Merasa Nyaman

Semakin lama pelukan tersebut terasa semakin nyaman, membuat Raisa menjadi lupa diri akan posisinya saat ini. Sama halnya dengan Diego, ia yang sudah lama tidak dekat dengan wanita, saat ini memberikan perhatiannya penuh terhadap Raisa. Diego mengusap lembut rambut Raisa dan dengan sadar mencium rambutnya tersebut layak sebagai seorang kekasih. Meskipun Raisa merasa terkejut akan perlakuan Diego, akan tetapi tak bisa dipungkiri jika saat ini membuatnya merasa lebih tenang. Hingga tidak berapa lama kemudian ia pun melepaskan pelukannya.

"Terimakasih Tuan karena telah menolongku. Aku tidak tahu bagaimana nasibku tadi jika Tuan Tidak datang," ucap Raisa.

"Iya sama-sama, apa sekarang kau sudah merasa lebih tenang? Tadi aku lihat kau sangat ketakutan," kata Diego.

"Iya Tuan, tadi aku benar-benar takut. Tapi sekarang aku sudah lega dan itu semua berkat kau Tuan. Maaf aku telah menyusahkanmu dan lagi-lagi aku mempunyai hutang padamu, bukan hanya hutang uang tapi aku juga bedhutang budi padamu Tuan," ucap Raisa dengan tatapan sendu.

Diego menatap nanar mata Raisa, ia bisa melihat bagaimana kesedihan yang dirasakan oleh wanita tersebut.

"Sudahlah jangan kau pikirkan itu semua, aku ikhlas menolongmu. Sekarang aku antar ke ruangan Nenekmu," ucap Diego, lalu keduanya melangkahkan kaki menuju ke ruang rawat inap Nenek Sania

------

"Tuan, bagaimana kau bisa ada di sini dan tahu aku sedang bersama dengan Mami Sheila?" Tanya Raisa saat mereka sudah tiba di depan ruang rawat inap Nenek Sania.

"Tentu saja karena penjaga utusanku yang memberitahu dan untung saja aku tidak terlambat. Tapi Raisa meskipun saat ini semuanya sudah beres, kau tetap harus berhati-hati padanya. Aku tahu betul bagaimana sifat wanita licik seperti itu, dia tidak akan pernah puas dan bisa saja sewaktu-waktu dia akan datang menemuimu lagi. Jika nanti wanita itu datang lagi dan berbuat macam-macam terhadapmu, kau harus mengatakannya padaku. Aku janji akan melindungimu karena bagaimanapun juga aku juga terlibat dalam masalah ini," ujar Diego.

"Tidak Tuan, kau sama sekali tidak terlibat. Aku yang terlibat karena aku telah memutuskan untuk bekerja dengannya waktu itu," bantah Raisa.

"Aku pelanggan pertamamu dan aku yang yang membawamu pergi, mengajakmu untuk bekerja denganku, sehingga membuat Mami Sheila marah seperti itu. Jadi jika terjadi sesuatu denganmu, maka aku harus bertanggung jawab," kata Diego menatap serius.

"Terimakasih Tuan, aku tidak tahu bagaimana caranya membalas kebaikanmu ini," ucap Raisa dengan mata yang berkaca-kaca.

"Raisa hei, kau jangan bersedih seperti ini. Aku tidak meminta kau untuk membalas apapun, aku hanya ingin kau berjanji jika terjadi sesuatu dengan dirimu kau harus mengabariku. Kapanpun itu aku akan siap untuk membantumu Raisa," ucap Diego sembari memegang kedua pundak Raisa, membuat jantung Raisa benar-benar berdebar tak karuan karena ulah pria yang ada di depannya saat ini.

"Baik Tuan, aku janji nanti aku pasti akan memberitahumu," ucap Raisa.

"Ya sudah sekarang kau masuk, aku akan pulang ke rumah. Oh iya besok Denis tidak masuk sekolah, jadi kau tidak perlu datang terlalu pagi, datang saja seperti hari ini," pesan Diego.

"Baik Tuan, terimakasih banyak dan hati-hati di jalan," ucap Raisa tersenyum.

Diego membalas senyuman tersebut. Setelah itu ia pun pergi meninggalkannya ruang rawat inap Nenek Sania. Setelah Diego tak terlihat lagi dari pandangan matanya, kini Raisa pun masuk ke dalam lalu tidur di samping neneknya itu. Meskipun ia baru saja mengalami kejadian yang sangat menegangkan, tetapi perasaan itu mendadak hilang karena hadirnya Diego. Perasaannya berubah menjadi sangat bahagia, ada sesuatu yang bergejolak di dalam dadanya saat ini, ia benar-benar merasa nyaman berada di dekat bapak anak 1 itu yang sampai saat ini belum Raisa ketahui apa status pria tersebut.

"Tidak, aku tidak boleh mempunyai perasaan ini. Aku yakin ini hanya sekedar rasa kagumku saja, Tuan Diego adalah Pria beristri, aku harus menghilangkan rasa nyaman ini. Ingat Raisa Tuan Diego adalah bos-mu, kau jangan mengada-ngada untuk mempunyai perasaan lebih terhadapnya," batin Raisa yang berusaha untuk menepiskan perasaannya itu.

*****

Setibanya di rumah Diego langsung membersihkan diri dan mengganti pakaiannya, setelah itu membaringkan tubuhnya yang terasa sangat lelah di atas kasur king size miliknya. Padahal ia baru saja selesai bekerja dan hendak pulang, akan tetapi mendapatkan kabar dari penjaga tentang keadaan Raisa yang membuatnya merasa sangat khawatir dan bergegas ke rumah sakit. Bahkan ia juga sempat memohon kepada satpam agar bisa masuk ke dalam rumah sakit tersebut karena sudah melewati batas jam besuk. Semua ia lakukan karena Raisa, entah kenapa ia begitu peduli terhadap wanita tersebut.

Hingga 1 jam lamanya Diego masih sangat sulit untuk memejamkan mata, pikirannya terus saja terbayang akan Raisa dimana saat tadi ia memperlakukan wanita itu selayaknya sebagai sang kekasih dan Raisa juga sama sekali tak menolaknya. Bahkan Raisa membalasnya dan Diego sangat yakin jika itu semua Raisa lakukan dengan sadar, tanpa paksaan apapun karena keduanya memang sama-sama merasa nyaman, membuat Diego menjadi tak mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Sudah 5 tahun lamanya ia melupakan cintanya untuk wanita dan merasa sangat trauma untuk membuka hatinya kembali, akan tetapi kehadiran Raisa seakan menerobos dinding pertahanannya itu sehingga ia mempunyai perasaan yang tak menentu.

"Perasaan apa ini? Kenapa aku selalu merasa nyaman saat berada di dekat Raisa. Apa aku menyukai gadis kecil itu? Tidak, ini tidak mungkin. Tapi jika ini hanya perasaan peduliku terhadapnya, aku rasa ini sudah sangat berlebihan. Ah entahlah, tapi jika aku benar-benar menyukai Raisa, apakah Raisa mau bersamaku? Aku hanyalah seorang duda yang sudah memiliki anak, sedangkan Raisa masih sangat muda, masa depannya masih sangat panjang," gumam Diego, lalu ia pun berusaha memejamkan matanya hingga pada akhirnya ia bisa terlelap juga.

*****

Waktu berlalu dengan begitu cepat, tidak terasa sudah seminggu lamanya Raisa bekerja dengan Diego sebagai pengasuh anaknya itu. Meskipun Denis terkadang masih suka membantah perkataan Raisa, akan tetapi pada akhirnya ia menuruti dengan ancaman-ancaman kecil atau bahkan Raisa terlihat mengiba di depannya, sehingga membuat anak kecil tersebut pun menjadi menurutinya. Diego dan Siska yang selalu memperhatikan hal itu merasa sangat senang melihatnya. Mereka sangat kagum terhadap Raisa yang mempunyai cara sendiri untuk mendidik Denis hingga menjadi anak yang penurut.

"Diego, menurut Mama Raisa ini meskipun dia masih muda, masih berusia 25 tahun, tetapi jiwanya benar-benar sangat keibuan. Dia mempunyai cara sendiri untuk mendidik Denis, dia berusaha untuk menjadi teman Denis sehingga membuat Denis merasa nyaman dan menuruti apa perkataannya. Raisa tidak pernah tersinggung apapun yang dilontarkan Denis terhadapnya, dia selalu berusaha sabar sampai Denis sekarang sepertinya sangat menyukainya. Hanya saja terkadang Denis duka menjaga image-nya, sama sepertimu, sangat mirip dengan ayahnya," ucap Siska saat mereka baru saja selesai makan malam, sedangkan Denis sudah kembali ke kamarnya.

"Mama, kenapa Mama malah menyamakanku dengan Denis? Tapi jika memang Denis sangat mirip denganku, itu wajarlah Ma karena Denis Anakku," ujar Diego.

"Nah itu kau tahu. Oh iya, ada yang mau Mama tanyakan, apakah Raisa sudah mengetahui statusmu?" Tanya Siska.

"Status? Maksud Mama status apa? Status bahwa aku ini seorang duda?" Tanya Diego.

"Ih kau ini ya, ya iyalah Diego, memang status apa lagi," hardik Siska.

"Sepertinya tidak, Mama juga tidak memberitahu Raisa tentang hal ini 'kan?" Tanya Diego pula.

Siska menggelengkan kepalanya, "Tidak ada sesuatu yang membuat Mama harus memberitahu tentang hal itu. Karena selama ini pembahasan kami ya hanya sekedar tentang Denis, tidak pernah membahasmu sama sekali. Tapi kalau yang Mama lihat, sepertinya Raisa itu sedikit menjaga jarak denganmu. Apa karena menurut Raisa kau adalah seorang pria yang memiliki istri?"

"Masa sih Ma. Apa mungkin Raisa berpikiran seperti itu?" Tanya Diego.

"Kau ini bagaimana sih Diego, kau sudah memiliki anak, ya sudah pasti dan wajar saja jika Raisa berfikir bahwa kau mempunyai istri. Hanya saja pasti sampai sekarang dia bingung karena tidak pernah melihat istrimu, bahkan Denis sendiri tidak pernah menceritakan tentang ibunya. Mama yakin sebenarnya Raisa juga sangat penasaran, hanya saja mungkin dia segan untuk bertanya kepada kita," ujar Siska.

"Ya mungkin saja, tapi itu nggak penting 'kan Ma. Lagipula Raisa itu hanya pengasuh Denis, aku rasa dia sama sekali tidak perlu mengetahui statusku saat ini," ucap Diego.

"Tentu saja Raisa harus tahu Diego. Jangan kau pikir Mama tidak tahu jika selama ini kau mendekatinya, kau begitu perhatian terhadapnya. Mama sangat tahu bagaimana sifat anak Mama, pasti kau menyukainya 'kan," ucap Siska yang mengungkapkan rasa curiganya selama ini, membuat Diego pun merasa terkejut dan tidak tahu harus menjawab apa. Karena ia sendiri saja tidak tahu tentang perasaannya, tetapi kenapa ibunya bisa mengatakan jika ia menyukai Raisa.

Tanpa mereka berdua sedari, ternyata di saat itu ada seseorang yang mendengar ucapan mereka. Orang tersebut mengepal kedua erat tangannya, merasa sangat marah karena benar-benar menyangka jika Diego telah menyukai Raisa.

Bersambung …

Episodes
1 Bertemu Mucikari
2 Terpaksa Menerima
3 Pelanggan Pertama
4 Tak Menyangka
5 Mencari Baby Sister
6 Tawaran Pekerjaan
7 Sosok Malaikat
8 Menemui Diego
9 Tamu Tak Diundang
10 Hari Pertama Bekerja
11 Sangat Menyenangkan
12 Merasa Ketakutan
13 Merasa Nyaman
14 Lagi-Lagi Soal Istri
15 Hanya Masa Lalu
16 Merawat Diego
17 Fitnah
18 Jangan Mengganggu Wanitaku
19 Kekhawatiran Diego
20 Klien Lama
21 Seperti Layaknya Keluarga
22 Ancaman Dari Seseorang.
23 Kepergian Sang Nenek
24 Surat Wasiat.
25 Merasa Dekat.
26 Donor Darah.
27 Kecolongan Dana.
28 Keinginan Yang Sama
29 Mengancam.
30 Malam Pesta.
31 Satu Malam Bersama
32 Bertanggung Jawab.
33 Menjalin Hubungan.
34 Mengungkapkan Hubungan.
35 Mendapatkan Restu.
36 Ibu Pengganti.
37 Merasa Bahagia.
38 Mencari Seseorang.
39 Sangat Misterius.
40 Lebih Agresif.
41 H-3.
42 Membongkar Masa Lalu Raisa.
43 Batalkan Pernikahan Kalian!
44 Mengungkapkan Identitas.
45 Membatalkan Pernikahan.
46 Menyimpan Rahasia.
47 Salah Paham.
48 Bersandiwara.
49 Sulit Menerima.
50 Pendamping Untuk Raisa.
51 Promo Novel Baru
52 Membawa Pergi.
53 Melepas Rindu.
54 Merindukanmu.
55 Melamar.
56 Perasaan Kelvin.
57 Tidak Direstui.
58 Sakit Hati.
59 Keputusan Diego.
60 Dengan Syarat.
61 Berbeda Pendapat.
62 Sudah Direncanakan.
63 Curiga.
64 Pulang ke rumah.
65 Semakin Curiga.
66 Tak Terima.
67 Tidak Sebodoh Itu.
68 H-2
69 Hari Pernikahan.
70 Menjadi Seorang Istri.
71 Sidik Jari.
72 Butuh Asupan.
73 Sebutan Mama.
74 Kondisi Raisa.
75 Seperti Dulu.
76 Suster Misterius.
77 Pura-Pura Bodoh.
78 Menerima Kembali.
79 Nonton Film.
80 Diusir.
81 Sang Mata-Mata.
82 Memulai Rencana.
83 Jebakan.
84 Ditangkap Polisi.
85 Unek-Unek Darrel.
86 Dendam Masa Lalu.
87 Mengutus Pengacara.
88 Sidang.
89 Kekhawatiran Seorang Ayah.
90 Lebih Sensitif.
91 3 Tahun.
92 Hangatnya Keluarga.
93 Kelas Ibu Hamil.
94 Rekaman CCTV.
95 Demi Kebaikan.
96 Menyadari Kesalahan.
97 Surat Ancaman.
98 Baik-Baik Saja.
99 Pendapat Raisa.
100 Teman Lama.
101 Kehilangan Berkas Penting.
102 Dalam Masalah.
103 Teka Teki.
104 Terpaksa Berbohong.
105 Hal Tak Terduga.
106 Firasat.
107 Berpura-Pura.
108 Tawanan Baru.
109 Sampai Kapan?
110 Masih Sama Seperti Dulu.
111 Menemani Diego.
112 Jauh Lebih Baik.
113 Sebutan Ayah.
114 Melahirkan.
115 Diesa Queen Abimana.
116 Kita Sehati.
117 Tak Pernah Terbayangkan.
118 Percaya Takdir.
119 Menyesuaikan Diri.
120 Cara Yang Lebih Licik.
121 Menjadi Asistenmu.
122 Sama-Sama Kepergok.
123 Liburan Ke Bandung.
124 Membutuhkan Sang Anak.
125 Seperti Nyata.
126 Tentang Masa Kecil Diego.
127 Harus Berhati-Hati.
128 Sadar Dari Koma.
129 Menolak Untuk Dioperasi.
130 Menemanimu Walaupun Sebentar.
131 Keputusan Siska.
132 Bertemu Teman Kuliah.
133 Membagi Tugas.
134 Pulang Ke Jakarta.
135 Merasa Tidak Pantas.
136 Lagu Lama.
137 Asisten Baru.
138 Membenci Pengkhianat.
139 Quality Time.
140 Takut Kehilangan.
141 Identitas Palsu.
142 Berhasil Membujuk.
143 Berjalan Lancar.
144 Sesuai Rencana.
145 Mencurahkan Isi Hati.
146 Ada Apa Dengan Kak Diego?
147 Membantu Pihak Kepolisian.
148 Membawa Keberuntungan.
149 Olahraga Pagi.
150 Bersikap Manja.
151 Ancaman Baru.
152 Menemukan Pelaku.
153 Pelaku Tertangkap.
154 Bungkam.
155 Pengakuan Ayumi.
156 Menjadi Donatur.
157 Memberi Kesempatan.
158 Bertindak.
159 Tidak Menemukan Apapun.
160 Menyerang Sastro.
161 Ketahuan Berbohong.
162 Membutuhkan Donor Darah.
163 Kalut.
164 Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165 Saling Menyerang.
166 Peluru Terakhir.
167 Rela Berkorban.
168 Tidak Sia-Sia.
169 Peringatan.
170 Kebaikan Raisa.
171 Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172 Titipan Cium.
173 Masa Persidangan.
174 Menyenangkan Istri.
175 Sesuatu Yang Berkesan.
176 Merindukan Papa.
177 Maaf, Aku Tidak Bisa.
178 Rem Blong.
179 Kabar Tentang Diego.
180 Memastikan Keadaan Diego.
181 Ada Kejanggalan.
182 Dalang Dibalik Kecelakaan.
183 Hidup Normal.
184 Nama Di Batu Nisan.
185 Dia Adik Saya.
186 Berlibur ke Bali.
187 Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Bertemu Mucikari
2
Terpaksa Menerima
3
Pelanggan Pertama
4
Tak Menyangka
5
Mencari Baby Sister
6
Tawaran Pekerjaan
7
Sosok Malaikat
8
Menemui Diego
9
Tamu Tak Diundang
10
Hari Pertama Bekerja
11
Sangat Menyenangkan
12
Merasa Ketakutan
13
Merasa Nyaman
14
Lagi-Lagi Soal Istri
15
Hanya Masa Lalu
16
Merawat Diego
17
Fitnah
18
Jangan Mengganggu Wanitaku
19
Kekhawatiran Diego
20
Klien Lama
21
Seperti Layaknya Keluarga
22
Ancaman Dari Seseorang.
23
Kepergian Sang Nenek
24
Surat Wasiat.
25
Merasa Dekat.
26
Donor Darah.
27
Kecolongan Dana.
28
Keinginan Yang Sama
29
Mengancam.
30
Malam Pesta.
31
Satu Malam Bersama
32
Bertanggung Jawab.
33
Menjalin Hubungan.
34
Mengungkapkan Hubungan.
35
Mendapatkan Restu.
36
Ibu Pengganti.
37
Merasa Bahagia.
38
Mencari Seseorang.
39
Sangat Misterius.
40
Lebih Agresif.
41
H-3.
42
Membongkar Masa Lalu Raisa.
43
Batalkan Pernikahan Kalian!
44
Mengungkapkan Identitas.
45
Membatalkan Pernikahan.
46
Menyimpan Rahasia.
47
Salah Paham.
48
Bersandiwara.
49
Sulit Menerima.
50
Pendamping Untuk Raisa.
51
Promo Novel Baru
52
Membawa Pergi.
53
Melepas Rindu.
54
Merindukanmu.
55
Melamar.
56
Perasaan Kelvin.
57
Tidak Direstui.
58
Sakit Hati.
59
Keputusan Diego.
60
Dengan Syarat.
61
Berbeda Pendapat.
62
Sudah Direncanakan.
63
Curiga.
64
Pulang ke rumah.
65
Semakin Curiga.
66
Tak Terima.
67
Tidak Sebodoh Itu.
68
H-2
69
Hari Pernikahan.
70
Menjadi Seorang Istri.
71
Sidik Jari.
72
Butuh Asupan.
73
Sebutan Mama.
74
Kondisi Raisa.
75
Seperti Dulu.
76
Suster Misterius.
77
Pura-Pura Bodoh.
78
Menerima Kembali.
79
Nonton Film.
80
Diusir.
81
Sang Mata-Mata.
82
Memulai Rencana.
83
Jebakan.
84
Ditangkap Polisi.
85
Unek-Unek Darrel.
86
Dendam Masa Lalu.
87
Mengutus Pengacara.
88
Sidang.
89
Kekhawatiran Seorang Ayah.
90
Lebih Sensitif.
91
3 Tahun.
92
Hangatnya Keluarga.
93
Kelas Ibu Hamil.
94
Rekaman CCTV.
95
Demi Kebaikan.
96
Menyadari Kesalahan.
97
Surat Ancaman.
98
Baik-Baik Saja.
99
Pendapat Raisa.
100
Teman Lama.
101
Kehilangan Berkas Penting.
102
Dalam Masalah.
103
Teka Teki.
104
Terpaksa Berbohong.
105
Hal Tak Terduga.
106
Firasat.
107
Berpura-Pura.
108
Tawanan Baru.
109
Sampai Kapan?
110
Masih Sama Seperti Dulu.
111
Menemani Diego.
112
Jauh Lebih Baik.
113
Sebutan Ayah.
114
Melahirkan.
115
Diesa Queen Abimana.
116
Kita Sehati.
117
Tak Pernah Terbayangkan.
118
Percaya Takdir.
119
Menyesuaikan Diri.
120
Cara Yang Lebih Licik.
121
Menjadi Asistenmu.
122
Sama-Sama Kepergok.
123
Liburan Ke Bandung.
124
Membutuhkan Sang Anak.
125
Seperti Nyata.
126
Tentang Masa Kecil Diego.
127
Harus Berhati-Hati.
128
Sadar Dari Koma.
129
Menolak Untuk Dioperasi.
130
Menemanimu Walaupun Sebentar.
131
Keputusan Siska.
132
Bertemu Teman Kuliah.
133
Membagi Tugas.
134
Pulang Ke Jakarta.
135
Merasa Tidak Pantas.
136
Lagu Lama.
137
Asisten Baru.
138
Membenci Pengkhianat.
139
Quality Time.
140
Takut Kehilangan.
141
Identitas Palsu.
142
Berhasil Membujuk.
143
Berjalan Lancar.
144
Sesuai Rencana.
145
Mencurahkan Isi Hati.
146
Ada Apa Dengan Kak Diego?
147
Membantu Pihak Kepolisian.
148
Membawa Keberuntungan.
149
Olahraga Pagi.
150
Bersikap Manja.
151
Ancaman Baru.
152
Menemukan Pelaku.
153
Pelaku Tertangkap.
154
Bungkam.
155
Pengakuan Ayumi.
156
Menjadi Donatur.
157
Memberi Kesempatan.
158
Bertindak.
159
Tidak Menemukan Apapun.
160
Menyerang Sastro.
161
Ketahuan Berbohong.
162
Membutuhkan Donor Darah.
163
Kalut.
164
Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165
Saling Menyerang.
166
Peluru Terakhir.
167
Rela Berkorban.
168
Tidak Sia-Sia.
169
Peringatan.
170
Kebaikan Raisa.
171
Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172
Titipan Cium.
173
Masa Persidangan.
174
Menyenangkan Istri.
175
Sesuatu Yang Berkesan.
176
Merindukan Papa.
177
Maaf, Aku Tidak Bisa.
178
Rem Blong.
179
Kabar Tentang Diego.
180
Memastikan Keadaan Diego.
181
Ada Kejanggalan.
182
Dalang Dibalik Kecelakaan.
183
Hidup Normal.
184
Nama Di Batu Nisan.
185
Dia Adik Saya.
186
Berlibur ke Bali.
187
Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!