Julea 7
"Ada apa?" tanya Julian.
"Ini aneh. Aku tak bisa tidur," jawab Lea.
"Ada yang sedang kau pikirkan?" tanya Julian.
Tidak, hanya saja ini bukan apartemenku," jawab Lea.
"Jadi ini karena kau merasa tak nyaman di sini?" tanya Julian lagi.
"Bukan," jawab Lea.
"Lalu?" tanya Julian.
Lea tak menjawab dan beranjak berdiri. Posisi itu membuat sebuah tato di bahunya terlihat.
"Tatomu bagus," ucap Julian.
"Ada luka di baliknya. Itulah tujuanku mentatonya," jawab Lea dan mengambil rokoknya di celana jeansnya.
"Lea, bukankah kau sudah tak merokok?" tanya Julian.
"Aku tak bisa tidur, Julian. Mungkin aku harus mendatangi psikiaterku lagi," jawab Lea.
Julian beranjak berdiri dan menghampiri wanita yang tampak gelisah itu. Lalu Julian mengambil rokok itu dan menaruhnya di meja. Julian memeluk Lea dan mendekapnya hangat.
"Kau pasti akan sembuh," ucap Julian.
"Entahlah, aku merasa menjadi sangat aneh karena hal ini," jawab Lea lirih.
"Kau merasa tak aman di sini?" tanya Julian.
Lea tak menjawab.
"Kau aman di sini," ucap Julian.
Meskipun Lea tak menceritakan apa pun tentang latar belakang penyakitnya ini, tapi Julian tahu bahwa pasti ada yang tejadi dulu hingga Lea menjadi seperti ini.
"Kau bisa mempercayaiku untuk menceritakannya," kata Julian.
"Aku tak ingin membicarakannya karena itu akan membuatku mengingat hal itu. Aku sudah menguburnya dalam-dalam dan aku lebih suka mengisi otakku dengan hal-hal baru," jawab Lea.
"Oke, aku tak akan memaksamu," sahut Julian lalu melepaskan pelukannya.
"Kita berpesta saja," ucap Lea akhirnya.
"Kau yakin? Bukankah besok kau akan meeting?" sahut Julian.
"Hmm, tapi mungkin berpesta membuatku bisa tidur," jawab Lea.
Julian tertawa lalu mengambil celana Lea dan memberikannya pada wanita itu.
"Pakailah celanamu," ucap Julian.
Lalu Lea mengambil celananya dan memakainya, sementara Julian berjalan ke arah pintu. Lea kembali mengikat rambutnya dan
Tak lama kemudian Lea dan Julian pun sudah berkumpul dengan teman Julian yang lain. Julian memperkenalkan Lea pada teman-temannya dan mereka langsung terlihat akrab karena Lea sangat mudah bergaul dengan siapa pun.
*
*
Satu jam kemudian ...
Tanpa disadari, Lea meminum banyak wine dan itu membuat Julian menghentikan hal itu agar Lea tak terlalu mabuk hanya karena ingin tidur.
Lea pernah melakukan hal ini dulu dan berakhir di UGD karena saluran pencernaannya langsung bermasalah hingga harus dirawat seminggu di rumah sakit.
Julian menggandeng Lea masuk ke kamar lagi meskipun Lea tak mau masuk ke dalam kamar.
"Ayo, kita coba lagi," ucap Julian
"Hmm," jawab Lea yang sudah setengah mabuk.
Mereka masuk ke dalam kamar dan Lea membuka semua bajunya karena ia merasa gerah akibat minum tadi.
"Hei hei hei ... Aku akan mengambilkan baju baru untukmu dan jangan membukanya di depanku," ucap Julian ketika Lea membuka kaosnya.
Lea berbalik menghadap Julian dan membuang kaos yang sudah dibukanya lalu memeluknya.
"No, tak perlu. Cukup kau di sini saja dan aku tak memerlukan baju," jawab Lea.
Dan Julian sadar bahwa kini Lea sedang mabuk meskipun masih tersisa sedikit kesadaran.
"Lea, aku pria normal. Kau tahu itu, kan?" ucap Julian dan terpaksa menggendong Lea ke arah ranjang karena wanita itu tak melepaskan pelukannya.
Julian merebahkan tubuh Lea di atas ranjang dan menutup tubuh Lea yang hanya mengenakan pakaiaan dalamnya saja dengan selimut.
Lea menarik tangan Julian yang beranjak berdiri setelah merebahkan tubuh Lea.
"Lea, kau mabuk," ucap Julian memperingatkan Lea.
"Tidak, aku tak mabuk," jawab Lea pelan dan melingkarkan tangannya ke leher Julian hingga wajah mereka semakin dekat.
"Kau akan menyesali ini jika kau bangun nanti," ucap Julian.
"Tidak, aku tak pernah menyesali apa pun," jawab Lea tersenyum miring dan memagut bibir Julian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Rifa Endro
mau belah duren nih ceritanya
2024-05-18
0
tursina anriasi
🤣lsg unboxing nih lea
2024-02-02
0
Fifid Dwi Ariyani
trussehat
2024-01-17
1