Bab 8 - Mendekati Oma

Seperti biasa, ketika Liora bangun, Raja sudah tidak ada lagi di rumah. Tapi laki-laki tak pernah lupa untuk membuatkannya sarapan juga. Bahkan selalu ada catatan kecil yang ditinggalkan untuknya.

Semangat mengerjakan bab 4 nya! Semoga cepat sidang.

Liora tersenyum ketika membacanya. Ada hal manis yang ia dapatkan dari Raja meskipun itu hal kecil. Rupanya tidak buruk juga tinggal bersama Raja. Awalnya, ia pikir laki-laki itu akan mengekangnya seperti di penjara. Namun, ternyata, lebih bebas dari penjagaan si papa.

Drttt Drttt

Ponsel Liora berdering dari nomor yang tidak dikenalinya. Ia pun segera menerimanya takutnya orang penting atau dosennya yang tiba-tiba ganti nomor. Namun ternyata ketika diangkat, nomor itu adalah milik ayah mertuanya yang mengajaknya untuk bertemu di sebuah restoran.

"Baik Pa, aku akan kesana."

Sambungan telepon pun berhenti. Liora mengenal napasnya. Ia harus mengumpulkan tenaganya untuk menghadapi ayah mertuanya. Aura sangat kuat dan tegas. Ia tidak bisa jadi wanita yang kleyep-kleyep di hadapannya.

*

*

Di sebuah restoran, Ayah Tara sudah menunggu kedatangan Liora sambil membaca majalah yang disediakan oleh pihak restoran.

Tak lama kemudian, Liora datang dan langsung meminta maaf karena ayah mertuanya mungkin sudah lama menunggunya.

"Langsung saja ke intinya, aku tidak mau bicara panjang lebar. Tapi apa kamu bisa berjanji untuk tidak menyakiti putraku?"

"Kenapa papa meminta aku berjanji begitu? Kita kan tidak tahu masa depan akan seperti apa. Aku juga tidak tahu bagaimana perasaan Raja dan aku sendiri pun sadar, aku belum ada rasa ke Raja."

Ayah Tara menghela napasnya. Keputusan putranya memang tidak bisa ditentang. Jika sudah memutuskan A ya A, B ya B. Begitu juga dengan keputusan pernikahan dadakannya yang tanpa persetujuan keluarga.

"Raja pernah hampir menikah dengan seorang wanita. Dia dikhianati oleh wanita itu dan sekarang wanita itu sudah menikah dengan pria lain. Aku sebagai ayahnya, tidak ingin anakku lagi-lagi terluka untuk kedua kalinya. Makanya aku meminta janji dari kamu untuk tidak akan menyakitinya. Walau terlihat kuat di luar, Raja sangat rapih menyangkut soal perasaan. Mungkin suatu saat nanti jika dia sudah mencintai kamu, dia akan menceritakan ini."

Liora yang mendengar jadi merasa iba. Ia tak bisa membayangkan betapa sakitnya perasaan raja yang dikhianati oleh calon istrinya sendiri. Kalau dia di posisi Raja,mungkin bisa depresi.

"Aku tidak bisa berjanji. Tapi aku akan berusaha. Meski pernikahan ini tanpa cinta, tapi Raja memperlakukan aku dengan baik, selayaknya dia memuliakan wanita. Jadi, papa tidak usah terlalu khawatir."

"Syukurlah, aku lega sekali mendengarnya. Walau saat pertama kali aku liat kamu seperti kekanakan tapi ternyata, kamu ada sisi dewasanya juga. Aku percaya sama kamu Raja bisa bahagia."

Liora mengangguk.

"Kalau butuh apa-apa kamu bisa hubungi papa. Sekarang kamu sudah resmi diterima di keluarga Dewantara."

"Sepertinya belum Pa. Aku masih harus mendekatkan diri ke mama, Ratu dan Oma."

"Ah, benar juga. Sering-sering lah main ke rumah. Oma pasti senang. Kalau mama, yang penting kamu kebal telinga aja. Kalau sama Ratu, harusnya lebih mudah karena dia seumuran kamu."

"Baik Pa. Aku akan ingat terus."

"Kalau begitu, papa pergi dulu. Habiskan saja makan mu. Lain kali kita bisa mengobrol lebih lama dari ini."

Ayah Tara pun pergi dari restoran meninggalkan Liora sendirian disana. Apalagi makanan yang dipesan sangat banyak. Karena tak sanggup untuk menghabiskannya. Liora pun meminta untuk di bungkus saja.

Lalu ia pergi ke kampus dengan membawa semua makanan yang dibungkus itu dan diberikan ke teman-temannya.

Di sela-sela saat makan, salah satu temannya membahas kejadian semalam tentang Liora yang dijemput oleh pria tampan.

"Ra, jelasin dong siapa pria semalam itu? Pacar kamu bukan? Kalau bukan, kenalin dong!"

"Dia udah punya istri," jawab Liora.

Jawaban Liora itu membuat Lili tertawa geli.

"Yah, kirain masih single rupanya udah beristri. Tapi kalau dia mau jadiin aku yang kedua juga nggak papa sih."

"Astaga! Jangan jadi pelakor lah. Kaya laki di dunia ini cuma sedikit aja."

"Hehe, becanda kali Ra. Kenapa jadi kamu yang sewot. Kamu kan bukan istrinya, iya kan? Cowok aja kata kamu nggak punya."

Liora jadi mati kutu dan terdiam. Lagi-lagi Lili tertawa geli mendengarnya. Tontonan asik di siang hari.

Karena kesal, Liora memilih untuk berjalan-jalan di sekitar kampusnya sekalian mencari udara segar. Ia pun tak sengaja bertabrakan dengan Debo yang sedang berlari dari arah yang berlawanan dengannya.

"Duh maaf, ya maaf. Aku buru-buru soalnya."

"Iya nggak papa."

Setelah membantu Liora berdiri, Debo langsung pergi karena mengejar dosennya yang sepertinya akan pergi.

Sebenarnya hari ini ia tidak ada jadwal bimbingan. Revisi yang diberikan dosen pembimbingnya pun sudah ia kerjakan. Tapi kalau di rumah terus, ia juga bosan. Makanya ia pergi ke kampus untuk bertemu teman-temannya.

*

*

Pulang dari kampus, Liora malah pergi ke rumah orang tua Raja. Meski ia tidak tahu bagaimana kehidupan pernikahannya ke depannya. Tapi ia ingin berhubungan baik dengan keluarga dari Raja. Karena Raja pun begitu dekat dengan papa, mama dan juga kakaknya.

Ketika melihat Oma Wina yang sedang berjalan di halaman rumah, Liora langsung menyapanya disertai dengan senyuman.

"Sore Oma, Oma sedang apa?" tanya Liora.

"Kamu buta? Sudah jelas lagi jalan, malah ditanya!" jawab Oma Wina.

Ternyata benar kata Raja, Oma Wina emang galak dan jutek.

"Kalau aku temani, boleh Oma?" tawar Liora.

"Sudah, sana pulang saja! Raja pasti sudah pulang kerja juga. Lebih baik kamu layani suami kamu dengan baik."

"Tapi aku tidak bisa masak Oma. Bahkan sarapan saja, setiap harinya Raja yang buatkan. Jadi apa yang mesti aku layani ketika dia pulang kerja?"

"Astaga, ya ampun! malangnya cucuku, dapat istri tidak berguna seperti kamu!"

Liora mendengus sebal. Tapi ia memang sadar sih, kalau tidak berguna. Sangat tidak cocok memang kalau ia jadi ibu rumah tangga.

"Maka dari itu Oma, aku datang kesini untuk minta bantuan Oma. Aku mau cari tahu semua tentang Raja dari Oma. Apa Oma mau bantu?"

Karena terlalu menyayangi cucunya dan tidak ingin cucunya sengsara hidup bersama dengan Liora. Oma Wina pun setuju. Di sepanjang keduanya berjalan mengitari halaman, Oma Wina menceritakan semua yang disukai dan tidak disukai oleh Raja.

"Kamu sudah mengerti kan? Jangan sampai lupa. Pokoknya kamu harus mengurus cucuku dengan baik. Meski tahu pernikahan kalian karena sebuah wasiat awalnya. Oma berharap Raja cuma menikah hanya sekali seumur hidup. Tapi, meski begitu, Oma belum bisa menerima kamu dan menyukai kamu."

"Jahatnya Oma. Kalau begitu aku akan sering-sering kemari, supaya Oma bisa menyukai aku. Sudah sore, aku pulang dulu Oma. Kalau kemalaman pulangnya, biasanya induknya suka nyari. Dah Oma."

Liora melambaikan tangannya ke Oma Wina kemudian keluar dari rumah Raja. Hari pertamanya mendekati Oma Wina terbilang sukses meskipun tidak terlalu disambut dengan baik.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

bagus ra dekati keluarga ny raja👏👏👏👏

2023-06-04

0

Nar Sih

Nar Sih

aku suka dengan karakter liora yg sedikit bar2 tpi sebenar nya baik hati ,semoga rmh tangga mu lancar yaa

2023-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pernikahan
2 Bab 2 - Nggak mau ikut
3 Bab 3 - Tidur tak seranjang
4 Bab 4 - Mengunjungi rumah orang tua Raja
5 Bab 5 - Butuh istri yang penurut
6 Bab 6 - Kedatangan Raja
7 Bab 7 - Mulai merasa jadi istri
8 Bab 8 - Mendekati Oma
9 Bab 9 - Ketakutan Liora
10 Bab 10 - Pencuri ciuman
11 Bab 11 - Kerinduan
12 Bab 12 - Oma menginap
13 Bab 13 - Harus saling melengkapi
14 Bab 14 - Selamat menetas adikku tersayang
15 Bab 15 - Memulai dari awal
16 Bab 16 - Mulai posesif
17 Bab 17 - Resepsi pernikahan
18 Bab 18 - Ayok mandi bareng!
19 Bab 19 - Datangnya tamu tak diundang
20 Bab 20 - Jangan jadi pelakor
21 Bab 21 - Gara-gara kecoa
22 Bab 22 - Kamulah masa depan saya
23 Bab 23 - Mau berjanji sesuatu denganku?
24 Bab 24 - Tanda yang saya buat bagus ya?
25 Bab 25 - Aurel Kesal
26 Bab 26 - Liora Kesal
27 Bab 27 - Belajar Masak
28 Bab 28 - Masalah pekerjaan
29 Bab 29 - Jawaban jujur apa bohong?
30 Bab 30 - Berkunjung
31 Bab 31 - Boleh aku peluk?
32 Bab 32 - Bertemu Aurel lagi
33 Bab 33 - Mulai Akrab
34 Bab 34 - Sensitif
35 Bab 35 - Sikap aneh Liora
36 Bab 36 - Sup Iga
37 Bab 37 - Liora diterima kerja
38 Bab 38 - Hari pertama kerja
39 Bab 39 - Dunia kerja
40 Bab 40 - Bertemu mantan suami Aurel
41 Bab 41 - Menginap
42 Bab 42 - Pasti salah lihat
43 Bab 43 - Melepas rindu
44 Bab 44 - Mas Raja
45 Bab 45 - Dia yang mau
46 Bab 46 - Bertemu Jeremy
47 Bab 47 - Kamu harus sadar itu
48 Bab 48 - Jomblo mapan
49 Bab 49 - Raja Pulang
50 Bab 50 - Dimasakin mama mertua
51 Bab 51 - Liora dipaksa ke rumah sakit
52 Bab 52 - Memberi kejutan
53 Bab 53 - Dikejutkan
54 Bab 54 - Kejujuran
55 Bab 55 - Kejujuran (2)
56 Bab 56 - Liora Percaya
57 Bab 57 - Fakta sebenarnya
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 - Pernikahan
2
Bab 2 - Nggak mau ikut
3
Bab 3 - Tidur tak seranjang
4
Bab 4 - Mengunjungi rumah orang tua Raja
5
Bab 5 - Butuh istri yang penurut
6
Bab 6 - Kedatangan Raja
7
Bab 7 - Mulai merasa jadi istri
8
Bab 8 - Mendekati Oma
9
Bab 9 - Ketakutan Liora
10
Bab 10 - Pencuri ciuman
11
Bab 11 - Kerinduan
12
Bab 12 - Oma menginap
13
Bab 13 - Harus saling melengkapi
14
Bab 14 - Selamat menetas adikku tersayang
15
Bab 15 - Memulai dari awal
16
Bab 16 - Mulai posesif
17
Bab 17 - Resepsi pernikahan
18
Bab 18 - Ayok mandi bareng!
19
Bab 19 - Datangnya tamu tak diundang
20
Bab 20 - Jangan jadi pelakor
21
Bab 21 - Gara-gara kecoa
22
Bab 22 - Kamulah masa depan saya
23
Bab 23 - Mau berjanji sesuatu denganku?
24
Bab 24 - Tanda yang saya buat bagus ya?
25
Bab 25 - Aurel Kesal
26
Bab 26 - Liora Kesal
27
Bab 27 - Belajar Masak
28
Bab 28 - Masalah pekerjaan
29
Bab 29 - Jawaban jujur apa bohong?
30
Bab 30 - Berkunjung
31
Bab 31 - Boleh aku peluk?
32
Bab 32 - Bertemu Aurel lagi
33
Bab 33 - Mulai Akrab
34
Bab 34 - Sensitif
35
Bab 35 - Sikap aneh Liora
36
Bab 36 - Sup Iga
37
Bab 37 - Liora diterima kerja
38
Bab 38 - Hari pertama kerja
39
Bab 39 - Dunia kerja
40
Bab 40 - Bertemu mantan suami Aurel
41
Bab 41 - Menginap
42
Bab 42 - Pasti salah lihat
43
Bab 43 - Melepas rindu
44
Bab 44 - Mas Raja
45
Bab 45 - Dia yang mau
46
Bab 46 - Bertemu Jeremy
47
Bab 47 - Kamu harus sadar itu
48
Bab 48 - Jomblo mapan
49
Bab 49 - Raja Pulang
50
Bab 50 - Dimasakin mama mertua
51
Bab 51 - Liora dipaksa ke rumah sakit
52
Bab 52 - Memberi kejutan
53
Bab 53 - Dikejutkan
54
Bab 54 - Kejujuran
55
Bab 55 - Kejujuran (2)
56
Bab 56 - Liora Percaya
57
Bab 57 - Fakta sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!