Bab 16

Aghhh..Ini benar benar menyebalkan,aku sudah bolak balik sana sini,liat aja aku tipuk dia pake ni sushi,aku mulai menggerutu dan mengeluh lagi,aku naik lift dan menuju lantai paling atas tempat kantor para executif berada.

BAGIAN ADMINISTRASI.

Sunny dan Dean sudah melapor disana,tapi raut wajah Sunny terlihat tidak senang, dia merasa kalau Velicia tidak pantas mendapatkan pekerjaan itu.

"Si Velicia ini dia pasti meminta koneksinya agar bisa jadi asisten,kalau tidak bagaimana bisa anak magang bisa jadi asisten direktur."Gumam Sunny dalam hati.

Lalu dia nampak melirik kearah Dean,dan tersenyum kecil."Tapi untungnya ada Dean,jadi aku tidak perlu memikirkan hal lainnya,siapa yang tau direktur itu pria tua yang mata keranjang."Guman Sunny sambil tersenyum jahat.

RUANG DIREKTUR.

Aku sudah sampai didepan pintu,aku menarik nafas panjang sebelum mengetuk pintu,ini sudah bertahun tahun dan aku akan bertemu dengannya lagi,aku mulai mengetuk pintu,tiga ketukan aku lakukan.

"Masuklah."Terdengar suara pria dari dalam.

Aku pun membuka pintu dan masuk kedalam, aku bisa melihat dia yang duduk menghadap ke komputer,gaya rambutnya caranya bekerja masih sama seperti dulu, terlihat serius dan fokus.

"Velicia melapor untuk bekerja,dan membawakan pesananya sesuai permintaan anda."Ucapku formal.

Dia menanggalkan kacamatanya, lalu meletakkannya di meja,dia berdiri dan berjalan kearah ku,dengan senyum tipis nya yang khas itu,yang selalu melelehkan hati para jomblo jomblo.

"Lama sekali."Ucapnya sembari mengambil kotak makanan dari tanganku,dia berjalan kearah sofa,dan duduk disana,aku masih berdiri ditempat yang sama saat aku datang.

"Hei,mau berdiri sampai kapan?Sini duduk."Ucapnya sambil menepuk sofa disebelahnya.

Aku memutar bola mataku,merasa heran kenapa sifat memerintahkannya itu tidak juga berubah.

"Kapan balik??"Tanyaku dingin.

"Dingin amat kamu,sini duduk dulu."Katanya sambil menepuk sofa disampingnya.

Ahhh,akhirnya duduk aja deh,aku berjalan dan duduk disampingnya.

"Udah,sekarang jawab kapan kamu pulang."Tanyaku sekali lagi.

"Buka mulut."Tiba tiba saja menyuapi ku dengan sushi yang dia minta.

Aku terkejut dan langsung memakannya dan menelannya.Dia nampak terkekeh melihatku terkejut.

"Davindra louise,kurang ajar."Teriakku sebal,ya dia adalah kakak laki lakiku,selama ini dia berada di Amerika untuk belajar,dan sekarang dia sudah kembali.

"Hahaha..Kau ini masih saja memanggilku dengan namaku,memang tidak bisa ya memanggil dengan kata kak gitu."Davin tertawa.

"Ogah...Janji tidak membulyku,maka aku akan memanggilmu kakak."Ucapku.

Davin tersenyum padaku,lalu dia mengelus kepalaku dengan lembut. "Hei gadis kecil,bagaimana kabarmu?"Tanya nya dengan suara lembut.

"Aku baik,aku merindukanmu."Aku memeluk kakak ku itu.

"Aku juga,maaf..."Katanya.

"Maaf untuk apa?"Tanyaku penasaran,sambil melepas pelukanku.

"Maaf,disaat waktu terburukmu,aku tidak bisa menemanimu."Katanya.

"Ga masalah,aku juga sudah melupakannya."Kataku.

"Peluk sekali lagi,aku sangat merindukanmu."Davin memelukku lagi.

Aku menikmati pelukan itu,walau dia sering mengerjaiku,tapi dia juga sangat menyayangiku, dia selalu ada saat aku bersedih.

"Davin...Tolong rahasiakan identitasku."Pintaku.

"Aku mengerti,papa sudah menceritakan semuanya,tapi mendengar kau yang sering di bully, aku jadi merasa ikut kesal."Kata Davin.

"Ahhh..Itu tidak masalah,tidak ada teman membuatku merasa lebih baik,tidak ada rasa takut yang menghantuiku."

"Aku mengerti,kau pasti kesepian."Ucapnya sambil mengusap kepalaku lagi.

"Tidak,aku senang seperti ini."Ucapku sambil mengambil sushi dan memakannya.

"Baiklah,karena kita bertemu nanti malam mari rayakan."Pinta Davin.

"Setuju."Ucapku sambil tertawa.

Pada akhirnya orang yang peduli kepadaku sudah kembali,dan dengan ini aku akan lebih berusaha lagi untuk melupakan masalaluku.

RUANG ADMINISTRASI.

Dean nampak sudah mendapatkan bagian pekerjaannya, dia sudah memulai apa yang harus dia kerjakan, tapi dia juga seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Apa dia baik baik saja?Bagaimana jika Direktur itu bukan orang yang baik."Dean bicara sendiri dalam hati.

"Dean..."Panggil Sunny,tapi Dean masih terlarut dalam lamunannya.

"Dean."Sunny memanggil untuk yang kedua kalinya.

Dean baru tersadar dari lamunannya."Eh.. Sunny,ada apa?"Tanya Dean.

"Aku tidak mengerti dibagian ini,bisakah kau menolongku?"Tanya Sunny sambil memperlihatkan dokumennya.

"Oh..Baiklah."

Dean pada akhirnya membantu Sunny,tapi pikirannya masih tertuju di Velicia.

JAM MAKAN SIANG.

Davin mengajak ku pergi makan dikantin khusus executif,kantin yang diperuntukan untuk para petinggi perusahaan,tapi sampainya disana aku sempat dicekal dan dilarang masuk oleh security disana.

"Maaf,anak magang tidak boleh makan disini."Katanya.

Aku berada dibelakang Davin,karena itu security bisa mencegahku,davin nampak berbalik dan menghampiri kami,dia memberikan tatapan dinginnya.

"Hei,minta di pecat ya,siapa yang menyuruhmu melarangnya masuk."Bentak Davin.

Security itu nampak ketakutan, aku malah merasa ingin tertawa melihat Davin yang bisa galak seperti itu.

"Ma..Maaf."Kata security itu.

"Cia,ayo."Davin menggandeng tanganku.

Aku pun berjalan bersamanya disisinya,banyak dari para petinggi disana memperhatikan kami,bagi mereka Davin adalah bos mereka,dan aku hanyalah anak magang, Davin membantuku mengambil makanan,itu membuat semua yang disana nampak lebih memperhatikan kami berdua.

"Davin,sikapmu ini apa tidak terlalu mencolok?"Tanyaku berbisik.

"Biarin,mereka kalau tidak suka suruh resign aja,mereka disini untuk kerja bukan menilai orang lain."Ucap Davin serius.

"Hemmm,kau ini galak sekali."Kataku mengejek.

"Kalau tidak seperti ini,aku tidak akan jadi direktur,sudah makan makananmu."Katanya lagi sambil makan.

"Baik."Aku pun tersenyum dan mulai ikut makan.

4Tahun aku tidak melihatnya,dia sekarang jadi pria yang sangat tampan dan berwibawa,aku bertanya tanya berapa banyak ya cewek yang sudah jatuh cinta padanya,tapi mengingat itu membuatku pengen tertawa sendiri.

"Hei...Apa yang kau pikirkan?"Tanya Davin yang ternyata memperhatikanku.

"Tidak ada."Kataku sambil menahan tawa.

"Kau terlihat tersenyum dari tadi,apa yang kau pikirkan?"Davin penasaran.

"Oke,aku mau tanya,berapa cewek yang sudah patah hati karenamu."Tanyaku penasaran.

"Puluhan,kenapa?"Jawab Davin yang menjawabnya dengan malas.

"Hemm..Boong."Kataku sambil lanjut makan.

"Dah tau bohong,ngapain tanya."Jawabnya ketus.

Hmmm,ini ni kadang yang membuatku sebel ama dia,dia selalu saja menutupi kehidupan pribadinya dariku,aku masih ingat saat dia masih SMA, berapa banyak cewek disekolahnya yang menitipkan surat cinta kepadaku untuk nya,dan semua berakhir di tong sampah,dan itu membuatku terus dikejar para gadis gila yang menanti jawaban darinya dan membuatku sangat kesal.

Terpopuler

Comments

⟁ Jojo 🌱🐛

⟁ Jojo 🌱🐛

manisss 😂

2021-04-21

0

Kustri

Kustri

11-12 kaka adik

2021-04-20

0

Kustri

Kustri

bahagianya cia...

2021-04-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!