Bab 20 - Jangan jadi pelakor

"Maksud kamu apa bawa dia kemari Mer? Kamu cuma buat Raja jadi ingat sama sakit hatinya dulu! Kamu nggak kasihan sama Raja? Dia keponakan kamu sendiri loh Mer!" marah Ibu Puspa.

"Justru aku bawa dia kemari untuk memperlihatkan siapa yang paling pantas bersama dengan Raja Mba. Si Liora itu tidak pantas bergabung dengan keluarga kita," kekeh Tante Meri.

"Mer, kamu tidak berhak ikut campur akan pernikahan anakku! Dia berhak memilih sendiri siapa yang lebih pantas untuknya. Mba kecewa Mer. Kamu lebih mementingkan ambisi kamu daripada sakit hatinya ponakan kamu sendiri. Terserah kamu mau melakukan apa! Mau merencanakan apa dengan adanya Aurel. Tapi satu hal yang perlu kamu ingat! Aku tidak akan tinggal diam kalau sampai kamu mengganggu kebahagiaan anakku. Dan juga aku tidak akan menyambut Aurel seperti dulu lagi. Dia adalah tamu kamu, jadi sambutlah sendiri."

Ibu Puspa pergi meninggalkan Tante Meri yang kesal. Padahal ia bela-belain bawa Aurel untuk menjaga nama baik keluarga. Malah dirinya yang disalahkan.

*

*

"Selain tidak tahu diri! Ternyata kamu tidak tahu malu! Sudah membuat kakakku malu dan menderita. Kamu malah datang kesini tanpa rasa bersalah sedikit pun. Seolah-olah kamu akan disambut dengan baik dan kami sudah melupakan kejadian dua tahun yang lalu. Kamu salah besar!"

"Aku datang karena diajak Tante Meri. Aku merasa tidak enak jika menolak. Apa terlalu salah jika aku datang?"

"Cih! Sudah tahu salah masih menanyakan salah apa tidak jika kamu datang! Benar-benar tidak tahu diri! Ingat ya! Kakakku sudah bahagia bersama pilihannya. Jadi jangan menganggu mereka dan jangan jangan jadi pelakor di hubungan mereka. Atau aku sendiri yang akan bertindak."

Aurel melihat ke Ratu, ia melihat begitu besarnya kemarahan Ratu padanya.

"Kalau aku minta maaf, apa kalian bisa memaafkan aku?"

"Tidak semudah itu! Luka yang kamu torehkan pada keluarga kami terlalu besar dan berbekas. Cuma Tante Meri yang masih buta akan kesalahan yang pernah kamu perbuat. Lebih baik kamu pergi dari sini! Karena tidak ada tempat untuk kami tidur disini!"

Ucapan Ratu begitu menusuk sampai ke tulang-tulang Aurel. Tapi Aurel yang memang tidak mudah menyerah itu, hanya berpura-pura merasa bersalah di depan Ratu. Ketika Ratu pergi dari hadapannya. Aurel menendang-nendang kerikil yang ada di depannya karena kesal.

Baru selesai berdebat dengan Ratu, kini datang lagi Ayah Tara. Dia juga menunjukkan rasa tidak sukanya ke Aurel.

"Setelah mencampakkan anakku, kini kamu datang kembali setelah resmi bercerai dengan laki-laki itu. Kenapa? Apa kamu tidak mendapatkan apa yang biasanya Raja kasih ke kamu darinya?"

"Aku tidak berniat seperti itu om."

"Di mulutmu boleh saja bilang tidak berniat, tapi di hati kecilmu? Mungkin saja malah sudah merencanakan sesuatu. Jangan membuat aku dan keluargaku semakin membenci kamu Aurel."

Setelah mengatakan itu, Ayah Tara pun kembali masuk ke dalam vila. Aurel yang tidak dianggap disana pun hendak pulang sendiri dari sana. Tapi kemudian Tante Meri memanggilnya dan menyuruhnya untuk istirahat bersama di kamarnya.

*

*

Suasana sarapan terlihat begitu canggung dan seperti ada aura-aura permusuhan disana. Bagaimana tidak? Aurel yang diharapkan sudah pergi dari vila malah terlihat kembali dan duduk di meja makan bersama mereka tanpa rasa malu.

Ketika Liora akan mengambilkan sayuran ke dalam piring Raja, tiba-tiba Aurel mencegahnya.

"Kamu ini istrinya tapi kenapa tidak tahu apapun tentang Raja? Raja itu tidak suka sayuran."

"Maaf ya, Mba nya, yang tamu tidak diundang. Justru anda bukan siapa-siapa jangan sok tahu soal suami saya. Semuanya sudah berubah. Waktu pun sudah berlalu begitu lama. Perasaan anda saja bisa berubah haluan ke pria lain. Kenapa suami saya tidak bisa menyukai sayuran yang dulunya ia tak sukai? Jangan sok tahu deh! Daripada bikin malu! Upss! Lupa! Sepertinya urat malu anda tertinggal di rumah."

Ratu sudah hampir tertawa mendengar ucapan dari Liora. Ia benar-benar puas melihat wajah Aurel yang mati kutu karena perkataan Liora.

Raja makan dengan lahap apa yang diberikan oleh Liora.

"Tuh, liat kan! Dia bahkan makan dengan lahapnya. Itu artinya semua kesukaannya sudah berubah!"

Ternyata tak hanya Ratu saja yang hampir tertawa, Oma pun ikut tersenyum mendengarnya. Awalnya ia berpikir kalau Liora adalah gadis manja yang tidak bisa melawan. Rupanya pandangan salah.

Acara sarapan pagi pun selesai, Raja bersama para bapak-bapak melakukan kegiatan antar ara pria yaitu bermain futsal. Sementara Liora bersama para ibu-ibu nya akan melakukan senam.

Tapi, ia merasa sedikit terganggu dengan pakaian yang dikenakan oleh Aurel yang terkesan terlalu terbuka.

"Anda mau senam atau mau pergi ke club malam? Nggak salah pakai pakaian yang terlalu memperlihatkan belahan dada? Mau pamer kalau dada anda besar ya?"

"Kenapa kamu mengomentari apa yang aku pakai? Apa kamu takut Raja akan kembali terpesona olehku?"

"Cih! Aku? Takut? Mana mungkin! Raja saya selalu suka dengan ukuran buah dadaku yang katanya pas di tangannya. Dia bahkan selalu meminta ronde permainan kami ditambah. Lagian kamu siapa? Cuma mantan!"

Aurel kesal mendengar ucapan Liora itu. Ia pun pergi dari barisan senam entah kemana.

Sementara Ratu selalu kagum dengan apa yang dikatakan oleh Liora. Ia bahkan sampai sengaja merekamnya agar sang kakak melihat betapa savage nya istri kecilnya ini.

"Kakak ipar memang terbaik!" ucap Ratu dengan memberikan satu jempolnya.

Mereka pun melakukan gerakan senam seperti yang dicontohkan oleh inspektur senam di paling depan.

*

*

Raja sedang beristirahat karena telah main futsal satu ronde. Ia meneguk air minum yang telah disediakan kemudian mengambil ponselnya dan melihat ada sebuah video yang dikirimkan adiknya padanya.

Ia tertawa dan tersenyum bersamaan ketika mendengar ucapan dari Liora yang terdengar sangat menggemaskan kecemburuannya itu. Bahkan Raja tak pernah sekalipun memegang buah dada Liora. Tapi Liora malah membuat pernyataan bohong seperti itu.

"Dasar nakal! Kamu pandai sekali bicara begitu di depan dia! Awas saja kalau nanti malam kamu menolak! Saya akan perlihatkan video ini. Supaya ucapan kamu bisa dipercaya keasliannya."

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

erinatan

erinatan

seruuuu

2023-12-13

0

Marlina

Marlina

ngajak

2023-06-07

0

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

bagus liora hempaskan bibit pelakor tuh ke dasar bumi😆😆🤣🤣

2023-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pernikahan
2 Bab 2 - Nggak mau ikut
3 Bab 3 - Tidur tak seranjang
4 Bab 4 - Mengunjungi rumah orang tua Raja
5 Bab 5 - Butuh istri yang penurut
6 Bab 6 - Kedatangan Raja
7 Bab 7 - Mulai merasa jadi istri
8 Bab 8 - Mendekati Oma
9 Bab 9 - Ketakutan Liora
10 Bab 10 - Pencuri ciuman
11 Bab 11 - Kerinduan
12 Bab 12 - Oma menginap
13 Bab 13 - Harus saling melengkapi
14 Bab 14 - Selamat menetas adikku tersayang
15 Bab 15 - Memulai dari awal
16 Bab 16 - Mulai posesif
17 Bab 17 - Resepsi pernikahan
18 Bab 18 - Ayok mandi bareng!
19 Bab 19 - Datangnya tamu tak diundang
20 Bab 20 - Jangan jadi pelakor
21 Bab 21 - Gara-gara kecoa
22 Bab 22 - Kamulah masa depan saya
23 Bab 23 - Mau berjanji sesuatu denganku?
24 Bab 24 - Tanda yang saya buat bagus ya?
25 Bab 25 - Aurel Kesal
26 Bab 26 - Liora Kesal
27 Bab 27 - Belajar Masak
28 Bab 28 - Masalah pekerjaan
29 Bab 29 - Jawaban jujur apa bohong?
30 Bab 30 - Berkunjung
31 Bab 31 - Boleh aku peluk?
32 Bab 32 - Bertemu Aurel lagi
33 Bab 33 - Mulai Akrab
34 Bab 34 - Sensitif
35 Bab 35 - Sikap aneh Liora
36 Bab 36 - Sup Iga
37 Bab 37 - Liora diterima kerja
38 Bab 38 - Hari pertama kerja
39 Bab 39 - Dunia kerja
40 Bab 40 - Bertemu mantan suami Aurel
41 Bab 41 - Menginap
42 Bab 42 - Pasti salah lihat
43 Bab 43 - Melepas rindu
44 Bab 44 - Mas Raja
45 Bab 45 - Dia yang mau
46 Bab 46 - Bertemu Jeremy
47 Bab 47 - Kamu harus sadar itu
48 Bab 48 - Jomblo mapan
49 Bab 49 - Raja Pulang
50 Bab 50 - Dimasakin mama mertua
51 Bab 51 - Liora dipaksa ke rumah sakit
52 Bab 52 - Memberi kejutan
53 Bab 53 - Dikejutkan
54 Bab 54 - Kejujuran
55 Bab 55 - Kejujuran (2)
56 Bab 56 - Liora Percaya
57 Bab 57 - Fakta sebenarnya
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 - Pernikahan
2
Bab 2 - Nggak mau ikut
3
Bab 3 - Tidur tak seranjang
4
Bab 4 - Mengunjungi rumah orang tua Raja
5
Bab 5 - Butuh istri yang penurut
6
Bab 6 - Kedatangan Raja
7
Bab 7 - Mulai merasa jadi istri
8
Bab 8 - Mendekati Oma
9
Bab 9 - Ketakutan Liora
10
Bab 10 - Pencuri ciuman
11
Bab 11 - Kerinduan
12
Bab 12 - Oma menginap
13
Bab 13 - Harus saling melengkapi
14
Bab 14 - Selamat menetas adikku tersayang
15
Bab 15 - Memulai dari awal
16
Bab 16 - Mulai posesif
17
Bab 17 - Resepsi pernikahan
18
Bab 18 - Ayok mandi bareng!
19
Bab 19 - Datangnya tamu tak diundang
20
Bab 20 - Jangan jadi pelakor
21
Bab 21 - Gara-gara kecoa
22
Bab 22 - Kamulah masa depan saya
23
Bab 23 - Mau berjanji sesuatu denganku?
24
Bab 24 - Tanda yang saya buat bagus ya?
25
Bab 25 - Aurel Kesal
26
Bab 26 - Liora Kesal
27
Bab 27 - Belajar Masak
28
Bab 28 - Masalah pekerjaan
29
Bab 29 - Jawaban jujur apa bohong?
30
Bab 30 - Berkunjung
31
Bab 31 - Boleh aku peluk?
32
Bab 32 - Bertemu Aurel lagi
33
Bab 33 - Mulai Akrab
34
Bab 34 - Sensitif
35
Bab 35 - Sikap aneh Liora
36
Bab 36 - Sup Iga
37
Bab 37 - Liora diterima kerja
38
Bab 38 - Hari pertama kerja
39
Bab 39 - Dunia kerja
40
Bab 40 - Bertemu mantan suami Aurel
41
Bab 41 - Menginap
42
Bab 42 - Pasti salah lihat
43
Bab 43 - Melepas rindu
44
Bab 44 - Mas Raja
45
Bab 45 - Dia yang mau
46
Bab 46 - Bertemu Jeremy
47
Bab 47 - Kamu harus sadar itu
48
Bab 48 - Jomblo mapan
49
Bab 49 - Raja Pulang
50
Bab 50 - Dimasakin mama mertua
51
Bab 51 - Liora dipaksa ke rumah sakit
52
Bab 52 - Memberi kejutan
53
Bab 53 - Dikejutkan
54
Bab 54 - Kejujuran
55
Bab 55 - Kejujuran (2)
56
Bab 56 - Liora Percaya
57
Bab 57 - Fakta sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!