Bab 14

Julea

Lea tampak bangun dan melihat Julian tidur di sampingnya. Melilhat Julian di sampingnya membuat mereka seperti sepasang suami istri pada umumnya. Lea tersenyum membayangkan hal itu, Wanita itu melihat dengan intens wajah Julian yang tertidur dengan wajah tenangnya seperti biasa.

Di mata Lea, Julian adalah pria yang sangat baik dan tak pantas untuk disakiti. Dia penasaran dengan sosok wanita yang meninggalkan Julian hanya karena dijodohkan dengan pria lain oleh orang tuanya.

Karena jika Lea menjadi wanita itu, ia pasti akan memilih Julian apa pun yang terjadi. Lea menganggap bahwa wanita itu adalah wanita yang super bodoh karena melepas Julian hanya karena orang lain apa pun alasannya.

Ya, Lea adalah pejuan tangguh yang akan memperjuangkan hak dan kebahagiaannya dan sangat pantang untuk ditindas atau diintimidasi oleh siapa pun, Lea paling tak suka dengan orang yang tak punya pendirian dan terkesan lemah. Dan menurutnya, wanita yang disukai oleh Julian adalah wanita lemah yang tak bisa memperjuangkan hidupnya sendiri.

Dan sayangnya, Julian tampaknya masih suka dengan masa lalunya itu hingga ia enggan menikah dengan Lea ketika wanita itu menawarinya sebuah pernikahan.

*

Lea beranjak dari ranjang dengan pelan agar tak mengganggu tidur Julian kemudian berjalan ke arah kamar mandi. Seperti biasa, Lea tak pernah menutup pintu kamar mandi dan ia pun membuka bajunya. Lea akan menutup pintu hanya jika ada orang lain di dalam bersamanya.

Ia tak ingin sendirian di sebuah ruangan tertutup karena ada trauma besar yang membekas di sudut otak Korteks Prefontal nya. Dan tak ada yang pernah membahas kejadian itu bahkan keluarga Lea sendiri karena Lea melarangnya dengan keras.

Hanya sepuluh menit saja yang dibutuhkan Lea untuk mandi karena ia akan pergi setelah ini.

Lea akan pergi dari mansion cukup pagi karena ia harus ke apartemennya terlebih dulu untuk mengambil berkas pekerjaannya yang lupa ia bawa kemarin. Lea mengambil baju di kopernya dan memakainya langsung karena Julian masih tidur dan tak akan melihatnya.

Tak berapa lama, Lea pun sudah bersiap dan kemudian menghampiri Julian yang masih tertidur lalu mengecup pipinya.

"Bye," bisiknya dan berbalik pergi dari sana.

*

*

"Lea, sore ini kau dapat tugas ke luar kota," ucap Lania -- teman kantor Lea.

Lea menoleh dan wajahnya tampak tak semangat karena itu artinya ia akan berada di tempat asing. Meskipun Lea sering menjalani tugas luar, tapi ia masih tak terbiasa karena bayangan tak tidur dan begadang sudah ada di benaknya.

"Apakah tak ada yang lain?" tanya Lea.

"Tak ada, karena kau kesayangan bos kita. Dia bahkan akan mengenalkanmu pada putranya di sana," jawab Lania.

"Ck, huuufftt ... Ini hal yang paling tak kusuka," sahut Lea.

"Dia tak melihatmu dari penampilanmu, tapi dari semangat kerjamu, kepintaranmu, dan sifatmu. Meskipun kau memakai baju jelek sekalipun, Tuan Dmitri tetap akan tertarik menjadikanmu menantunya. Mungkin dia ingin punya cucu sepintar dirimu, Lea," jawab Lania sembari tertawa kecil.

"It's not funny, Girl," sahut Lea dan kembali fokus dengan laptopnya kembali.

*

*

Lea bekerja sampai siang saja karena sore harinya ia harus pergi keluar kota yang jaraknya dua jam dari Moskow. Lea langsung pulang ke mansion Julian dan mengambil kopernya. Ketika masuk ke dalam kamar, ia melihat Julian ada di sana dan tak pergi ke perusahaannya.

"Julian, kau tak ke perusahaan?" tanya Lea.

Julian menoleh ke arah Lea.

"Hei, kau sudah pulang? Apa kau sakit?" tanya Julian.

"Tidak, aku ada tugas ke luar kota," jawab Lea tak semangat dan duduk di tepi ranjang.

"Mengapa kau tak semangat? Karena tak tidur denganku? Kau menginap?" tanya Julian.

"Hmm, dan aku sudah membayangkan bagaimana nanti di sana," jawab Lea.

"Aku akan menelepon nanti dan melihatmu tidur dari ponsel. Siapa tahu itu efektif membantumu tidur," ucap Julian dan memakai bajunya.

"Ya, kita coba saja nanti," jawab Lea dan kemudian mengambil kopernya.

Lea menata kembali kopernya dan duduk bersila di atas lantai.

"Hei, semangatlah. Apakah perlu kucium agar kau semangat," ucap Julian yang melihat Lea benar-benar badmood.

Lea hanya berdecak dan mencebilk sambil menata bajunya. Julian tertawa pelan dan mengambil jas nya di lemari.

"Kau mau ke mana?" tanya Lea.

"Bertemu wanita cantik," jawab Julian.

"Ck, jangan mengajaknya pulang dan ranjang itu hanya untukku," sahut Lea sambil menunjuk ke arah ranjang.

Julian kembali tertawa dan kemudian mengambil ponselnya.

"Kau menyetir sendiri ke sana?" tanya Julian.

"Bersama Bos ku yang berumur 65 tahun yang sangat terobesi ingin menjadikan aku menantunya," jawab Lea sambil menata kembali isi kopernya.

"Katakan kau sudah tidur denganku jadi dia tak akan menjadikanmu menantunya lagi," sahut Julian sambil melihat ponselnya.

"Good idea, lalu setelah itu dia akan menurunkan jabatanku," jawab Lea yang membuat Julian tertawa.

"Oke, aku pergi dulu. Hati-hati di jalan dan telepon aku jika kau sulit tidur," ucap Julian dan kemudian mencium puncak kepala Lea.

Mendapat ciuman ringan itu membuat kupu-kupu di perut Lea berterbangan.

"Ingat, jangan membawa pulang seorang wanita," kata Lea.

"Hmm," sahut Julian dan keluar dari kamarnya. Lea berpikir mungkin Julian hanya menganggapnya seperti adik perempuannya saja karena Julian memang memiliki sifat penyayang.

Terpopuler

Comments

Emai

Emai

paling cewek yg mau dikenalkan tu lea dan cowoknya julian

2025-01-28

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-01-17

0

Sabila

Sabila

Lea yang di cium gw yang salting

2024-01-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!