Wanita yang kini sedang beradu padang dengan Aloysius itu mampu membuat sekujur tubuhnya mengendur. Cengkeraman tangan di kaos polo daddynya langsung terlepas karena kini fokus mata tertuju pada sosok yang selama ini ia nanti kemunculannya.
“Lindsay Novak?” panggil Aloysius. Hanya memastikan apakah itu sungguh yang ia kenal, kembaran, mirip, atau halusinasinya.
“Ya!” Lindsay lekas membantu Delavar berdiri karena sempat terjatuh dalam posisi duduk ketika dilepas oleh Aloysius. Pria itu terpaut usia jauh sekali diatasnya. Mungkin dua puluh tahun lebih karena usianya dengan Aloysius sama.
Brennus dan Clemmons baru terkejut saat kembarannya tahu nama panjang calon istri daddy mereka. “Kau mengenalnya?” Pertanyaan itu keluar dari dua bibir berbeda secara bersamaan.
Aloysius mengangguk. Tatapannya masih terjatuh pada Lindsay yang terlihat memperhatikan daddynya begitu detail. Mulai dari memastikan kondisi wajah lebam, mengecek anggota tubuh yang lain apakah ada yang terluka juga atau tidak. Semua hal itu membuatnya membisu dan tak ada satu kata pun mampu dikeluarkan sebagai komentar. Pemandangan di depan mata terlalu menyakitkan.
“Kau itu putranya, kan? Tega sekali menghajar orang tua sendiri,” omel Lindsay dengan tatapan menghunus marah pada Aloysius yang masih membeku dan membisu.
Ada satu alis terangkat sebelah. Benar kalau Lindsay adalah wanita yang ia nanti, tapi apa hak untuk mengatur kehidupan Aloysius? Tidak ada. “Terserah aku mau melakukan apa, bahkan menyingkirkanmu pun juga bisa. Agar kau tak pernah muncul lagi di muka bumi ini!” Ada tangannya mengepal kuat saat mengutarakan seluruh kalimat bernada penuh amarah itu.
“Jangan bertengkar dengannya, Alo.” Delavar menyingkirkan tangan Lindsay yang memapah lengannya. “Sebentar lagi dia akan menjadi anggota keluarga kita.”
“Dia calon istri barumu?” Telunjuk Aloysius terarah pada wanita yang entahlah akan dia benci atau justru sebaliknya. Rasanya mau menyukai Lindsay setelah kejadian ini pun pasti sulit. Hatinya terlalu berang karena sudah masuk ke dalam kehidupan rumah tangga orang tuanya.
“Iya. Maka, perlakukanlah dia secara baik, aku tidak pernah mengajarkan kau kasar dengan wanita, bukan?” Delavar mengambil lagi tas jinjing yang teronggok di lantai.
“Cuih!” Aloysius meludah tepat jatuh di lantai depan kaki Lindsay. “Apa bagusnya lembut dan baik pada wanita kalau pada akhirnya melukai perasaan istrimu yang sedang ada diambang hidup dan mati itu! Bang—sat!”
Brennus menahan tangan kembarannya yang memang lumayan tempramen kalau perasaan sedang terluka. “Sadar, Alo. Tahan emosi,” bisiknya.
“Bagaimana bisa menahan? Mommy di ICU sendirian, saat aku datang tak ada siapa pun di sana. Bahkan Daddy berada di mansion bersama calon istri baru sialannya ini!” Dahulu tatapan Aloysius pada Lindsay selalu ada binar bahagia dan gairah. Tapi, sekarang justru rasa kesal dan ingin marah.
“Ini aku baru mau ke sana.” Delavar menjawab dengan sangat santai seraya mengangkat dan menunjukkan tas jinjing di tangannya. “Titip Lindsay, mulai sekarang dia tinggal di sini.” Meski wajah terdapat beberapa lebam, tapi ia tetap berjalan biasa saja, melewati ketiga putranya yang pasti semua masih bingung dengan keputusan tiba-tibanya mau menikah lagi.
“Kau! Ikut denganku!” Aloysius menyambar pergelangan Lindsay dengan kasar setelah daddynya pergi.
“Sakit!” Lindsay berusaha melepaskan, tapi amat sulit karena tenaga Aloysius saat marah bisa menjadi lima kali lipat dari biasanya.
“Dia wanita, Alo. Jangan dihajar juga,” teriak Brennus dan Clemmons.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
himmy pratama
crt nya Bagus kq aku baru ingat aku mmg prnh membaaca..ikuti aja next
2024-04-15
0
Ney Maniez
😲😲😲😲
2023-11-30
1
Sela Defi
lanjutt...
2023-08-25
0