Bab 7 - Mulai merasa jadi istri

Baru saja berjalan lima langkah dari tempat teman-temannya. Liora dibuat terkejut dengan kedatangan Raja disana. Ia bahkan mematung di tempat karena takut teman-temannya akan mengetahui pernikahannya.

"Sudah selesai ngambis nya? Ayok pulang!" ajak Raja.

Namun, Liora masih tetap diam. Mau menoleh ke belakang pun ia enggan karena pastinya teman-temannya akan menodong banyak pertanyaan padanya.

"Ra, Hei!"

Raja melambaikan tangannya di depan wajah Liora karena wanita itu masih tetap diam.

"Hah, iya ayo pulang!"

Raja membiarkan Liora jalan lebih dulu lalu ia berjalan di belakang Liora. Mereka pun pergi menuju ke parkiran. Raja membukakan pintu mobil untuk Liora. Liora pun mengucapkan terima kasih.

Saat di perjalanan, Liora. mendapatkan spam pesan dari Lili.

Ra, tadi itu suami kamu?

Ra, jawab dong!

Kalau itu tadi beneran suami kamu. Fix, aku ngefans sama dia. Ganteng banget woy! Kok kamu nggak bersyukur sih punya suami kaya dia?

Mana so sweet lagi, jemput istrinya padahal nggak diminta. Kapan lagi Ra, kamu dapat suami kaya gitu.

Udah, pokoknya aku dukung terus kamu sama dia. Mulai sekarang jadi istri yang baik jangan jadi istri durhaka. Kalau bisa mulai tidur seranjang sama dia. Aku nggak bisa bayangin, gimana ya kalau nantinya kalian punya anak. Beh! Pasti cakep banget!

Ah, Rara. Kamu beruntung banget!

Oh, iya, temen-temen yang lain ada nanya ke aku semua. Siapa yang jemput kamu tadi. Tapi aku cuma diam aja, pura-pura nggak tahu, hehe.

Baik kan aku? Iya lah, baik banget. Makanya kamu harus sering traktir aku jajan ya, Ra. Kalau bisa minta sama suami kamu. Aku yakin dia juga kaya raya.

"Ih, kenapa datang nggak bilang-bilang sih?"

"Kan namanya juga kejutan, masa harus bilang?"

"Kalau sampai teman-teman aku tahu, kalau aku udah nikah gimana coba?"

"Terus masalahnya dimana Ra? Kamu kan memang sudah menikah. Kalau teman kamu tahu, ya bagus lah. Jadi mereka bisa ikut jaga kamu selagi saya nggak ada."

"Tau lah, ngomong saya orang kaku itu, nggak bakalan nyambung."

Liora memalingkan wajahnya ke kaca mobil. Ia kesal karena akibat Raja yang datang menjemputnya, pasti besok dia akan ditanya-tanya. Ini aja ia sudah di bom pesan oleh Lili.

"Kamu udah makan?" tanya Raja.

Liora tak menjawab.

"Kalau belum makan, kita mampir makan dulu di restoran. Saya juga belum makan."

"Terserah."

Setelah mobil melaju hampir 15 menit, Raja menghentikan mobilnya di sebuah restoran bernuansa estetik.

Meski kesal, Liora tetap ikut turun karena ia pun lapar juga. Belum sempat makan malam.

Mereka pun duduk di tempat paling ujung. Hembusan angin sampai masuk ke kulit-kulitnya. Cahaya lampu yang berkelap-kelip menambah nuansa indah disana.

Raja memesan makanan yang sama untuknya dan Liora. Karena Liora yang masih enggan untuk menjawab pertanyaannya.

"Kamu malu kalau udah menikah dan punya suami seperti saya?"

"Hih! Siapa yang bilang gitu coba," jawab Liora.

Meski ia belum menerima semua ini. Tapi ia tidak pernah malu memiliki suami seperti Raja. Karena pada kenyatannya, Raja sudah sempurna sebagai suami. Bahkan tanpa diminta pun, Raja selalu membuatkan sarapan untuknya setiap hari.

"Terus kenapa kamu jadi kesal?"

"Cuma belum siap aja, kalau mereka tahu aku sudah menikah. Aku pasti akan dicecar banyak pertanyaan ini dan itu. Itu yang bikin males."

"Ya tidak usah jawab. Kamu cukup bilang udah menikah. Tidak usah kamu bilang alasannya kenapa. Kan itu semua privasi kamu."

"Huh! Makanya kalau mau jemput itu, lain kali harus bilang."

"Tidak janji."

Pelayan pun datang membawakan pesanan Raja dan Liora.

"Saya pesan makanan yang sama, karena kamu tidak jawab saat ditanya tadi. Nggak papa kan?"

Liora mengangguk. Ia pun langsung memakan makanan yang dipesankan oleh Raja. Rasanya sangat enak dan bikin ketagihan. Bahkan Liora sudah habis lebih dulu dibandingkan Raja.

"Mau tambah lagi?"

Liora menggeleng.

"Aku takut gemuk kalau kebanyakan makan malam. Apalagi ini nasi. Setelah ini pun aku harus tetap terjaga sebelum tidur karena nggak bagus abis makan terus tidur tuh."

"Menurut saya badan kamu itu terlalu kurus, dinaikin berat badannya 3 sampai 4 kilo baru bagus. Jadi keliatan berisi."

"Nggak mau. Berat badanku aja udah 46 kg sekarang."

"Nah kan, kecil banget."

"Biarin. Ayo pulang!"

"Iya, bentar. Bayar dulu lah. Masa ngutang!"

Setelah menyelesaikan pembayaran, keduanya pun pulang ke apartemen. Liora tak langsung masuk ke kamarnya. Karena pastinya dia akan langsung tidur jika melihat kasur. Makanya ia memilih untuk duduk di sofa sambil menonton televisi.

Raja pun menemani Liora disana. Mereka memang belum mengenal satu sama lain dengan baik. Tapi Raja akan berusaha untuk memahami Liora.

"Skripsinya udah sampai mana?"

"Lagi ngerjain bab 4 nya, itu pun udah mau selesai dan lanjut ke bab 5."

"Ada yang kesulitan?" tanya Raja lagi. Liora langsung menoleh dan bertanya ke Raja.

"Emangnya kalau aku bilang ada, kamu bakalan bantuin? Emang kamu bisa?"

"Ya tidak tahu juga sih. Siapa tahu aja kan, saya tahu."

"Huh! Sudah deh, jangan sok! Mending kamu ke kamar aja, terus tidur. Kamu kan kalau kerja pagi terus. Nanti bangun kesiangan, baru tahu rasa."

"Harusnya sih, kalau sudah ada istri, dia yang bangunin," sindirnya.

"Wah, udah mulai nyindir-nyindir nih."

"Ya syukur deh kalau kamu merasa jadi seorang istri," ucap Raja sambil tersenyum tipis.

"Dasar tukang sindir!"

Raja pun bangkit dari duduknya, sebelum ia kembali ke kamarnya ia mengucapkan kalimat dulu ke Liora.

"Tidurnya jangan malam-malam. Nggak bagus buat kesehatan. Selamat malam," ucapnya kemudian mengelus puncak kepala Liora.

Entah kenapa rona merah di wajah Liora malah muncul. Ia merasa pipinya yang panas, padahal kepalanya yang disentuh.

"Wah, gawat! Jangan-jangan aku jadi demam setelah disentuh sama dia! Lebih baik aku ke kamar aja dan tidur!"

Liora mematikan televisinya. Kemudian berlari ke dalam kamarnya dan langsung menyelimuti tubuhnya dengan selimut.

Cuma sentuhan, tapi membuatnya dag dig dug ser. Apalah yang dirinya tak pernah pacaran sama sekali. Suka sama cowok aja cuma sekedar kagum bukan cinta. Apalagi kalau diingat-ingat lagi. Raja adalah pria dewasa yang sudah mapan. Pastinya banyak wanita yang mengejar-ngejarnya.

"Dia itu bodoh atau emang bodoh ya? Malah pilih aku yang kaya remahan rengginang begini! Masak nggak bisa, bangun pagi susah, beberes rumah, bisa sih, walaupun nggak bersih-bersih amat. Kalau begini jadinya, lama-lama aku bisa suka sama dia. Ih, ngeselin! Jangan sampe pokoknya."

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

harus sabar ini ma buat raja semangat👍😆

2023-06-04

0

Nar Sih

Nar Sih

harus nya kamu bnr ,,beryukur liora ,dpt suami yg begitu baik dan sempurna ,semoga dgn berjln nya waktu buat kamu sadar yaa dan bnr,,jdi istri yg penurut dan patuh jgn sampai nyesel nanti

2023-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pernikahan
2 Bab 2 - Nggak mau ikut
3 Bab 3 - Tidur tak seranjang
4 Bab 4 - Mengunjungi rumah orang tua Raja
5 Bab 5 - Butuh istri yang penurut
6 Bab 6 - Kedatangan Raja
7 Bab 7 - Mulai merasa jadi istri
8 Bab 8 - Mendekati Oma
9 Bab 9 - Ketakutan Liora
10 Bab 10 - Pencuri ciuman
11 Bab 11 - Kerinduan
12 Bab 12 - Oma menginap
13 Bab 13 - Harus saling melengkapi
14 Bab 14 - Selamat menetas adikku tersayang
15 Bab 15 - Memulai dari awal
16 Bab 16 - Mulai posesif
17 Bab 17 - Resepsi pernikahan
18 Bab 18 - Ayok mandi bareng!
19 Bab 19 - Datangnya tamu tak diundang
20 Bab 20 - Jangan jadi pelakor
21 Bab 21 - Gara-gara kecoa
22 Bab 22 - Kamulah masa depan saya
23 Bab 23 - Mau berjanji sesuatu denganku?
24 Bab 24 - Tanda yang saya buat bagus ya?
25 Bab 25 - Aurel Kesal
26 Bab 26 - Liora Kesal
27 Bab 27 - Belajar Masak
28 Bab 28 - Masalah pekerjaan
29 Bab 29 - Jawaban jujur apa bohong?
30 Bab 30 - Berkunjung
31 Bab 31 - Boleh aku peluk?
32 Bab 32 - Bertemu Aurel lagi
33 Bab 33 - Mulai Akrab
34 Bab 34 - Sensitif
35 Bab 35 - Sikap aneh Liora
36 Bab 36 - Sup Iga
37 Bab 37 - Liora diterima kerja
38 Bab 38 - Hari pertama kerja
39 Bab 39 - Dunia kerja
40 Bab 40 - Bertemu mantan suami Aurel
41 Bab 41 - Menginap
42 Bab 42 - Pasti salah lihat
43 Bab 43 - Melepas rindu
44 Bab 44 - Mas Raja
45 Bab 45 - Dia yang mau
46 Bab 46 - Bertemu Jeremy
47 Bab 47 - Kamu harus sadar itu
48 Bab 48 - Jomblo mapan
49 Bab 49 - Raja Pulang
50 Bab 50 - Dimasakin mama mertua
51 Bab 51 - Liora dipaksa ke rumah sakit
52 Bab 52 - Memberi kejutan
53 Bab 53 - Dikejutkan
54 Bab 54 - Kejujuran
55 Bab 55 - Kejujuran (2)
56 Bab 56 - Liora Percaya
57 Bab 57 - Fakta sebenarnya
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 - Pernikahan
2
Bab 2 - Nggak mau ikut
3
Bab 3 - Tidur tak seranjang
4
Bab 4 - Mengunjungi rumah orang tua Raja
5
Bab 5 - Butuh istri yang penurut
6
Bab 6 - Kedatangan Raja
7
Bab 7 - Mulai merasa jadi istri
8
Bab 8 - Mendekati Oma
9
Bab 9 - Ketakutan Liora
10
Bab 10 - Pencuri ciuman
11
Bab 11 - Kerinduan
12
Bab 12 - Oma menginap
13
Bab 13 - Harus saling melengkapi
14
Bab 14 - Selamat menetas adikku tersayang
15
Bab 15 - Memulai dari awal
16
Bab 16 - Mulai posesif
17
Bab 17 - Resepsi pernikahan
18
Bab 18 - Ayok mandi bareng!
19
Bab 19 - Datangnya tamu tak diundang
20
Bab 20 - Jangan jadi pelakor
21
Bab 21 - Gara-gara kecoa
22
Bab 22 - Kamulah masa depan saya
23
Bab 23 - Mau berjanji sesuatu denganku?
24
Bab 24 - Tanda yang saya buat bagus ya?
25
Bab 25 - Aurel Kesal
26
Bab 26 - Liora Kesal
27
Bab 27 - Belajar Masak
28
Bab 28 - Masalah pekerjaan
29
Bab 29 - Jawaban jujur apa bohong?
30
Bab 30 - Berkunjung
31
Bab 31 - Boleh aku peluk?
32
Bab 32 - Bertemu Aurel lagi
33
Bab 33 - Mulai Akrab
34
Bab 34 - Sensitif
35
Bab 35 - Sikap aneh Liora
36
Bab 36 - Sup Iga
37
Bab 37 - Liora diterima kerja
38
Bab 38 - Hari pertama kerja
39
Bab 39 - Dunia kerja
40
Bab 40 - Bertemu mantan suami Aurel
41
Bab 41 - Menginap
42
Bab 42 - Pasti salah lihat
43
Bab 43 - Melepas rindu
44
Bab 44 - Mas Raja
45
Bab 45 - Dia yang mau
46
Bab 46 - Bertemu Jeremy
47
Bab 47 - Kamu harus sadar itu
48
Bab 48 - Jomblo mapan
49
Bab 49 - Raja Pulang
50
Bab 50 - Dimasakin mama mertua
51
Bab 51 - Liora dipaksa ke rumah sakit
52
Bab 52 - Memberi kejutan
53
Bab 53 - Dikejutkan
54
Bab 54 - Kejujuran
55
Bab 55 - Kejujuran (2)
56
Bab 56 - Liora Percaya
57
Bab 57 - Fakta sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!