Hampir Ketahuan

Ganindra yang telah sampai ke kost-an meminta izin kepada penjaga keamanan untuk menemui Selva, Namun penjaga keamanan tidak mengenal nama yang Ganindra sebutkan. Hal itu membuat Ganindra murka dan menarik kerah penjaga keamanan hingga lehernya tercekik.

"Bagaimana bisa kamu bilang Tiana tidak tinggal disini padahal baru semalam Aku sebdiri yang mengantarnya!"

"T-tuan..."

Melihat penjaga keamanan kesulitan untuk menjawab pertanyaannya, Ganindra pun melepaskan cengkeramannya.

"Katakan!"

"S-saya tidak berbohong Tuan, Tidak ada nama Five Eightiana maupun Tiana di kost-an ini."

Dari jarak beberapa meter, Selva yang pulang di antar Galvin melihat perdebatan Ganindra dan penjaga keamanan, Hal itu membuat Selva panik mengingat dirinya menggunakan nama aslinya untuk dapat tinggal di kost-an tersebut. Selain itu Selva juga takut jika Galvin mengantarnya sampai depan kost-an maka Galvin akan melihat Ayahnya.

"Jika itu terjadi maka semua rencana yang telah ku susun dengan rapi akan menjadi berantakan." batin Selva yang kemudian langsung meminta Galvin menghentikan mobilnya.

"Berhenti Galvin!"

"Loh kok berhenti di sini?" tanya Galvin merasa heran. Padahal cuma sekitar tiga rumah lagi mereka sampai di kost-an.

"E-itu... E-aku melupakan sesuatu."

"Apa?"

"A-aku lupa membeli roti untuk sarapan besok."

"Apa harus sekarang?"

"E-iya. Karena besok Aku harus berangkat kerja pagi-pagi sekali jadi jika sekarang tidak beli maka Aku tidak ada makanan untuk sarapan."

"Memang kamu kerja dimana, Emang di tempat kerja gak ada sarapan?"

"Aku... Aku bekerja dekat sini aja. Dan Aku tidak biasa makan di tempat kerja."

"Baiklah kalau begitu biar Aku anterin sekalian."

"Enggak usah, Aku bisa sendiri, Deket kok, Kamu pergi aja, Bujuk Maria, Jika dia marah kamu ikut marah. Lagipula marahnya hanya merasa cemburu. Seharusnya kamu memaklumi itu."

"Ya kamu benar. Baiklah... Terimakasih sudah begitu memahami ku."

Selva mengangguk dan turun dari mobil. Kemudian ia berjalan menuju kost-an dan menggandeng tangan Ganindra masuk bersamanya tanpa mengatakan sepatah katapun baik kepada penjaga keamanan maupun Ganindra.

Ganindra yang merasa terkejut hanya mengikuti Selva yang terus menggandengnya naik ke atas. Sementara penjaga keamanan hanya menggaruk-garuk kepalanya karena merasa bingung dengan nama yang Ganindra sebutkan namun Selva yang mengajaknya masuk.

"Tiana kamu sudah tidak marah padaku?" tanya Ganindra yang terus menatap Selva sepanjang mereka menaiki tangga. Namun belum sempat Selva menjawab pertanyaan Ganindra, Mereka menghentikan langkahnya karena berpapasan dengan wanita penghuni kost yang tempo hari bersama kekasihnya.

"Kayaknya pas pertama kamu datang sok lugu, Sok kaget jika kost-an ini di huni oleh cowok juga, Eeh sekarang malah bawa cowok juga, Om-om lagi."

Selva menahan diri mendengar ucapannya dan kembali melangkahkan melepaskan gandengan tangannya pada Ganindra.

Melihat hal tersebut Ganindra melangkah dan berdiri di depan wanita itu dengan tatapan tegasnya.

"Siapa nama mu?" tanya Ganindra.

Melihat penampilan Ganindra yang begitu rapi dengan pakaian sepatu dan jam tangan mewah, Wanita itu pun langsung tersenyum memainkan rambutnya dengan tatapan yang menggoda.

"Saya Ajeng Om," sautnya dengan manja.

"Masih kuliah?"

"Masih Om, Emang kenapa Om tanya-tanya Aku masih kuliah atau tidak, Om mau bayarin yah?"

Mendengar jawaban Ajeng dengan nada bicara yang begitu menggoda, Ganindra tersenyum smirk dan menggelengkan kepalanya.

"Jika kamu masih berani mengusik Tiana, Maka bukan hanya kamu saja yang akan ku hancurkan. Tapi Aku akan memastikan jika kamu tidak akan bisa lagi berkuliah di universitas manapun!"

Ajeng sangat tercengang mendengar ancaman Ganindra.

"Memangnya siapa dia sampai bisa menghancurkan ku seperti itu." batin Ajeng yang hanya bisa menatap punggung Ganindra yang menyusul Selva ke atas.

Ganindra menghentikan langkahnya ketika melihat Selva masih berdiri menunggunya. Melihat Selva diam saja menatap kebawah tangga Ganindra tidak tahu harus bicara apa pada Selva. Namun keheningan itu terpecahkan ketika Selva memberinya pertanyaan.

"Kenapa Tuan mengancamnya?"

"Kamu mendengar pembicaraan kami?" Ganindra balik bertanya. Namun tak dapat jawaban dari Selva.

"E-Aku tidak ingin siapapun menyulitkan mu apalagi menyakiti mu, Jika ada orang yang berani melakukan itu maka Aku yang akan menghukumnya."

"Bagaimana jika Anda yang menyakiti ku?"

Mendengar pertanyaan Selva, Seketika itu juga Ganindra terdiam seribu bahasa.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ndut Nisa

Ndut Nisa

abege labil jatuh cinta

2023-06-06

0

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

kejebak nih sama cwe 58🤣

2023-06-05

0

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

Loh ngapain 58 ngajak Ganindra ke kamarnya ya🤭🤭
Belum ada apa2 om kamu udah posesif 😜😜
apalagi kalau udah ada apa2🤭🤭

2023-06-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!