Bab 11 - Kerinduan

Berhari-hari telah berlalu, Liora pun sudah mulai bimbingan lagi. Setelah bimbingan, Liora selalu menyempatkan diri untuk datang ke rumah orang tua Raja untuk bertemu dengan Oma Wina. Ketika Oma Wina tidak da di halaman, wanita tua itu pun pasti ada di taman belakang atau kalau disana pun tidak ada, itu artinya ada di dalam kamarnya.

Saat ini Liora menemukan Oma Wina ada di taman belakang sedang memetik bunga.

"Hai Oma, kita bertemu lagi," sapa Liora dengan senyum manis khasnya yang tak pernah berubah.

Oma Wina menghela napasnya. Karena masih belum bisa menyukai Liora.

"Kamu tidak usah datang lagi kesini. Oma tidak suka."

"Tapi aku suka Oma!" sahut Liora kemudian ikut memetik bunga juga di taman.

"Ini semua bunganya Oma yang tanam?" tanya Liora.

"Tentu saja. Ibunya Raja mana bisa menanam bunga. Liat cacing tanah yang ada di tanah sana bisa pingsan."

Liora terkekeh pelan mendengarnya. Kini ia ada bahan ledekan ketika nantinya akan mulai mendekati Ibu Puspa.

"Hari ini aku lelah sekali Oma. Sudah mengerjakan skripsi capek-capek, malah dimarah-marahin sama dosen pembimbingku. Katanya kurang ini, kurang itu. Harus ditambah ini dan itu dan masih banyak lagi. Aku pusing Oma. Ada cara untuk menghilangkan pusing ini tidak Oma? Aku ingin sejenak melupakan kewajibanku sebagai mahasiswa."

Tanpa pikir panjang, Oma mengajak Liora untuk berkebun yaitu menanam bunga. Liora tidak menolak karena memang ia pernah melakukan ini dulu bersama mamanya. Bunga mawar putih lah hang ditanam waktu dulu.

"Oma tahu nggak, menanam bunga begini, mengingatkan aku dengan mamaku. Dulu aku juga pernah membantunya. Bahkan sampai sekarang tanamannya masih tumbuh dengan baik. Aku kangen mama, Oma. Apa mama kangen aku juga?"

Oma Wina menatap Liora dengan penuh kesedihan. Entah kenapa, hatinya mulai terbuka untuk Liora. Pada dasarnya, Liora adalah anak yang baik. Hanya saja cara mereka menikahlah, yang tidak Oma sukai. Apalagi Raja tidak meminta restu darinya.

"Oma, sepertinya aku tidak bisa menyelesaikan ini sekarang. Aku harus pergi. Dah Oma."

Liora pergi dari kediaman Dewantara dan menaiki taksi lalu taksi itu membawanya hingga sampai ke tempat pemakaman.

"Hai Ma, Rara datang. Maaf karena sudah lama Rara tidak berkunjung. Rara sekarang sudah mulai menerima takdir Rara Ma. Rara sudah tinggal bersama Raja meski belum seranjang. Kami berhubungan baik, seperti layaknya teman. Aku kangen Ma, kalau bisa, aku ingin bertemu mama di dalam mimpiku. Bisakah mama masuk ke mimpiku? Aku benar-benar rindu!" ucap Liora dengan tangisnya.

Langit mulai menggelap, Liora pergi dari tempat pemakaman. Namun, ia tak pulang ke apartemen Raja. Sebelum Raja mencarinya, Liora memberikan pesan terlebih dulu ke Raja.

Malam ini aku tidak pulang ke apartemen. Aku mau menginap di rumah papa. Aku rindu papa, aku rindu suasana rumah dan aku rindu mama 🥺

Liora memasukkan lagi ponselnya ke dalam tas. Kemudian, ia keluar dari mobil taksi ketika sudah sampai di depan rumahnya.

Papa Handoko begitu senang ketika melihat putrinya mendatanginya. Liora seketika menangis di pelukan papanya.

"Hey, sayang. Kamu kenapa?" tanya Papa handoko sambil mengusap air mata Liora yang jatuh.

"Aku rindu mama, Pa. Barusan aku habis dari makam mama."

Papa Handoko memeluk anaknya dengan erat. Ia pun sama, ia selalu merindukan istri tercintanya. Tapi, ia tidak ingin Liora terus menerus meratapi kepergian sang mama dan terus bersedih.

"Kalau kamu terus bersedih seperti ini, nanti mama kamu juga akan sedih. Jadi sekarang kamu harus banyak tersenyum. Mama Asti akan senang jika melihatnya."

Liora mengangguk. Ia pun dibawa masuk oleh Papa Handoko.

"Kamu udah izin sama Raja kalau mau kesini?"

"Sudah Pa, tadi aku udah bilang lewat chat. Habis aku udah lama sekali nggak makan dan tidur di rumah. Aku kangen suasana rumah. Ngomong-ngomong Kak Lintang mana Pa?"

"Ada di kamarnya, tadi sih bilangnya, mau istirahat, tapi entahlah. Kakak kamu kan kaya bunglon yang tiba-tiba suka berubah mood nya kaya kamu."

Liora mendengus sebal.

"Kalau begitu aku ke kamar kakak ya Pa."

"Ya, sana. Ganggu aja kakakmu. Kalau bisa seret dia, supaya keluar dari kamarnya."

*

*

Karena Liora tidak ada akan pulang ke apartemen, Raja pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya dan menginap semalam disana.

Semua anggota keluarga, dibuat terheran-heran karena Raja mau menginap disana tanpa harus dipaksa-paksa terlebih dulu.

Setelah makan malam bersama, Oma dan Raja mengobrol santai di tepi kolam sambil menikmati udara malam disana.

"Kamu ada masalah? Makanya tiba-tiba pulang ke rumah tanpa diminta?"

"Tidak Oma."

"Jangan bohong, Ja. Oma tahu kamu. Kamu itu tidak pandai menyembunyikan raut wajahmu."

"Rara lagi menginap di rumah orang tuanya Oma. Makanya saya menginap disini," jujurnya.

"Astaga! Jadi ini karena kamu ditinggal Rara? Kenapa nggak disusulin aja ke rumahnya?"

"Bukannya tidak mau menyusul Oma. Tapi aku mau memberikan waktu untuk Rara bersama keluarganya. Dia begitu merindukan mamanya. Dia pasti tidak akan nyaman kalau aku ada disana."

Oma Wina jadi terdiam. Ia jadi tahu kenapa Liora tadi pulang dengan terburu-buru. Apalagi ia juga bisa melihat kesedihan dari mata Liora.

"Apa kamu mulai mencintainya?" tanya Oma Wina.

"Aku masih belajar untuk terus mencintainya Oma. Aku masih belajar semuanya."

"Kalau begitu, setelah kamu menggenggamnya jangan pernah sekalipun kamu lepaskan. Jujur, awalnya Oma tidak suka dengan Liora. Tapi, lama-kelamaan karena seringnya dia datang dan mengajak Oma bicara. Oma jadi menyukainya. Ada sesuatu di dalam dirinya yang membuat Oma percaya kalau dia memang terbaik untuk kamu. Terlepas dari segala kekurangannya. Oma sudah merestui kalian berdua."

"Terima kasih, Oma. Terima kasih."

Raja memeluk Oma Wina dengan erat. Oma pun menepuk punggung Raja.

"Jaga pernikahan kalian baik-baik. Dia Oma selalu menyertai kamu."

*

*

Keesokan harinya, Liora masih berada di rumah papanya, ia berniat untuk pulang agak sore. Ia ingin menghabiskan waktu bersama papanya untuk melakukan banyak hal dari mulai membuat kue bersama, main game sampai saling curhat panjang.

"Gimana Raja? Dia baik kan?"

"Iya, terlalu baik malah Pa. Aku jadi merasa tidak pantas untuknya. Dulu aku memang yang menolak keras pernikahan ini. Tapi, setah dijalani, rupanya tidak sesulit yang aku pikirkan. Apalagi, Raja selalu memberikan aku yang terbaik, dari makanan, sabun mandi, pokoknya semua Pa."

"Jadi papa dan mama nggak salah pilih dong?"

Liora menggeleng.

"Tapi aku masih belum tahu, gimana kehidupan pernikahan ini akan berlangsung Pa."

Papa Handoko memeluk anaknya dengan sayang sambil mengusap-usap rambut anaknya.

"Percayalah, kalau pernikahan kalian pasti akan berlangsung lama."

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

rara dah mulai membuka hati buat raja👍👍👍👏👏👏

2023-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pernikahan
2 Bab 2 - Nggak mau ikut
3 Bab 3 - Tidur tak seranjang
4 Bab 4 - Mengunjungi rumah orang tua Raja
5 Bab 5 - Butuh istri yang penurut
6 Bab 6 - Kedatangan Raja
7 Bab 7 - Mulai merasa jadi istri
8 Bab 8 - Mendekati Oma
9 Bab 9 - Ketakutan Liora
10 Bab 10 - Pencuri ciuman
11 Bab 11 - Kerinduan
12 Bab 12 - Oma menginap
13 Bab 13 - Harus saling melengkapi
14 Bab 14 - Selamat menetas adikku tersayang
15 Bab 15 - Memulai dari awal
16 Bab 16 - Mulai posesif
17 Bab 17 - Resepsi pernikahan
18 Bab 18 - Ayok mandi bareng!
19 Bab 19 - Datangnya tamu tak diundang
20 Bab 20 - Jangan jadi pelakor
21 Bab 21 - Gara-gara kecoa
22 Bab 22 - Kamulah masa depan saya
23 Bab 23 - Mau berjanji sesuatu denganku?
24 Bab 24 - Tanda yang saya buat bagus ya?
25 Bab 25 - Aurel Kesal
26 Bab 26 - Liora Kesal
27 Bab 27 - Belajar Masak
28 Bab 28 - Masalah pekerjaan
29 Bab 29 - Jawaban jujur apa bohong?
30 Bab 30 - Berkunjung
31 Bab 31 - Boleh aku peluk?
32 Bab 32 - Bertemu Aurel lagi
33 Bab 33 - Mulai Akrab
34 Bab 34 - Sensitif
35 Bab 35 - Sikap aneh Liora
36 Bab 36 - Sup Iga
37 Bab 37 - Liora diterima kerja
38 Bab 38 - Hari pertama kerja
39 Bab 39 - Dunia kerja
40 Bab 40 - Bertemu mantan suami Aurel
41 Bab 41 - Menginap
42 Bab 42 - Pasti salah lihat
43 Bab 43 - Melepas rindu
44 Bab 44 - Mas Raja
45 Bab 45 - Dia yang mau
46 Bab 46 - Bertemu Jeremy
47 Bab 47 - Kamu harus sadar itu
48 Bab 48 - Jomblo mapan
49 Bab 49 - Raja Pulang
50 Bab 50 - Dimasakin mama mertua
51 Bab 51 - Liora dipaksa ke rumah sakit
52 Bab 52 - Memberi kejutan
53 Bab 53 - Dikejutkan
54 Bab 54 - Kejujuran
55 Bab 55 - Kejujuran (2)
56 Bab 56 - Liora Percaya
57 Bab 57 - Fakta sebenarnya
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 - Pernikahan
2
Bab 2 - Nggak mau ikut
3
Bab 3 - Tidur tak seranjang
4
Bab 4 - Mengunjungi rumah orang tua Raja
5
Bab 5 - Butuh istri yang penurut
6
Bab 6 - Kedatangan Raja
7
Bab 7 - Mulai merasa jadi istri
8
Bab 8 - Mendekati Oma
9
Bab 9 - Ketakutan Liora
10
Bab 10 - Pencuri ciuman
11
Bab 11 - Kerinduan
12
Bab 12 - Oma menginap
13
Bab 13 - Harus saling melengkapi
14
Bab 14 - Selamat menetas adikku tersayang
15
Bab 15 - Memulai dari awal
16
Bab 16 - Mulai posesif
17
Bab 17 - Resepsi pernikahan
18
Bab 18 - Ayok mandi bareng!
19
Bab 19 - Datangnya tamu tak diundang
20
Bab 20 - Jangan jadi pelakor
21
Bab 21 - Gara-gara kecoa
22
Bab 22 - Kamulah masa depan saya
23
Bab 23 - Mau berjanji sesuatu denganku?
24
Bab 24 - Tanda yang saya buat bagus ya?
25
Bab 25 - Aurel Kesal
26
Bab 26 - Liora Kesal
27
Bab 27 - Belajar Masak
28
Bab 28 - Masalah pekerjaan
29
Bab 29 - Jawaban jujur apa bohong?
30
Bab 30 - Berkunjung
31
Bab 31 - Boleh aku peluk?
32
Bab 32 - Bertemu Aurel lagi
33
Bab 33 - Mulai Akrab
34
Bab 34 - Sensitif
35
Bab 35 - Sikap aneh Liora
36
Bab 36 - Sup Iga
37
Bab 37 - Liora diterima kerja
38
Bab 38 - Hari pertama kerja
39
Bab 39 - Dunia kerja
40
Bab 40 - Bertemu mantan suami Aurel
41
Bab 41 - Menginap
42
Bab 42 - Pasti salah lihat
43
Bab 43 - Melepas rindu
44
Bab 44 - Mas Raja
45
Bab 45 - Dia yang mau
46
Bab 46 - Bertemu Jeremy
47
Bab 47 - Kamu harus sadar itu
48
Bab 48 - Jomblo mapan
49
Bab 49 - Raja Pulang
50
Bab 50 - Dimasakin mama mertua
51
Bab 51 - Liora dipaksa ke rumah sakit
52
Bab 52 - Memberi kejutan
53
Bab 53 - Dikejutkan
54
Bab 54 - Kejujuran
55
Bab 55 - Kejujuran (2)
56
Bab 56 - Liora Percaya
57
Bab 57 - Fakta sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!