Bab 19 Permintaan Satu Kamar

Zila segera membersihkan diri dari segala perbuatannya bersama Naga semalam. Dirinya kini sudah tidak suci. Dijaga sejak dia terjun ke dunia kafe, karena dia baru memahami pendidikan reproduksi yang sangat jelas adalah sejak SMA. Pamannya, Kobar orang pertama yang paling menjaga dan melindungi supaya dia tidak terjamah oleh lelaki hidung belang maupun seksss bebas.

Zila merasa beruntung jatuh dalam perawatan Pamannya yang merupakan Kakak kandung Ibunya. Kobar bela-belain bercerai dengan istrinya karena istrinya tidak mau Kobar berbagi kasih sayang dengan keponakannya sendiri. Dan akhirnya Kobar terpaksa bercerai atas desakan Karlina sang istri 20 tahun yang lalu, padahal saat itu Kobar termasuk pengantin baru. Usia pernikahannya masih setahun yang sedang hangat-hangatnya.

Kobar terpaksa melepas sang istri daripada harus menelantarkan Zila. Sang istri memilih berpisah ketimbang ikut merawat Zila sebagai keponakan Kobar. Perceraian pun terjadi, hingga 20 tahun lamanya Kobar menahan diri menjadi seorang duda yang merawat sang keponakan. Sejak bercerai dengan istrinya, ketertarikan Kobar pada perempuan seakan sirna, dia takut jika menikah lagi maka istri barunya tidak sayang pada Zila. Padahal saat itu usia Kobar masih muda, yakni 27 tahun. Ada yang mau sama Kobar pun dia tolak, alasannya dia tidak memiliki pekerjaan. Kobar hanya penjual minuman di pinggir jalan yang pendapatannya tidak tentu. Hal inilah yang membuat Kobar minder untuk didekati perempuan lagi.

Zila menghela nafasnya dalam sambil menggosok-gosok tubuhnya yang seakan kotor. Padahal dia tahu semua dilakukan oleh Naga yang sudah sah menjadi suaminya. Saat ini pikiran Zila sedang kacau, ingin dia memutuskan pergi dan kembali pada Pamannya Kobar. Disisi lain ambisinya menguras harta Naga masih menjadi obsesinya. Dia bertekad, menikah dengan orang kaya pemaksa seperti Naga, harus ada hasil yang dituai minimal uang ratusan juta untuk melunasi hutang Kobar pada rentenir.

Sebetulnya Zila bukan tipe gila harta. Namun, karena hutang Pamannya yang menggila, keinginan menguasai harta dari suaminya kini muncul dan Zila bertekad harus bisa mendapatkan itu. Terlebih jika dia ingat akan pengorbanan Kobar yang sudah rela merawatnya bertahun-tahun, maka di dalam diri Zila sudah tertanam jiwa terimakasih dan balas budi. Dan mungkin inilah saatnya dia berterimakasih dan membalas budi baik sang Paman.

"Aku tidak boleh menyerah dulu pada keadaan yang menyedihkan ini. Aku tidak akan pulang sebelum aku bisa membantu Paman Kobar. Akan aku dapatkan uang dari pria yang tadi malam telah merenggut kesucianku. Bagaimanapun caranya, dan aku harus bisa membuat lelaki itu jatuh cinta dan bertekuk lutut supaya dia dengan mudah memberi apa yang aku minta. Untuk sementara aku harus baik-baik dulu dan pura-pura cinta." Zila merencanakan sesuatu dalam otaknya untuk mendapatkan uang dari Naga.

Zila keluar kamar mandi dengan tubuh yang sudah bersih. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi. Sholat subuh dia sudah terlewat gara-gara menangisi perbuatan Naga semalam. Sekarang Zila tidak akan menangis lagi, dia harus kuat demi Paman tersayang.

Zila sudah mengenakan dress selutut yang ada di lemari kamar itu. Motif bunga-bunga selalu dia sukai. Lalu memoles wajahnya dengan skin care sederhana yang selalu dia pakai. Cukup pelembab sebagai alas bedak, bedak padat dan olesan tipis lipstik yang mengandung pelembab. Rambutnya yang panjang sepinggang dia urai tanpa diikat. Dengan singkat Zila menjelma kembali sebagai gadis ceria yang seakan siap melayani tamunya di kafe. Cantik, muda, dan mempesona.

"Klek," bunyi pintu dibuka dari luar membuat Zila tersentak. Zila baru sadar bahwa pintu kamar itu tidak terkunci. Zila membalikkan badan, tiba-tiba jantungnya berdetak cepat saat melihat lelaki tampan berdiri tegak di mulut pintu.

Zila tidak kehilangan kesadarannya, dia segera menepis rasa takjub itu. Sementara Naga berjalan menghampiri Zila dengan wajah tersenyum. Lelaki tampan yang sudah wangi itu terus mendekat. Zila menghindar dengan mendudukkan pantatnya di ranjang yang masih berantakan akibat semalam.

"Zi, aku minta maaf atas perbuatanku semalam. Tapi kita tidak melakukan dosa, sebab kita sudah sah sebagai suami istri. Aku berhak memiliki kamu. Dan, aku minta maaf atas dugaanku selama ini, ternyata kamu tidak seburuk yang aku duga," ujar Naga mengungkapkan isi hatinya.

Zila diam tidak memberi respon apa-apa, saat ini dia sedang berpikir keras bagaimana cara menjerat lelaki di hadapannya untuk bisa dikuras uangnya. Tapi, Zila belum menemukan cara yang pas.

"Kita pindah kamar. Aku dan kamu satu kamar," cetusnya tiba-tiba seraya meraih Zila dan menghadapkan tubuhnya berhadap-hadapan. Zila tidak menghindar, justru di sini timbul ide yang menurutnya cemerlang. Naga meraih pinggang Zila dan mendekatkan dengan tubuhnya. Semalam kedekatan itu terbayang lagi di otak Naga. Bahkan kedekatan itu tanpa penghalang apapun. Sehingga keindahan yang ada pada diri Zila jelas terpampang nyata.

"Kita pindah kamar. Mulai sekarang dan seterusnya kita akan satu kamar."

"Tapi, untuk apa? Supaya Kakak bisa menikmati aku seperti semalam lagi? Baiklah, tapi ada harga yang harus Kakak tebus untuk semua itu. Tanda tangani cek sebesar satu milyar dulu untukku, sebagai konpensasi karena Kakak telah merenggut kesucianku. Aku bukan bekas siapa-siapa jadi harga segitu sangat pantas untuk membayarku. Anggap saja semalam aku menjual harga diriku demi uang satu milyar," cetusnya tiba-tiba tanpa ditutup-tutupi lagi.

Naga menatap wajah Zila serius dan dalam. Wajah cantik itu begitu mempesona saat setegas ini, Zila memang hampir tidak pernah memperlihatkan wajah kemayu dan lemah.

"Bagaimana?" ulang Zila.

"Bagaimana bisa kamu menjual keperawanan kamu pada suami sendiri? Aku suami kamu dan kamu istri aku, jadi wajar aku merenggutnya darimu," elak Naga tidak percaya.

"Kalau tidak mau ya sudah, aku tidak mau pindah kamar. Aku tetap di sini. Lagipula uang satu milyar sebanding dengan apa yang pernah Kak Naga lontarkan sama aku. Kak Naga dan keluarga Kak Naga harusnya aku tuntut atas perbuatan tidak menyenangkan, sebab kalian sudah melakukan penghinaan dengan menyebutku wanita penjaja cinta. Sebagai ganti rugi, kalian harus membayar dengan cek satu milyar untukku sekarang," tekan Zila serius. Naga terbelalak tidak percaya dengan tuntutan Zila yang fantastis itu.

"Sebetulnya aku tidak perlu hanya memberimu uang cek satu milyar. Satu card hitam saja sepertinya cukup untukmu senang-senang. Namun, apakah kamu bisa dijamin setia selamanya bersamaku? Dengan kartu itu kamu bisa melakukan apapun, termasuk menjangkau dunia. Tapi, aku kini tidak mudah percaya dengan perempuan. Aku hanya akan memberikan apa yang kamu butuh, bukan memberi fasilitas untuk mempermudahmu kabur," tekan Naga sembari membelai wajah Zila dengan penuh perasaan.

Zila menatap kesal. "Pergilah dan tinggalkan aku sendiri," ujarnya.

"Apakah kamu mau menempati kamar yang berantakan ini? Yang bahkan sisa pertautan kita semalam masih ada. Dan bekasnya juga masih ada," ujar Naga mempertanyakan kesiapan Zila dengan keadaan kamar yang berantakan bekas tsunami yang ditimbulkan Naga. Perlahan Naga menyingkap sepre putih yang sudah acak-acakan itu dan terpampang jelas noda merah bekas dirinya melampiaskan hasratnya pada Zila.

"Bahkan nodanya masih ada di sini," singkap Naga memperlihatkan bercak darah di atas sepre.

"Tidak, selama Tuan Naga tidak memberi cek itu," kukuhnya sembari menjauh dari tubuh Naga yang semakin mendekat.

"Dan satu lagi permintaanku. Hapuskan aturan Mamamu untukku. Aku lelah harus membersihkan rumah sebesar ini. Dan satu hal lagi, sembunyikan kehamilan palsuku dari keluargamu. Anggap saja aku hamil benaran," tukas Zila seraya keluar kamar dan menutup pintu kamar keras.

Zila menuruni tangga dan keluar rumah. Tujuannya hari ini dia akan ke rumah Kobar sebagai pelampiasan kesalnya pada Naga yang tidak mau memberinya cek satu milyar. Tanpa pamit dan tanpa rasa takut Zila keluar rumah itu dan segera mencegat sebuah taksi.

"Kota Lembang, kampung **Sukaseuri**, Pak," ujarnya memberitahu tujuannya. Sementara Naga menyusul pelan tanpa curiga bahwa Zila akan keluar dan pergi ke rumah Kobar. Naga pikir Zila ke dapur untuk mencari minum dan sarapan pagi.

Terpopuler

Comments

Noviyanti

Noviyanti

bunga mendarat thor..

2023-10-13

1

Noviyanti

Noviyanti

ya ampun paman kobar baik sekali 🥲🥲

2023-10-13

1

@Kristin

@Kristin

Aku hadir

2023-07-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ditagih Rentenir
2 Bab 2 Bertemu Lelaki dari Kota
3 Bab 3 Gadis Bertopi Bunga
4 Bab 4 Cinta Pandangan Pertama Naga
5 Bab 5 Rencana Yang Tidak Terduga
6 Bab 6 Rencana Naga
7 Bab 7 Bukti Mencengangkan
8 Bab 8 Pernikahan
9 Bab 9 Tinggal Bersama Mama Mertua
10 Bab 10 Sikap Ibu Mertua dan Hinaan Pertama
11 Bab 11 Aturan Baru
12 Bab 12 Tragedi Pagi Hari
13 Bab 13 Mencari Tahu Tentang Zila
14 Bab 14 Ulah Sila
15 Bab 15 Hampir Merenggut Nyawa
16 Bab 16 Fitnah Yang Kejam
17 Bab 17 Pura-pura Hamil
18 Bab 18 Terenggut
19 Bab 19 Permintaan Satu Kamar
20 Bab 20 Ke Rumah Kobar
21 Bab 21 Sertifikat Tanah Keluarga Zila
22 Bab 22 Rumah Mewah Di Kampung Itu
23 Bab 23 Romansa di Villa
24 Bab 24 Kesedihan Zila
25 Bab 25 Perjuangan Paman Kobar
26 Bab 26 Musibah Kobar
27 Bab 27 Siapa Haidar?
28 Bab 28 Introgasi Ibu Mertua
29 Bab 29 Hinaan Lagi dari Adik Ipar dan Mertua
30 Bab 30
31 Bab 31 Perjalanan Zila ke Rumah Kobar
32 Bab 32 Hampir Celaka
33 Bab 33 Kobar yang Bingung
34 Bab 34 Pertolongan Naga
35 Promosiin punya Teman
36 Bab 35 Siapa Pemilik Sertifikat Sebenarnya?
37 Bab 36 Mencari Tahu Milik Siapa Sertifikat Itu Sebenarnya?
38 Bab 37 Kembali ke Bandung dan Asinan
39 Bab 38 Bertemu Cinta Monyet Masa Lalu
40 Bab 39 Kekecawaan Rafa
41 Bab 40 Hilda Menduga Zila Hamil Pura-Pura
42 Bab 41 Mentraktir Belanja di Mall
43 Bab 42 Memaksa Jodoh Kobar dan Zuli
44 Bab 43 kecurigaan Hilda
45 Bab 44 Kehamilan Zila
46 Bab 45 Sedikit Melunak
47 Bab 46 Perdebatan Zila dan Hilda
48 Bab 47 Ulah Hilda
49 Bab 48 Perdebatan Antara Naga dan Zila
50 Bab 49 Membujuk Zila
51 Bab 50 Terbongkar Fakta Sebenarnya
52 Bab 51 Perhatian Bu Hilsa
53 Bab 52 Terungkap Siapa Pemilik Sertifikat yang Sebenarnya
54 Bab 53 Penjarakan Dia!
55 Bab 54 Haidar Bertekuk Lutut
56 Bab 55 Penjahatnya Satu Per Satu Ditangakap
57 Bab 56 Musim 2 Kembali ke Bandung
58 Bab 57 Musim 2 Adegan Mesra di Kamar Nagi
59 Bab 58 Musim 2 Mencintai Adik Sepupu
60 Bab 59 Musim 2 Rencana Pindah Yang Ditunda
61 Bab 60 Musim 2 Panggil Aku Kakak
62 Bab 61 Musim 2 Obsesi Hilda
63 Bab 62 Musim 2 Kerjasama dengan Kappa Food
64 Bab 63 Musim 2 Memutuskan Kerjasama
65 Bab 64 Musim 2 Dila yang Berulah
66 Bab 65 Musim 2 Jebakan Dila
67 Bab 66 Musim 2 Tutor Cinta Dadakan Untuk Hilda
68 Bab 67 Musim 2 Kedatangan Rafa
69 Bab 68 Musim 2 Naga Pulang
70 Bab 69 Musim 2 Bukti CCTV
71 Bab 70 Musim 2 Persyaratan Nagi
72 Bab 71 Musim 2 Pindah Rumah
73 Bab 72 Musim 2 Bertemu Diara
74 Bab 73 Musim 2 Membujuk Hilda
75 Bab 74 Kedatangan Dila ke Bandung
76 Bab 75 Musim 2 Siasat Naga
77 Bab 76 Musim 2 Utusan Masagi Food
78 Bab77 Musim 2 Mila yang Kecewa
79 Bab 78 Musim 2 Lebih dari Sugar Baby
80 Bab 79 Musim 2 Hampir Saja
81 Bab 80 Musim 2 Permintaan Nagi
82 Bab 81 Musim 2 Kembali ke Jakarta
83 Bab 82 Musim 2 Insiden yang Tidak Terduga
84 Bab 83 Musim 2 Keguguran dan Kekecewaan Naga
85 Bab 84 Musim 2 Sedikit Kisah Nagi dan Diara
86 Bab 85 Musim 2 Kembali ke Rumah Mertua
87 Bab 86 Musim 2 Perubahan Sikap Naga
88 Bab 87 Musim 2 Kedatangan Sila
89 Bab 88 Musim 2 Kesedihan Zila
90 Bab 89 Musim 2 Kepergian Zila
91 Bab 90 Musim 2 Jiarah ke Makam Orang Tua Zila
92 Bab 91 Musim 2 Rupanya Mimpi
93 Bab 92 Musim 2 Siasat Zila
94 Bab 93 Musim 2 Surprise
95 Bab 94 Musim 2 Zila sang PELARI (Perebut Laki Sendiri)
96 Bab 95 Musim 2 Zila Sang PELARI Handal
97 Bab 96 Musim 2 Rahasia yang Diketahui Naga
98 Bab 97 Musim 2 Hilda yang Menolak Dijodohkan
99 Bab 98 Musim 2 Kejujuran dan Ketakutan Hilda
100 Bab 99 Musim 2 Kekhawatiran Pak Hasri
101 Bab 100 Musim 2
102 Suami Dingin Tapi Perhatian
103 Bab 101 Musim 2
104 Bab 102 Musim 2 Nagi yang Akan Pergi
105 Bab 103 Musim 2 Hilda Ngamuk
106 Bab 104 Musim 2 Nagi Menghilang
107 Bab 105 Musim 2 Zila Mengarang Bebas
108 Bab 106 Musim 2 Pindah Apartemen
109 Bab 107 Musim 2 Mood Booster Bagi Naga
110 Bab 108 Musim 2 Mila Lagi
111 Bab 109 Musim 2 Mood yang Kembali Buruk
112 Bab 110 Musim 2 Ulah Mila
113 Bab 111 Musim 2 Mila Yang Akan Dipecat
114 Bab112 Musim 2 Launching Pabrik dan Sepenggal Kisah Nagi
115 Bab 113 musim 2 Nagi Pamit
116 Bab 114 Musim 2 Peristiwa Kelam Di Balik Kehadiran Nagi
117 Bab 115 Musim 2 Nagi yang Malang
118 Bab 116 Muaim 2 Sebuah Teror
119 Bab 117 Musim 2 Private Number
120 Bab 118 Musim 2 Di Bai Private Number
121 Bab 119 Musim 2 Tuhan Saja Merestui
122 Bab 120 Musim 2 Memutuskan Tidak Kerja Sama
123 Bab 121 Musim 2 Garis Dua
124 Bab 122 Musim 2 Kado Buat Naga
125 Bab 123 Musim 2 Kado Kecil yang Tersisih
126 Bab 124 Musim 2 Tangisan Zilla
127 Bab 125 Musim 2 Permintaan Mertua yang Ditolak
128 Bab 126 Musim 2 Bertemu Sila di Rumah Sakit
129 Bab 127 Musim 2 Trah Regana
130 Bab 128 Musim 2 Hilda yang Sedih
131 Bab 129 Musim 2 Syukuran Empat Bulanan
132 Bab 130 Musim 2 Pertemuan Tidak Terduga Hilda dan Diara
133 Bab 131 Musim 2 Rasa Terima Kasih
134 Bab 132 Musim 2 Kode Alam
135 Bab 133 Musim 2 Kabar Untuk Hilda
136 Bab 134 Musim 2 Bukti Rekaman Nagi
137 Bab 135 Musim 2 Zizi, Kamu Bahagia?
138 Bab 136 Musim 2 Ngidam
139 Bab 137 Musim 2 Manuver Perang
140 Bab 138 Musim 2 Hilda Kena Tilang
141 Bab 139 Musim 2 Launching Samarasakita
142 Bab 140 Musim 2 Kecewanya Para Mantan
143 Bab 141 Musim 2 Kesedihan Nagi dan Kapassindo NagiMedani
144 Bab 142 Musim 2 Menantikan Kelahiran
145 Bab 143 Musim 2 Melahirkan
146 Bab 144 Musim 2 Baby Syakala Regana Cucu Pertama Oma
147 Bab 145 Musim 2 Sang Pewaris
148 bab 146 Musim 3 Hilda dan Perubahannya
149 Bab 147 Musim 3 Nagi dan Hilda # Hilda yang Bimbang
150 Bab 148 Musim 3 Nagi dan Hilda # Sebuah Kado Misteri
151 Bab 149 Musim 3 Nagi dan Hilda #Seperti Cincin Pengikat
152 Bab 150 Musim 3 Nagi dan Hilda #Ulang Tahun Baby Syakala
153 Mengejar Cinta Mantan Kekasih
154 Bab 152 Musim 3 Nagi dan Hilda # Obrolan antara Hilda dan Hadi
155 Musim 3 Nagi dan Hilda
156 Musim 3 Nagi dan Hilda #Rencana Perjodohan yang Gagal
157 Bab 3 Musim 3 Nagi dan Hilda #Panggilan Private Number
158 Musim 3 Nagi dan Hilda # Hilda yang Kecewa
159 Musim 3 Nagi dan Hilda #Tekad Nagi
160 Musim 3 Nagi dan Hilda # Kelulusan Hilda
161 Musim 3 Nagi dan Hilda #Rencana Nagi
162 Musim 3 Nagi dan Hilda #Mengejar Cinta Hilda
163 Musim 3 Nagi dan Hilda #Perjumpaan dengan Nagi
164 Musim 3 Nagi dan Hilda #Kekesalan Hilda
165 Musim 3 Nagi dan Hilda #Cerita Nagi 1
166 Musim 3 Nagi dan Hilda #Cerita Nagi 2 #Maukah Kamu Jadi Istriku?
167 Musim 3 Nagi dan Hilda # Hilda Kembali ke Rencana Awal.
168 Musim 3 Nagi dan Hilda
169 Diam-Diam Mencintai Mantan Suami
170 Terpaksa Bertahan Denganmu
171 Musim 3 Nagi dan Hilda #Kedatangan Nagi ke Kediaman Papa Hasri
172 Musim 3 Nagi dan Hilda
173 Musim 3 Nagi dan Hilda #Wawancara Perasaan
174 Musim 3 Nagi dan Hilda #Perjuangan Nagi
175 Musim 3 Nagi dan Hilda #Siasat Hilda Kecewa Nagi
176 Musim 3 Nagi dan Hilda #Hilda Mengikuti Nagi
177 Musim 3 Nagi dan Hilda #Siapa Nagi Sebenarnya
178 Musim 3 Nagi dan Hilda # Ciuman Sebelum Tidur
179 Musim 3 Nagi dan Hilda #Tamparan Keras Nagi dan Hilda
180 Musim 3 Nagi dan Hilda #Tragedi di Malam Pengantin 1
181 Musim 3 Nagi dan Hilda #Tragedi di Malam Pengantin 2
182 Musim 3 Nagi dan Hilda # Nagi yang Histeris
183 Musim 3 Nagi dan Hilda #Nagi Kembali ke Bandung
184 Musim 3 Nagi dan Hilda #Hasil Tes DNA
185 Musim 3 Nagi dan Hilda #Nagi Pergi dan Cara Hilda
186 Musim 3 Nagi dan Hilda #Calon Pengantin yang Nakal
187 Musim 3 Nagi dan Hilda #Pernikaahan
188 Musim 3 Nagi dan Hilda #Permulaan yang Menyakitkan dan Sulit
189 Musim 3 Nagi dan Hilda #Ketegangan Hilda
190 Musim 3 Nagi dan Hilda #Hilda Diculik
191 Musim 3 Nagi dan Hilda #Penari Penculik
192 Musim 3 Nagi dan Hilda #Bukannya Tidur Tapi Disiksa
193 Musim 3 Nagi dan Hilda #Handi Ingin Kembali
194 Musim 3 Nagi dan Hilda #Permohonan Handi
195 Musim 3 Nagi dan Hilda #Restu Nagi
196 Musim 3 Nagi dan Hilda #Rencana Hilda
197 Musim 3 Nagi dan Hilda #Kamera CCTV di Dalam Ruangan Nagi
198 Musim 3 Nagi dan Hilda #Akhir Yang Bahagia (end)
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Bab 1 Ditagih Rentenir
2
Bab 2 Bertemu Lelaki dari Kota
3
Bab 3 Gadis Bertopi Bunga
4
Bab 4 Cinta Pandangan Pertama Naga
5
Bab 5 Rencana Yang Tidak Terduga
6
Bab 6 Rencana Naga
7
Bab 7 Bukti Mencengangkan
8
Bab 8 Pernikahan
9
Bab 9 Tinggal Bersama Mama Mertua
10
Bab 10 Sikap Ibu Mertua dan Hinaan Pertama
11
Bab 11 Aturan Baru
12
Bab 12 Tragedi Pagi Hari
13
Bab 13 Mencari Tahu Tentang Zila
14
Bab 14 Ulah Sila
15
Bab 15 Hampir Merenggut Nyawa
16
Bab 16 Fitnah Yang Kejam
17
Bab 17 Pura-pura Hamil
18
Bab 18 Terenggut
19
Bab 19 Permintaan Satu Kamar
20
Bab 20 Ke Rumah Kobar
21
Bab 21 Sertifikat Tanah Keluarga Zila
22
Bab 22 Rumah Mewah Di Kampung Itu
23
Bab 23 Romansa di Villa
24
Bab 24 Kesedihan Zila
25
Bab 25 Perjuangan Paman Kobar
26
Bab 26 Musibah Kobar
27
Bab 27 Siapa Haidar?
28
Bab 28 Introgasi Ibu Mertua
29
Bab 29 Hinaan Lagi dari Adik Ipar dan Mertua
30
Bab 30
31
Bab 31 Perjalanan Zila ke Rumah Kobar
32
Bab 32 Hampir Celaka
33
Bab 33 Kobar yang Bingung
34
Bab 34 Pertolongan Naga
35
Promosiin punya Teman
36
Bab 35 Siapa Pemilik Sertifikat Sebenarnya?
37
Bab 36 Mencari Tahu Milik Siapa Sertifikat Itu Sebenarnya?
38
Bab 37 Kembali ke Bandung dan Asinan
39
Bab 38 Bertemu Cinta Monyet Masa Lalu
40
Bab 39 Kekecawaan Rafa
41
Bab 40 Hilda Menduga Zila Hamil Pura-Pura
42
Bab 41 Mentraktir Belanja di Mall
43
Bab 42 Memaksa Jodoh Kobar dan Zuli
44
Bab 43 kecurigaan Hilda
45
Bab 44 Kehamilan Zila
46
Bab 45 Sedikit Melunak
47
Bab 46 Perdebatan Zila dan Hilda
48
Bab 47 Ulah Hilda
49
Bab 48 Perdebatan Antara Naga dan Zila
50
Bab 49 Membujuk Zila
51
Bab 50 Terbongkar Fakta Sebenarnya
52
Bab 51 Perhatian Bu Hilsa
53
Bab 52 Terungkap Siapa Pemilik Sertifikat yang Sebenarnya
54
Bab 53 Penjarakan Dia!
55
Bab 54 Haidar Bertekuk Lutut
56
Bab 55 Penjahatnya Satu Per Satu Ditangakap
57
Bab 56 Musim 2 Kembali ke Bandung
58
Bab 57 Musim 2 Adegan Mesra di Kamar Nagi
59
Bab 58 Musim 2 Mencintai Adik Sepupu
60
Bab 59 Musim 2 Rencana Pindah Yang Ditunda
61
Bab 60 Musim 2 Panggil Aku Kakak
62
Bab 61 Musim 2 Obsesi Hilda
63
Bab 62 Musim 2 Kerjasama dengan Kappa Food
64
Bab 63 Musim 2 Memutuskan Kerjasama
65
Bab 64 Musim 2 Dila yang Berulah
66
Bab 65 Musim 2 Jebakan Dila
67
Bab 66 Musim 2 Tutor Cinta Dadakan Untuk Hilda
68
Bab 67 Musim 2 Kedatangan Rafa
69
Bab 68 Musim 2 Naga Pulang
70
Bab 69 Musim 2 Bukti CCTV
71
Bab 70 Musim 2 Persyaratan Nagi
72
Bab 71 Musim 2 Pindah Rumah
73
Bab 72 Musim 2 Bertemu Diara
74
Bab 73 Musim 2 Membujuk Hilda
75
Bab 74 Kedatangan Dila ke Bandung
76
Bab 75 Musim 2 Siasat Naga
77
Bab 76 Musim 2 Utusan Masagi Food
78
Bab77 Musim 2 Mila yang Kecewa
79
Bab 78 Musim 2 Lebih dari Sugar Baby
80
Bab 79 Musim 2 Hampir Saja
81
Bab 80 Musim 2 Permintaan Nagi
82
Bab 81 Musim 2 Kembali ke Jakarta
83
Bab 82 Musim 2 Insiden yang Tidak Terduga
84
Bab 83 Musim 2 Keguguran dan Kekecewaan Naga
85
Bab 84 Musim 2 Sedikit Kisah Nagi dan Diara
86
Bab 85 Musim 2 Kembali ke Rumah Mertua
87
Bab 86 Musim 2 Perubahan Sikap Naga
88
Bab 87 Musim 2 Kedatangan Sila
89
Bab 88 Musim 2 Kesedihan Zila
90
Bab 89 Musim 2 Kepergian Zila
91
Bab 90 Musim 2 Jiarah ke Makam Orang Tua Zila
92
Bab 91 Musim 2 Rupanya Mimpi
93
Bab 92 Musim 2 Siasat Zila
94
Bab 93 Musim 2 Surprise
95
Bab 94 Musim 2 Zila sang PELARI (Perebut Laki Sendiri)
96
Bab 95 Musim 2 Zila Sang PELARI Handal
97
Bab 96 Musim 2 Rahasia yang Diketahui Naga
98
Bab 97 Musim 2 Hilda yang Menolak Dijodohkan
99
Bab 98 Musim 2 Kejujuran dan Ketakutan Hilda
100
Bab 99 Musim 2 Kekhawatiran Pak Hasri
101
Bab 100 Musim 2
102
Suami Dingin Tapi Perhatian
103
Bab 101 Musim 2
104
Bab 102 Musim 2 Nagi yang Akan Pergi
105
Bab 103 Musim 2 Hilda Ngamuk
106
Bab 104 Musim 2 Nagi Menghilang
107
Bab 105 Musim 2 Zila Mengarang Bebas
108
Bab 106 Musim 2 Pindah Apartemen
109
Bab 107 Musim 2 Mood Booster Bagi Naga
110
Bab 108 Musim 2 Mila Lagi
111
Bab 109 Musim 2 Mood yang Kembali Buruk
112
Bab 110 Musim 2 Ulah Mila
113
Bab 111 Musim 2 Mila Yang Akan Dipecat
114
Bab112 Musim 2 Launching Pabrik dan Sepenggal Kisah Nagi
115
Bab 113 musim 2 Nagi Pamit
116
Bab 114 Musim 2 Peristiwa Kelam Di Balik Kehadiran Nagi
117
Bab 115 Musim 2 Nagi yang Malang
118
Bab 116 Muaim 2 Sebuah Teror
119
Bab 117 Musim 2 Private Number
120
Bab 118 Musim 2 Di Bai Private Number
121
Bab 119 Musim 2 Tuhan Saja Merestui
122
Bab 120 Musim 2 Memutuskan Tidak Kerja Sama
123
Bab 121 Musim 2 Garis Dua
124
Bab 122 Musim 2 Kado Buat Naga
125
Bab 123 Musim 2 Kado Kecil yang Tersisih
126
Bab 124 Musim 2 Tangisan Zilla
127
Bab 125 Musim 2 Permintaan Mertua yang Ditolak
128
Bab 126 Musim 2 Bertemu Sila di Rumah Sakit
129
Bab 127 Musim 2 Trah Regana
130
Bab 128 Musim 2 Hilda yang Sedih
131
Bab 129 Musim 2 Syukuran Empat Bulanan
132
Bab 130 Musim 2 Pertemuan Tidak Terduga Hilda dan Diara
133
Bab 131 Musim 2 Rasa Terima Kasih
134
Bab 132 Musim 2 Kode Alam
135
Bab 133 Musim 2 Kabar Untuk Hilda
136
Bab 134 Musim 2 Bukti Rekaman Nagi
137
Bab 135 Musim 2 Zizi, Kamu Bahagia?
138
Bab 136 Musim 2 Ngidam
139
Bab 137 Musim 2 Manuver Perang
140
Bab 138 Musim 2 Hilda Kena Tilang
141
Bab 139 Musim 2 Launching Samarasakita
142
Bab 140 Musim 2 Kecewanya Para Mantan
143
Bab 141 Musim 2 Kesedihan Nagi dan Kapassindo NagiMedani
144
Bab 142 Musim 2 Menantikan Kelahiran
145
Bab 143 Musim 2 Melahirkan
146
Bab 144 Musim 2 Baby Syakala Regana Cucu Pertama Oma
147
Bab 145 Musim 2 Sang Pewaris
148
bab 146 Musim 3 Hilda dan Perubahannya
149
Bab 147 Musim 3 Nagi dan Hilda # Hilda yang Bimbang
150
Bab 148 Musim 3 Nagi dan Hilda # Sebuah Kado Misteri
151
Bab 149 Musim 3 Nagi dan Hilda #Seperti Cincin Pengikat
152
Bab 150 Musim 3 Nagi dan Hilda #Ulang Tahun Baby Syakala
153
Mengejar Cinta Mantan Kekasih
154
Bab 152 Musim 3 Nagi dan Hilda # Obrolan antara Hilda dan Hadi
155
Musim 3 Nagi dan Hilda
156
Musim 3 Nagi dan Hilda #Rencana Perjodohan yang Gagal
157
Bab 3 Musim 3 Nagi dan Hilda #Panggilan Private Number
158
Musim 3 Nagi dan Hilda # Hilda yang Kecewa
159
Musim 3 Nagi dan Hilda #Tekad Nagi
160
Musim 3 Nagi dan Hilda # Kelulusan Hilda
161
Musim 3 Nagi dan Hilda #Rencana Nagi
162
Musim 3 Nagi dan Hilda #Mengejar Cinta Hilda
163
Musim 3 Nagi dan Hilda #Perjumpaan dengan Nagi
164
Musim 3 Nagi dan Hilda #Kekesalan Hilda
165
Musim 3 Nagi dan Hilda #Cerita Nagi 1
166
Musim 3 Nagi dan Hilda #Cerita Nagi 2 #Maukah Kamu Jadi Istriku?
167
Musim 3 Nagi dan Hilda # Hilda Kembali ke Rencana Awal.
168
Musim 3 Nagi dan Hilda
169
Diam-Diam Mencintai Mantan Suami
170
Terpaksa Bertahan Denganmu
171
Musim 3 Nagi dan Hilda #Kedatangan Nagi ke Kediaman Papa Hasri
172
Musim 3 Nagi dan Hilda
173
Musim 3 Nagi dan Hilda #Wawancara Perasaan
174
Musim 3 Nagi dan Hilda #Perjuangan Nagi
175
Musim 3 Nagi dan Hilda #Siasat Hilda Kecewa Nagi
176
Musim 3 Nagi dan Hilda #Hilda Mengikuti Nagi
177
Musim 3 Nagi dan Hilda #Siapa Nagi Sebenarnya
178
Musim 3 Nagi dan Hilda # Ciuman Sebelum Tidur
179
Musim 3 Nagi dan Hilda #Tamparan Keras Nagi dan Hilda
180
Musim 3 Nagi dan Hilda #Tragedi di Malam Pengantin 1
181
Musim 3 Nagi dan Hilda #Tragedi di Malam Pengantin 2
182
Musim 3 Nagi dan Hilda # Nagi yang Histeris
183
Musim 3 Nagi dan Hilda #Nagi Kembali ke Bandung
184
Musim 3 Nagi dan Hilda #Hasil Tes DNA
185
Musim 3 Nagi dan Hilda #Nagi Pergi dan Cara Hilda
186
Musim 3 Nagi dan Hilda #Calon Pengantin yang Nakal
187
Musim 3 Nagi dan Hilda #Pernikaahan
188
Musim 3 Nagi dan Hilda #Permulaan yang Menyakitkan dan Sulit
189
Musim 3 Nagi dan Hilda #Ketegangan Hilda
190
Musim 3 Nagi dan Hilda #Hilda Diculik
191
Musim 3 Nagi dan Hilda #Penari Penculik
192
Musim 3 Nagi dan Hilda #Bukannya Tidur Tapi Disiksa
193
Musim 3 Nagi dan Hilda #Handi Ingin Kembali
194
Musim 3 Nagi dan Hilda #Permohonan Handi
195
Musim 3 Nagi dan Hilda #Restu Nagi
196
Musim 3 Nagi dan Hilda #Rencana Hilda
197
Musim 3 Nagi dan Hilda #Kamera CCTV di Dalam Ruangan Nagi
198
Musim 3 Nagi dan Hilda #Akhir Yang Bahagia (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!