“Bre ... benar dugaanmu, ayo kita susul, sebelum nyawanya melayang atau mungkin terbaring di atas ranjang rumah sakit.” Clemmons menepuk pundak Brennus untuk melanjutkan langkah dan berlari menuju lokasi yang disebutkan oleh Lindsay. Daddy mereka dihajar di depan rumah sakit.
Dua pria lekas pergi, sementara Aloysius masih bersantai di tempatnya. Kalau ikut pergi pun yang ada tidak akan membantu melerai, tapi ikut menghajar.
“Kau tidak ke sana?” tanya Lindsay.
“Untuk apa? Membuat daddyku menuju pemakaman lebih cepat?” Aloysius menarik sebelah sudut bibir.
“Bagaimanapun juga dia orang tuamu, Alo! Bantulah meskipun kau tidak suka dengannya. Biarkan aku yang menjaga mommymu di sini.”
Aloysius perlahan mulai berdiri. Dia menatap wajah Lindsay dengan sinis. “Kau yang menyebabkan itu semua, kehancuran keluargaku. Seharusnya kau yang melerai mereka karena daddyku tak mungkin dihajar kalau tidak memiliki kesalahan.” Kakinya terayun santai. Tepat di samping wanita itu, ia berhenti. “Puas melihat keluargaku berantakan? Ini yang kau inginkan?”
“Aku tak berniat seperti itu, kenapa kau selalu berpikiran negatif tentangku?” Lindsay langsung menampik semua tuduhan yang diberikan. Kepalanya menengok dan bisa menangkap jelas raut wajah Aloysius yang dulu sangat memujanya, kini berubah drastis, pria itu memiliki pancaran penuh rasa kecewa.
“Omong kosong! Mana ada wanita baik yang mau dijadikan istri kedua kalau memang otaknya waras.” Aloysius bergerak maju. Dia akan menyaksikan bagaimana daddynya babak belur, bukan untuk membantu.
Tubuh Lindsay berputar sebesar seratus delapan puluh derajat, menatap punggung yang terbalut kaos itu kian menjauh. Tangannya mengepal, menahan bibir supaya tidak mengucapkan apa pun lagi. Hingga akhirnya Aloysius tidak lagi bisa dilihat, barulah berbicara. “Kau sangat berbeda dari yang dulu pertama kali ku kenal. Kelak kau akan mengerti dengan semua yang terjadi.”
...........
Aloysius tiba di pelataran rumah sakit. Banyak orang lewat di bagian trotoarnya hanya melirik sembari berjalan. Mungkin penasaran dengan apa yang terjadi karena ada beberapa orang berpakaian hitam yang menjadi pusat perhatian.
Brennus dan Clemmons masih berusaha membantu dengan menyingkirkan anak buah kakek. Aloysius yang melihat mereka kuwalahan pun hanya menatap datar. Dia tidak ikut-ikutan mendekat, tapi berdiri di samping kakeknya.
“Hentikan, Grandpa. Biar aku yang memberi salam terakhir untuknya,” pinta Aloysius. Anak buah sebanyak enam orang itu tidak akan mundur kalau tak diperintah oleh kakeknya. Jadi, daripada ikut babak belur karena membantu, lebih baik meminta saja pada si pemegang kekuasaan.
“Berhenti! Sudah cukup!” teriak Davis.
Anak buah kakeknya tidak lagi ada yang menyerang. Semua mundur. Aloysius menatap datar daddynya yang sudah mengeluarkan darah di sudut bibir, banyak lebam di wajah.
“Kau kasian dengan daddymu?” tanya Davis dengan menunjuk sosok Delavar yang kini sedang terkapar dengan napas tersengal.
“Mau iba, tapi semua juga karena ulahnya.” Kian mendekat, Aloysius berdiri di samping orang tuanya yang sedang tidak berdaya. Berjongkok dan kini tatapannya saling beradu dengan Delavar. “Sakit?”
Delavar mengangguk. “Ya.”
“Kau hanya sakit fisik, sembuhkan ke rumah sakit mudah. Tapi, aku? Sakitku di sini.” Aloysius menepuk dada yang masih saja terasa sesak. “Tak ku sangka, orang yang menyakiti hatiku adalah daddyku.”
“Aku minta maaf, Alo,” ucap Delavar, perlahan mencoba untuk duduk walau perut rasanya sakit akibat tinjuan dan tendangan.
Kepala Aloysius menggeleng. “Aku tidak akan memberikan selamat atas pernikahan keduamu. Tapi, satu hal yang harus kau tahu, aku akan pergi jauh setelah ini. Kau harus menyesal atas perbuatanmu, menghancurkan keluargamu sendiri, dan sebentar lagi juga kehilangan salah satu putramu.” Dia menepuk pipi Delavar. “Goodbye, Daddy.” Ada senyum simpul di wajah tampannya sebelum meninggalkan semua orang dan menuju ke mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Jeissi
kalau memang benar lindsay menikah dengan delavar apapun alasannya, aku benar² benci lindsay.
2024-11-22
0
Jeissi
goodbye
2024-11-22
0
Jeissi
kalau kejadiannya begini tentu saja orang akan berpikiran negatif tentang kamu.
2024-11-22
0