Baru saja berjalan lima langkah dari tempat teman-temannya. Liora dibuat terkejut dengan kedatangan Raja disana. Ia bahkan mematung di tempat karena takut teman-temannya akan mengetahui pernikahannya.
"Sudah selesai ngambis nya? Ayok pulang!" ajak Raja.
Namun, Liora masih tetap diam. Mau menoleh ke belakang pun ia enggan karena pastinya teman-temannya akan menodong banyak pertanyaan padanya.
"Ra, Hei!"
Raja melambaikan tangannya di depan wajah Liora karena wanita itu masih tetap diam.
"Hah, iya ayo pulang!"
Raja membiarkan Liora jalan lebih dulu lalu ia berjalan di belakang Liora. Mereka pun pergi menuju ke parkiran. Raja membukakan pintu mobil untuk Liora. Liora pun mengucapkan terima kasih.
Saat di perjalanan, Liora. mendapatkan spam pesan dari Lili.
Ra, tadi itu suami kamu?
Ra, jawab dong!
Kalau itu tadi beneran suami kamu. Fix, aku ngefans sama dia. Ganteng banget woy! Kok kamu nggak bersyukur sih punya suami kaya dia?
Mana so sweet lagi, jemput istrinya padahal nggak diminta. Kapan lagi Ra, kamu dapat suami kaya gitu.
Udah, pokoknya aku dukung terus kamu sama dia. Mulai sekarang jadi istri yang baik jangan jadi istri durhaka. Kalau bisa mulai tidur seranjang sama dia. Aku nggak bisa bayangin, gimana ya kalau nantinya kalian punya anak. Beh! Pasti cakep banget!
Ah, Rara. Kamu beruntung banget!
Oh, iya, temen-temen yang lain ada nanya ke aku semua. Siapa yang jemput kamu tadi. Tapi aku cuma diam aja, pura-pura nggak tahu, hehe.
Baik kan aku? Iya lah, baik banget. Makanya kamu harus sering traktir aku jajan ya, Ra. Kalau bisa minta sama suami kamu. Aku yakin dia juga kaya raya.
"Ih, kenapa datang nggak bilang-bilang sih?"
"Kan namanya juga kejutan, masa harus bilang?"
"Kalau sampai teman-teman aku tahu, kalau aku udah nikah gimana coba?"
"Terus masalahnya dimana Ra? Kamu kan memang sudah menikah. Kalau teman kamu tahu, ya bagus lah. Jadi mereka bisa ikut jaga kamu selagi saya nggak ada."
"Tau lah, ngomong saya orang kaku itu, nggak bakalan nyambung."
Liora memalingkan wajahnya ke kaca mobil. Ia kesal karena akibat Raja yang datang menjemputnya, pasti besok dia akan ditanya-tanya. Ini aja ia sudah di bom pesan oleh Lili.
"Kamu udah makan?" tanya Raja.
Liora tak menjawab.
"Kalau belum makan, kita mampir makan dulu di restoran. Saya juga belum makan."
"Terserah."
Setelah mobil melaju hampir 15 menit, Raja menghentikan mobilnya di sebuah restoran bernuansa estetik.
Meski kesal, Liora tetap ikut turun karena ia pun lapar juga. Belum sempat makan malam.
Mereka pun duduk di tempat paling ujung. Hembusan angin sampai masuk ke kulit-kulitnya. Cahaya lampu yang berkelap-kelip menambah nuansa indah disana.
Raja memesan makanan yang sama untuknya dan Liora. Karena Liora yang masih enggan untuk menjawab pertanyaannya.
"Kamu malu kalau udah menikah dan punya suami seperti saya?"
"Hih! Siapa yang bilang gitu coba," jawab Liora.
Meski ia belum menerima semua ini. Tapi ia tidak pernah malu memiliki suami seperti Raja. Karena pada kenyatannya, Raja sudah sempurna sebagai suami. Bahkan tanpa diminta pun, Raja selalu membuatkan sarapan untuknya setiap hari.
"Terus kenapa kamu jadi kesal?"
"Cuma belum siap aja, kalau mereka tahu aku sudah menikah. Aku pasti akan dicecar banyak pertanyaan ini dan itu. Itu yang bikin males."
"Ya tidak usah jawab. Kamu cukup bilang udah menikah. Tidak usah kamu bilang alasannya kenapa. Kan itu semua privasi kamu."
"Huh! Makanya kalau mau jemput itu, lain kali harus bilang."
"Tidak janji."
Pelayan pun datang membawakan pesanan Raja dan Liora.
"Saya pesan makanan yang sama, karena kamu tidak jawab saat ditanya tadi. Nggak papa kan?"
Liora mengangguk. Ia pun langsung memakan makanan yang dipesankan oleh Raja. Rasanya sangat enak dan bikin ketagihan. Bahkan Liora sudah habis lebih dulu dibandingkan Raja.
"Mau tambah lagi?"
Liora menggeleng.
"Aku takut gemuk kalau kebanyakan makan malam. Apalagi ini nasi. Setelah ini pun aku harus tetap terjaga sebelum tidur karena nggak bagus abis makan terus tidur tuh."
"Menurut saya badan kamu itu terlalu kurus, dinaikin berat badannya 3 sampai 4 kilo baru bagus. Jadi keliatan berisi."
"Nggak mau. Berat badanku aja udah 46 kg sekarang."
"Nah kan, kecil banget."
"Biarin. Ayo pulang!"
"Iya, bentar. Bayar dulu lah. Masa ngutang!"
Setelah menyelesaikan pembayaran, keduanya pun pulang ke apartemen. Liora tak langsung masuk ke kamarnya. Karena pastinya dia akan langsung tidur jika melihat kasur. Makanya ia memilih untuk duduk di sofa sambil menonton televisi.
Raja pun menemani Liora disana. Mereka memang belum mengenal satu sama lain dengan baik. Tapi Raja akan berusaha untuk memahami Liora.
"Skripsinya udah sampai mana?"
"Lagi ngerjain bab 4 nya, itu pun udah mau selesai dan lanjut ke bab 5."
"Ada yang kesulitan?" tanya Raja lagi. Liora langsung menoleh dan bertanya ke Raja.
"Emangnya kalau aku bilang ada, kamu bakalan bantuin? Emang kamu bisa?"
"Ya tidak tahu juga sih. Siapa tahu aja kan, saya tahu."
"Huh! Sudah deh, jangan sok! Mending kamu ke kamar aja, terus tidur. Kamu kan kalau kerja pagi terus. Nanti bangun kesiangan, baru tahu rasa."
"Harusnya sih, kalau sudah ada istri, dia yang bangunin," sindirnya.
"Wah, udah mulai nyindir-nyindir nih."
"Ya syukur deh kalau kamu merasa jadi seorang istri," ucap Raja sambil tersenyum tipis.
"Dasar tukang sindir!"
Raja pun bangkit dari duduknya, sebelum ia kembali ke kamarnya ia mengucapkan kalimat dulu ke Liora.
"Tidurnya jangan malam-malam. Nggak bagus buat kesehatan. Selamat malam," ucapnya kemudian mengelus puncak kepala Liora.
Entah kenapa rona merah di wajah Liora malah muncul. Ia merasa pipinya yang panas, padahal kepalanya yang disentuh.
"Wah, gawat! Jangan-jangan aku jadi demam setelah disentuh sama dia! Lebih baik aku ke kamar aja dan tidur!"
Liora mematikan televisinya. Kemudian berlari ke dalam kamarnya dan langsung menyelimuti tubuhnya dengan selimut.
Cuma sentuhan, tapi membuatnya dag dig dug ser. Apalah yang dirinya tak pernah pacaran sama sekali. Suka sama cowok aja cuma sekedar kagum bukan cinta. Apalagi kalau diingat-ingat lagi. Raja adalah pria dewasa yang sudah mapan. Pastinya banyak wanita yang mengejar-ngejarnya.
"Dia itu bodoh atau emang bodoh ya? Malah pilih aku yang kaya remahan rengginang begini! Masak nggak bisa, bangun pagi susah, beberes rumah, bisa sih, walaupun nggak bersih-bersih amat. Kalau begini jadinya, lama-lama aku bisa suka sama dia. Ih, ngeselin! Jangan sampe pokoknya."
*
*
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
harus sabar ini ma buat raja semangat👍😆
2023-06-04
0
Nar Sih
harus nya kamu bnr ,,beryukur liora ,dpt suami yg begitu baik dan sempurna ,semoga dgn berjln nya waktu buat kamu sadar yaa dan bnr,,jdi istri yg penurut dan patuh jgn sampai nyesel nanti
2023-06-01
0