Menjalankan Rencana

Selva meninggalkan kost-kostan dan mendatangi rumah Galvin untuk memata-matai setiap gerak-gerik keluarga mereka.

Untung saja ia tidak terlambat karena begitu sampai di rumah Galvin, Terlihat Galvin tengah bersiap meninggalkan rumahnya. Begitupun dengan Ganindra Arkananta Ayah Galvin yang berperan besar memasukkan dirinya ke penjara. Pria yang usianya belum genap 40th itu terlihat semakin bahagia seolah tak memiliki dosa masa lalu karena telah berbuat hal yang tidak adil pada gadis berusia 14th.

"Kebahagiaan kalian akan segera hilang Tuan Ganindra Arkananta!" ucap Selva yang bersembunyi dari jangkauan mereka.

Setelah melihat kedua mobil yang masing-masing di naiki Ayah dan Anak itu meninggalkan rumah, Selva pun keluar dari persembunyiannya dan memanggil Hilda yang tak lain istri dari Ganindra Arkananta.

"Permisi Nyonya..."

Hilda menatap Selva dengan seksama, Ia seakan tengah mengingat siapa gadis yang sedang berdiri di depannya. Hal itu membuat Selva merasa tegang karena takut Helda akan mengenalinya.

"Siapa yah, Kaya pernah lihat?" tanya Helda yang merasa pernah melihat Selva.

Melihat Helda yang tidak mengingatnya, Selva bernafas lega sembari mengusap dadanya.

"Oh iya lah pasti Nyonya pernah lihat saya, Namanya juga saya seles, Jadi tugas saya berkeliling mencari target."

"Target?"

"E-iya, Target untuk membeli produk yang saya bawa." ujar Selva sedikit terbata.

"Tidak-tidak!" Hilda langsung menolak ketika melihat Selva coba mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

"Saya tidak sembarang membeli produk apapun, Apalagi dari seles keliling seperti mu." setelah mengatakan itu Hilda langsung masuk ke rumahnya.

"Sesuai Rencana." batin Selva yang memang tidak membawa produk apapun. Ia hanya ingin mengetahui apakah Hilda masih mengenalnya atau tidak.

"Jika Nyonya Hilda tidak mengenalku, Mungkin juga Tuan Ganindra Arkananta juga tidak mengenal ku. Bagus, Sekarang tinggal rencana kedua." batin Selva yang kemudian meninggalkan rumah Galvin.

Selva kembali memesan taksi untuk menuju perusahaan Arkananta Group. Dengan berbekal ijasah SMA palsu, Selva berharap mendapatkan pekerjaan di perusahaan Ayah mantan kekasihnya itu. Seakan semesta merestui langkahnya lowongan pekerjaan pun terpampang jelas di depan perusahaan.

Dengan langkah penuh semangat, Selva melangkah masuk untuk mendaftarkan diri. Meskipun lowongan yang di butuhkan sebagai cleaning service itu tidak masalah karena yang terpenting ia bisa masuk ke perusahaan agar mempermudah rencananya.

Kini giliran Selva yang harus mengikuti interview setelah ia menunggu lebih dari satu jam.

"Silahkan duduk."

Selva mengangguk dan menjadi tegang saat melihat ijazahnya di periksa.

"Kamu beneran mau bekerja sebagai cleaning service di sini?"

Mendengar itu Selva dapat bernafas lega.

"Benar Pak." saut Selva penuh semangat.

"Gak sayang, Gak malu kamu cuma bekerja sebagai cleaning service, Nilai kamu tinggi-tinggi loh dan kamu juga sangat cantik."

"Untuk apa malu Pak, Asalkan itu halal apapun akan saya kerjakan."

"Perkenalkan, Nama saya Herlambang." pria berusia sekitar 30th itu mengulurkan tangannya pada Selva.

"Apa ini artinya..."

"Ya, Kamu di terima, Selamat bergabung di perusahaan Arkananta Group."

"Beneran di terima Pak, Gak ada interview lainnya."

"Tidak ada. Selamat..." Herlambang menjeda ucapannya melihat Nama yang tertera di ijazahnya.

"Selamat ya Five Eightiana?"

"Ya, Panggil saja Five."

"Oke Five, Nama yang unik."

"Terimakasih Pak, Terimakasih." Selva menjabat tangan Herlambang dan senyuman penuh arti. Begitupun dengan Herlambang yang membalas senyuman Selva sampai tak berkedip menatapnya.

"Jadi kapan saya bisa bekerja Pak?""

"Besok kamu sudah bisa bekerja."

"Benarkah?"

"Ya." Herlambang beranjak bangun dan melihst stok seragam yang perusahaan siapkan.

"Apa ukuran bajumu?"

"S Pak."

"Mungil sekali kamu." goda Herlambang yang kembali tersenyum dan memberikan seragam tersebut.

"Besok begitu sampai kantor, Kamu harus mengganti pakaian mu dengan seragam ini."

"Baik Pak." Selva pun mengambil seragam tersebut dan siap meninggalkan ruangan.

"Sampai jumpa besok," ucap Herlambang membuat Selva yang sudah membuka pintu, Kembali menoleh dan menganggukkan kepalanya.

Begitu meninggalkan ruang interview, Tanpa sengaja Selva menabrak Ganindra Arkananta yang tengah berjalan melewati ruangan tersebut.

Meskipun keduanya tidak sampai terjatuh. Namun Selva yang melihat jika dia adalah Ganindra langsung menundukkan kepalanya dan meminta maaf kepadanya.

"Maafkan saya Tuan, Maafkan saya." Selva berusaha menyembunyikan wajahnya dengan rambut panjangnya. Namun Ganindra justru mendekat dan berusaha melihat wajahnya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ika Riana

Ika Riana

duh ikut deg"an

2023-05-31

0

ᵉˡ̳༆yuli@_sm 💜💜💜💜

ᵉˡ̳༆yuli@_sm 💜💜💜💜

apakah targetnya pak ganindra y,,, hemmmm biasanya kn si daun muda sma hot daddy gt😁😁😁,,, suka suka

2023-05-31

2

Syafa Aiiank'Mama

Syafa Aiiank'Mama

wohohoho...
apakah pak Gerindra tau lau itu Salva...
next kak...
uhhhh... penasaran aq...dag dig dug...

2023-05-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!