Bab 5 - Butuh istri yang penurut

Makan malam telah selesai, semua mata langsung tertuju ke Liora dan Raja yang meminta penjelasan.

"Wanita yang saya bawa ini adalah istri saya namanya Liora Cania Handoko," ucap Raja.

Semua orang tercengang mendengarnya. Apalagi Ibunya Raja.

"Jangan becanda kamu, Raja! Pernikahan itu bukan main-main," ucap Ayah Tara.

"Saya tidak main-main, Ayah. Saya memang sudah menikahinya beberapa hari yang lalu."

"Kenapa kamu tidak cerita ke mama, Raja? Apa sih artinya kami bagi kamu? Sampai menikah pun kamu tidak meminta restu dan malah mengagetkan kami seperti ini."

"Tidak seperti itu Ibu. Semuanya serba dadakan. Saya jadi tidak sempat memberitahu."

"Apa kakak menghamili dia duluan? Makanya semuanya dadakan? Iya?"

Kini Ratu, adik dari Raja yang mulai bicara. Tapi sekalinya bicara langsung membuat orang disana ketar-ketir.

Baru juga mau menjawab, Nenek Wina langsung menatap Raja penuh amarah. Ia tidak pernah mengajarkan cucunya untuk berbuat hal tercela seperti itu.

"Raja, kamu benar-benar ya! Nenek tidak menyangka kamu bertindak jauh seperti itu! Apa wanita ini yang menggoda mu duluan? Jawab!"

Karena sudah tak sabar dengan keadaan, Liora jadi angkat bicara dan menjelaskan semuanya.

"Pernikahan ini dadakan, karena Raja diminta oleh Mama saya yang sedang sekarat untuk menikahi saya saat itu. Saya tidak hamil dan saya pun tidak terlalu mengenal Raja. Saya bukan wanita penggoda, Nek."

"Hah?! Jadi kalian menikah bukan karena cinta melainkan karena keadaan dan permintaan orang?"

Liora mengangguk, lalu Raja pun mengangguk juga.

"Tapi aku tidak terpaksa," jawab Raja menambahkan.

Ayah Tara menempelkan tangannya di pelipisnya. Ia merasa pusing karena Raja. Anaknya ini terlalu baik atau gimana, sampai rela menikah dengan orang yang tidak dicintainya. Apalagi jika dilihat-lihat, Liora masih seperti anak remaja. Otomatis perbedaan usia mereka agak jauh.

"Sudahlah Raja ceraikan saja wanta ini! Mama tidak mau kamu menikah dengan orang yang tidak kamu cintai. Apalagi tidak jelas begini asal-usulnya. Mau bertemu mertua saja, pakaiannya sederhana sekali. Seperti tidak menghormati mama."

"Maaf, Bu. Raja tidak bisa. Raja sudah berjanji pada diri sendiri. Kalau Raja akan tetap menjalani pernikahan ini. Meski awalnya tanpa cinta. Tapi, cinta itu bisa tumbuh dengan seiring berjalannya waktu. Raja yakin itu."

Melihat Raja yang tetap pada pendiriannya meski ibunya meminta bercerai, Liora jadi merasa kagum sendiri. Pendirian Raja sangatlah kuat.

"Kamu!" tunjuk Ibu Puspa.

"Kamu siapa? Anaknya siapa? Kerja apa?" tanya Ibu Puspa yang berderet.

"Saya Liora Ma. Anaknya Bapak Handoko. Saya masih mahasiswa tingkat akhir."

Semua orang disana lagi-lagi merasa tercengang. Itu berarti Liora dan Ratu seumuran. Ibu Puspa benar-benar tidak bisa begini. Ia menginginkan menantu yang berasal dari salah satu keluarga terpandang seperti mantan kekasih Raja dulu. Lalu apa katanya? Masih mahasiswa? Itu artinya, Raja harus membiayai kuliah Liora sampai lulus.

"Raja! Yang benar saja dong! Masa kamu menikahi wanita yang seumuran dengan adik kamu sendiri!"

"Saya datang cuma ingin memberikan kabar saja bukan untuk meminta restu. Jika kalian semua tidak merestui pun, pernikahan ini sudah terjadi. Saya dan Liora akan pulang. Kami pamit."

Raja menarik tangan Liora untuk pergi dari rumahnya.

"Pa, kenapa hal ini terjadi ke Raja sih? Kenapa dia harus jadi laki-laki yang terlalu baik? Yang sukanya menolong orang tanpa memperdulikan dirinya sendiri. Kalau seperti ini terus, nantinya akan banyak wanita yang meminta dijadikan istri olehnya. Huh!"

"Papa, belum bisa berpikir Ma. Papa pergi ke kamar dulu."

"Bu, gimana ini Raja? Apa kata orang coba, kalau Raja tiba-tiba menikah tapi tidak melakukan resepsi besar-besaran. Orang-orang pasti akan beranggapan buruk ke Raja, dan berimbas ke keluarga kita juga," tanya Ibu Puspa ke Oma Wina.

"Ibu akan berusaha untuk menyadarkan Raja. Ibu tidak suka dengan sikap wanita tadi yang tidak serasi dengan Raja. Cucuku terlalu baik dan sempurna untuknya."

"Ratu, bantu mama dong! Nasehati kakakmu kalau kalian bicara nantinya."

"Aku tidak mau ikut campur masalah orang dewasa Ma. Aku pergi ke kamar dulu."

*

*

Di perjalanan, Liora terus menatap ke arah Raja. Ia benar-benar ingin tahu apa yangs Endah dipikirkan laki-laki itu. Kenapa dia masih tidak ingin bercerai. Padahal mereka hanyalah orang asing. Bahkan keluarganya saja sepertinya tidak menyukai dirinya.

"Jangan terus menatap seperti itu. Nanti kamu bisa jatuh cinta sama saya."

"Hanya penasaran saja. Padahal masalah akan selesai jika kita bercerai. Lagipula pernikahan ini masih belum didaftarkan secara hukum kan? Maka itu akan lebih mudah."

"Surat nikah sudah ada di rumah begitu juga dengan kartu keluarga. Aku sudah mengurus semuanya."

"Hah?"

"Itu artinya, kamu sudah menjadi tanggung jawabku. Pernikahan itu kita yang menjalani bukan mereka. Mau mereka tidak setuju atau setuju pun, tidak akan mengubah keputusan saya."

"Wah, kamu itu sangat berprinsip sekali rupanya. Aku tidak menyangka."

"Aku tidak butuh istri yang sempurna, aku hanya butuh istri yang penurut."

"Dan aku bukan istri yang sempurna juga bukan istri yang penurut," sahut Liora.

"Setidaknya kamu masih punya hati dan pikiran. Semuanya bisa berubah seiring berjalannya waktu."

Liora benar-benar tidak percaya. Laki-laki di sampingnya ini, benar-benar tidak bisa diprediksi apa yang akan dilakukannya.

Setibanya di apartemen, Liora langsung duduk di sofa dan menyalakan televisi. Ia merasa habis masuk ke lubang hitam dan baru keluar dengan selamat.

Sementara Raja, ia masuk ke dalam kamarnya dan melihat ponselnya yang terus berdering dari adiknya.

Kak!

Kak!

Kak!

Ayo bicara! Aku benar-benar penasaran kenapa kakak bisa memutuskan menikah semudah itu! Apa kakak sudah melupakan mantan kekasih kakak dulu?

Kak!

Raja menghela napasnya. Lalu mengetikkan pesan balasan ke adiknya.

Kita bahas lain kali saja. Kakak capek mau tidur.

*

*

Liora sudah ada di dalam kamarnya. Ia menatap ke langit-langit kamarnya. Ia tidak bisa membayangkan pernikahan seperti apa yang sedang ia jalani sekarang. Ia pun menatap ke arah akuarium.

"Loli, aku harus apa? Raja benar-benar ingin mempertahankan pernikahan ini. Padahal aku sangat yakin, pernikahan ini tidak akan berjalan lama dan tidak akan berhasil. Kamu juga berpikir begitu kan?"

Liora jadi tidak bisa tidur karena terus memikirkan soal pernikahan dadakannya ini. Antara bertahan atau selesai. Sangat tidak mudah baginya untuk menerima semua ini. Ia berpindah posisi jadi miring dan memeluk gulingnya. Ia yang tak pernah menjalin hubungan dengan pria tiba-tiba menikah begitu saja. Aneh sebenarnya. Apalagi di hatinya masih ada seseorang yang ia kagumi. Haruskah ia melepaskan cinta diam-diamnya itu dan menerima Raja seperti Raja yang mau mempertahankan dirinya?

Karena pusing dan tak mau lagi memikirkan pernikahan, Liora menutup wajahnya dengan selimut kemudian memejamkan matanya supaya bisa tidur. Lama-lama Liora pun tertidur.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Rozekhien☘️

Rozekhien☘️

masih bersyukur raja Nerima kamu Rara.belajarlah menerima dlu setidaknya sebelum datang rasa cinta.karna cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu

2023-07-19

0

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

lanjut

2023-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pernikahan
2 Bab 2 - Nggak mau ikut
3 Bab 3 - Tidur tak seranjang
4 Bab 4 - Mengunjungi rumah orang tua Raja
5 Bab 5 - Butuh istri yang penurut
6 Bab 6 - Kedatangan Raja
7 Bab 7 - Mulai merasa jadi istri
8 Bab 8 - Mendekati Oma
9 Bab 9 - Ketakutan Liora
10 Bab 10 - Pencuri ciuman
11 Bab 11 - Kerinduan
12 Bab 12 - Oma menginap
13 Bab 13 - Harus saling melengkapi
14 Bab 14 - Selamat menetas adikku tersayang
15 Bab 15 - Memulai dari awal
16 Bab 16 - Mulai posesif
17 Bab 17 - Resepsi pernikahan
18 Bab 18 - Ayok mandi bareng!
19 Bab 19 - Datangnya tamu tak diundang
20 Bab 20 - Jangan jadi pelakor
21 Bab 21 - Gara-gara kecoa
22 Bab 22 - Kamulah masa depan saya
23 Bab 23 - Mau berjanji sesuatu denganku?
24 Bab 24 - Tanda yang saya buat bagus ya?
25 Bab 25 - Aurel Kesal
26 Bab 26 - Liora Kesal
27 Bab 27 - Belajar Masak
28 Bab 28 - Masalah pekerjaan
29 Bab 29 - Jawaban jujur apa bohong?
30 Bab 30 - Berkunjung
31 Bab 31 - Boleh aku peluk?
32 Bab 32 - Bertemu Aurel lagi
33 Bab 33 - Mulai Akrab
34 Bab 34 - Sensitif
35 Bab 35 - Sikap aneh Liora
36 Bab 36 - Sup Iga
37 Bab 37 - Liora diterima kerja
38 Bab 38 - Hari pertama kerja
39 Bab 39 - Dunia kerja
40 Bab 40 - Bertemu mantan suami Aurel
41 Bab 41 - Menginap
42 Bab 42 - Pasti salah lihat
43 Bab 43 - Melepas rindu
44 Bab 44 - Mas Raja
45 Bab 45 - Dia yang mau
46 Bab 46 - Bertemu Jeremy
47 Bab 47 - Kamu harus sadar itu
48 Bab 48 - Jomblo mapan
49 Bab 49 - Raja Pulang
50 Bab 50 - Dimasakin mama mertua
51 Bab 51 - Liora dipaksa ke rumah sakit
52 Bab 52 - Memberi kejutan
53 Bab 53 - Dikejutkan
54 Bab 54 - Kejujuran
55 Bab 55 - Kejujuran (2)
56 Bab 56 - Liora Percaya
57 Bab 57 - Fakta sebenarnya
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 - Pernikahan
2
Bab 2 - Nggak mau ikut
3
Bab 3 - Tidur tak seranjang
4
Bab 4 - Mengunjungi rumah orang tua Raja
5
Bab 5 - Butuh istri yang penurut
6
Bab 6 - Kedatangan Raja
7
Bab 7 - Mulai merasa jadi istri
8
Bab 8 - Mendekati Oma
9
Bab 9 - Ketakutan Liora
10
Bab 10 - Pencuri ciuman
11
Bab 11 - Kerinduan
12
Bab 12 - Oma menginap
13
Bab 13 - Harus saling melengkapi
14
Bab 14 - Selamat menetas adikku tersayang
15
Bab 15 - Memulai dari awal
16
Bab 16 - Mulai posesif
17
Bab 17 - Resepsi pernikahan
18
Bab 18 - Ayok mandi bareng!
19
Bab 19 - Datangnya tamu tak diundang
20
Bab 20 - Jangan jadi pelakor
21
Bab 21 - Gara-gara kecoa
22
Bab 22 - Kamulah masa depan saya
23
Bab 23 - Mau berjanji sesuatu denganku?
24
Bab 24 - Tanda yang saya buat bagus ya?
25
Bab 25 - Aurel Kesal
26
Bab 26 - Liora Kesal
27
Bab 27 - Belajar Masak
28
Bab 28 - Masalah pekerjaan
29
Bab 29 - Jawaban jujur apa bohong?
30
Bab 30 - Berkunjung
31
Bab 31 - Boleh aku peluk?
32
Bab 32 - Bertemu Aurel lagi
33
Bab 33 - Mulai Akrab
34
Bab 34 - Sensitif
35
Bab 35 - Sikap aneh Liora
36
Bab 36 - Sup Iga
37
Bab 37 - Liora diterima kerja
38
Bab 38 - Hari pertama kerja
39
Bab 39 - Dunia kerja
40
Bab 40 - Bertemu mantan suami Aurel
41
Bab 41 - Menginap
42
Bab 42 - Pasti salah lihat
43
Bab 43 - Melepas rindu
44
Bab 44 - Mas Raja
45
Bab 45 - Dia yang mau
46
Bab 46 - Bertemu Jeremy
47
Bab 47 - Kamu harus sadar itu
48
Bab 48 - Jomblo mapan
49
Bab 49 - Raja Pulang
50
Bab 50 - Dimasakin mama mertua
51
Bab 51 - Liora dipaksa ke rumah sakit
52
Bab 52 - Memberi kejutan
53
Bab 53 - Dikejutkan
54
Bab 54 - Kejujuran
55
Bab 55 - Kejujuran (2)
56
Bab 56 - Liora Percaya
57
Bab 57 - Fakta sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!