Panik

Tidak juga mendapat jawaban dari Selva, Ganindra bersimpuh di kaki Selva. Meskipun selama hidupnya ia tidak pernah memohon kepada seorang wanita, Namun kali ini Ganindra lakukan demi mendapatkan hati sang pujaan hati. Hal ini pun di ambil kesempatan oleh Selva yang ingin memuluskan rencananya.

"Apa jaminan untuk membuktikan jika Tuan benar-benar serius ingin menikahi ku?"

"Apa yang kamu inginkan maka Aku akan memberikannya sebagai bukti cinta ku padamu."

Mendengar itu, Selva tersenyum dan bersiap menyebutkan keinginannya. Namun belum sempat ia menjawabnya mereka dikagetkan oleh pintu ruangan yang tiba-tiba di buka paksa dari luar.

"Ohh jadi bener Mas selingkuh!" teriak Hilda yang bergegas masuk dan mencoba menyerang Selva, Tapi dengan cepat Ganindra mencegahnya dengan menarik tangan Hilda kembali menjauh dari Selva.

"Jangan pernah berrrani menyentuhnya!"

"Kenapa Mas malah membela Pelakor itu! Harusnya Mas membela ku, Aku istri mu Mas!"

Dengan kesal, Ganindra menarik Hilda keluar dari ruangan agar Selva tidak mendengar pertengkaran mereka. Namun secara diam-diam Selva mendengarkan pertengkaran Ganindra dan istrinya.

"Ingat ya Mas Aku juga turut andil dalam perusahaan ini, Semua aset dan kekayaan yang kita miliki sekarang juga berkat modal yang Ayah ku berikan kepada mu, Jadi jangan pernah berrrani menghianati ku karena apa yang kamu miliki juga milik ku!"

"Ya! Memang Ayah mu yang memberikan ku modal untuk membangun perusahaan ini, Tapi yang bekerja keras dan memajukan perusahaan hingga menjadi perusahaan sebesar ini itu Aku, Bahkan Aku telah mengembalikan modal yang Ayah mu keluarkan, Jadi tidak ada alasan untuk mu untuk mengakui jika yang ku miliki adalah milik mu juga!"

"Mana bisa begitu, Dimana-mana apa yang dimiliki suami itu juga milik istri, Dan sebaliknya apa yang menjadi milik istri ya milik istri, Tidak ada hubungannya dengan suami."

Ganindra tersenyum smirk dan menggelengkan kepalanya.

Kemudian ia mendorong Hilda untuk pergi dari sana.

"Gak bisa Mas, Mas belum jelasin siapa wanita itu dan kenapa Mas untuk kesekian kalinya kembali berselingkuh, Bukankah dulu Mas janji tidak akan berselingkuh jika Aku memberi Mas kesempatan satu kali lagi?"

"Dia hanya asisten ku saja, Ayolah Hilda kita bicarakan lagi nanti di rumah." Ganindra terus meyakinkan Hilda jika apa yang di lihatnya hanya kesalahpahaman.

"Jadi apa yang Ganindra ucapkan tentang pernikahan tidak benar, Pernikahan mereka masih baik-baik saja?" batin Selva yang melihat Ganindra merangkul pundak Hilda dan membawanya pergi dari sana.

"Ahh tapi apa pedulinya, Aku kan hanya bersandiwara tidak peduli jika rumah tangga mereka baik-baik saja atau tidak." batin Selva lagi.

Disaat menunggu kedatangan Ganindra kembali, Selva di kagetkan oleh dering ponselnya. Ia mengambil benda pipih itu dari dalam tasnya dan melihat nama Galvin tertera di layar ponselnya.

"Hallo Galvin..."

"Kamu dimana Va, Aku butuh kamu."

Selva mengernyitkan keningnya, Menjauhkan benda pipih itu dari telinganya dan menatap layar ponselnya ketika mendengar suara Galvin yang tak begitu jelas. Kemudian Selva menempelkannya kembali ketika Galvin kembali memanggilnya.

"Va..."

"E-ya Vin, Kenapa suara mu terdengar sangat sedih?"

"Maria mutusin Aku Va."

"Kok bisa!?"

"Aku udah ceritakan semua tentang kita dan dia tidak menerimanya."

"Aduh... Kenapa juga kamu harus cerita yang sebenarnya Vin? Kamu kan bisa berbohong..."

"Sudahlah Va biarkan saja, Aku juga sudah lelah dengan sikapnya, Bagiku tetap berhubungan baik dengan mu setelah apa yang sudah kamu lewati karenaku dan keluarga ku jauh lebih membuat ku tenang daripada terus bersamanya tapi terus saja bertengkar."

"Sebentar lagi ketenangan mu akan segera berakhir Galvin..."

"Apa Va? Tadi kamu bilang apa?"

"E-tidak, Aku hanya... Kamu dimana Galvin apa Aku perlu kesana?"

"Tempat biasa."

"Baiklah Aku akan kesana."

Ketika panggilan berakhir, Galvin termenung dengan perkatan Selva yang tidak seberapa jelas ia dengar karena disaat bersamaan seorang pelayan menyajikan minuman kepadanya. Meskipun hatinya merasa begitu resah namun Galvin mencoba menepis semua itu dan memilih mempercayai Selva yang benar-benar telah memaafkan dan melupakan masa lalu mereka.

Sementara Selva dikejutkan oleh Ganindra yang tiba-tiba sudah berdiri di depannya begitu ia membalikkan badan. Hal itu membuat Selva panik dan bertanya-tanya dalam hatinya

"Apakah Ganindra mendengar pembicaraan ku dengan Galvin?"

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Syafa Aiiank'Mama

Syafa Aiiank'Mama

wohohoho...
next kak...
aq tunggu up selanjutnya 👍🌹💓

2023-06-09

0

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

cwe 58 lagi beraksi🤭🤭🤭🤔😆😆

2023-06-08

0

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

Kayak hantu....tiba2 di belakang 😜😜

2023-06-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!