Keesokan harinya Gista benar benar menepati janjinya untuk keluar dari rumah yang sudah ia tempati selama ini
" Nyonya biar saya yang bawa , mau saya antar atau menyetir sendiri !? " tanya Pak Kris yang merupakan supir pribadi di rumah itu . Seperti juga lnem , laki laki parubaya itu juga sangat menghormati Gista .
" Terima kasih Pak tidak usah , nanti Pak Jarwo suaminya Mbak lnem yang jemput pakai angkot . "
" Lhohh kok angkot !? Kemarin Tuan berpesan untuk menyerahkan kunci mobil pada Nyonya , katanya mobil yang hitam sudah di berikan pada Nyonya "
Pria tua yang sudah lama bekerja di keluarga Gibran itu terlihat kebingungan , takut sudah berbuat kesalahan jika Gista tidak mau menerima kunci yang sudah diamanatkan untuk diserahkan untuknya .
" Saya sudah kirim pesan pada Mas .. maksud saya Tuan Gibran Pak ! Jadi Bapak tenang saja . Gunakan mobil itu untuk keperluan ibu saja , nanti sore mereka akan pulang . Mbak lnem ... Pak Kris jika bapak pulang saya sudah siapkan semua keperluannya di koper yang saya taruh di ruang tamu . Jam enam sore ini dia berangkat ke Jogja. "
Inem dan Pak Kris hanya bisa menghela nafasnya , begitu baik Nyonya mereka tapi tuannya tidak bisa melihat kebaikan itu . Sampai jadwal kerja Gibran pun masih diingatnya , padahal mereka berdua sudah berpisah .
" Baik Nyonya ... "
Tak lama kemudian sebuah angkot berhenti di depan gerbang rumah mewah itu . Seorang pria berkumis berbadan tambun dengan wajah sedikit sangat keluar sambil mengetikkan sesuatu di ponsel jadul yang di bawanya .
" Nyonya , Mas Jarwo sudah datang ! Dia sudah nunggu di depan gerbang . Pak Kris bantuin bawa koper yang itu ya .... saya mau bawa tas Nyonya yang ini "
Gista segera keluar dengan membawa sebuah tas yang berisi dokumen dokumen pribadinya .
" Ya Nem , moga moga saja nyonya Gista tidak pingsan melihat suami kamu itu " ucap Pak Kris dengan raut khawatir .
" Lha memang suamiku kenapa to Pak ??! Wong ngganteng gitu kok , baik lagi ! " gerutu Inem , tampang suaminya menurut sebagian besar orang adalah sangar .
Bekas luka jahitan yang memanjang di dahi dan luka parut di pipi bagian atasnya di tambah badan yang di penuhi tatto membuat tampang Jarwo seperti seorang preman ! Padahal menurut lnem suaminya adalah pria paling penyayang dan baik hati .
Sesuai yang dikatakan oleh Pak Kris , nyonya mereka tampak berdiri di balik gerbang dengan wajah sedikit pucat . Satpam rumah pun juga sudah menghampiri pria yang duduk di kap depan angkot itu .
" Lhohh Nyonya kok nggak keluar ?? Mas Jarwo belum datang !? "
" Belum Mbak ?? Malah ada preman di depan gerbang , takutnya mau ngerampok !! Satpam jaga sedang usir dia , "
Inem segera keluar gerbang karena perasaannya tidak enak . Selama bekerja disini suaminya memang belum pernah sekalipun dia ajak masuk rumah . Pulang kerja dia mengendarai motor matic sendiri .
Profesi sang suami sebagai supir angkot mengharuskannya sering pulang malam agar dapat menghasilkan penghasilan yang lumayan .
" Mas Satpam itu suami lnem yang mau mengantar Nyonya , jangan di marah marahi to ! " teriak lnem yang khawatir suami tercintanya kena semprot satpam rumah .
" Lhohh sayangku , ndak ada yang lagi marah marah . lni Mas Satpam lagi pinjam korek buat nyalain rokok . Kita kan pren yo Mas " jawab pria bertubuh tambun yang ternyata sangat ramah itu .
Gista keluar dari gerbang ketika merasa situasinya ternyata aman , pria sangar yang ia lihat tadi benar benar suami lnem .
" lni Nyonya Gista Pak , nanti pelan pelan wae nyupirnya soalnya Nyonya Gista tidak terbiasa dibawa ngebut , " kata lnem menjelaskan .
Jarwo terlihat tersenyum ramah dengan menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya .
" Kok tidak salaman sama Nyonya Mas ?? " tanya Pak Kris yang melihat Jarwo hanya sedikit menganggukkan kepalanya ketika melihat Nyonya mereka yang menurutnya pribadi luar biasa cantik itu .
" Bukan muhrimnya to Mas Kris , Ndak boleh pegang pegang ! Kalau sayangku marah bisa bisa tidur di luar sayanya . Adem Mas ! "
Pak Kris hanya terkekeh ketika mendengarnya , pria sangar itu ternyata sangat ramah . Jauh dari ekspetasinya yang membayangkan jika pria bertato itu sangat galak .
" Monggo Nyonya kita berangkat sekarang , mumpung masih siang , "
Sebelum masuk ke dalam angkot Gista berbicara pada para asisten rumah tangganya .
" Kalian jaga tuan , ibu dan Non Vina baik baik . Maaf jika selama di sini saya membuat kesalahan pada kalian "
" Sama sama Nyonya , terlebih kami ! Kami juga minta maaf jika kami sering membuat Nyonya pusing . Nyonya harus jaga diri Nyonya baik baik juga , kami berharap suatu saat Nyonya akan kembali kesini sebagai istri tuan lagi. " kata Pak Kris mewakili .
Gista hanya menanggapi dengan senyum , ia kemudian masuk ke dalam angkot yang kemudian perlahan melaju meninggalkan rumah mewah yang sudah lima tahun menjadi tempat bernaungnya .
" Selamat tinggal Mas... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Annie Soe..
Ini yg dibilang penampilan singa hati hello kitty,,
wkwkwkwk...
2025-01-20
0
Estefin Tinenta
bagus alur ceritanya jdi penasaran😊
2025-02-05
0
Nur Bahagia
jiahh muka ada codet, badan tatoan.. eh pas ngomong "lohhh sayangku.. " 😅
2024-08-16
1