4.

Sudah satu bulan Amora memimpin perusahaan papanya. Hampir semua karyawan percaya padanya.

Tiga hari lagi dia akan mengikuti ujian kelas akselarasi, setelah ujian selesai dan dinyatakan lulus. Amora berencana mendaftar di universitas yang dekat dengan kantornya.

Amora meraih gagang telepon dan menekan nomor sekretarisnya, "Keruangan saya segera!" tanpa menunggu jawaban Amora menutup panggilannya.

Tak lama terdengar ketukan pintu, Amora segera berkata 'Masuk' Terlihat wanita modis yang masuk dengan balutan gaun yang sopan.

"Ada apa Nona?" tanyanya.

"Begini Indi, kosongkan jadwal saya dari tiga hari ke depan selama satu minggu. Mengerti?"

"Baik Nona akan saya laksanakan, ada lagi?"

"Untuk saat ini hanya itu saja, kamu boleh pergi terimakasih." Amora tersenyum kecil.

"Kalau begiitu saya permisi Nona." Indi segera meninggalkan ruangan Amora.

Tinggallah Amora sendirian berkutat dengan lembar-lembar dokumen di atas mejanya, Amora membaca dan menandatangani mana yang dianggapnya sudah sesuai.

Tiga hari berlalu dengan cepat, Amora sibuk menata buku-buku dan alat tulis yang akan dibawanya. Bergegas menghabiskan sarapan kemudian berangkat ke sekolah untuk mengikuti ujian kelulusan.

Diantar oleh Leo, Amora masih sempat membaca e-mail dari sekretarisnya.

Sesampainya di sekolah, Amora duduk di deretan paling depan. Banyak yang memperhatikannya, tapi dirinya tidak perduli dan hanya diam membaca buku di tangannya.

Bisikan-bisikan yang seperti hembusan angin itu tiba-tiba hilang, saat seorang Guru datang memasuki kelas.

"Pagi semua, sebelum kita mulai ujiannya. Tolong simpan tas, buku dan catatan lainnya di depan! Yang ada di atas meja kalian hanya alat tulis dan lembar soal," kata si Guru.

Semua mengumpulkan tasnya ke depan. Setelah selesai lembar soal pun dibagikan, para murid mulai mengerjakannya dengan serius.

Diantara semuanya hanya Amora yang terlihat santai, bagaimana tidak di kehidupan masa lalunya Amora telah melewati masa-masa seperti ini dengan mudah.

30 menit kemudian, Amora berdiri dan mengumpulkan soalnya. Guru yang bertugas meminta Amora duduk kembali selagi dia memeriksa jawaban Amora.

"Permisi Pak, boleh saya pulang sekarang. Saya ada janji temu," ucap Amora dengan sopan.

"Sebentar ya Nak Amora, Bapak masih periksa jawaban kamu. Takutnya kamu asal-asalan jawab biar bisa cepat pulang," Amora mengangguk mendengar jawaban Guru tersebut.

"Kamu boleh pulang sekarang, jawaban kamu sempurna. Saya yakin kamu akan lulus," ujar si Guru memuji Amora.

"Terimakasih Pak, saya permisi."

Amora meninggalkan kelas diiringi dengan berbagai tatapan dari dalam kelas, ada yang menatap iri dan ada juga yang menatapnya kagum.

Amora tak mempedulikan semua tatapan itu, yang dia inginkan adalah cepat pulang dan mengganti pakaiannya. Sebab dia baru saja menerima e-mail dari sekretarisnya yang mengatakan bahwa ada satu janji yang tidak bisa ditunda.

Setelah berganti Amora meminta di-antarkan ke tempat janji temu, Amora menilai penampilannya sendiri. dia merasa cukup puas.

Tiba di tempat janji, Amora melangkah dengan penuh percaya diri. Membuka pintu restoran dan meminta diantarkan ke ruangan yang sudah dipesan oleh Pak Kusuma.

Pintu digeser oleh pelayan setelah diketuk tiga kali, Amora masuk mendapati seorang pria paruh baya dan pria muda yang sepertinya lebih tua daripada usia Amora sekarang.

"Permisi, perkenalkan saya Amora dari perusahaan Sanjaya Grup." mengulurkan tangan.

"Saya Radit Wijaya Kusuma, yang di sebelah saya ini anak saya Arlan. Senang bertemu dengan kamu Amora." membalas jabatan tangan Amora.

"Senang bertemu dengan Anda juga Tuan Radit." melepas jabatan tangannya dan tersenyum kecil.

"Silakan duduk dulu kita nikmati hidangannya,"

Amora duduk dan berkata, "Maaf Tuan, apa tidak sebaiknya langsung ke inti pertemuan ini saja? Maaf sebelumnya,"

Pak Radit tertawa, "Hahaha, kamu ada benarnya Nak tapi saya lebih suka menikmati makanan yang telah dihidangkan. Bukankah mereka terlihat menggugah selera?"

"Baiklah kalau menurut Tuan seperti itu, mari kita menyantap hidangan yang telah di pesan terlebih dahulu," Amora menunggu Pak Radit dan anaknya baru setelah itu dia memulai makannya.

Arlan nampak sedikit terganggu dengan sikap cuek Amora terhadapnya, dari awal pertemuan hingga saat ini Amora tak pernah bertanya atau melirik padanya.

Arlan tidak terima dengan itu, dia yang biasa menjadi pusat perhatian kini dicuekin dianggap seperti tak ada. Jiwanya tertantang untuk bisa menaklukkan Amora.

Arlan yang sedari tadi diam mulai bertanya, "Kamu sepertinya masih sangat muda, mengapa bisa menjadi CEO?"

"Ya saya masih seorang pelajar, jadi masih bisa dikatakan sangat muda untuk terjun ke dunia bisnis, Untuk kenapa saya bisa jadi CEO mungkin jawabannya karena saya pewaris satu-satunya dan saya ingin melanjutkan perjuangan Papa saya memajukan perusahaan keluarga kami,"

"Shit, dia perempuan yang cukup cerdas," kata Arlan dalam hati.

"Kelas berapa Nak Amora? Kalau boleh Om tau dan panggil saja Om jangan Tuan" ucap Pak Radit.

"Saya baru kelas 2, tapi saat ini ikut kelas akselerasi jadi kalau selesai saya akan lulus tahun ini," jawab Amora.

"What, kamu baru SMA! Berapa umur kamu saat ini?" tanya Arlan kaget, sedangkan sang Ayah tersenyum puas melihat Arlan yang sangat jarang mengeluarkan ekspresi terlihat sangat terkejut.

Mengerutkan keningnya Amora balik bertanya. "Apakah pertanyaan dari anak Om harus saya jawab?"

"Hahaha tidak usah jika kamu tidak mau menjawabnya Nak," timpal Pak Radit.

"Terimakasih Om dan Tuan Arlan saya tidak punya kewajiban memberi informasi selain masalah bisnis kita,"

Saat Arlan akan menjawab Amora, Pak Radit memotong dan berkata, "Mari kita mulai kesepakatan bisnis kita." mereka mulai mencocokkan semuanya. Setengah jam kemudian mereka menandatangani kesepakatan bisnis untuk membangun sebuah mall.

Setelah semua selesai Amora pamit undur diri, bertukar beberapa patah kata dengan Om Radit. Om Radit menyuruh Amora untuk tidak memanggil Arlan dengan sebutan Tuan, cukup Kak saja yang langsung di iyakan oleh Amora.

Setelah Amora berlalu Pak Radit bertanya pada anaknya, "Bagaimana menurut kamu tentang Amora, Ar?"

"Gak gimana-gimana Pah, cuma sepertinya sombong. Masa aku dicuekin," jawab Arlan sambil menggerutu.

"Hahaha, Papah suka sama anak itu, dia bisa buat kamu mengeluarkan ekspresi. Mungkin pesona kamu gak mempan buat dia," ejek Pak Radit.

"Oh ayolah Pah, dia itu bocah gak tau artinya pesona, makanya dia gak liatin Arlan," sanggah Arlan.

"Sabar Nak, tak semua perempuan suka pria yang tampan. Buktinya Amora gak melirik kamu sekalipun,"

"Ah ... sudah gak mau bahas dia lagi. Bikin kesel aku dicuekin. Heh, hello tanpa harus berbuat apapun banyak perempuan yang menatap aku Pah."

"Iya banyak yang natap, sayangnya gak ada Amora di situ," Pak Radit merasa senang anaknya bisa mengeluarkan ekspresi berbeda-beda karena bertemu dengan Amora.

Masing-masing kedua pria tersebut membatin.

Arlan "Akan kubuat kamu melihatku Amora lihat saja,"

Radit "Sepertinya Amora cocok dijodohkan dengan Arlan, semoga saja mereka mau tapi aku tak boleh terlihat seperti menginginkannya"

Dan Amora yang sedang mereka bicarakan sedang menempuh perjalananan pulang ke rumahnya.

Akankah rencana kedua Ayah dan Anak ini berhasil, nantikan ya lanjutannya.

Terpopuler

Comments

Maria Fabianto

Maria Fabianto

BAGUS, NOVEL REINKARNASINYA, ANTI MAINSTREAM... GK TIME TRAVELING SPT NOVEL2 SEBELAH

2021-01-30

2

yuli novelis🕊🕊

yuli novelis🕊🕊

Kak aku mampir kak semangat 💪💪

2021-01-19

0

𝕸𝖆'𝕶' 𝖈𝖚𝖙𝖊

𝕸𝖆'𝕶' 𝖈𝖚𝖙𝖊

Arlan...

2020-09-19

3

lihat semua
Episodes
1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
21 21.
22 22.
23 23.
24 24.
25 25.
26 26.
27 27.
28 28.
29 29.
30 30.
31 31.
32 32.
33 33.
34 34.
35 35.
36 36.
37 37.
38 38.
39 39.
40 40.
41 41.
42 42.
43 43.
44 44.
45 45.
46 46.
47 47.
48 48.
49 49.
50 50.
51 51.
52 52.
53 53.
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89.
90 90.
91 91.
92 92.
93 93.
94 94.
95 95.
96 96.
97 97.
98 98.
99 99.
100 100.
101 101.
102 102.
103 103.
104 104.
105 105.
106 106.
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125.
126 126.
127 127.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133.
134 134.
135 135.
136 136.
137 137.
138 138.
139 139.
140 140.
141 141.
142 142.
143 143.
144 144.
145 145.
146 146.
147 147.
148 148.
149 149.
150 150.
151 151.
152 152.
153 153.
154 154.
155 155.
156 156.
157 157.
158 158.
159 159.
160 160.
161 161.
162 162.
163 163.
164 164.
165 165.
166 166.
167 167.
168 168.
169 169.
170 170.
171 171.
172 172.
173 173.
174 174.
175 175.
176 176.
177 177.
178 178.
179 179.
180 180.
181 181.
182 182.
183 183.
184 184.
185 185.
186 186.
187 187.
188 188.
189 189.
190 190.
191 191.
192 192.
193 193.
194 194.
195 195.
196 196.
197 197.
198 198.
199 199.
200 200.
201 201.
202 202.
203 203.
204 204.
205 205.
206 206.
207 207.
208 208.
209 209.
Episodes

Updated 209 Episodes

1
1.
2
2.
3
3.
4
4.
5
5.
6
6.
7
7.
8
8.
9
9.
10
10.
11
11.
12
12.
13
13.
14
14.
15
15.
16
16.
17
17.
18
18.
19
19.
20
20.
21
21.
22
22.
23
23.
24
24.
25
25.
26
26.
27
27.
28
28.
29
29.
30
30.
31
31.
32
32.
33
33.
34
34.
35
35.
36
36.
37
37.
38
38.
39
39.
40
40.
41
41.
42
42.
43
43.
44
44.
45
45.
46
46.
47
47.
48
48.
49
49.
50
50.
51
51.
52
52.
53
53.
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89.
90
90.
91
91.
92
92.
93
93.
94
94.
95
95.
96
96.
97
97.
98
98.
99
99.
100
100.
101
101.
102
102.
103
103.
104
104.
105
105.
106
106.
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125.
126
126.
127
127.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133.
134
134.
135
135.
136
136.
137
137.
138
138.
139
139.
140
140.
141
141.
142
142.
143
143.
144
144.
145
145.
146
146.
147
147.
148
148.
149
149.
150
150.
151
151.
152
152.
153
153.
154
154.
155
155.
156
156.
157
157.
158
158.
159
159.
160
160.
161
161.
162
162.
163
163.
164
164.
165
165.
166
166.
167
167.
168
168.
169
169.
170
170.
171
171.
172
172.
173
173.
174
174.
175
175.
176
176.
177
177.
178
178.
179
179.
180
180.
181
181.
182
182.
183
183.
184
184.
185
185.
186
186.
187
187.
188
188.
189
189.
190
190.
191
191.
192
192.
193
193.
194
194.
195
195.
196
196.
197
197.
198
198.
199
199.
200
200.
201
201.
202
202.
203
203.
204
204.
205
205.
206
206.
207
207.
208
208.
209
209.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!