Mobil mewah itu tidak segera beranjak, lelaki tampan yang masih berada di dalam mobil itu keluar menghampiri dua orang temannya. Lalu dia sedikit membungkukkan tubuhnya meraih sesuatu di atas aspal tepat saat tubuh Zila jatuh tadi.
Sebuah topi bermotif bunga, sepertinya gadis yang mereka temui tadi ketinggalan topi yang sempat jatuh. "Bisa jadi petunjuk," gumannya sembari kembali ke mobil tanpa mempedulikan kedua temannya yang menatap heran.
"Kak Naga, sepertinya itu topi milik gadis muda tadi," ujar salah satu lelaki yang usianya lebih muda dari lelaki yang dipanggil Naga tadi.
"Benar sekali."
"Untuk apa Kak Naga menyimpannya?" heran lelaki muda tadi.
"Aku ingin menemuinya dan mengembalikan topi bunganya," ujarnya serius sembari meletakkan topi bunga itu di sampingnya.
Sejak melihat gadis yang sempat terjatuh tadi karena diganggu preman. Naga, begitu lelaki tampan ini dipanggil, merasa ada daya tarik saat bersitatap mata dengan gadis itu. Tatapan tajam tapi teduh itu sungguh mempesonanya. Sepertinya Naga menyimpan rasa tertarik pada gadis yang sempat bersitatap dengannya tadi.
"Kak, ada apa dengan gadis tadi, apakah Kakak menyukainya?" tanya lelaki muda tadi penasaran. Naga diam, menyiratkan bahwa pertanyaan lelaki muda di depannya itu benar. "Ada apa dengan Kakak, apakah Kakak sedang jatuh cinta dengan gadis kampung tadi?"
"Sya, putar balik!" titahnya pada lelaki yang juga tampan yang menyupiri mobil yang mereka tumpangi.
"Kita kemana, Bos?" tanya Hasya sang supir yang merupakan Pengawal pribadi sekaligus tangan kanan merangkap asisten pribadi Naga.
"Ikuti kemana gadis tadi pergi!" titahnya tidak bisa dibantah. Lelaki yang lebih muda dari Naga mengkerutkan keningnya heran. Sudah dua tahun Naga yang merupakan Kakak sepupunya itu menduda, setelah dia bercerai dari istri keduanya yang meninggalkannya dengan lelaki lain. Selama itulah Naga belum memperlihatkan lagi rasa sukanya pada perempuan selain hari ini. Setelah perceraiannya yang kedua, Naga sepertinya merasa trauma untuk menikah lagi terutama dengan seorang wanita dari kalangannya. Padahal kedua orng tuanya sudah sering memperkenalkan Naga dengan gadis-gadis sepadan dengannya.
Naga sudah sering menolak dijodohkan kembali untuk yang ketiga kalinya, kali ini Naga ingin mencari sendiri jodoh pilihannya, dan dia memang bermaksud mencari jodoh dari perempuan kalangan biasa. Dan sepertinya pertemuan tanpa sengaja dengan gadis yang dilihatnya tadi, membuat hatinya sedikit mencair dan hasrat ingin memiliki pasangan kembali mencuat di dalam hatinya.
"Apakah Kak Naga kini jatuh cinta kembali setelah dua tahun lamanya menduda?" goda lelaki muda sembari tertawa.
"Sepertinya aku tertarik untuk mengenalnya, Gi," ujarnya penuh misteri. Lelaki muda yang ternyata bernama Nagi itu merasa penasaran dan sulit percaya dengan apa yang dilihatnya, sebab Kakak sepupunya ini sempat merasa trauma untuk mengenal kembali seorang perempuan, padahal selama ini kedua orang tuanya, yakni Uwaknya Nagi sudah sering menjodohkan kembali Naga dengan seorang perempuan. Akan tetapi Naga menolaknya. Alasannya masih trauma..
"Bagaimana dengan Mbak Sila yang akan dijodohkan dengan Kakak, dia sudah percaya diri dan antusias dijodohkan dengan Kakak?" tanya Nagi mempertanyakan sikap Kakak sepupunya yang kini dijodohkan lagi oleh kedua orang tuanya.
"Aku tidak peduli, lagi pula aku tidak pernah menyetujui perjodohan itu. Paling perempuan itu sama saja dengan mantan-mantanku terdahulu, berpoya-poya kemudian saat ada kesempatan dia berselingkuh dengan lelaki lain di belakangku," ujar Naga mengenang kembali kronologis perpisahannya dengan kedua mantan istrinya yang meninggalkannya demi lelaki lain.
"Jadi sekarang Kakak ceritanya trauma untuk dijodohkan kembali?"
"Bukan saja dijodohkan, tapi aku trauma mengenal wanita sok kelas atas. Sekarang aku akan mencari perempuan sederhana yang dipastikan tidak akan berkhianat dan tentunya setia, tidak hanya mencintai hartaku saja lalu poya-poya kemudian lari dengan lelaki lain," ujarnya terdengar emosional. Bagaimana tidak, dua kali pernikahannya adalah perjodohan kedua orangtuanya yang berharap dari perjodohan itu terjalin kerjasama bisnis yang lebih kuat. Alih-alih kerjasama bisnis, perempuan yang dijodohkan rupanya tidak tulus mencintainya. Mereka hanya menginginkan hartanya saja.
"Sekarang aku saatnya mencari sendiri, jodoh pilihanku sendiri. Dan aku akan mencari perempuan sederhana, atau kalau perlu dari kampung seperti apa katamu tadi," tandasnya berapi-api.
"Sya, kejar gadis tadi," titahnya dan tidak bisa dibantah. Hasya sang Asisten patuh tidak berani membantah,lalu memutar balik mobil mewahnya menyusul gadis tadi yang ditemuinya terduduk di jalan.
"Kak, perempuan sederhana apalagi dari kampung tidak jaminan juga mereka setia. Kehidupan yang sederhana justru mendorong mereka akan tamak jika dihadapkan bertemu dengan pria kaya seperti kita," timpal Nagi memberikan kesimpulan yang bagi Naga salah.
"Tidak perlu menyimpulkan terlalu cepat dan salah. Tentang perempuan muda tadi, aku rasa aku tidak salah jika mengenalnya lebih jauh. Atau kalau perlu aku segera mengajaknya ke pelaminan supaya Mama dan Papa tidak memaksa aku menikah dengan Sila," tandasnya membuat Nagi dan Hasya sang asisten terbelalak. Bagi mereka Naga terlalu cepat mengambil keputusan.
"Sya, jangan sampai lolos gadis tadi." Naga mengalihkan pandangan ke depan mencari keberadaan gadis yang dilihatnya tadi. Namun tidak ada, sepertinya gadis tadi sudah menghilang di balik rumah-rumah warga kampung Sukaseuri ini.
"Ahhhh, sialan. Hilang dia," ujar Naga kecewa.
"Tenang Bos, jangan kesal dan kecewa dulu. Sebaiknya kita cari petunjuk, bukankah Bos memiliki topi bunga gadis tadi? Coba Bos perhatikan, jangan-jangan di topi itu ada sebuah petunjuk." Hasya mengalihkan rasa kecewa Naga dengan mengingatkan Naga pada topi bunga milik gadis tadi. Naga sepertinya baru ingat akan topi itu, lalu dia meraih topi bunga tadi dan mencari tahu siapa tahu ada petunjuk dari topi itu.
Naga membulak-balikkan topi bermotif bunga itu dengan rasa penasaran yang tinggi. Sepertinya nasib baik tengah berpihak pada Naga, saat dia membalikkan topi rupanya petunjuk nyata ada di sana. Sebuah nama tertera di sana disulam dengan benang biasa.
"Zila Arzilla, nama yang bagus," gumannya sembari tersenyum.
"Sya, tanyakan pada orang yang masih di luar rumah itu, nama gadis yang tersulam di topi bunga ini," titah Naga seraya memperlihatkan topi bunga yang ada nama gadis itu.
"Zila Arzilla," guman Hasya seraya menepikan mobil mewah itu di pinggir jalan, lalu turun mendekati salah satu halaman rumah warga yang kebetulan orangnya masih berada di luar merapikan dagangannya.
"Permisi, Bu. Maaf, saya mau numpang tanya," sapa Hasya sopan. Wanita dewasa yang diperkirakan berumur 38 tahun itu menghentikan sejenak aktifitasnya lalu menatap pada lelaki muda di bawahumurnya dengan tatapan herab sekaligus takjub.
"Iya, ada apa ya, Mas?" tanya perempuan dewasa itu heran.
"Saya mau bertanya tentang gadis yang bernama Zila Arzilla, apakah ...."
"Ohhhh, Zila? Tentu saja saya kenal dia tetangga sebelah rumah saya. Kebetulan rumahnya tidak jauh. Halaman rumah yang agak luas itu, rumah yang bercat merah jambu menghadap ke jalan itu rumahnya. Dia tinggal bersama duda lapuk bernama Kang Kobar," jelasnya membuat Hasya menyunggingkan senyum.
"Begitu, ya, Bu? Wahhh, kalau begitu terimakasih atas informasinya." Hasya berlalu dari perempuan yang ditanyainya tadi, kemudian kembali menghampiri mobil mewah milik Naga sang Bos. Perempuan tadi yang ditanyai Hasya menatap kepergian Hasya dengan tanya di dadanya.
"Kenapa pemuda tampan tadi menanyakan nama Zila? Apakah dia pacar Zila?" benaknya sembari masih menatap kepergian Hasya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Noviyanti
naga dan zila, digabungin jadi godzila. hehe. becanda Lin. semangat!
2023-10-01
1
Denis blora
apakah pemerannya banyak yg kembar,?? kok namanya raga, ragi darga dargi,,,naga Nagi,,,
2023-09-28
2
Sena judifa
keren naga namanya😊😊
2023-09-27
0