Julea
Mereka bertiga makan siang bersama dengan suasana yang sama sekali tak nyaman bagi Lea karena sikap Julian dan Dirk sama sekali tak terlihat damai dan cenderung saling menyindir.
"Kita akan pulang hari ini, Lea?" tanya Julian setelah menghabiskan makan siangnya.
"Ya," jawab Lea yang belum menghabiskan makanannya.
Lalu Lea menyodorkan piringnya ke depan Julian.
"Aku kenyang," ucap dan Lea sudah sering seperti itu pada Julian.
Lalu Julian yang memang berlambung karet langsung mengambil alih piring Lea dan menghabiskan makanan Lea yang masih tersisa lumayan banyak.
"Lain kali pilihlah makanan dengan porsi sedikit saja," ucap Julian.
"Hmm," sahut Lea yang kemudian meminum air mineral nya.
Dirk seperti hanya bagaikan penonton saja dan seperti obat nyamuk di antara Julian dan Lea. Julian sadar akan hal itu dan sengaja memanas-manasi Dirk dengan menunjukkan keakrabannya dengan Lea.
"Ambilkan jus mu. Kau hanya minum air dan jus mu sama sekali tak kau sentuh," Julian.
Lalu Lea mengambil segelas jus nya dan menaruhnya di depan Julian.
"Aku hanya ingin kau kelaparan ketika kita pulang nanti, Julian," ucap Lea tertawa pelan.
"Thank you, My Soulmate," sahut Julian.
"You're welcome, My Handsome Soulmate," jawab Lea sambil tertawa pelan dan menepuk pelan punggung Julian.
"Bisakah aku ikut pulang bersama kalian?" tanya Dirk.
"Tidak," jawab Julian dengan cepat karena ia tahu apa tujuan Dirk.
"Julian, tak masalah kan jika dia ikut dengan kita?" sahut Lea.
"Sangat masalah karena aku memakai Lambo-ku dan hanya ada dua kursi di dalamnya," jawab Julian setelah selesai mengunyah makanannya.
Dirk yang sudah menyelesaikan makanannya menatap tajam ke arah Julian.
"Matamu mengajakku berduel. Kau mau menyelesaikannya di luar? Tunggu aku habiskan dulu makanan ini," ucap Julian menantang karena ia tak suka jika dipancing emosinya.
"Julian, hentikan. Ayo cepat habiskan makananmu lalu kita pulang," ucap Lea yang mulai tak nyaman dengan tensi tinggi di antara Dirk dan Julian.
"Hmm, suruh atasanmu ini memakai kacamata hitam agar aku tak bisa melihat mata menyebalkannya itu," sahut Julian yang akhirnya menghabiskan makanan Lea dalam waktu singkat.
Lea mencubit paha Julian dari bawah meja. Lea benar-benar tak enak pada Dirk karena biar bagaimana pun Dirk adalah bos nya.
"Ouucchh!" sahut Julian dengan sedikit mendramatisir.
"Maaf, Dirk. Kami pergi dulu. Julian sedikit menyebalkan. Maafkan dia," ucap Lea dan menarik Julian agar pria itu segera beranjak dari kursinya.
"It's oke, Lea. Terkadang kedewasaan tak terlihat dari umur saja," jawab Dirk yang tampaknya kembali menyindir Julian.
Julian akan mengambil gelasnya tapi Lea menahan tangannya dan membelalakkan matanya pada pria tampan itu.
"Kita pergi. NOW!" ucap Lea geram.
"Ok," jawab Julian tapi menunjuk ke arah pipinya dulu tanda bahwa ia ingin Lea merayunya dengan mencium pipinya terlebih dulu.
"Julian!!" bisik Lea tak enak pada Dirk yang masih melihat ke arah mereka.
Julian hanya mengedikkan bahunya dan kemudian Lea berbisik ke telinganya.
"Kalau begitu aku akan pulang dengannya saja," bisik Lea.
Dan itu membuat Julian langsung berdiri dan kini justru terbalik posisinya karena Julian yang menarik tangan Lea agar mereka segera pergi dari sana.
Lea tertawa lirih melihat tingkah Julian dan ia menyadari bahwa Julian tampaknya sudah menyukainya. Tapi Lea tak ingin bersikap agresif karena itu bukan gayanya meskipun ia selalu berbicara to the point dan selalu mencium Julian terlebih dulu ketika dalam keadaan mabuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Disha♡💕
syukurlah kalau Julian udah ada rasa sama Lea,,semoga Julian segera menyadarinya
2024-02-29
0
Fifid Dwi Ariyani
trussehst
2024-01-17
0
Namika
kayak aku ma paksu, kalo aku dah knyang duluan, doi yg ngabisin hehhe
2023-11-12
0