untuk disalahkan.

"Oke, tapi terimakasih atas informasinya Mi. Sekarang aku jadi tahu siapa wanita itu dan sekarang aku tahu apa yang harus aku lakukan untuk membuat wanita itu pergi dari hidup Diego selamanya," ucap Clarissa menatap tajam.

"Oke, jika kau membutuhkan Mami katakan saja. Mami pasti akan membantumu," tutur Sheila.

"Aku pasti membutuhkan bantuan Mami nantinya. Terimakasih ya Mi," ucap Sheila yang langsung saja beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan klub malam tempat di mana Sheila biasa berada ntuk memantau Anak-Anaknya yang bekerja di klub malam tersebut.

*****

"Kau lagi, sudah aku katakan jangan pernah menginjakkan kaki ke rumah ini lagi. Kehadiranmu di sini sama sekali sudah tidak diinginkan, Denis sama sekali tidak mengenalmu dan bukankah waktu itu Mamaku udah mengatakan padamu bahwa Denis sangat sulit untuk dekat dengan orang lain, apalagi orang asing," hardik Diego saat melihat Clarissa ada di depan rumahnya.

"Tapi aku bukan orang asing Diego dan jika Denis menganggapku orang asing itu semua karena kau. Denis tidak tahu aku siapa dan itu semua karena keegoisanmu, kau tidak pernah memberitahu Denis tentang ibunya, kau tidak pernah menunjukkan fotoku sama sekali kepada Denis," kata Clarissa yang terang-terangan menyalahkan mantan suaminya itu.

"Heh wanita tidak tahu diri, kemana saja kau selama ini? Apa kau pernah memberi kabar? Apa kau pernah menanyakan kabar Denis? Sama sekali tidak pernah Clarissa dan kenapa sekarang kau tiba-tiba kembali dan malah menyalahkanku. Perlu kau tahu, aku dan Denis sudah hidup bahagia tanpa ada kau di sini. Apa kau pikir dengan aku memberitahu Denis tentangmu, menunjukkan fotomu Denis akan mau bersama denganmu saat ini? Sama sekali tidak Clarissa, Denis itu sangat sulit dekat dengan orang lain apalagi orang asing yang baru saja ditemuinya meskipun sudah pernah melihatnya lewat foto. Lagipula aku sama sekali tidak ada waktu untuk menceritakan tentangmu kepada Denis, meskipun ada itu hanya kejelekanmu saja. Jadi lebih baik aku mengatakan saja jika kau sudah pergi jauh dan aku sama sekali tidak pernah bertemu denganmu, karena memang itu kenyataannya," ucap Diego yang berhasil membuat hati Raisa tertampar.

"Kau jahat Diego, kesalahanmu ini benar-benar fatal dan tidak bisa dimaafkan karena kau sudah dengan sengaja ingin menjauhkan ibu dan anak kandungnya. Tapi jika saat ini kau mau balikan denganku maka aku akan memaafkanmu, kita mulai semuanya dari awal untuk merawat Denis sama-sama. Aku ingin kembali dengan kalian," ucap Raisa.

"Ck, untuk apa aku meminta maaf karena aku sama sekali tidak mempunyai salah terhadapmu, justru kaulah yang selama ini bersalah Clarissa. Kau jangan pernah bermimpi untuk kembali bersamaku dan aku minta jangan pernah kau menggangguku hidup keluargaku lagi, karena saat ini aku sudah mencintai wanita lain," tegas Diego yang langsung saja menutup pintu rumahnya dengan sangat rapat.

Tok … tok … tok …

"Diego … buka pintunya Diego, aku belum selesai bicara. Diego … buka pintunya. Aku tahu siapa wanita yang kau maksud, dia itu bukan perempuan baik-baik. Buka pintunya!" Teriak Clarissa sembari mengetuk pintu, tetapi sama sekali tak digubris oleh Diego.

Diego pun langsung saja melangkahkan kakinya menuju ke kamar tanpa memperdulikan Clarissa di luar sana.

"Sial!" Ini semua gara-gara wanita itu, lihat saja nanti aku pasti akan menghancurkanmu wanita jal*ng," umpat Clarissa yang menatap penuh kebencian.

*****

Seperti biasa pagi-pagi sekali sebelum Denis bangun Raisa sudah datang ke kediaman Abimana untuk melakukan pekerjaannya. Terlebih lagi di saat ini Siska masih berada di Bandung, sehingga tidak ada yang mengurus Denis walau hanya sekedar untuk mengawasinya mandi dan menyiapkan pakaiannya karena Denis tidak mau dengan para pelayan yang bekerja di rumahnya.

"Selamat pagi Tuan Muda Denis, ayo cepat bangun dan mandi," sapa Raisa sembari membuka jendela kamar anak kecil tersebut sehingga cahaya mentari masuk menerpa wajahnya, membuat Denis pun langsung saja bangun dan menuju ke kamar mandi.

Setelah Tuan Mudanya itu mandi dan memakai pakaiannya, kini giliran Raisa yang merapikan lalu menyiapkan sarapan untuknya pula.

------

"Kak Raisa, Papa mana ya? Biasanya Papa sudah duduk di sini untuk sarapan, tapi kenapa sekarang Papa tidak ada?" Tanya Denis dengan mode sopannya, memanggil Raisa dengan sebutan Kakak.

"Aku juga tidak tahu di mana Ayahmu, bagaimana kalau kau lihat saja dan ajak Papamu sarapan," sahut Raisa.

"Lebih baik kau saja Kak, aku sudah sangat lapar dan ingin sarapan," tukas Denis.

"Ya sudah, tapi kau tidak apa-apa 'kan sarapan sendiri dulu dan aku akan melihat Papamu," tutur Raisa.

"Iya aku tidak apa-apa, aku 'kan bukan anak kecil lagi," sahut Denis yang membuat Raisa merasa gemas mendengarnya, lalu bergegas ke lantai atas menuju ke kamar bos-nya itu.

Tok … tok … tok …

"Tuan … apa kau sudah bangun?" Berulang kali Raisa memanggil sembari mengetuk pintu kamar Diego tetapi sama sekali tidak ada jawabannya.

"Apa mungkin Tuan Diego lagi mandi ya, ya sudahlah aku tunggu di bawah saja," gumam Raisa.

Akan tetapi di saat Raisa hendak pergi meninggalkan kamar Diego …

Debug …

Tiba-tiba Raisa mendengar suara seperti ada yang jatuh dan ia yakin jika suara tersebut berasal dari kamar Diego, sehingga Raisa pun kembali mengetuk dan memanggil nama Digo. Karena sama sekali tak ada jawabannya sedangkan Raisa merasa sangat khawatir takut terjadi sesuatu dengan Diego, di saat itu pun ia mencoba untuk membuka pintu kamar Diego yang ternyata tidak dikunci.

"Tuan Diego … !" Pekik Raisa yang sangat terkejut melihat kondisi Diego saat ini.

Bersambung …

Episodes
1 Bertemu Mucikari
2 Terpaksa Menerima
3 Pelanggan Pertama
4 Tak Menyangka
5 Mencari Baby Sister
6 Tawaran Pekerjaan
7 Sosok Malaikat
8 Menemui Diego
9 Tamu Tak Diundang
10 Hari Pertama Bekerja
11 Sangat Menyenangkan
12 Merasa Ketakutan
13 Merasa Nyaman
14 Lagi-Lagi Soal Istri
15 Hanya Masa Lalu
16 Merawat Diego
17 Fitnah
18 Jangan Mengganggu Wanitaku
19 Kekhawatiran Diego
20 Klien Lama
21 Seperti Layaknya Keluarga
22 Ancaman Dari Seseorang.
23 Kepergian Sang Nenek
24 Surat Wasiat.
25 Merasa Dekat.
26 Donor Darah.
27 Kecolongan Dana.
28 Keinginan Yang Sama
29 Mengancam.
30 Malam Pesta.
31 Satu Malam Bersama
32 Bertanggung Jawab.
33 Menjalin Hubungan.
34 Mengungkapkan Hubungan.
35 Mendapatkan Restu.
36 Ibu Pengganti.
37 Merasa Bahagia.
38 Mencari Seseorang.
39 Sangat Misterius.
40 Lebih Agresif.
41 H-3.
42 Membongkar Masa Lalu Raisa.
43 Batalkan Pernikahan Kalian!
44 Mengungkapkan Identitas.
45 Membatalkan Pernikahan.
46 Menyimpan Rahasia.
47 Salah Paham.
48 Bersandiwara.
49 Sulit Menerima.
50 Pendamping Untuk Raisa.
51 Promo Novel Baru
52 Membawa Pergi.
53 Melepas Rindu.
54 Merindukanmu.
55 Melamar.
56 Perasaan Kelvin.
57 Tidak Direstui.
58 Sakit Hati.
59 Keputusan Diego.
60 Dengan Syarat.
61 Berbeda Pendapat.
62 Sudah Direncanakan.
63 Curiga.
64 Pulang ke rumah.
65 Semakin Curiga.
66 Tak Terima.
67 Tidak Sebodoh Itu.
68 H-2
69 Hari Pernikahan.
70 Menjadi Seorang Istri.
71 Sidik Jari.
72 Butuh Asupan.
73 Sebutan Mama.
74 Kondisi Raisa.
75 Seperti Dulu.
76 Suster Misterius.
77 Pura-Pura Bodoh.
78 Menerima Kembali.
79 Nonton Film.
80 Diusir.
81 Sang Mata-Mata.
82 Memulai Rencana.
83 Jebakan.
84 Ditangkap Polisi.
85 Unek-Unek Darrel.
86 Dendam Masa Lalu.
87 Mengutus Pengacara.
88 Sidang.
89 Kekhawatiran Seorang Ayah.
90 Lebih Sensitif.
91 3 Tahun.
92 Hangatnya Keluarga.
93 Kelas Ibu Hamil.
94 Rekaman CCTV.
95 Demi Kebaikan.
96 Menyadari Kesalahan.
97 Surat Ancaman.
98 Baik-Baik Saja.
99 Pendapat Raisa.
100 Teman Lama.
101 Kehilangan Berkas Penting.
102 Dalam Masalah.
103 Teka Teki.
104 Terpaksa Berbohong.
105 Hal Tak Terduga.
106 Firasat.
107 Berpura-Pura.
108 Tawanan Baru.
109 Sampai Kapan?
110 Masih Sama Seperti Dulu.
111 Menemani Diego.
112 Jauh Lebih Baik.
113 Sebutan Ayah.
114 Melahirkan.
115 Diesa Queen Abimana.
116 Kita Sehati.
117 Tak Pernah Terbayangkan.
118 Percaya Takdir.
119 Menyesuaikan Diri.
120 Cara Yang Lebih Licik.
121 Menjadi Asistenmu.
122 Sama-Sama Kepergok.
123 Liburan Ke Bandung.
124 Membutuhkan Sang Anak.
125 Seperti Nyata.
126 Tentang Masa Kecil Diego.
127 Harus Berhati-Hati.
128 Sadar Dari Koma.
129 Menolak Untuk Dioperasi.
130 Menemanimu Walaupun Sebentar.
131 Keputusan Siska.
132 Bertemu Teman Kuliah.
133 Membagi Tugas.
134 Pulang Ke Jakarta.
135 Merasa Tidak Pantas.
136 Lagu Lama.
137 Asisten Baru.
138 Membenci Pengkhianat.
139 Quality Time.
140 Takut Kehilangan.
141 Identitas Palsu.
142 Berhasil Membujuk.
143 Berjalan Lancar.
144 Sesuai Rencana.
145 Mencurahkan Isi Hati.
146 Ada Apa Dengan Kak Diego?
147 Membantu Pihak Kepolisian.
148 Membawa Keberuntungan.
149 Olahraga Pagi.
150 Bersikap Manja.
151 Ancaman Baru.
152 Menemukan Pelaku.
153 Pelaku Tertangkap.
154 Bungkam.
155 Pengakuan Ayumi.
156 Menjadi Donatur.
157 Memberi Kesempatan.
158 Bertindak.
159 Tidak Menemukan Apapun.
160 Menyerang Sastro.
161 Ketahuan Berbohong.
162 Membutuhkan Donor Darah.
163 Kalut.
164 Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165 Saling Menyerang.
166 Peluru Terakhir.
167 Rela Berkorban.
168 Tidak Sia-Sia.
169 Peringatan.
170 Kebaikan Raisa.
171 Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172 Titipan Cium.
173 Masa Persidangan.
174 Menyenangkan Istri.
175 Sesuatu Yang Berkesan.
176 Merindukan Papa.
177 Maaf, Aku Tidak Bisa.
178 Rem Blong.
179 Kabar Tentang Diego.
180 Memastikan Keadaan Diego.
181 Ada Kejanggalan.
182 Dalang Dibalik Kecelakaan.
183 Hidup Normal.
184 Nama Di Batu Nisan.
185 Dia Adik Saya.
186 Berlibur ke Bali.
187 Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Bertemu Mucikari
2
Terpaksa Menerima
3
Pelanggan Pertama
4
Tak Menyangka
5
Mencari Baby Sister
6
Tawaran Pekerjaan
7
Sosok Malaikat
8
Menemui Diego
9
Tamu Tak Diundang
10
Hari Pertama Bekerja
11
Sangat Menyenangkan
12
Merasa Ketakutan
13
Merasa Nyaman
14
Lagi-Lagi Soal Istri
15
Hanya Masa Lalu
16
Merawat Diego
17
Fitnah
18
Jangan Mengganggu Wanitaku
19
Kekhawatiran Diego
20
Klien Lama
21
Seperti Layaknya Keluarga
22
Ancaman Dari Seseorang.
23
Kepergian Sang Nenek
24
Surat Wasiat.
25
Merasa Dekat.
26
Donor Darah.
27
Kecolongan Dana.
28
Keinginan Yang Sama
29
Mengancam.
30
Malam Pesta.
31
Satu Malam Bersama
32
Bertanggung Jawab.
33
Menjalin Hubungan.
34
Mengungkapkan Hubungan.
35
Mendapatkan Restu.
36
Ibu Pengganti.
37
Merasa Bahagia.
38
Mencari Seseorang.
39
Sangat Misterius.
40
Lebih Agresif.
41
H-3.
42
Membongkar Masa Lalu Raisa.
43
Batalkan Pernikahan Kalian!
44
Mengungkapkan Identitas.
45
Membatalkan Pernikahan.
46
Menyimpan Rahasia.
47
Salah Paham.
48
Bersandiwara.
49
Sulit Menerima.
50
Pendamping Untuk Raisa.
51
Promo Novel Baru
52
Membawa Pergi.
53
Melepas Rindu.
54
Merindukanmu.
55
Melamar.
56
Perasaan Kelvin.
57
Tidak Direstui.
58
Sakit Hati.
59
Keputusan Diego.
60
Dengan Syarat.
61
Berbeda Pendapat.
62
Sudah Direncanakan.
63
Curiga.
64
Pulang ke rumah.
65
Semakin Curiga.
66
Tak Terima.
67
Tidak Sebodoh Itu.
68
H-2
69
Hari Pernikahan.
70
Menjadi Seorang Istri.
71
Sidik Jari.
72
Butuh Asupan.
73
Sebutan Mama.
74
Kondisi Raisa.
75
Seperti Dulu.
76
Suster Misterius.
77
Pura-Pura Bodoh.
78
Menerima Kembali.
79
Nonton Film.
80
Diusir.
81
Sang Mata-Mata.
82
Memulai Rencana.
83
Jebakan.
84
Ditangkap Polisi.
85
Unek-Unek Darrel.
86
Dendam Masa Lalu.
87
Mengutus Pengacara.
88
Sidang.
89
Kekhawatiran Seorang Ayah.
90
Lebih Sensitif.
91
3 Tahun.
92
Hangatnya Keluarga.
93
Kelas Ibu Hamil.
94
Rekaman CCTV.
95
Demi Kebaikan.
96
Menyadari Kesalahan.
97
Surat Ancaman.
98
Baik-Baik Saja.
99
Pendapat Raisa.
100
Teman Lama.
101
Kehilangan Berkas Penting.
102
Dalam Masalah.
103
Teka Teki.
104
Terpaksa Berbohong.
105
Hal Tak Terduga.
106
Firasat.
107
Berpura-Pura.
108
Tawanan Baru.
109
Sampai Kapan?
110
Masih Sama Seperti Dulu.
111
Menemani Diego.
112
Jauh Lebih Baik.
113
Sebutan Ayah.
114
Melahirkan.
115
Diesa Queen Abimana.
116
Kita Sehati.
117
Tak Pernah Terbayangkan.
118
Percaya Takdir.
119
Menyesuaikan Diri.
120
Cara Yang Lebih Licik.
121
Menjadi Asistenmu.
122
Sama-Sama Kepergok.
123
Liburan Ke Bandung.
124
Membutuhkan Sang Anak.
125
Seperti Nyata.
126
Tentang Masa Kecil Diego.
127
Harus Berhati-Hati.
128
Sadar Dari Koma.
129
Menolak Untuk Dioperasi.
130
Menemanimu Walaupun Sebentar.
131
Keputusan Siska.
132
Bertemu Teman Kuliah.
133
Membagi Tugas.
134
Pulang Ke Jakarta.
135
Merasa Tidak Pantas.
136
Lagu Lama.
137
Asisten Baru.
138
Membenci Pengkhianat.
139
Quality Time.
140
Takut Kehilangan.
141
Identitas Palsu.
142
Berhasil Membujuk.
143
Berjalan Lancar.
144
Sesuai Rencana.
145
Mencurahkan Isi Hati.
146
Ada Apa Dengan Kak Diego?
147
Membantu Pihak Kepolisian.
148
Membawa Keberuntungan.
149
Olahraga Pagi.
150
Bersikap Manja.
151
Ancaman Baru.
152
Menemukan Pelaku.
153
Pelaku Tertangkap.
154
Bungkam.
155
Pengakuan Ayumi.
156
Menjadi Donatur.
157
Memberi Kesempatan.
158
Bertindak.
159
Tidak Menemukan Apapun.
160
Menyerang Sastro.
161
Ketahuan Berbohong.
162
Membutuhkan Donor Darah.
163
Kalut.
164
Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165
Saling Menyerang.
166
Peluru Terakhir.
167
Rela Berkorban.
168
Tidak Sia-Sia.
169
Peringatan.
170
Kebaikan Raisa.
171
Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172
Titipan Cium.
173
Masa Persidangan.
174
Menyenangkan Istri.
175
Sesuatu Yang Berkesan.
176
Merindukan Papa.
177
Maaf, Aku Tidak Bisa.
178
Rem Blong.
179
Kabar Tentang Diego.
180
Memastikan Keadaan Diego.
181
Ada Kejanggalan.
182
Dalang Dibalik Kecelakaan.
183
Hidup Normal.
184
Nama Di Batu Nisan.
185
Dia Adik Saya.
186
Berlibur ke Bali.
187
Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!