Sepanjang perjalanan, Dirga tampak melengkungkan senyuman. Dia terlihat begitu bahagia. Baru kali ini dia merasakan jatuh cinta, selama ini dia selalu menutup hatinya dari seorang wanita. Meskipun, banyak wanita yang mencoba mendekatinya.
Dirga baru saja sampai di rumahnya, dia langsung membunyikan klakson motornya, dan sang penjaga langsung membuka pintu gerbang itu. Kemudian, Dirga langsung masuk, dan memarkirkan motornya. Setelah itu, dia langsung masuk ke dalam rumahnya. Ternyata sang mami saat itu belum tidur, masih asyik menonton drama Korea.
"Sepertinya, anak Mami senang banget? Gitu dong, langsung pulang. Gak nongkrong di luar. Biasanya, gatel main terus," ucap Mami Poppy. Dirga langsung duduk di sebelah sang mami, dan menyenderkan punggungnya di sofa. Mami Poppy menatap wajah sang anak.
"Tadi Salwa nyuruh aku langsung pulang. Aku juga lagi malas nongkrong. Mata ngantuk, ingin tidur. Mi, besok coba puasa dong mi. Ini kan bulan Ramadhan, memangnya mami gak mau puasa sama papi? Kita dosa besar, mi!" ungkap Dirga.
"Wow. Sepertinya, Salwa banyak berperan penting untuk kamu. Membuat perubahan di hidup kamu. Syukurlah, mami senang dengarnya. Semoga saja, kamu benar-benar berubah," ucap Mami Poppy dan diaminkan oleh Dirga.
"Jadinya, kalian mulai kapan les privatnya sama Salwa? Tadi udah dibicarakan?" Tanya Mami Poppy.
"Mulai hari Senin. Setiap pulang kuliah, aku sekalian pulang bareng sama Salwa. Salwa langsung aku ajak ke sini," sahut Dirga.
Mami Poppy tentu saja senang, melihat antusias Dirga untuk les privat bersama Salwa. Obrolan mereka malam ini tak lama, karena Dirga pamit untuk ke kamarnya. Besok dia mau coba berpuasa. Dia pun ingin menghubungi Salwa dulu, sebelum tidur.
"Ya udah, mami juga ingin ke kamar. Papi takut ngambek, di cuekin dari tadi. Insya Allah, nanti mami sahur juga deh. Mau coba puasa," sahut sang mami.
Dirga langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya. Dia langsung ke kamar mandi untuk mencuci muka dan tangannya, kemudian Dirga langsung mengganti pakaiannya. Setelah itu, dia langsung membaringkan tubuhnya di ranjang.
Tiba-tiba saja, dia terpikir ingin menghubungi Salwa. Dirga langsung mengambil ponselnya, dan langsung menghubungi ponsel Salwa. Saat itu Salwa sedang sholat taraweh di kosannya. Sehingga tak menerima panggilan telepon dari Dirga. Hingga akhirnya, Dirga berniat mengirimkan pesan chat kepada Salwa.
"Assalamualaikum. Udah tidur ya? Kok aku telepon gak di jawab?" Tulis Dirga.
10 menit berlalu, Salwa tak kunjung menerima panggilan telepon darinya. Salwa pun tak membalas pesan chat darinya. Membuat Dirga semakin gelisah. Sejak tadi dia membolak-balikkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri Dirga lagi ya
"Kamu kemana si, Wa? Dari tadi aku telepon gak respon." Tulis Dirga lagi di pesan chat.
Sebenarnya, Salwa mendengar ponselnya berdering, tetapi dia ingin fokus sholat taraweh. Sehingga dia tak mempedulikan telepon dan whatsapp yang masuk. Setelah sholat taraweh, barulah Salwa melihat ponselnya.
"Dirga?"
Hingga akhirnya, Salwa memutuskan untuk menghubungi Dirga balik. Mendengar ponselnya berbunyi, Dirga langsung cepat-cepat melihat ponselnya. Senyuman melengkung di sudut bibirnya, saat melihat pujaan hatinya menghubungi dirinya balik.
"Assalamualaikum," ucap Salwa mengawali pembicaraan.
"Waalaikumsalam," sahut Dirga. Hatinya begitu berbunga-bunga mendengar suara Salwa. Mendengar suaranya saja, Dirga sudah terlihat senang sekali.
"Kamu telepon dan whatsapp aku, ada apa emangnya?" tanya Salwa.
"Enggak, iseng aja ingin dengar suara kamu. Kangen ...," ungkap Dirga jujur, dan Salwa hanya menjawab oh dengan cueknya.
"Kok, oh doang sih?" protes Dirga, karena mendengar Salwa bersikap cuek.
"Terus, ngomong apa dong? Aku gak mempan di puji atau di rayu? Gitu jawabnya?" sahut Salwa. Dirga merasa kesal. Mungkin dia pikir, Dirga seorang playboy yang mudah bicara seperti itu sama wanita. Sehingga Salwa bersikap cuek.
"Aku gak pernah loch seperti ini sama wanita? Baru sama kamu aja. Asal kamu tahu, aku selalu bersikap cuek sama wanita. Apalagi sama cewek yang centil," ucap Dirga. Dirga ingin Salwa tahu, apa yang dia rasa.
"Lantas, aku harus percaya begitu saja? Aku juga malas bahas seperti ini! Jadi, kamu menghubungi aku hanya untuk membahas seperti ini? Kalau iya, kita akhir saja percakapan kita ini! Aku mau tidur, besok harus sahur. Maaf, tadi aku gak terima telepon kamu karena aku lagi sholat taraweh. Kalau gitu, ya udah ya aku mau tidur," ucap Salwa.
"Ya udah, kalau kamu mau tidur. Aku juga mau tidur. Nanti bangunkan aku sahur ya! Takut aku kesiangan," ujar Dirga dan Salwa mengiyakan.
Mereka sudah mengakhiri panggilan telepon mereka. Berbeda halnya dengan Salwa yang bersikap cuek, dan memutuskan untuk langsung tidur. Dirga justru sedang menghayal. Dia sedang berpikir untuk menaklukkan hati Salwa. Dirga sudah jatuh cinta kepada Salwa, dan ingin berjuang mendapatkan Salwa.
Salwa mampu memporak-porandakan hatinya, mengubah Dirga. Namun sayangnya, Salwa masih saja bersikap cuek padanya. Seakan menutup hatinya untuk Dirga. Perlahan, mata Dirga mulai mengantuk. Hingga akhirnya, dia pun tertidur nyenyak.
Sedangkan sang mami dan sang papi justru sedang bercinta. Sama halnya dengan Dirga yang terlihat mengalami perubahan. Rumah tangga orang tua Dirga pun berubah menjadi harmonis, biasanya sang mami selalu bersikap cuek dengan sang papi. Kali ini, dia melayani tugasnya dengan baik sebagai seorang istri.
"Makasih ya sayang, aku sudah lama merindukan momen ini," ucap Papi Adrian sambil memberikan kecupan di kening Mami Poppy. Mami Poppy hanya menganggukkan kepalanya. Dia masih mengatur napasnya yang masih terengah-engah Jantungnya pun berpacu lebih cepat.
Papi Adrian begitu senang, melihat sang istri masih terbaring lemas di ranjang karena ulahnya. Sudah cukup lama, dia memendam hasratnya, dan baru hari ini tersalurkan.
"Minum dulu!" ucap Papi Adrian kepada Mami Poppy, sambil memberikan satu gelas air putih. Mami Poppy langsung bangkit duduk, mengambil gelas itu, dan menenggaknya hingga habis. Setelah itu, dia langsung membersihkan sisa-sisa percintaan dengan suaminya.
"Mas, tadi Dirga bilang ingin puasa. Dia minta kita puasa juga. Mas mau puasa?" Tanya Mami Poppy sambil memakai pakaiannya kembali.
"Iya, boleh. Nanti bangunkan saja lebih awal, biar sempat mandi wajib dulu," sahut Papi Adrian sambil naik ke ranjang. Mami Poppy mengiyakan. Dia pun ingin mencoba berpuasa. Setelah sekian tahun gak puasa.
Alarm ponsel Salwa sudah berbunyi. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi, perlahan Salwa membuka matanya. Tak ingin menunda waktu, Salwa pun bergegas untuk bangun. Dia berniat ingin langsung sholat tahajud. Setelah itu, barulah dia sahur.
Setelah selesai sholat tahajud, Salwa langsung menghubungi Dirga. Berniat membangunkan Dirga. Dengan perasaan malas, Dirga langsung meraih ponselnya. Dirga langsung terlihat segar, saat melihat nama Salwa yang menghubungi dirinya. Dia langsung menerima panggilan telepon dari Salwa.
"Assalamualaikum," ucap Dirga dengan suara khas orang bangun tidur.
"Waalaikumsalam. Udah bangun? Ayo sahur dulu, jangan malas! Semangat ya puasanya!" Salwa memberi semangat. Salwa tak tahu, kalau Dirga dan kedua orang tuanya tak pernah berpuasa.
"Iya, makasih ya udah mau bangunin aku. Kamu sahur pakai apa?" sahut Dirga.
"Mie instan. Aku lagi malas beli keluar. Ya udah, aku masak mie dulu ya," ucap Salwa.
"Kamu kirim alamat kosan kamu, sekarang juga aku pesan makanan. Aku gak mau kamu makan mie," ucap Dirga.
Tentu saja Salwa menolaknya, dia tak ingin berhutang budi dengan Dirga. Terlebih, dia dan Dirga tak memiliki hubungan apapun. Meskipun, Dirga memaksanya. Dia bukan cewek matre yang akan memanfaatkan Dirga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Neulis Saja
come on Dirga, you have to fight to win your best friend's heart 💪
2024-07-09
0
💖Yanti Amira 💖
lanjut thorrr
2023-06-03
1
Kadek Bella
lanjut thoor,,
2023-05-28
1