Rencana Berikutnya

Selva terus menundukkan wajahnya ketika Ganindra Arkananta terus berusaha melihat wajahnya. Dengan mata terpejam Selva sedikit melangkah mundur untuk mengikis jarak diantara mereka.

"Angkat wajahmu!"

Selva yang mendengar perintah itu semakin gemetar dan berpikir riwayatnya akan segera tamat sebelum rencananya di mulai. Namun Selva berusaha keras untuk tidak memperlihatkan ketakutannya dengan mengangkat kepalanya. Bukan hanya itu, Selva juga menyibakkan rambutnya sehingga kini wajahnya dapat di lihat dengan jelas.

Ganindra terpaku menatap Selva hingga tak berkedip. Hal itu kembali menimbulkan pertanyaan di hati Selva apa yang membuat Ganindra menatapnya sampai begitu dalamnya.

"Sekali lagi saya minta maaf Pak,"

Ucapan Selva mengagetkan Ganindra yang langsung mengalihkan pandangannya.

"E-Apa kita pernah bertemu?" tanya Ganindra yang sedikit merasa pernah melihat Selva.

"Bertemu? E-mungkin orang yang pernah Tuan jumpai hanya mirip saja dengan ku, Kata orang kita memiliki 7 kembaran di dunia ini."

"Ya Saya pernah dengar itu." saut Ganindra sembari tersenyum menggelengkan kepalanya.

Selva pun dapat bernafas lega karena Ganindra tidak mengenalinya. Mereka memang hanya bertemu dua kali sebelum akhirnya Ganindra membuat Selva di penjara.

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu Tuan."

"Oh ya silahkan."

Ganindra terus menatap punggung Selva dengan perasaan yang masih mengganjal di hatinya. Namun ia sama sekali tidak bisa mengenali Selva karena perubahannya yang cukup drastis.

"Selamat sore Tuan." sapa Herlambang yang keluar melihat Ganindra berdiri di depan ruangannya.

"Sore. E-siapa gadis yang baru saja keluar dari ruangan mu?"

Herlambang melihat-lihat ke ujung lorong namun tak melihat siapapun.

"Maksud Tuan Five Eightiana?"

"Five, Eight....."

"Tiana pak."

"Kenapa ada nama seperti itu di dunia ini."

Herlambang tersenyum mendengar apa yang Ganindra ucapkan.

"Mungkin dia anak ke lima dari delapan bersaudara Tuan." kelakar Herlambang.

"Banyak amat, Kamu ada-ada saja." Ganindra melangkah meninggalkan Herlambang namun ia kembali menoleh dan kembali menanyakan tentang Selva.

"Jadi kamu menerimanya bekerja di sini?"

"Benar Tuan."

"Sebagai?"

"Cleaning service Tuan."

Ganindra mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Tempatkan dia khusus di ruangan ku." tegas Ganindra yang kemudian berlalu pergi meninggalkan Herlambang.

"Tidak bisa ngeliat yang bening banget. Begitu ada cewek bening langsung di suruh kerja di ruangannya. Percuma saja Aku lolosin dia tanpa interview dan tanpa persyaratan yang lengkap. Eeh sih Bos main embat aja." gerutu Herlambang.

"Ngapain sih loe marah-marah sendiri?" tanya karyawan lain yang baru keluar dari ruangannya.

"Pengin tau aja loe!" saut Herlambang kesal.

•••

Setelah berhasil memastikan Helga dan Ganindra tidak mengenalinya. Kini Selva melanjutkan rencananya dengan mendatangi tempat tongkrongan yang biasa Galvin kunjungi.

Meskipun hubungan mereka telah berlalu hampir tiga tahun tanpa kata putus, Namun Selva yakin jika Galvin masih sering mengunjungi tempat itu. Dan benar saja, Ketika Selva sampai di sana, Galvin berada di sana bersama teman-temannya.

Selva melangkah menuju mereka namun tiba-tiba seorang wanita melangkah mendahuluinya dan menyapa Galvin dengan menci'um kedua pipinya.

"Hay Sayaaang... Maaf yah Aku telat," ucap wanita itu yang kemudian duduk di tengah-tengah orang yang semuanya berjenis kelamin laki-laki.

Pemandangan itu cukup membuat hati Selva seperti tersengat listrik mengingat dirinya yang di penjara akibat perbuatannya. Tapi tanpa rasa berdosa Galvin telah memiliki kekasih lain.

Selva yang menyadari netranya hampir mengeluarkan air mata, Langsung menarik nafas dalam-dalam dan bersiap diri menghampiri Galvin tanpa mempedulikan kekasih maupun teman-temannya.

Dengan langkah penuh percaya diri, Kaki jenjang itu melangkah hingga menimbulkan bunyi sepatu yang menarik perhatian mereka.

Kini semua mata tertuju pada Selva tak terkecuali dengan Galvin yang menatap lekat Selva yang kian mendekatinya. Hal itu membuat sang kekasih kesal dan menepuk lengannya agar tidak lagi menatapnya. Namun Galvin hanya mengalihkan pandangannya sesaat sebelum akhirnya kembali menatap Selva seakan tengah memastikan apakah itu kekasihnya dulu atau bukan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ria

ria

semangat gadis 58..

2023-06-01

0

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

Ok lanjut 👍👍👍

2023-05-31

0

Zakia

Zakia

sepertinya ayah Gavin suka ni, m salva

2023-05-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!