Bab 18 - Ayok mandi bareng!

Acara resepsi pun telah selesai, Liora juga sudah mengganti gaunnya dan sudah menghapus riasannya. Saat ini yang ingin ia lakukan adalah segera menuju kamar dan istirahat sepuasnya.

Bahan ketika di dalam perjalanan menuju ke apartemen pun, liora sudah tertidur karena saking capeknya. Raja pun mempercepat laju mobilnya supaya Liora bisa tidur dengan nyaman di ranjang kamarnya.

Sekitar 20 menit kemudian, mereka telah sampai di basemen apartemen. Raja pun memilih menggendong Liora daripada membangunkannya.

Pintu kamar terbuka, Raja membaringkan tubuh Liora pelan-pelan supaya istrinya tidak terbangun. Kemudian ia mengecup kening Liora dan pergi ke toilet untuk mencuci wajahnya.

Selesai itu, Raja pun membaringkan tubuhnya di samping Liora dan memeluk tubuh Liora dengan erat.

*

*

Paginya Liora bangun lebih dulu, dan melihat Raja yang masih tertidur dengan pulas nya. Ia begitu mengangumi ciptaan Tuhan yang satu ini. Ia bahkan menyentuh setiap inci bagian wajah Raja saking kagumnya.

Liora lupa, kalau Raja akan cepat bangun ketika merasakan tubuhnya disentuh. Ia jadi terkesiap kaget ketika Raja langsung memeluk dirinya.

"Jangan usil tangannya. Kalau saya tidak bisa menahan diri. Kamu harus tanggung jawab Ra. Kamu tidak akan bisa lari dari saya."

"Hehe, iya maaf."

"Sudah, ayo tidur lagi. Jangan banyak gerak kamu nya."

Liora pun menurut dengan masih dipeluk oleh Raja.

Sampai suara telepon pun mengharuskan Liora bangkit dan menerima panggilan itu.

"Halo, kenapa Ma?" tanya Liora yang rupanya adalah telepon dari Ibu Puspa ke Raja.

"Jangan lupa kalian harus datang di acara keluarga nantinya. Acaranya sih masih semingguan lagi. Tapi mama bilang sekarang supaya Raja bisa mengatur jadwalnya kerjanya dengan baik."

"Oke, siap Ma. Nanti aku sampaikan. Sekarang Raja nya masih tidur."

Sambungan telepon pun selesai. Liora meletakkan kembali ponsel Raja di atas meja.

"Kamu sudah dengar semuanya kan? Jadi aku tidak usah repot-repot menjelaskan."

"Tapi saya malas untuk datang Ra. Semua yang datang kebanyakan pasti akan membicarakan masalah pekerjaan, bisnis atau anaknya yang sudah sukses jadi ini dan itu. Kesannya bukan jadi acara keluarga, tapi kaya jadi ajang pamer kekayaan dan kekuasaan."

"Ya, walaupun seperti itu, mereka kan keluarga kamu. Kita tetap harus datang lah. Takutnya mereka malah mengira kamu tidak mau datang karena aku yang tidak mengizinkan."

"Liat nanti deh!"

Raja pun menarik Liora kembali untuk berada di pelukannya.

"Ih, aku tuh mau mandi tahu. Gerah banget ini!"

"Ayok mandi bareng!" ajak Raja.

"Nggak mau!" tolak Liora yang merasa malu. Karena sebenarnya keduanya belum pernah melakukan hubungan suami istri. Mereka hanya sudah melakukan sebatas ciuman saja.

"Ayolah!" rengek Raja.

Liora tetap tidak mau, dan malah melepaskan diri dari Raja dan berlari ke kamar mandi. Ia bahkan lupa tidak membawa handuk ataupun pakaian gantinya.

Raja tersenyum karena tingkah menggemaskan dari Liora. Kini ia sedang menunggu Liora untuk meminta tolong padanya karena melupakan handuknya.

Beberapa menit kemudian, ketika akan mengurungkan tubuhnya, ia baru sadar kalau ia tidak membawa handuknya. Ia jadi mondar-mandir di kamar mandi. Dengan sangat terpaksa ia pun memanggil Raja dan meminta bantuan darinya.

"Buka pintunya, Ra," pinta Raja.

"Taruh saja di gagang pintunya, kamu boleh kembali lagi ke tempat tidur."

"Iya."

Liora tidak tahu, kalau Raja masih berada disana. Ketika membuka pintunya dan hendak mengambil handuk, Liora tak menemukan handuknya. Ia malah dikejutkan dengan suara Raja yang masih ada disana.

"Kenapa masih disitu? Katanya iya mau ke ranjang lagi."

"Saya juga mau mandi Ra."

"Mana ih handuknya, aku mau keluar."

"Nih!"

Raja menaruh haduk nya di tangan Liora. Awalnya ia berniat ingin mengerjai Liora. Tapi ia urungkan karena takut Liora akan marah atau kesal.

Liora pun keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk yang melilit di tubuhnya. Rambut yang basah membuat Liora jadi semakin berdamage aura kecantikannya. Raja bahkan sampai menelan ludahnya. Ia harus sabar dan menunggu sampai Liora siap untuk menunaikan tugasnya.

Daripada terus melihat Liora dan membuat dirinya tak bisa menahan diri, Raja memilih untuk masuk ke dalam kamar mandi. Liora jadi lebih leluasa untuk berganti pakaian di kamar Raja.

Sebenarnya ia sadar, ia sudah salah dengan tidak melakukan tugasnya. Tapi, karena Raja juga tidak masalah, Liora jadi lega rasanya.

*

*

Suara pesawat terbang jadi irama yang didengar Liora ketika keluar dari balkon. Ia menatap ke bangunan yang berada di bawahnya, tampak terlihat kecil, padahal sebenarnya besar. Wajar saja, karena apartemen Raja berada di lantai ke 10.

Angin bertiup hingga membuat dress tanpa lengannya bergelombang kesana-kemari. Kicauan burung yang terdengar dari pohon besar yang berada dekat dengan apartemen yang ditinggalinya. Serta jalanan yang terlihat padat di sore itu. Membuat Liora lebih memilih untuk tetap tinggal di apartemen tanpa mau keluar kemana-mana.

Kemudian dari arah belakang, Raja datang dan langsung memeluk Liora serta menaruh dagunya di pundak Liora. Kini ia mendapatkan kebahagiaan sederhana hanya dengan memeluk istri tercintanya.

"Ternyata kamu disini. Saya pikir kamu pergi keluar tanpa izin."

"Kalau pergi keluar tanpa izin, nanti ada yang nyari-nyari lagi. Kan kasihan," jawab Liora.

"Lapar tidak?" tanya Raja sambil mencium daun telinga Liora.

"Sedikit, auw, auw. jangan digigit dong! Sakit ih!"

"Habis lapar. Soalnya cuma ada kamu yang bisa digigit."

"Hih! Nyebelin! Emang aku makanan apa!"

Raja pun terkekeh pelan, dan langsung menarik tubuh Liora agar berhadapan dengan tubuhnya. Kemudian ia mencium bibir Liora, memainkannya dan mel*matnya seperti orang yang kelaparan. Liora pun tak bisa bernapas.

"Lain kali belajar untuk tidak menahan napas saat berciuman sayang. Ayok kita keluar dan makan disana. Hari ini aku lagi mager untuk masak sendiri."

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

yang sabar ya raja🤭🤭🤭

2023-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pernikahan
2 Bab 2 - Nggak mau ikut
3 Bab 3 - Tidur tak seranjang
4 Bab 4 - Mengunjungi rumah orang tua Raja
5 Bab 5 - Butuh istri yang penurut
6 Bab 6 - Kedatangan Raja
7 Bab 7 - Mulai merasa jadi istri
8 Bab 8 - Mendekati Oma
9 Bab 9 - Ketakutan Liora
10 Bab 10 - Pencuri ciuman
11 Bab 11 - Kerinduan
12 Bab 12 - Oma menginap
13 Bab 13 - Harus saling melengkapi
14 Bab 14 - Selamat menetas adikku tersayang
15 Bab 15 - Memulai dari awal
16 Bab 16 - Mulai posesif
17 Bab 17 - Resepsi pernikahan
18 Bab 18 - Ayok mandi bareng!
19 Bab 19 - Datangnya tamu tak diundang
20 Bab 20 - Jangan jadi pelakor
21 Bab 21 - Gara-gara kecoa
22 Bab 22 - Kamulah masa depan saya
23 Bab 23 - Mau berjanji sesuatu denganku?
24 Bab 24 - Tanda yang saya buat bagus ya?
25 Bab 25 - Aurel Kesal
26 Bab 26 - Liora Kesal
27 Bab 27 - Belajar Masak
28 Bab 28 - Masalah pekerjaan
29 Bab 29 - Jawaban jujur apa bohong?
30 Bab 30 - Berkunjung
31 Bab 31 - Boleh aku peluk?
32 Bab 32 - Bertemu Aurel lagi
33 Bab 33 - Mulai Akrab
34 Bab 34 - Sensitif
35 Bab 35 - Sikap aneh Liora
36 Bab 36 - Sup Iga
37 Bab 37 - Liora diterima kerja
38 Bab 38 - Hari pertama kerja
39 Bab 39 - Dunia kerja
40 Bab 40 - Bertemu mantan suami Aurel
41 Bab 41 - Menginap
42 Bab 42 - Pasti salah lihat
43 Bab 43 - Melepas rindu
44 Bab 44 - Mas Raja
45 Bab 45 - Dia yang mau
46 Bab 46 - Bertemu Jeremy
47 Bab 47 - Kamu harus sadar itu
48 Bab 48 - Jomblo mapan
49 Bab 49 - Raja Pulang
50 Bab 50 - Dimasakin mama mertua
51 Bab 51 - Liora dipaksa ke rumah sakit
52 Bab 52 - Memberi kejutan
53 Bab 53 - Dikejutkan
54 Bab 54 - Kejujuran
55 Bab 55 - Kejujuran (2)
56 Bab 56 - Liora Percaya
57 Bab 57 - Fakta sebenarnya
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 - Pernikahan
2
Bab 2 - Nggak mau ikut
3
Bab 3 - Tidur tak seranjang
4
Bab 4 - Mengunjungi rumah orang tua Raja
5
Bab 5 - Butuh istri yang penurut
6
Bab 6 - Kedatangan Raja
7
Bab 7 - Mulai merasa jadi istri
8
Bab 8 - Mendekati Oma
9
Bab 9 - Ketakutan Liora
10
Bab 10 - Pencuri ciuman
11
Bab 11 - Kerinduan
12
Bab 12 - Oma menginap
13
Bab 13 - Harus saling melengkapi
14
Bab 14 - Selamat menetas adikku tersayang
15
Bab 15 - Memulai dari awal
16
Bab 16 - Mulai posesif
17
Bab 17 - Resepsi pernikahan
18
Bab 18 - Ayok mandi bareng!
19
Bab 19 - Datangnya tamu tak diundang
20
Bab 20 - Jangan jadi pelakor
21
Bab 21 - Gara-gara kecoa
22
Bab 22 - Kamulah masa depan saya
23
Bab 23 - Mau berjanji sesuatu denganku?
24
Bab 24 - Tanda yang saya buat bagus ya?
25
Bab 25 - Aurel Kesal
26
Bab 26 - Liora Kesal
27
Bab 27 - Belajar Masak
28
Bab 28 - Masalah pekerjaan
29
Bab 29 - Jawaban jujur apa bohong?
30
Bab 30 - Berkunjung
31
Bab 31 - Boleh aku peluk?
32
Bab 32 - Bertemu Aurel lagi
33
Bab 33 - Mulai Akrab
34
Bab 34 - Sensitif
35
Bab 35 - Sikap aneh Liora
36
Bab 36 - Sup Iga
37
Bab 37 - Liora diterima kerja
38
Bab 38 - Hari pertama kerja
39
Bab 39 - Dunia kerja
40
Bab 40 - Bertemu mantan suami Aurel
41
Bab 41 - Menginap
42
Bab 42 - Pasti salah lihat
43
Bab 43 - Melepas rindu
44
Bab 44 - Mas Raja
45
Bab 45 - Dia yang mau
46
Bab 46 - Bertemu Jeremy
47
Bab 47 - Kamu harus sadar itu
48
Bab 48 - Jomblo mapan
49
Bab 49 - Raja Pulang
50
Bab 50 - Dimasakin mama mertua
51
Bab 51 - Liora dipaksa ke rumah sakit
52
Bab 52 - Memberi kejutan
53
Bab 53 - Dikejutkan
54
Bab 54 - Kejujuran
55
Bab 55 - Kejujuran (2)
56
Bab 56 - Liora Percaya
57
Bab 57 - Fakta sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!