"Gimana, Wa? Mau ya nolongin ibu? Ibu yakin, lama-lama Dirga akan jinak sama kamu. Kamu itu kan pawangnya," rayu Mami Poppy.
Dia langsung tertawa. Rasanya bahagia bisa mengenal Salwa. Entah mengapa, dia merasa yakin kalau Salwa baik untuk anaknya. Salwa justru yang saat itu masih terlihat bingung.
"Ini ibu aneh banget. Masa iya, aku dibilang pawang anaknya," gerutu Salwa dalam hati.
"Emm, ya udah bu. Nanti aku ke rumah ibu. Jam berapa bu aku ke sananya?" Ujar Salwa.
"Nah, gitu dong sayang! Makasih ya Wa, sudah nolongin ibu. Nanti Ibu tunggu jam 17.00 sore di rumah, gimana? Bisa? Biar kita bisa ngobrol-ngobrol dulu, masalah privat. Mumpung ada papinya Dirga juga," ucap Mami Poppy dan Salwa mengiyakan. Dia berjanji akan datang sore ini ke rumah Mami Poppy.
Mereka memutuskan untuk mengakhiri panggilan telepon mereka. Mami Poppy terlihat begitu senang, karena akhirnya Salwa mau menerima tawaran darinya. Dia begitu menaruh harapan banyak kepada Salwa.
"Gimana? Mau anaknya?" Tanya Papi Adrian, saat sang istri baru saja selesai melakukan panggilan telepon dengan Salwa.
"Mau dong. Mami gitu loh. Alhamdulillah Salwa mau nolong kita. Semoga saja ini langkah awal untuk perubahan hidup anak kita. Kehadiran Salwa membawa perubahan baik di hidup Dirga. Hitung-hitung kita membantu Salwa untuk biaya kuliah juga. Setiap bulannya, mami akan memberikan uang sebesar 2 juta kepada Salwa," jelas Mami Poppy.
"Ya sudah, gimana baiknya saja! Kamu atur saja. Coba kamu lihat! Makanannya sudah datang belum? Aku sudah lapar. Sekalian kamu panggil Dirga!" Ujar Papi Adrian.
Mami Poppy langsung keluar dari kamarnya, dan menemui sang ART. Dia langsung menanyakan tentang makanan yang dia pesan, apa sudah datang atau belum. Ternyata, belum datang. Tetapi, tak lama kemudian makanan itu pun datang. Mami Poppy langsung berteriak memanggil sang anak, untuk turun mengajak dirinya makan bersama.
"Ya mi, tunggu," teriak Dirga dari kamarnya.
Mami Poppy langsung memanggil sang suami ke kamarnya, untuk memberitahu kalau makanan sudah datang, dan mengajaknya makan. Mereka akhirnya keluar bersama dari kamar, hal yang dilakukan sama oleh Dirga. Kini mereka sudah berkumpul di meja makan, untuk menikmati makan bersama. Suasana di meja makan tampak hening, tak ada satupun yang terlontar dari bibir Dirga ataupun Papi Adrian.
"Oh iya, Dir. Tadi mami udah telepon Salwa, katanya dia ok. Nanti sore jam 17.00 WIB, dia mau ke sini untuk buka puasa bersama. Dia juga udah menerima tawaran mami, untuk jadi guru les kamu. Semoga aja dia bisa membantu kamu menyelesaikan permasalahan kuliah kamu, dia bisa menjadi guru yang baik untuk kamu! Kamu lesnya 1 minggu 3x selama 1 bulan. Untuk jamnya, nanti kamu coba bicarakan sama Salwa lagi ya!" Ungkap Mami Poppy dan Dirga hanya menganggukkan kepalanya. Tak ada ucapan dari Dirga.
Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB. Salwa sudah bersiap-siap untuk berangkat ke rumah Dirga. Meskipun hanya memakai pakaian yang sederhana, dia tetap terlihat cantik. Salwa memang sudah cantik secara alami. Saat itu dia hanya memakai celana jeans panjang di padukan dengan kaos lengan panjang berwarna merah, dan memakai jilbab berwarna coklat susu. Salwa pergi dengan menggunakan ojek online.
"Dir, ayo bangun! Sebentar lagi Salwa datang! Masa iya, dia datang kamu masih tidur. Belum siap. Ayo bangun, terus mandi! Biar segar, saat Salwa datang." Mami Poppy mencoba membangunkan sang anak yang tidur kembali setelah makan tadi.
"Iya ... iya! Dirga bangun! Ya udah sana, mami tunggu di luar aja!" usir Dirga.
"Ya udah, tapi awas ya jangan tidur lagi! Ingat! Kamu mau galeri dan tempat untuk melukis gak? Tadi mami sudah bicarakan sama Papi, dan Papi sudah setuju dengan tawaran mami untuk kamu," ucap sang mami dan Dirga hanya mengiyakan.
Sang mami akhirnya keluar dari kamar sang anak, untuk menyambut Salwa datang. Sedangkan Dirga, setelah sang mami keluar dari kamarnya. Dia langsung mandi, agar tubuhnya terasa segar.
"Gue jadi penasaran. Sebenarnya, Salwa yang mami maksud itu Salwa yang mana sih. Si Salwa si jutek itu bukan sih? Tapi, kalau bukan dia. Salwa yang mana lagi ya? Perasaan, di kelas hanya ada satu yang namanya Salwa deh." Dirga bermonolog sambil mandi.
Dia sudah selesai mandi, dan keluar dari kamar mandi. Kemudian langsung bersiap-siap. Salwa pun baru saja sampai di rumah Dirga. Dia langsung membayar ojek online, dan Salwa langsung menekan bel rumah. Sang penjaga langsung membuka pintu gerbang, dan mempersilahkan Salwa masuk karena sebelumnya Mami Poppy sudah pesan lebih dulu kepada sang penjaga.
"Siapa, Bi?" Tanya Mami Poppy yang langsung ikut keluar, untuk melihat siapa yang datang.
"Eh, Salwa. Ayo sini masuk, Wa!" Ujar Mami Poppy. Salwa pun langsung mencium tangan Mami Poppy. Mami Poppy langsung mengajak Salwa masuk, dan Salwa langsung mengikuti Mami Poppy masuk.
Salwa begitu terpanah, melihat kemewahan rumah Dirga. Terlihat sekali, kalau pemiliknya itu bukanlah orang biasa. Hal itu membuat Salwa merasa minder kepada Dirga. Mami Poppy menyuruh Salwa untuk menunggu di ruang tamu.
"Sebentar ya, ibu panggil Dirga sama papinya dulu," ucap Mami Poppy dan Salwa menganggukkan kepalanya.
Mami Poppy langsung ke kamar sang anak, untuk memberitahu kalau Salwa sudah datang. Saat itu Dirga sudah terlihat rapi, dia memakai kaos tanpa kerah dan juga celana pendek selutut. Wajahnya terlihat tampan dan segar.
"Dir, ayo turun! Salwa udah datang. Kamu temani Salwa dulu ya! Mami mau panggil Papi dulu!" ucap Mami Poppy dan Dirga mengiyakan. Jika seperti ini, Dirga begitu manis. Menjadi anak yang penurut.
Dirga turun mengikuti sang mami. Mami Poppy langsung ke kamarnya. Sedangkan Dirga langsung menuju ruang tamu, untuk menemui Dirga.
"Jadi, Salwa yang dimaksud itu, elo?" ucap Dirga saat datang menghampiri Salwa, membuat Salwa menengok. Dia langsung menunjukkan wajah judesnya.
"Iya, ini gue! Kenapa, lo gak suka? Ya udah, gue balik! Sampaikan sama nyokap lo, gue balik!" ucap Salwa tak kalah ketus.
Melihat Salwa yang hendak pergi, Dirga langsung menarik tangan Salwa. Membuat netra mereka saling bertemu. Saling menatap lekat. Tetapi, tak lama. Salwa langsung menghempaskan tangan Dirga dengan kasar.
"Berani-beraninya lo, pegang tangan gue! Awas lo ya, berani nyentuh gue!"
"Harusnya lo bersyukur di pegang tangannya sama pria tampan. Di kampus banyak cewek yang menginginkan itu," ucap Dirga. Tanpa sadar dia tersenyum melihat ekspresi Salwa yang baginya menggemaskan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Neulis Saja
belum apa2 udah tertarik juga jadi benar yg dikatakan mamynya, your mothers are feelings strong 👌
2024-07-10
0
Rini Musrini
baru aja ketemu dah pada ngotot .
2023-10-23
0
💖Yanti Amira 💖
akhirnya mereka berdua bertemu
semoga saja Dirga gk jutek-jutek lagi deh sama Salwa
2023-05-21
2