12.

Sore hari, jam didinding menunjukkan pukul empat. Amora bersiap untuk pulang, dia memilah dokumen mana yang akan dibawanya. Selesai memilah dan memasukkan dokumen ke dalam tasnya, Amora bangkit berdiri berjalan dengan langkah pelan tapi pasti.

Membuka pintu ruangannya, Indi segera berdiri dan menyapa atasannya. "Selamat sore Nona," Amora tersenyum kemudian membalas sapaan Indi, sekretarisnya, "Sore juga Indi, belum pulang?"

"Sebentar lagi Nona, masih ada yang harus saya selesaikan," kata Indi sopan. "Jangan terlalu sering lembur Indi, luangkan waktu buat kamu dan keluargamu juga,"

"Baik Nona, akan saya lakukan," ucap Indi menimpali. "Saya duluan ya," Indi mengangguk dan berkata, "Hati-hati dijalan Nona," Amora hanya tersenyum dan melanjutkan langkahnya yang terhenti.

Tiba diparkiran Amora berpapasan dengan Tiara. "Hai, mau pulang ya?" sapa Tiara ramah. "Ya," jawab Amora singkat.

"Ada waktu gak? Kita jalan yuk, ke mall atau cafe gitu," lanjut Tiara. "Maaf saya ada kuliah malam, permisi," tolak Amora.

"Tapi kapan-kapan bisa kan?" tanya Tiara lagi. "Ya, semoga saja," jawab Amora. Tak pernah terjadi, lanjut Amora dalam hatinya.

"Saya pergi dulu," tanpa menunggu jawaban Tiara, Amora berlalu masuk kedalam mobilnya dan melaju tanpa melirik apalagi tersenyum kepada Tiara.

Tiara menatap iri kepergian Amora, dia begitu menginginkan mobil seperti milik Amora. Memupuk rasa iri-nya, Tiara memasuki kantor Sanjaya dengan wajah angkuh. Seolah-olah dialah pemilik perusahaan tersebut.

Saat akan membuka pintu ruangan Ayahnya, sekretaris baru Danu menghentikan Tiara. "Nona, anda tidak boleh masuk saat ini. Apa Nona sudah membuat janji dengan Pak Danu?" tanya Mega sopan.

Tiara melotot marah. "Kenapa saya harus buat janji? Saya mau masuk sekarang. Lagian ini kantor Papa saya," bentak Tiara.

Mega menunduk, ingin menjawab takut salah bicara. Dengan angkuh Tiara membuka pintu ruang kerja Ayahnya. Masuk dan menghempaskan diri, duduk di sofa. Memasang wajah cemberut, Tiara merengek pada Danu seperti biasanya.

"Pah, pecat sekretaris Papah yang rese itu," kata Tiara. "Kalau dia gak buat salah Papah gak bisa pecat dia," Tiara makin cemberut mendengar jawaban dari Ayahnya.

"Tapi dia ngeselin Pah, masa aku dilarang masuk? Disuruh buat janji," lanjut Tiara. "Itu gak cukup jadi alasan buat mecat dia." melepas kacamata bacanya, Danu melanjutkan. "Gimana tugas yang Papah kasih? Lancar?"

Berdecak kesal Tiara menjawab "Ck, boro-boro lancar. Tiara deketin aja susah, dia seperti narik batas. Aneh," berpikir sejenak, "Pah, apa Tiara ganti kuliah malam juga ya? Biar bisa deketin dia," lanjut Tiara.

"Boleh juga," jawab Danu singkat. "Pah, Tiara mau mobil seperti punya Amora dan teman-temannya. Boleh ya?" rengek Tiara.

"Huft, untuk sekarang tidak. Papah gak bisa beliin itu,"

"Ya sudah deh, aku balik aja." Tiara menghentak kaki kesal meninggalkan ruangan Danu.

Sesampainya di tempat parkir, Tiara memasuki mobilnya. Membandingkan mobilnya dengan mobil Amora, Tiara semakin menginginkan mobil yang sama.

Mobilmu akan jadi milikku suatu saat nanti Amora, semua milikmu akan kuambil. Hanya aku yang pantas mendapatkan semua kemewahan itu. Bisik hati Tiara.

Meninggalkan gedung perkantoran, Tiara pergi bersenang-senang bersama teman-temannya.

*Kediaman Amora.

Amora memarkirkan mobilnya, kemudian turun dan masuk ke rumahnya. Di depan pintu dia disambut dengan beberapa pelayan, "Selamat datang Nona," kata mereka serempak. "Sore Bi, lain kali jangan menunggu saya pulang. Jangan juga menyambut saya seperti ini, mengerti?" Ucap Amora.

"Mengerti Nona," kata mereka. "Bagus, ya sudah lanjutkan pekerjaan kalian. Saya mau istirahat dulu, bangunkan sekitar satu jam dari sekarang." Amora melangkah menuju kamarnya.

Amora membaringkan tubuhnya tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Lima menit kemudian Amora telah jatuh tertidur, sepertinya dia sangat kelelahan.

Kediaman Arlan.

Arlan menghubungi orang kepercayaan yang diutus untuk mengikuti Amora.

"Halo, dimana dia?" Tanya Arlan

"Nona saat ini telah sampai dikediamannya Bos," jawab anak buahnya.

"Siapa saja yang bertemu dengannya?"

"Tiara Bos, tadi Nona berpapasan dengannya"

"Lalu?" lanjut Arlan ingin tahu.

"Mereka berbincang sebentar, lalu Nona Bos pergi meninggalkan Tiara. Nona Bos juga selalu memasang wajah tak bersahabat sepertinya Bos," lapor Dimas

"Kerja bagus, lanjutkan Dimas,"

"Siap Bos!"

Arlan menutup panggilan lalu dia tersenyum senang.

"Haha, dia memang gadisku. Sombong, angkuh harus ada untuk menjadi nyonya Wijaya," monolog Arlan.

Sepertinya Arlan lupa mungkin jika Amora teramat baik hati pun, dia akan tetap meng-klaim Amora sebagai miliknya.

Pukul 17:15 kediaman Amora.

Amora menggeliat merenggangkan ototnya yang kaku. Mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum duduk, menoleh ke kanan untuk melihat jam berapa sekarang.

"Baru jam lima rupanya," kata Amora pada dirinya sendiri, "Masih banyak waktu." Amora bangkit dari duduknya dan berjalan ke kamar mandi.

Setengah jam berlalu, pintu kamar mandi terbuka. Amora keluar dengan pakaian kasual serta handuk yang melilit di kepalanya. Mengambil ponselnya diatas nakas, Amora mengirim pesan kepada sahabatnya.

"Berangkat jam berapa?"

Amora meletakkan ponselnya setelah mengirim pesan. Balasan pesan dari temannya datang tak lama kemudian.

"Jam berapapun ok," balas Rex.

"Sembarang aja," balas Liona.

"19:10 berangkat masing-masing, ketemu di kampus. Jangan telat hari pertama," balas Miu.

Amora tersenyum kemudian membalas.

"Artinya besok-besok ada niat telat dan boleh telat ya gak?" Amora.

"Mungkin begitu maksudnya," Liona.

"Hn, bisa jadi," Rex.

"Ya gak lah, enak aja," Miu.

"Ya udah, 19:30 kita ketemu di parkiran, gw mau siap-siap dulu, bye," Amora.

"Oke, gw juga mau mandi dulu," Liona.

"Ok," Rex

"Aku juga mau siap-siap," Miu.

Seraya merapikan rambutnya, Amora meletakkan ponselnya di dalam tas. Setelah siap, Amora beranjak keruang makan.

"Bi, kita makan sama-sama lagi ya,"

"Baik Non,"

Amora melahap makanannya, sesekali dia menatap asisten rumahnya yang telah dianggapnya sebagai keluarga.

"Bi, Amora pamit dulu ya," pamitnya. "Hati-hati dijalan Non. Semangat belajarnya,"

"Pasti Bi." Amora melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Parkiran kampus

Dua mobil memasuki area parkiran secara bersamaan. Hal yang aneh, setelah mobil berhenti pengemudinya tak juga turun.

Lima menit kemudian satu mobil yang serupa terparkir apik, sama seperti tadi pengemudinya juga tidak turun.

Berselang dua menit mobil lain terlihat, terparkir tepat disebelah ketiga mobil sebelumnya. Berbeda dengan mobil-mobil tadi, mobil keempat membuka pintu mobilnya dan keluar. Diikuti ketiga mobil lainnya.

Amora menghampiri sahabatnya, "Sorry telat, ada insiden kecil tadi," cengir Amora. "Gak apa, gw sama Rex aja yang kecepatan sampai. Ya gak Bang?" jawab Miu.

"Hn, benar," ucap Rex singkat. "Masuk yuk, kita diliatin nih dari tadi," bisik Liona risih. Ketiga sahabatnya mengangguk, merekapun meninggalkan parkiran.

Dari atas lantai dua, ada sepasang mata yang memperhatikan mereka berempat. Kamu akan menjadi milikku Amora. Janjinya dalam hati, rupanya dia hanya memperhatikan Amora saja.

*

*

*

Bersambung dulu ya

Ntar lanjut lagi kalau udah ketemu Ilham dan kawan-kawannya.😁

Makasih sudah mampir 🙃

Wassalam 🙏

Terpopuler

Comments

kutu kupret🐭🖤🐭

kutu kupret🐭🖤🐭

cuuiiiihhh perekkk jahannam busuukkkk 🖕🖕🖕🖕

2023-02-16

0

Mendutz

Mendutz

Miliku miliku pngn d sunat ulang kmu sma arlan ,,,

2021-01-24

1

Yuuna

Yuuna

mimpi lu ketinggian jalang

2021-01-03

3

lihat semua
Episodes
1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
21 21.
22 22.
23 23.
24 24.
25 25.
26 26.
27 27.
28 28.
29 29.
30 30.
31 31.
32 32.
33 33.
34 34.
35 35.
36 36.
37 37.
38 38.
39 39.
40 40.
41 41.
42 42.
43 43.
44 44.
45 45.
46 46.
47 47.
48 48.
49 49.
50 50.
51 51.
52 52.
53 53.
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89.
90 90.
91 91.
92 92.
93 93.
94 94.
95 95.
96 96.
97 97.
98 98.
99 99.
100 100.
101 101.
102 102.
103 103.
104 104.
105 105.
106 106.
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125.
126 126.
127 127.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133.
134 134.
135 135.
136 136.
137 137.
138 138.
139 139.
140 140.
141 141.
142 142.
143 143.
144 144.
145 145.
146 146.
147 147.
148 148.
149 149.
150 150.
151 151.
152 152.
153 153.
154 154.
155 155.
156 156.
157 157.
158 158.
159 159.
160 160.
161 161.
162 162.
163 163.
164 164.
165 165.
166 166.
167 167.
168 168.
169 169.
170 170.
171 171.
172 172.
173 173.
174 174.
175 175.
176 176.
177 177.
178 178.
179 179.
180 180.
181 181.
182 182.
183 183.
184 184.
185 185.
186 186.
187 187.
188 188.
189 189.
190 190.
191 191.
192 192.
193 193.
194 194.
195 195.
196 196.
197 197.
198 198.
199 199.
200 200.
201 201.
202 202.
203 203.
204 204.
205 205.
206 206.
207 207.
208 208.
209 209.
Episodes

Updated 209 Episodes

1
1.
2
2.
3
3.
4
4.
5
5.
6
6.
7
7.
8
8.
9
9.
10
10.
11
11.
12
12.
13
13.
14
14.
15
15.
16
16.
17
17.
18
18.
19
19.
20
20.
21
21.
22
22.
23
23.
24
24.
25
25.
26
26.
27
27.
28
28.
29
29.
30
30.
31
31.
32
32.
33
33.
34
34.
35
35.
36
36.
37
37.
38
38.
39
39.
40
40.
41
41.
42
42.
43
43.
44
44.
45
45.
46
46.
47
47.
48
48.
49
49.
50
50.
51
51.
52
52.
53
53.
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89.
90
90.
91
91.
92
92.
93
93.
94
94.
95
95.
96
96.
97
97.
98
98.
99
99.
100
100.
101
101.
102
102.
103
103.
104
104.
105
105.
106
106.
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125.
126
126.
127
127.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133.
134
134.
135
135.
136
136.
137
137.
138
138.
139
139.
140
140.
141
141.
142
142.
143
143.
144
144.
145
145.
146
146.
147
147.
148
148.
149
149.
150
150.
151
151.
152
152.
153
153.
154
154.
155
155.
156
156.
157
157.
158
158.
159
159.
160
160.
161
161.
162
162.
163
163.
164
164.
165
165.
166
166.
167
167.
168
168.
169
169.
170
170.
171
171.
172
172.
173
173.
174
174.
175
175.
176
176.
177
177.
178
178.
179
179.
180
180.
181
181.
182
182.
183
183.
184
184.
185
185.
186
186.
187
187.
188
188.
189
189.
190
190.
191
191.
192
192.
193
193.
194
194.
195
195.
196
196.
197
197.
198
198.
199
199.
200
200.
201
201.
202
202.
203
203.
204
204.
205
205.
206
206.
207
207.
208
208.
209
209.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!