Eilo yang melihat monster mendekati adiknya, segera berlari dengan cepat lalu menarik adiknya ke samping.
Monster itu yang tidak berhasil mengenai targetnya, menatap Eilo dan Floen dengan tatapan ganas, keduanya hanya berdiri diam, bukan karena takut, tapi bingung harus bagaimana, mereka tidak yakin apakah harus menunjukkan kemampuan mereka atau tidak, saat Monster sudah di depan mereka dan hanya sedikit lagi mengenai mereka berdua, sesuatu terjadi dan monster itu terlempar menjauh.
"Jangan coba-coba untuk menyentuh Putra dan Putriku!"
Melihat sosok Eden yang muncul tepat di sebelah mereka, membuat Eilo dan Floen menatap terkejut, mereka tidak dapat merasakan kedatangan Eden, keduanya akhirnya tahu Eden lebih kuat dibandingkan yang dirinya perlihatkan, mereka bingung dengan alasan Eden yang menyembunyikan kekuatannya yang sebenarnya.
"Eilo! Floen!" Mendengar teriakan ibu mereka, Eilo dan Floen segera berbalik, mereka menemukan ibu mereka yang berlari dengan wajah khawatir.
"Ibu!" Floen segera berlari ke arah Flora.
"..." Eden yang melihat itu hanya diam dan menyaksikan dari samping.
"... Lama tidak bertemu..." Eden kemudian memulai percakapan, sambil menatap Flora dengan tersenyum lebar.
"Ya... Lama tidak bertemu..." Flora membalas sambil menatap Eden dengan wajah linglung.
"Baiklah, kurasa aku harus pergi..." Eden kemudian berbalik dan berniat untuk pergi dari sana, karena semua monster telah selesai di urus.
"Tunggu!" Mendengar teriakan nyaring dari Floen menghentikan Eden untuk melangkah lebih jauh.
"Paman... Kau ayah kami bukan?" Eden yang mendengar pertanyaan itu, seketika hatinya menjadi gelisah, dirinya tidak pernah merasakan kehangatan sebuah keluarga, karena sejak lahir dirinya sudah tidak memilikinya, oleh sebab itu dirinya tidak tahu rasanya memiliki keluarga.
"Ya."
"Kenapa selama ini kau pergi, apakah kau tidak sayang kepada kami?" Flora yang mendengar itu hatinya menjadi sakit, dirinya lah alasan Eden pergi, karena Flora hanya menggunakan Eden lalu setelah selesai Flora membuat Eden pergi.
"Ke mana saja kau selama ini!" Kali ini Eilo yang berbicara.
"Apa alasan kau pergi dan tidak pernah menemui kami! Apakah karena kau tidak memiliki perasaan apapun kepada ibu!" Suasana yang tadinya tegang seketika menjadi canggung.
Eden dan Flora benar-benar tidak memiliki perasaan apapun, keduanya melakukannya karena keuntungan masing-masing, oleh sebab itu keduanya canggung dengan perkataan Eilo.
"... Haaah... Baiklah, aku akan memberitahukannya tapi tidak di sini, ayo ke tempat lain..." Eden kemudian mengajak mereka ke cafe yang berada di dalam Negara Kapal 01.
Flora dan Siska yang menyaksikan Eden membawa mereka ke sebuah cafe menjadi terkejut, mereka tahu bahwa hal-hal yang sebelumnya murah bagi mereka, sekarang menjadi sangat mahal, karenanya mereka terkejut dengan Eden yang membawa mereka ke sebuah cafe.
"Ayah... Ini sangat sibuk, jadi tidak bisa menemui kalian, bahkan setelah kalian lahir, karena ayah perlu mengurus beberapa hal." Eden menjelaskan sambil memesan es teh.
"Aku mau es krim! Rasa vanilla!" Floen segera memesan.
"Aku rasa coklat saja..." Eilo juga memesan, keduanya tahu bahwa harga barang-barang itu mahal, tapi mereka tahu ayah mereka sangat kuat, oleh karena itu mereka yakin ayah mereka mampu membayarnya.
"Kalian berdua..." Flora yang melihat putra dan putrinya memesan menjadi tidak bisa berkata-kata, dirinya ingin keduanya tidak melakukan itu, tapi dirinya tahu bahwa keduanya pasti ingin merasakan es krim lagi, setelah sekian lama tidak merasakannya.
"Pesan saja, aku akan membayarnya, nah kau juga mau memesan apa?" Eden tahu apa yang dipikirkan oleh Flora dan Siska.
"Tapi."
"Pesanlah..."
"Baik, aku capuccino saja." Flora akhirnya juga memesan sesuatu.
"Saya vanilla latte!" Siska juga memesan karena Eden yang menyuruh untuk memesan, melihat Siska, Flora tidak dapat berkata-kata terhadap mantan Bawahannya, yang sekarang menjadi saudara angkatnya.
"Baiklah, sebenarnya ayah tahu tentang bencana yang akan datang." Seketika semua mata tertuju kepada Eden, saat itu di cafe cuman terdapat Eden, Flora, Siska, Eilo, dan Floen saja.
Karenanya suasana menjadi hening, semua orang benar-benar terkejut dengan hal yang dikatakan oleh Eden, mereka tidak percaya bahwa seseorang sudah memperkirakan Kiamat yang akan terjadi.
"Kakek ayah dan kakek Rian, pemegang Perusahaan E, mengetahui tentang bencana yang akan datang, karenanya kami bekerja sama untuk membuat rencana yang dapat menyelematkan ras manusia."
"Tapi bagaimana?" Eilo bertanya dengan wajah bingung, dirinya tidak menyangka bahwa ayahnya memiliki rahasia yang sangat besar.
"Miliaran tahun yang lalu, kejadian seperti ini pernah terjadi, tapi seiring waktu menjadi tenang, sebab para monster tidak memiliki makanan yang cukup untuk semuanya, oleh karena itu mereka saling membunuh dan berakhir tidak tersisa satupun di luar, sementara ada beberapa yang selamat tapi tidak bisa keluar dari tempat mereka berada."
"Karenanya ayah pergi, dan tidak dapat menemui kalian, sebab ayah perlu menjadi lebih kuat dengan mencapai Level 5, sekarang ayah sudah mencapai Level 5 sebagai seorang Petarung!" Eden dengan bangga tersenyum, meski sebagian besar benar, beberapa Eden karang sendiri.
Sebelumnya memang ada kejadian seperti ini, itu tertulis di beberapa batu, buku, atau pohon, yang tersebar di seluruh dunia, tapi Eden tidak tahu apa alasan para monster musnah, dirinya juga tidak terlalu peduli saat itu, karena dunia harus menghadapi sepuluh Raja Monster, jadi Eden tidak tahu pasti alasan kepunahan monster di masa lalu.
Eilo dan Floen yang mendengarnya terkejut, keduanya tidak menyangka bahwa dunia ini sebelumnya juga mengalami Bencana, tapi berhasil kembali pulih, meski pada akhirnya mengalami bencana kembali, mereka berdua seketika teringat tentang dunia mereka masing-masing.
Eilo percaya dunianya akan pulih seperti bumi, tapi dirinya akhirnya mengerti mungkin dunianya juga akan kembali menghadapi bencana yang serupa, hal itu membuatnya tidak nyaman, tapi dirinya tahu bahwa saat ini dirinya perlu menjalani kehidupannya saat ini, kehidupan sebelumnya hanya perlu menjadi pembelajaran baginya, untuk dapat mengatasi hal yang mungkin terjadi di kehidupan kali ini.
Floen juga memikirkan hal yang sama, tapi karena di dunia sebelumnya sudah tidak ada siapa-siapa lagi, Floen berpikir untuk tidak egois dan dapat bersama dengan semua orang yang ada, tidak seperti di kehidupan sebelumnya.
"Karenanya ayah tidak bisa bersama kalian, ayah bahkan harus pergi beberapa hari lagi, ke suatu tempat untuk mengurus beberapa hal penting..." Eden menjelaskan sambil memperhatikan ekspresi kedua anaknya.
"Kalau begitu... Ayah perlu tinggal bersama kami sampai hari itu tiba!" Floen berbicara sambil menatap Eden dengan tatapan bersemangat.
"Eh...?" Eden dengan ekspresi bingung melirik ke arah Flora, melihat dirinya dilirik oleh Eden, Flora segera memberikan isyarat untuk menyetujuinya, melihat itu Eden tersenyum sebelum menganggukkan kepalanya kepada Floen.
"Yey! Bisakah ayah ceritakan tempat seperti apa saja yang ada di dunia ini!" Floen berseru gembira lalu bertanya kepada Eden dengan wajah penuh harap.
"Tempat apa saja? Hem... Ada banyak tempat aneh dan unik di dunia ini, seperti dunia bawah laut yang terlihat seperti daratan pada umumnya, hutan berkabut yang terdapat serigala raksasa, lautan awan yang terdapat ikan paus yang berenang di sana, kura-kura yang di atasnya ada gunung raksasa, dan berbagai hal lainnya di dunia..." Eden menceritakan dengan riang gembira, sementara Flora dan Siska sangat terkejut dengan semua perkataan Eden.
Sedangkan Eilo dan Floen menjadi lebih penasaran akan dunia luar, meski di dunia sebelumnya memang ada beberapa tempat aneh dan unik, mereka belum pernah melihat hal yang benar-benar aneh seperti yang dikatakan oleh Eden, mereka tidak menyangka dunia ini lebih sulit dipercaya dari yang mereka duga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Richie
kenapa gak ditulis, “Anak-anakku" aja
2023-07-07
0
Yuda
Up terus Thor! lanjutkan! up!
2023-06-04
0