Bab 15 Hampir Merenggut Nyawa

Tubuh Zila tertahan di antara lantai dan lengan kekar seseorang. Sementara Sila yang sudah berlari kecil ke ruang keluarga demi menghindari dirinya ketahuan karena sudah mencelakai Zila, kini kembali dengan wajah yang penasaran. Hatinya bertanya siapakah yang berhasil menolong perempuan kampung itu?

Tubuhnya mendongak dari balik pintu ruang tengah sengaja mengintip Zila yang dicelakinya.

"Sila, apa-apaan kamu?" jerit suara lelaki yang kini masih menahan tubuh Zila, menatap tajam ke arah Sila yang berlari. Perlahan tubuh Zila yang ditangkapnya dia lepaskan. Detak jantung Zila yang kencang dan tubuhnya yang sedikit bergetar masih dia rasakan, betapa shocknya gadis yang telah ia selamatkan. Rupanya Naga baru saja pulang tanpa menyalakan mesin mobil, sehingga derunya tidak terdengar oleh siapapun termasuk oleh Zila.

Zila berdiri membenarkan tubuhnya yang masih belum berdiri sempurna pasca di lepas begitu saja oleh Naga. Tubuhnya yang masih bergetar, kini terasa lemas. Zila benar-benar mengalami shock sehingga yang dia lakukan hanya berdiri dan memegangi tangga besi yang sempat goyang tadi akibat didorong Sila. Deru nafasnya turun naik bahkan sampai sedikit sesak.

Bi Rani yang mendengar teriakan Naga, muncul dan heran ada apa gerangan. Dia hanya melihat Zila sedang berpegangan pada tangga besi seperti orang yang sedang mengumpulkan tenaga.

"Bi Rani, bawa istri saya ke dapur dan beri dia minum. Sepertinya dia mengalami shock," ujar Naga seraya melihat Zila yang masih shock. Bi Rani tidak membantah, dia segera memapah Zila yang ternyata tubuhnya bergetar.

Bi Rani mendudukkan Zila di kursi makan dan segera mengambil air bening di dispenser lalu disodorkan pada Zila. Zila menerima gelas itu dibantu Bi Rani, sebab tangan Zila mengalami tremor. Dua teguk telah memenuhi kerongkongannya.

Zila masih merasakan lemas, tapi detak jantungnya mulai stabil. Deru nafasnya juga kini normal. Keringat dingin yang membasahi dahi dan bawah matanya kini sudah diseka Bi Rani. Bi Rani sebenarnya masih bingung, apa yang terjadi dengan Zila? Sebab saat kejadian tadi, dirinya sedang mencuci pakaian. Suara mesin cuci yang bising, tidak mampu menerima suara lain selain deru mesin cuci. Sementara Rana, saudara kembarnya pergi keluar untuk membeli buah-buahan ke pasar buah yang bukanya memang setiap sore hari.

Kini Zila sudah mulai bisa menguasai dirinya. Lemas di tubuhnya perlahan menghilang. Hanya rasa kaget yang masih ada sampai kini. Zila mengingat kembali kejadian tadi saat dirinya hampir jatuh ke lantai. Namun dengan cepat seseorang menolongnya. Dan rupanya itu Naga. Dalam hatinya mengucap syukur atas pertolongan Naga yang datang tepat waktu. Jika telat satu detik saja maka kemungkinan besar tubuh Zila sudah jatuh menimpa lantai.

"Terimakasih Kak Naga," ucapnya dalam hati, haru.

"Non, Non Zila, cepat sadar, Non," ujar Bi Rani sembari menggoyang tubuh Zila yang masih kaku. Padahal Zila baru sadar dan terkumpul tenaga beberapa persen.

"Mamaaaa!" Teriakan Naga yang memanggil Bu Hilsa terdengar sampai dapur. Zila tersentak begitupun Bi Rani. Beberapa detik kemudian Bu Hilsa datang dengan rasa terkejut yang dalam.

"Ada apa Naga, kenapa kamu berteriak? Mama sedang di ruang keluarga," ujarnya seraya menghampiri Naga yang kini berdiri dengan muka yang marah sembari menatap Sila yang bayangannya terlihat karena pantulan cahaya lampu.

"Mama, kenapa Mama biarkan orang asing ini datang dengan maksud mencelakai istriku? Apakah Mama tadi tidak melihat kejadian yang hampir saja merenggut nyawa Zila? Dia hampir terjatuh gara-gara tamu Mama ini sengaja menggoyang tangga besi yang dipijak Zila. Kalau saja aku telat, bisa jadi Zila jatuh dan rumah ini jadi saksi bisu atas pembunuhan berencana," tegas Naga marah. Bu Hilsa masih kaget dan belum paham apa yang sedang dibicarakan anaknya.

"Apa yang terjadi, Naga? Mama benar-benar tidak paham. Ada apa Sila, coba ceritakan pada tante hal yang sebenarnya?" Bu Hilsa kini beralih bertanya pada Sila dan menatap Sila meminta jawaban.

"Aku tidak tahu apa-apa Tante, aku hanya lewat dan jalan biasa saja, lalu terdengar jeritan keras. Rupanya istrinya Mas Naga yang menjerit karena akan jatuh dari tangga," sangkal Sila dengan wajah terlihat pias.

"Bohong, aku lihat sendiri dari pintu ruang tamu, kamu berjalan dari arah dapur, lalu setelah mendekati tangga besi yang dipijak istriku, tangan kirimu menyentuh salah satu kaki tangga dan menggoyangnya, sehingga tangga besi itu bergoyang lalu tubuh istriku hilang keseimbangan dan jatuh." Naga menegaskan membuat Sila ketar ketir tidak karuan.

"Benarkah Sila? Kenapa kamu lakukan itu, Sayang? Panggil istrimu biar aku mengintrogasinya," ujar Bu Hilsa memerintah pada Bi Rani untuk memanggil Zila sebagai korban.

Beberapa menit kemudian Bi Rani datang bersama Zila dari dapur. Zila memang nampak sedikit pucat.

"Zila, apakah kamu tadi melihat Sila yang sengaja menggoyang tangga besi yang kamu pijak sehingga kamu hampir jatuh?" tanya Bu Hilsa menatap tajam pada Zila.

"Bukan hampir jatuh, Ma. Akan tetapi Zila sudah oleng dan tubuhnya melorot, tapi aku keburu berhasil menangkap tubuhnya," ralat Naga menginterupsi ucapan Mamanya yang kesannya membela Zila. Mendengar semua itu Zila merasa senang dan hatinya berterimakasih kembali pada Naga atas pertolongannya.

"Zila, ayo, jawab pertanyaanku," sentak Bu Hilsa kembali ke Zila. Zila sejenak menghela nafasnya yang sejak tadi sudah mulai tenang.

"Zila tidak tahu Bu apa yang sebenarnya terjadi. Yang jelas saat Zila fokus membersihkan kaca paling atas itu, tiba-tiba tangga besi bergoyang. Dan saat itu Zila panik sehingga tubuh Zila oleng dan hilang keseimbangan lalu melorot ke bawah," jawab Zila jujur membayangkan kejadian tadi.

"Nah, seperti itu pengakuan istrimu Naga. Jadi, kamu jangan sembarangan menuduh. Sila datang ke sini hanya bersilaturahmi dan masih menganggap Mama sebagai orang tuanya, meskipun perjodohan itu kamu tolak. Percuma menolak perjodohan dengan Sila, jika yang kamu dapat hanya gadis kampung penjaja cinta. Jadi, jangan menuduh Sila sembarangan," tukas Bu Hilsa balik membela Sila dan menyelipkan hinaan untuk Zila.

Sejenak Zila merasakan kembali sakitnya di ulu hati. Hinaan demi hinaan itu sudah beberapa kali terlontar dari mulut Ibu mertuanya. Namun Zila hanya bisa memejamkan mata untuk menahan semua hinaan itu. Sila yang merasa dibela, tersenyum puas.

"Tapi, aku punya bukti CCTV Ma, perlakuan Sila terekam CCTV ini," tukas Naga sembari menunjukkan CCTV yang dipasang di atas pintu ruang tengah. Sila tersentak dan wajahnya pias kembali. Dia takut bukti CCTV itu kelihatan. Sila berharap kamera CCTV itu tidak mengarah padanya.

"Sila, ayolah. Benarkah kamu melakukan itu?" Akhirnya Bu Hilsa sedikit terpengaruh dan kini menatap Sila dan menanyainya. Sila diam dan terlihat takut.

"Maafkan Sila Tante, Sila tidak sengaja. Tadi hanya berjalan biasa saja, tapi setelah dekat dengan tangga besi, tiba-tiba tangan Sila tidak sengaja memegang besi dengan kuat, dan bukan sengaja menggoyangnya," ujar Sila masih menyangkal.

"Kamu boleh menyangkal, tapi bukti CCTV ini tidak. Jika kamu masih menyangkal, maka aku tidak segan melaporkan perbuatan kamu ke pihak berwajib," ancam Naga lantang. Sila semakin ketar-ketir ketakutan.

"Emhhhh, iya aku salah Tante. Aku akui tadi aku memang khilaf dan cemburu melihat istri barunya Mas Naga. Aku melakukan ini karena cemburu Mas. Aku cemburu, kenapa aku yang selalu perhatian sama kamu dan berniat dijodohkan dengan kamu, tapi kamu tolak mentah-mentah dan malah memilih dia perempuan kampung yang kata Mamamu penjaja cinta." Akhirnya Sila mengakui kesalahannya dengan alasan khilaf dan cemburu dengan lancar jaya dan diakhiri ungkapan hinaan pada Zila diakhir kalimat.

Zila semakin panas dan otaknya seakan mau pecah saat kembali mendengar dirinya dihina sebagai perempuan penjaja cinta.

Zila menunduk, ingin rasanya dia melawan saat itu juga, sebab naluri melawannya selalu saja besar. Namun kali ini dia harus bertahan dan belum saatnya Zila untuk melawan. Dia akan mengumpulkan tenaganya yang belum pulih pasca mendapat kecelakaan tadi yang hampir merenggut nyawanya.

Terpopuler

Comments

Noviyanti

Noviyanti

ayo zila, kamu harus berani melawan mereka

2023-10-11

0

Sena judifa

Sena judifa

dasar lampir

2023-10-08

0

@Kristin

@Kristin

jahat banget sila

2023-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ditagih Rentenir
2 Bab 2 Bertemu Lelaki dari Kota
3 Bab 3 Gadis Bertopi Bunga
4 Bab 4 Cinta Pandangan Pertama Naga
5 Bab 5 Rencana Yang Tidak Terduga
6 Bab 6 Rencana Naga
7 Bab 7 Bukti Mencengangkan
8 Bab 8 Pernikahan
9 Bab 9 Tinggal Bersama Mama Mertua
10 Bab 10 Sikap Ibu Mertua dan Hinaan Pertama
11 Bab 11 Aturan Baru
12 Bab 12 Tragedi Pagi Hari
13 Bab 13 Mencari Tahu Tentang Zila
14 Bab 14 Ulah Sila
15 Bab 15 Hampir Merenggut Nyawa
16 Bab 16 Fitnah Yang Kejam
17 Bab 17 Pura-pura Hamil
18 Bab 18 Terenggut
19 Bab 19 Permintaan Satu Kamar
20 Bab 20 Ke Rumah Kobar
21 Bab 21 Sertifikat Tanah Keluarga Zila
22 Bab 22 Rumah Mewah Di Kampung Itu
23 Bab 23 Romansa di Villa
24 Bab 24 Kesedihan Zila
25 Bab 25 Perjuangan Paman Kobar
26 Bab 26 Musibah Kobar
27 Bab 27 Siapa Haidar?
28 Bab 28 Introgasi Ibu Mertua
29 Bab 29 Hinaan Lagi dari Adik Ipar dan Mertua
30 Bab 30
31 Bab 31 Perjalanan Zila ke Rumah Kobar
32 Bab 32 Hampir Celaka
33 Bab 33 Kobar yang Bingung
34 Bab 34 Pertolongan Naga
35 Promosiin punya Teman
36 Bab 35 Siapa Pemilik Sertifikat Sebenarnya?
37 Bab 36 Mencari Tahu Milik Siapa Sertifikat Itu Sebenarnya?
38 Bab 37 Kembali ke Bandung dan Asinan
39 Bab 38 Bertemu Cinta Monyet Masa Lalu
40 Bab 39 Kekecawaan Rafa
41 Bab 40 Hilda Menduga Zila Hamil Pura-Pura
42 Bab 41 Mentraktir Belanja di Mall
43 Bab 42 Memaksa Jodoh Kobar dan Zuli
44 Bab 43 kecurigaan Hilda
45 Bab 44 Kehamilan Zila
46 Bab 45 Sedikit Melunak
47 Bab 46 Perdebatan Zila dan Hilda
48 Bab 47 Ulah Hilda
49 Bab 48 Perdebatan Antara Naga dan Zila
50 Bab 49 Membujuk Zila
51 Bab 50 Terbongkar Fakta Sebenarnya
52 Bab 51 Perhatian Bu Hilsa
53 Bab 52 Terungkap Siapa Pemilik Sertifikat yang Sebenarnya
54 Bab 53 Penjarakan Dia!
55 Bab 54 Haidar Bertekuk Lutut
56 Bab 55 Penjahatnya Satu Per Satu Ditangakap
57 Bab 56 Musim 2 Kembali ke Bandung
58 Bab 57 Musim 2 Adegan Mesra di Kamar Nagi
59 Bab 58 Musim 2 Mencintai Adik Sepupu
60 Bab 59 Musim 2 Rencana Pindah Yang Ditunda
61 Bab 60 Musim 2 Panggil Aku Kakak
62 Bab 61 Musim 2 Obsesi Hilda
63 Bab 62 Musim 2 Kerjasama dengan Kappa Food
64 Bab 63 Musim 2 Memutuskan Kerjasama
65 Bab 64 Musim 2 Dila yang Berulah
66 Bab 65 Musim 2 Jebakan Dila
67 Bab 66 Musim 2 Tutor Cinta Dadakan Untuk Hilda
68 Bab 67 Musim 2 Kedatangan Rafa
69 Bab 68 Musim 2 Naga Pulang
70 Bab 69 Musim 2 Bukti CCTV
71 Bab 70 Musim 2 Persyaratan Nagi
72 Bab 71 Musim 2 Pindah Rumah
73 Bab 72 Musim 2 Bertemu Diara
74 Bab 73 Musim 2 Membujuk Hilda
75 Bab 74 Kedatangan Dila ke Bandung
76 Bab 75 Musim 2 Siasat Naga
77 Bab 76 Musim 2 Utusan Masagi Food
78 Bab77 Musim 2 Mila yang Kecewa
79 Bab 78 Musim 2 Lebih dari Sugar Baby
80 Bab 79 Musim 2 Hampir Saja
81 Bab 80 Musim 2 Permintaan Nagi
82 Bab 81 Musim 2 Kembali ke Jakarta
83 Bab 82 Musim 2 Insiden yang Tidak Terduga
84 Bab 83 Musim 2 Keguguran dan Kekecewaan Naga
85 Bab 84 Musim 2 Sedikit Kisah Nagi dan Diara
86 Bab 85 Musim 2 Kembali ke Rumah Mertua
87 Bab 86 Musim 2 Perubahan Sikap Naga
88 Bab 87 Musim 2 Kedatangan Sila
89 Bab 88 Musim 2 Kesedihan Zila
90 Bab 89 Musim 2 Kepergian Zila
91 Bab 90 Musim 2 Jiarah ke Makam Orang Tua Zila
92 Bab 91 Musim 2 Rupanya Mimpi
93 Bab 92 Musim 2 Siasat Zila
94 Bab 93 Musim 2 Surprise
95 Bab 94 Musim 2 Zila sang PELARI (Perebut Laki Sendiri)
96 Bab 95 Musim 2 Zila Sang PELARI Handal
97 Bab 96 Musim 2 Rahasia yang Diketahui Naga
98 Bab 97 Musim 2 Hilda yang Menolak Dijodohkan
99 Bab 98 Musim 2 Kejujuran dan Ketakutan Hilda
100 Bab 99 Musim 2 Kekhawatiran Pak Hasri
101 Bab 100 Musim 2
102 Suami Dingin Tapi Perhatian
103 Bab 101 Musim 2
104 Bab 102 Musim 2 Nagi yang Akan Pergi
105 Bab 103 Musim 2 Hilda Ngamuk
106 Bab 104 Musim 2 Nagi Menghilang
107 Bab 105 Musim 2 Zila Mengarang Bebas
108 Bab 106 Musim 2 Pindah Apartemen
109 Bab 107 Musim 2 Mood Booster Bagi Naga
110 Bab 108 Musim 2 Mila Lagi
111 Bab 109 Musim 2 Mood yang Kembali Buruk
112 Bab 110 Musim 2 Ulah Mila
113 Bab 111 Musim 2 Mila Yang Akan Dipecat
114 Bab112 Musim 2 Launching Pabrik dan Sepenggal Kisah Nagi
115 Bab 113 musim 2 Nagi Pamit
116 Bab 114 Musim 2 Peristiwa Kelam Di Balik Kehadiran Nagi
117 Bab 115 Musim 2 Nagi yang Malang
118 Bab 116 Muaim 2 Sebuah Teror
119 Bab 117 Musim 2 Private Number
120 Bab 118 Musim 2 Di Bai Private Number
121 Bab 119 Musim 2 Tuhan Saja Merestui
122 Bab 120 Musim 2 Memutuskan Tidak Kerja Sama
123 Bab 121 Musim 2 Garis Dua
124 Bab 122 Musim 2 Kado Buat Naga
125 Bab 123 Musim 2 Kado Kecil yang Tersisih
126 Bab 124 Musim 2 Tangisan Zilla
127 Bab 125 Musim 2 Permintaan Mertua yang Ditolak
128 Bab 126 Musim 2 Bertemu Sila di Rumah Sakit
129 Bab 127 Musim 2 Trah Regana
130 Bab 128 Musim 2 Hilda yang Sedih
131 Bab 129 Musim 2 Syukuran Empat Bulanan
132 Bab 130 Musim 2 Pertemuan Tidak Terduga Hilda dan Diara
133 Bab 131 Musim 2 Rasa Terima Kasih
134 Bab 132 Musim 2 Kode Alam
135 Bab 133 Musim 2 Kabar Untuk Hilda
136 Bab 134 Musim 2 Bukti Rekaman Nagi
137 Bab 135 Musim 2 Zizi, Kamu Bahagia?
138 Bab 136 Musim 2 Ngidam
139 Bab 137 Musim 2 Manuver Perang
140 Bab 138 Musim 2 Hilda Kena Tilang
141 Bab 139 Musim 2 Launching Samarasakita
142 Bab 140 Musim 2 Kecewanya Para Mantan
143 Bab 141 Musim 2 Kesedihan Nagi dan Kapassindo NagiMedani
144 Bab 142 Musim 2 Menantikan Kelahiran
145 Bab 143 Musim 2 Melahirkan
146 Bab 144 Musim 2 Baby Syakala Regana Cucu Pertama Oma
147 Bab 145 Musim 2 Sang Pewaris
148 bab 146 Musim 3 Hilda dan Perubahannya
149 Bab 147 Musim 3 Nagi dan Hilda # Hilda yang Bimbang
150 Bab 148 Musim 3 Nagi dan Hilda # Sebuah Kado Misteri
151 Bab 149 Musim 3 Nagi dan Hilda #Seperti Cincin Pengikat
152 Bab 150 Musim 3 Nagi dan Hilda #Ulang Tahun Baby Syakala
153 Mengejar Cinta Mantan Kekasih
154 Bab 152 Musim 3 Nagi dan Hilda # Obrolan antara Hilda dan Hadi
155 Musim 3 Nagi dan Hilda
156 Musim 3 Nagi dan Hilda #Rencana Perjodohan yang Gagal
157 Bab 3 Musim 3 Nagi dan Hilda #Panggilan Private Number
158 Musim 3 Nagi dan Hilda # Hilda yang Kecewa
159 Musim 3 Nagi dan Hilda #Tekad Nagi
160 Musim 3 Nagi dan Hilda # Kelulusan Hilda
161 Musim 3 Nagi dan Hilda #Rencana Nagi
162 Musim 3 Nagi dan Hilda #Mengejar Cinta Hilda
163 Musim 3 Nagi dan Hilda #Perjumpaan dengan Nagi
164 Musim 3 Nagi dan Hilda #Kekesalan Hilda
165 Musim 3 Nagi dan Hilda #Cerita Nagi 1
166 Musim 3 Nagi dan Hilda #Cerita Nagi 2 #Maukah Kamu Jadi Istriku?
167 Musim 3 Nagi dan Hilda # Hilda Kembali ke Rencana Awal.
168 Musim 3 Nagi dan Hilda
169 Diam-Diam Mencintai Mantan Suami
170 Terpaksa Bertahan Denganmu
171 Musim 3 Nagi dan Hilda #Kedatangan Nagi ke Kediaman Papa Hasri
172 Musim 3 Nagi dan Hilda
173 Musim 3 Nagi dan Hilda #Wawancara Perasaan
174 Musim 3 Nagi dan Hilda #Perjuangan Nagi
175 Musim 3 Nagi dan Hilda #Siasat Hilda Kecewa Nagi
176 Musim 3 Nagi dan Hilda #Hilda Mengikuti Nagi
177 Musim 3 Nagi dan Hilda #Siapa Nagi Sebenarnya
178 Musim 3 Nagi dan Hilda # Ciuman Sebelum Tidur
179 Musim 3 Nagi dan Hilda #Tamparan Keras Nagi dan Hilda
180 Musim 3 Nagi dan Hilda #Tragedi di Malam Pengantin 1
181 Musim 3 Nagi dan Hilda #Tragedi di Malam Pengantin 2
182 Musim 3 Nagi dan Hilda # Nagi yang Histeris
183 Musim 3 Nagi dan Hilda #Nagi Kembali ke Bandung
184 Musim 3 Nagi dan Hilda #Hasil Tes DNA
185 Musim 3 Nagi dan Hilda #Nagi Pergi dan Cara Hilda
186 Musim 3 Nagi dan Hilda #Calon Pengantin yang Nakal
187 Musim 3 Nagi dan Hilda #Pernikaahan
188 Musim 3 Nagi dan Hilda #Permulaan yang Menyakitkan dan Sulit
189 Musim 3 Nagi dan Hilda #Ketegangan Hilda
190 Musim 3 Nagi dan Hilda #Hilda Diculik
191 Musim 3 Nagi dan Hilda #Penari Penculik
192 Musim 3 Nagi dan Hilda #Bukannya Tidur Tapi Disiksa
193 Musim 3 Nagi dan Hilda #Handi Ingin Kembali
194 Musim 3 Nagi dan Hilda #Permohonan Handi
195 Musim 3 Nagi dan Hilda #Restu Nagi
196 Musim 3 Nagi dan Hilda #Rencana Hilda
197 Musim 3 Nagi dan Hilda #Kamera CCTV di Dalam Ruangan Nagi
198 Musim 3 Nagi dan Hilda #Akhir Yang Bahagia (end)
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Bab 1 Ditagih Rentenir
2
Bab 2 Bertemu Lelaki dari Kota
3
Bab 3 Gadis Bertopi Bunga
4
Bab 4 Cinta Pandangan Pertama Naga
5
Bab 5 Rencana Yang Tidak Terduga
6
Bab 6 Rencana Naga
7
Bab 7 Bukti Mencengangkan
8
Bab 8 Pernikahan
9
Bab 9 Tinggal Bersama Mama Mertua
10
Bab 10 Sikap Ibu Mertua dan Hinaan Pertama
11
Bab 11 Aturan Baru
12
Bab 12 Tragedi Pagi Hari
13
Bab 13 Mencari Tahu Tentang Zila
14
Bab 14 Ulah Sila
15
Bab 15 Hampir Merenggut Nyawa
16
Bab 16 Fitnah Yang Kejam
17
Bab 17 Pura-pura Hamil
18
Bab 18 Terenggut
19
Bab 19 Permintaan Satu Kamar
20
Bab 20 Ke Rumah Kobar
21
Bab 21 Sertifikat Tanah Keluarga Zila
22
Bab 22 Rumah Mewah Di Kampung Itu
23
Bab 23 Romansa di Villa
24
Bab 24 Kesedihan Zila
25
Bab 25 Perjuangan Paman Kobar
26
Bab 26 Musibah Kobar
27
Bab 27 Siapa Haidar?
28
Bab 28 Introgasi Ibu Mertua
29
Bab 29 Hinaan Lagi dari Adik Ipar dan Mertua
30
Bab 30
31
Bab 31 Perjalanan Zila ke Rumah Kobar
32
Bab 32 Hampir Celaka
33
Bab 33 Kobar yang Bingung
34
Bab 34 Pertolongan Naga
35
Promosiin punya Teman
36
Bab 35 Siapa Pemilik Sertifikat Sebenarnya?
37
Bab 36 Mencari Tahu Milik Siapa Sertifikat Itu Sebenarnya?
38
Bab 37 Kembali ke Bandung dan Asinan
39
Bab 38 Bertemu Cinta Monyet Masa Lalu
40
Bab 39 Kekecawaan Rafa
41
Bab 40 Hilda Menduga Zila Hamil Pura-Pura
42
Bab 41 Mentraktir Belanja di Mall
43
Bab 42 Memaksa Jodoh Kobar dan Zuli
44
Bab 43 kecurigaan Hilda
45
Bab 44 Kehamilan Zila
46
Bab 45 Sedikit Melunak
47
Bab 46 Perdebatan Zila dan Hilda
48
Bab 47 Ulah Hilda
49
Bab 48 Perdebatan Antara Naga dan Zila
50
Bab 49 Membujuk Zila
51
Bab 50 Terbongkar Fakta Sebenarnya
52
Bab 51 Perhatian Bu Hilsa
53
Bab 52 Terungkap Siapa Pemilik Sertifikat yang Sebenarnya
54
Bab 53 Penjarakan Dia!
55
Bab 54 Haidar Bertekuk Lutut
56
Bab 55 Penjahatnya Satu Per Satu Ditangakap
57
Bab 56 Musim 2 Kembali ke Bandung
58
Bab 57 Musim 2 Adegan Mesra di Kamar Nagi
59
Bab 58 Musim 2 Mencintai Adik Sepupu
60
Bab 59 Musim 2 Rencana Pindah Yang Ditunda
61
Bab 60 Musim 2 Panggil Aku Kakak
62
Bab 61 Musim 2 Obsesi Hilda
63
Bab 62 Musim 2 Kerjasama dengan Kappa Food
64
Bab 63 Musim 2 Memutuskan Kerjasama
65
Bab 64 Musim 2 Dila yang Berulah
66
Bab 65 Musim 2 Jebakan Dila
67
Bab 66 Musim 2 Tutor Cinta Dadakan Untuk Hilda
68
Bab 67 Musim 2 Kedatangan Rafa
69
Bab 68 Musim 2 Naga Pulang
70
Bab 69 Musim 2 Bukti CCTV
71
Bab 70 Musim 2 Persyaratan Nagi
72
Bab 71 Musim 2 Pindah Rumah
73
Bab 72 Musim 2 Bertemu Diara
74
Bab 73 Musim 2 Membujuk Hilda
75
Bab 74 Kedatangan Dila ke Bandung
76
Bab 75 Musim 2 Siasat Naga
77
Bab 76 Musim 2 Utusan Masagi Food
78
Bab77 Musim 2 Mila yang Kecewa
79
Bab 78 Musim 2 Lebih dari Sugar Baby
80
Bab 79 Musim 2 Hampir Saja
81
Bab 80 Musim 2 Permintaan Nagi
82
Bab 81 Musim 2 Kembali ke Jakarta
83
Bab 82 Musim 2 Insiden yang Tidak Terduga
84
Bab 83 Musim 2 Keguguran dan Kekecewaan Naga
85
Bab 84 Musim 2 Sedikit Kisah Nagi dan Diara
86
Bab 85 Musim 2 Kembali ke Rumah Mertua
87
Bab 86 Musim 2 Perubahan Sikap Naga
88
Bab 87 Musim 2 Kedatangan Sila
89
Bab 88 Musim 2 Kesedihan Zila
90
Bab 89 Musim 2 Kepergian Zila
91
Bab 90 Musim 2 Jiarah ke Makam Orang Tua Zila
92
Bab 91 Musim 2 Rupanya Mimpi
93
Bab 92 Musim 2 Siasat Zila
94
Bab 93 Musim 2 Surprise
95
Bab 94 Musim 2 Zila sang PELARI (Perebut Laki Sendiri)
96
Bab 95 Musim 2 Zila Sang PELARI Handal
97
Bab 96 Musim 2 Rahasia yang Diketahui Naga
98
Bab 97 Musim 2 Hilda yang Menolak Dijodohkan
99
Bab 98 Musim 2 Kejujuran dan Ketakutan Hilda
100
Bab 99 Musim 2 Kekhawatiran Pak Hasri
101
Bab 100 Musim 2
102
Suami Dingin Tapi Perhatian
103
Bab 101 Musim 2
104
Bab 102 Musim 2 Nagi yang Akan Pergi
105
Bab 103 Musim 2 Hilda Ngamuk
106
Bab 104 Musim 2 Nagi Menghilang
107
Bab 105 Musim 2 Zila Mengarang Bebas
108
Bab 106 Musim 2 Pindah Apartemen
109
Bab 107 Musim 2 Mood Booster Bagi Naga
110
Bab 108 Musim 2 Mila Lagi
111
Bab 109 Musim 2 Mood yang Kembali Buruk
112
Bab 110 Musim 2 Ulah Mila
113
Bab 111 Musim 2 Mila Yang Akan Dipecat
114
Bab112 Musim 2 Launching Pabrik dan Sepenggal Kisah Nagi
115
Bab 113 musim 2 Nagi Pamit
116
Bab 114 Musim 2 Peristiwa Kelam Di Balik Kehadiran Nagi
117
Bab 115 Musim 2 Nagi yang Malang
118
Bab 116 Muaim 2 Sebuah Teror
119
Bab 117 Musim 2 Private Number
120
Bab 118 Musim 2 Di Bai Private Number
121
Bab 119 Musim 2 Tuhan Saja Merestui
122
Bab 120 Musim 2 Memutuskan Tidak Kerja Sama
123
Bab 121 Musim 2 Garis Dua
124
Bab 122 Musim 2 Kado Buat Naga
125
Bab 123 Musim 2 Kado Kecil yang Tersisih
126
Bab 124 Musim 2 Tangisan Zilla
127
Bab 125 Musim 2 Permintaan Mertua yang Ditolak
128
Bab 126 Musim 2 Bertemu Sila di Rumah Sakit
129
Bab 127 Musim 2 Trah Regana
130
Bab 128 Musim 2 Hilda yang Sedih
131
Bab 129 Musim 2 Syukuran Empat Bulanan
132
Bab 130 Musim 2 Pertemuan Tidak Terduga Hilda dan Diara
133
Bab 131 Musim 2 Rasa Terima Kasih
134
Bab 132 Musim 2 Kode Alam
135
Bab 133 Musim 2 Kabar Untuk Hilda
136
Bab 134 Musim 2 Bukti Rekaman Nagi
137
Bab 135 Musim 2 Zizi, Kamu Bahagia?
138
Bab 136 Musim 2 Ngidam
139
Bab 137 Musim 2 Manuver Perang
140
Bab 138 Musim 2 Hilda Kena Tilang
141
Bab 139 Musim 2 Launching Samarasakita
142
Bab 140 Musim 2 Kecewanya Para Mantan
143
Bab 141 Musim 2 Kesedihan Nagi dan Kapassindo NagiMedani
144
Bab 142 Musim 2 Menantikan Kelahiran
145
Bab 143 Musim 2 Melahirkan
146
Bab 144 Musim 2 Baby Syakala Regana Cucu Pertama Oma
147
Bab 145 Musim 2 Sang Pewaris
148
bab 146 Musim 3 Hilda dan Perubahannya
149
Bab 147 Musim 3 Nagi dan Hilda # Hilda yang Bimbang
150
Bab 148 Musim 3 Nagi dan Hilda # Sebuah Kado Misteri
151
Bab 149 Musim 3 Nagi dan Hilda #Seperti Cincin Pengikat
152
Bab 150 Musim 3 Nagi dan Hilda #Ulang Tahun Baby Syakala
153
Mengejar Cinta Mantan Kekasih
154
Bab 152 Musim 3 Nagi dan Hilda # Obrolan antara Hilda dan Hadi
155
Musim 3 Nagi dan Hilda
156
Musim 3 Nagi dan Hilda #Rencana Perjodohan yang Gagal
157
Bab 3 Musim 3 Nagi dan Hilda #Panggilan Private Number
158
Musim 3 Nagi dan Hilda # Hilda yang Kecewa
159
Musim 3 Nagi dan Hilda #Tekad Nagi
160
Musim 3 Nagi dan Hilda # Kelulusan Hilda
161
Musim 3 Nagi dan Hilda #Rencana Nagi
162
Musim 3 Nagi dan Hilda #Mengejar Cinta Hilda
163
Musim 3 Nagi dan Hilda #Perjumpaan dengan Nagi
164
Musim 3 Nagi dan Hilda #Kekesalan Hilda
165
Musim 3 Nagi dan Hilda #Cerita Nagi 1
166
Musim 3 Nagi dan Hilda #Cerita Nagi 2 #Maukah Kamu Jadi Istriku?
167
Musim 3 Nagi dan Hilda # Hilda Kembali ke Rencana Awal.
168
Musim 3 Nagi dan Hilda
169
Diam-Diam Mencintai Mantan Suami
170
Terpaksa Bertahan Denganmu
171
Musim 3 Nagi dan Hilda #Kedatangan Nagi ke Kediaman Papa Hasri
172
Musim 3 Nagi dan Hilda
173
Musim 3 Nagi dan Hilda #Wawancara Perasaan
174
Musim 3 Nagi dan Hilda #Perjuangan Nagi
175
Musim 3 Nagi dan Hilda #Siasat Hilda Kecewa Nagi
176
Musim 3 Nagi dan Hilda #Hilda Mengikuti Nagi
177
Musim 3 Nagi dan Hilda #Siapa Nagi Sebenarnya
178
Musim 3 Nagi dan Hilda # Ciuman Sebelum Tidur
179
Musim 3 Nagi dan Hilda #Tamparan Keras Nagi dan Hilda
180
Musim 3 Nagi dan Hilda #Tragedi di Malam Pengantin 1
181
Musim 3 Nagi dan Hilda #Tragedi di Malam Pengantin 2
182
Musim 3 Nagi dan Hilda # Nagi yang Histeris
183
Musim 3 Nagi dan Hilda #Nagi Kembali ke Bandung
184
Musim 3 Nagi dan Hilda #Hasil Tes DNA
185
Musim 3 Nagi dan Hilda #Nagi Pergi dan Cara Hilda
186
Musim 3 Nagi dan Hilda #Calon Pengantin yang Nakal
187
Musim 3 Nagi dan Hilda #Pernikaahan
188
Musim 3 Nagi dan Hilda #Permulaan yang Menyakitkan dan Sulit
189
Musim 3 Nagi dan Hilda #Ketegangan Hilda
190
Musim 3 Nagi dan Hilda #Hilda Diculik
191
Musim 3 Nagi dan Hilda #Penari Penculik
192
Musim 3 Nagi dan Hilda #Bukannya Tidur Tapi Disiksa
193
Musim 3 Nagi dan Hilda #Handi Ingin Kembali
194
Musim 3 Nagi dan Hilda #Permohonan Handi
195
Musim 3 Nagi dan Hilda #Restu Nagi
196
Musim 3 Nagi dan Hilda #Rencana Hilda
197
Musim 3 Nagi dan Hilda #Kamera CCTV di Dalam Ruangan Nagi
198
Musim 3 Nagi dan Hilda #Akhir Yang Bahagia (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!