Si pria mabuk itu menyeringai saat begitu mudah membuka pintu kamar Lindsay. Terlalu ceroboh bagi seorang wanita yang tinggal di dalam mansion orang lain, apa lagi seisi tempat tinggal itu mayoritas pria.
Aloysius bisa masuk ke dalam tanpa hambatan. Matanya begitu lapar melihat seonggok daging tertutup selimut. Ia berjalan kian mendekati ranjang, sembari melepas sepatunya yang mengganggu karena membuat langkahnya berbunyi.
Kaki pria itu polos. Aloysius menarik kasar selimut hingga mata laparnya bisa menyaksikan tubuh wanita yang amat ia rindukan itu hanya memakai dress tidur pendek. Tanpa pikir panjang, karena memang tidak ingin berpikir, ia langsung melompat ke atas ranjang dan menindih Lindsay dari atas. Gerakannya amat kasar, hingga tempat tidur itu sedikit bergoyang.
Merasakan ada seseorang di atasnya, Lindsay tentu saja terbangun. Mata melotot terkejut karena tepat sekali di depan mata ada wajah Aloysius. Cahaya hanya remang-remang dari lampu tidur, tapi dia bisa jelas tahu bahwa yang ada di dalam kamar adalah pria dari masa lalunya.
“Apa yang kau lakukan di sini, Alo?” Lindsay berusaha menggulingkan Aloysius, tapi tidak bisa. Pria itu terlalu berat dan seakan membatu. “Menyingkir dari atasku!” titahnya dengan suara penuh tekanan pertanda peringatan.
“Menyingkir?” Ada senyum miring di wajah tampan yang tak lagi seratus persen sadar. “Jangan harap.” Jemarinya bergerak menelusuri wajah Lindsay yang tidak pernah berubah satu jengkal pun.
Tanpa permisi, tidak meminta persetujuan terlebih dahulu, Aloysius mencium kasar bibir Lindsay. Meski wanita itu tidak memberikan akses lidahnya masuk, tapi ia gigit bibir tipis itu, lalu dia memainkan sesap yang amat brutal.
Lindsay berusaha memberontak. Dia memukul punggung Aloysius agar berhenti. Namun, pria itu benar-benar kesetanan. Pada akhirnya dengan cara menggigit lidah yang kurang ajar dengan penuh tekanan, barulah ia terbebas. “Jangan memaksa, Alo!”
“Shitt! Kau mulai jual mahal denganku?” Tangan Aloysius mencengkeram pipi Lindsay karena tidak terima mendapatkan penolakan. “Kau itu hanya wanita murah yang berusaha menghancurkan rumah tangga orang tuaku. Jadi, tidak perlu sok suci dengan menolakku.”
Semakin ditolak, Aloysius justru kian membabi buta. Dia merobek paksa gaun tidur yang tak seberapa tebal itu, bahkan hanya bertali kecil dibagian pundak. Sungguh mempermudah jalannya melucuti Lindsay.
Plak!
Lindsay mendaratkan sebuah tamparan di pipi Aloysius. “Sadar! Aku ini calon mommy tirimu! Bukan perusak hubungan orang tuamu!” Ia sengaja berteriak supaya bisa didengar dengan baik dan jelas.
“Sht ... berisik.” Aloysius membungkam mulut Lindsay menggunakan tangan. Dia masih berada di atas wanita itu dan tidak tergoyahkan sedikit pun. “Kau tidak mau membatalkan pernikahanmu dengan daddyku, maka jangan salahkan kalau malam ini kita harus bersenang-senang.”
Aloysius berusaha membuka kancing kemeja. Tapi, dia paling benci itu karena selalu kesusahan.
Lindsay menaikkan sebelah alis karena Aloysius masih sama. “Ternyata kau tetap belum bisa membuka kancing sendiri dengan cepat, ya.” Ada seringai puas karena hal itu bisa memberikan ia jalan untuk kabur. Didoronglah tubuh pria itu saat sibuk sendiri dengan kemeja. Lekas turun dari ranjang sebelum kembali ditindih.
“Aku harus segera keluar dari sini.” Lindsay menuju pintu. Tapi, saat dia hendak membuka, ternyata sulit sekali. Pandangan turun ke bawah, kuncinya sudah tak ada.
“Mau kabur dariku?” Aloysius melayangkan tatapan sangat mengerikan, ditambah bibir yang menyeringai itu kian membuat suasana lebih mencekam. “Mana bisa.” Akhirnya ia merobek paksa kemeja dengan kuat. Kancing-kancing menyebalkan itu berhamburan di lantai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
himmy pratama
hehehe aloyy kau mau ngapain dgn Lindsay
2024-04-16
0
Ney Maniez
😲😲😲😲
2023-11-30
0
Reina (ira anggraeni)
astaga,,, mana aku masihhh polos ini thor,,, si aloy mau ngapain ituhhhh hadehhh otakkuhhh travelling ini😆😆😆
2023-07-24
1