Keesokan harinya Selva mengenakan pakaian, Sepatu dan juga tas yang di belikan oleh Ganindra. Tak lupa juga ia menyemprotkan parfum ke seluruh badan. Untuk menyempurnakan penampilannya Selva menata rambutnya yang lurus menjadi sedikit bergelombang,
Dengan makeup tipis-tipis dan memulas bibir andalan remaja, Yakni ombre lips, Kini Selva siap untuk menjalankan rencana berikutnya.
"Sempurna," ucap Selva yang merasa puas dengan penampilannya sendiri. Setelah itu Selva mengambil ponsel dan tas kecilnya kemudian keluar dari kamarnya.
Lagi-lagi Selva berbarengan dengan Marvin yang juga baru keluar dari kamarnya. Mereka hanya saling memandang sekejap kemudian Selva melangkah mendahului Marvin.
Seperti biasa Marvin pun melangkah mengikuti Selva dan kembali menawarkan tumpangan untuk nya.
"Kalau mau kita bisa berangkat bersama lagi, Tapi... Jika kamu masih sudi menaiki motor ku sih." lanjut Marvin tanpa memberi kesempatan untuk Selva menjawab tawarannya.
"Niat nawarin gak sih?!" Selva berbalik badan menatap Marvin dengan kesal.
"Ya niat, Cuma takut kamu gak mau aja, Secara kamu kan sudah terbiasa di antar mobil mewah."
"Terbiasa apanya sih orang baru sekali kemarin doang, Makanya jadi orang jangan prasangka buruk mulu, Karena apa yang kamu lihat belum tentu sesuai dengan kebenarannya."
"Bagaimana Aku mau tahu kebenarannya jika kamu tidak pernah mau cerita apapun kepada ku?"
"Sudahlah ayo kita berangkat."
Marvin menghelai nafas kasar karena usahanya mengulik tentang Selva tak membuahkan hasil apapaun.
•••
Sesampainya di kantor, Kedatangan Selva telah di sambut Herlambang yang sejak pagi menunggunya, Ia merasa penasaran karena baru sehari bekerja tapi Selva sudah tidak masuk tanpa izin.
Namun melihat penampilan Selva yang terlihat serba mahal membuat Herlambang semakin penasaran darimana Selva bisa membeli itu semua.
"Five kamu baru kerja satu hari dan keesokan harinya tidak masuk kerja kamu sudah berubah drastis seperti ini, Darimana kamu mendapatkan ini semua?"
Belum sempat Selva menjawab pertanyaan Herlambang terdengar suara Ganindra memanggil namanya. Herlambang dan Selva secara bersamaan melihat kearah Ganindra yang melangkah mendekati mereka.
"Tiana..." Ganindra begitu bahagia melihat kedatangan Selva, Terlebih Selva mengenakan semua barang pemberiannya.
"Kamu cantik sekali," ucap Ganindra yang kemudian menggandeng tangan Selva dan mengajaknya pergi ke ruangannya.
Melihat itu, Herlambang yang merasa tidak terima mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan mengambil gambar mereka. Meskipun pengambilan gambar dari belakang namun terlihat jelas jika tangan Ganindra menggenggam tangan Selva.
Setelah mendapat gambar mereka, Herlambang mengirimkannya pada Hilda tanpa memberikan keterangan apapun pada gambar tersebut.
Sesampainya di ruangan, Ganindra tidak membiarkan Selva melakukan pekerjaan apapun. Ganindra hanya meminta Selva duduk di sofa dan menemani dirinya bekerja.
"Tapi Aku tidak bisa hanya duduk diam di bayar Tuan?"
"Eummm... Apa kamu lebih memilih memijat ku daripada Aku menyuruhmu duduk diam dan temani Aku?"
"Itu lebih baik."
Tanpa Ganindra duga, Selva kembali bangun dari duduknya dan meraih tangan Ganindra kemudian mendorongnya hingga tubuh Ganindra setengah berbaring di sofa. Setelah itu Selva berjalan ke belakang sofa dan mulai memijat pundaknya.
Mendapatkan sentuhan dari wanita yang ia dambakan membuat tubuh Ganindra bergejolak. Ganindra berusaha keras Ganindra menahan itu karena tidak ingin Selva marah lagi kepadanya. Namun yang di lakukan Selva justru semakin memancingnya hingga membuat Ganindra tak tahan lagi mendapatkan sentuhan itu.
"Sudah cukup!" Ganindra langsung bangkit dan mengusap kepala dengan frustrasi.
"M-maaf Tuan, Apa saya telah berbuat lancang?" tanya Selva dengan memasang wajah polosnya.
Menyadari kemarahannya, Ganindra meredam hasrat dan kemarahan kemudian berbalik badan mendekati Selva dan memegang sebelah kanan wajahnya.
"Tidak Tiana, Tapi Aku tidak bisa menahan diri jika berada di dekat ku, Menikahlah denganku."
Selva membulatkan kedua matanya mendengar apa yang baru saja Ganindra ucapkan.
"Kamu tidak ingin Aku menyentuh mu tanpa ikatan yang jelas kan, Maka dari itu menikahlah denganku, Aku bisa gila jika Aku tidak bisa memiliki mu Tiana."
"Astaga Ganindra memang benar-benar sudah gila, Dia pikir pernikahan hanya agar bisa menyentuhku saja apa." batin Selva.
"Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini pada seorang wanita bahkan kepada istri ku sendiri, Tapi dengan mu, Entah apa yang ada dalam dirimu sehingga Aku begitu menggilai mu Tiana."
"Mungkin ini hukuman untuk mu karena telah memenjarakan ku di masa lalu. Bersiaplah Ganindra karena Aku akan mempermainkan perasaan mu untuk menebus dosa masa lalu mu kepadaku!" kata-kata itu hanya mampu terucap dalam hati Selva.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Visualnya kak💖💖❤️❤️😁😁
2023-06-08
0
Wahyuni Fhia
duh malah jdi baper nih... 🫠🤭
2023-06-07
0
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
marvin kepo banget pasti dia suka sama cwe 58 heee
2023-06-07
1