Permintaan Mami Poppy

Saat itu jam menunjukkan pukul 19.00, Dirga udah bersiap-siap untuk berangkat ke Basecamp geng motornya. Seperti biasa, dia memakai celana jeans compang-camping, dan hoodie berwarna hitam. Dirga menuruni anak tangga, saat itu sang mami sedang duduk di ruang keluarga menonton televisi.

"Mi, Dirga berangkat dulu ya!" Pamit Dirga.

"Kamu mau ke mana si, Dir? Mami di rumah, kamu malah pergi ninggalin mami," protes sang mami.

"Maaf, mi! Dirga harus berangkat, karena udah janji sama Anak-anak. Mami enggak usah nungguin aku ya! Paling aku sampai rumah pas orang mau sahur," ucap Dirga dengan santainya.

"Dir, Mami mohon! Tolong kamu tinggalkan itu semua! Ayolah Dir, berubah! Kita coba berubah! Mami pun ingin berubah! Mami akan mengurangi aktivitas di luar rumah, dan memberikan waktu untuk bisa bersama kamu. Mami takut kehilangan kamu! Dunia kamu begitu menyeramkan, nyawamu bisa terancam," ucap sang mami.

"Kita bahas nanti-nanti saja, mi? Coba saja, mami buktikan dulu rasa tanggung jawab mami sebagai seorang ibu! Jika mami benar-benar berubah, aku pun akan berubah! Dengan ngetrek, aku bisa melupakan segalanya. Aku udah terbiasa hidup di jalan, mi. Ya udah, aku berangkat sekarang. Anak-anak pasti udah nunggu di basecamp. Assalamualaikum," ucap Dirga. Dirga langsung mencium tangan maminya, dan pergi meninggalkan rumah.

Dirga langsung melajukan motor sport nya menuju basecamp, tentu saja dengan kecepatan tinggi. Tak butuh waktu lama, dia sudah sampai di basecamp. Suasana Basecamp tampak ramai, mereka bersorak bergembira menyambut kedatangan Dirga.

Dia langsung memarkirkan motornya. Pesona Dirga memang tak patut di ragukan. Meskipun penampilan dia urakan, wajahnya tetap membuat para kaum hawa meleleh. Mendengar Dirga akan balapan, para fans Dirga langsung datang berkumpul di basecamp. Mereka beranggotakan 15 orang, dan memberi nama Dirga lover's. Sisil yang menjadi ketua circle itu. Dia salah satu primadona di kampus Dirga.

"Hai, Dir," sapa Sisil. Namun, Dirga tak menjawab. Dia terlihat dingin, pergi begitu saja meninggalkan Sisil. Dia selalu bersikap dingin kepada kaum hawa. Belum ada satu pun wanita yang mampu menggetarkan hatinya.

Dirga lover's tak menyerah, mereka mengikuti Dirga sampai Dirga ke tempat berkumpul dengan anggota geng motor The Winner. Kedatangan mereka untuk menjadi Cheerleaders, untuk penyemangat Dirga nanti. Padahal, Dirga tak membutuhkannya.

"Ayolah Dir, jangan seperti ini! Tega banget si kamu, Dir. Kita-kita udah datang, kamu malah cuekin kita seperti biasanya," ucap Sisil. Di antara mereka, Sisil yang berpenampilan paling seksi.

"Denger ya lo semua! Dari dulu gue udah bilang, gue gak butuh kehadiran lo semua. Sorry, gue anti sama cewek model-model lo semua! Lebih baik lo semua cari cowok lain. Daripada lo semua buang waktu untuk suatu hal yang sudah pasti gak akan pernah terjadi! Gue gak akan pernah memilih satu di antara lo semua! Lebih baik kalian bubar deh! Bikin gue pusing aja! Jangan pernah ganggu gue lagi!" Ujar Dirga ketus.

"Kita semua ini fans kamu, masa iya sih dari sekian banyak ini. Gak ada satupun yang mampu menarik hati kamu. Apa jangan-jangan, kamu gay?" Sahut Sisil.

"Sialan, lo! Bilang gue gay! Lo denger ya baik-baik! Gue seperti ini, bukan karena gue gak tertarik sama wanita. Bagi gue, cewek itu cuma bikin ribet dan pusing, dan kalau pun gue niat ingin berhubungan sama wanita. Gue gak akan tanggung-tanggung, dan main-main! Gue akan nikahi wanita itu. Tapi yang pasti, bukan di antara lo semua!" Dirga tampak marah mendengar Sisil mengatakan, kalau dia gay. Dirga langsung bangkit dari tempat duduknya, dan menghampiri Sisil. Dia pun langsung menatap Sisil tajam.

"Tolong usir wanita ini dong! Gue gak sudi, dia menginjak basecamp ini! Jangan pernah berikan dia kesempatan untuk bisa di sini," pinta Dirga kepada teman-teman club motornya.

"Lihat aja, Dir! Suatu saat nanti, lo pasti jatuh ke pelukan gue! Sekarang, lo bisa bicara seperti itu. Tapi nanti, gue pastikan. Semua akan berbalik, dan lo akan tergila-gila sama gue!" Sisil merasa tak terima dengan perlakuan Dirga. Padahal selama ini, dia berusaha untuk sabar.

"Mimpi lo!" Sahut Dirga.

"Lain kali, kalau ada balapan lagi. Kalian semua jangan open begini, gue jadi pusing! Udah berkali-kali gue bilang, gue gak butuh semangat dari mereka," protes Dirga.

"Iya, Dir sorry ya! Dir, lo yakin mau bertanding sama dia?" Ujar Arman untuk memastikan.

"Iyalah, kenapa gak? Gue gak pernah takut! Gue ingin The Winner akan selalu menjadi pemenang, sesuai namanya. Kita jalan jam berapa ni, ke tempat balapannya?" Sahut Dirga.

Jam 00.00 balapan akan di mulai. Dirga beserta para anggota The Winner yang hadir, akan berangkat jam 23.30 dari Basecamp mereka. Sekarang ini, mereka masih berkumpul.

Berbeda halnya dengan Dirga yang sedang asyik mengobrol dengan kawan-kawannya. Mami Poppy, saat ini sedang mengobrol dengan Salwa. Sedang membahas masalah Dirga di kampusnya, yang terancam di DO. Tentu saja hal itu membuat Mami Poppy merasa bingung, harus seperti apalagi menghadapi sang anak.

"Wa, Ibu minta tolong dong sama kamu! Tolong kamu ajarin Dirga, les privat gitu. Hanya Dirga harapan Ibu, Ibu ingin dia jadi orang sukses. Tapi, susah banget bicara sama dia. Ibu akan bayar, berapapun kamu minta. Hanya kamu yang Ibu kenal. Semoga aja, sama kamu nurut!" Pinta Mami Poppy.

"Duh, gimana ya bu. Jujur, hubungan aku sama Dirga gak baik di kampus. Lagipula, aku gak bisa ngajarin orang. Gak cocok jadi guru. Aku tipe gak sabaran, apalagi modelnya seperti Dirga. Bisa setiap hari aku bertengkar sama dia," sahut Salwa.

"Coba Ibu konsultasikan sama ketua jurusan Dirga, semoga aja jalan keluar untuk Dirga!" ucap Salwa.

Mami Poppy tampak kecewa, karena Salwa menolak untuk membantunya menjadi guru privat untuk anaknya. Salwa memang membutuhkan uang, tetapi dia gak yakin akan bisa menghadapi Dirga yang bersikap seenaknya aja. Mami Poppy masih terus berusaha merayu Salwa.

"Gimana kalau coba 1 bulan dulu? Kalau memang, gak berhasil juga. Kamu boleh mengundurkan diri. Ayolah, Wa please tolongin Ibu! Semoga aja, Dirga ada motivasi untuk berubah," ucap Mami Poppy memohon kepada Salwa.

"Emmm, nanti coba Salwa pikirkan dulu ya bu! Soalnya, sekarang-sekarang ini lagi banyak tugas kuliah. Salwa takut, kalau nantinya kuliah Salwa akan terbengkalai," jawab Salwa.

"Kalian kan nanti bisa belajar bersama-sama. Pasti lebih seru," rayu Mami Poppy.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

yah satu tepak dua lalat maksud utk privat eh ternyata itu si dirganya kecantol sama pesona Salwa, why not ?

2024-07-10

0

💖Yanti Amira 💖

💖Yanti Amira 💖

bagus mami aku juga setuju',,, kalau Salwa menjadi guru private y di tiga🤣🤭

2023-05-12

2

💖Yanti Amira 💖

💖Yanti Amira 💖

ayo Salwa Terima aja tawaran mami,,,

2023-05-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!