16

" Gista susah di antar pulang Pak Alif !? " tanya Lena pada asisten pribadinya .

" Sudah Nyonya , saya sendiri yang tadi mengantarnya, " jawab Pak Alif yang sekarang berdiri didepan kursi kebesaran yang ditempati oleh Lena Wijaya .

Wanita itu kemudian mengambil sesuatu di dalam tasnya , sebuah sisir yang ia bungkus dengan plastik bening yang kemudian ia serahkan pada pria parubaya di depannya .

" Sesuai permintaanmu , itu sampel rambut Gista . Aku tadi terpaksa bilang tatanan rambutnya harus di ubah jika berada di kantor agar bisa menyisiri rambutnya . Untung dia gadis penurut . Ada beberapa helai rambut miliknya disisir itu "

" Saya rasa tanpa menggunakan inipun saya yakin seribu persen jika Nona Gista adalah Nona Cahaya yang selama ini Nyonya cari. "

Ada satu tetes air mata yang jatuh di pipi Lena , tapi sorot bahagia terlihat diraut wanita yang tidak lagi muda itu . Dia benar benar tak menyangka jika akan bertemu putrinya setelah bertahun tahun mencarinya . Dan pertemuan mereka pun disebabkan faktor ketidaksengajaan .

Kecerobohan manager di salah satu restoran membuatnya bertemu dengan wanita dengan wajah sangat mirip dengannya saat masih muda dulu . Walau yakin jika Gista adalah putrinya yang hilang tapi ia tetap memerlukan bukti untuk memperlancar semua hal yang berkaitan dengan pengakuan resmi anak kandungnya nanti di depan hukum .

Hasil tes DNA itu nantinya juga akan ia perlihatkan pada Gista . Lena sudah siap dengan apapun reaksi wanita yang ternyata adalah putri kandungnya itu . Karena dia tahu pasti Gista sudah melewati dua puluh lima tahun ini dengan cukup berat .

" Aku ingin tahu semua tentang dia Pak Alif , aku ingin tahu kehidupan yang selama ini dia jalani seorang diri. "

" Orang orang kita sudah mencari tahu tentang Nona Cahaya . Untuk laporan lengkap mungkin dua atau tiga hari lagi bisa saya serahkan . Dan mulai saat ini Nona Cahaya akan diawasi sampai saatnya nanti Nona bisa di bawa ke rumah utama . Menurut orang kita Nona tinggal di rumah sempit yang terletak di perkampungan sederhana di dekat terminal . Lingkungan itu sepertinya kurang baik untuk Nona. "

" Jadi benar dugaanku jika ia berpisah dengan suaminya !? " ujar Lena yang saat pertemuan pertama melihat bekas cincin di jari manis Gista , dia yakin jika putrinya sudah melepas cincin pernikahannya .

" Benar Nyonya , tapi agar lebih jelas kita tunggu laporan orang orang kita saja. "

" Ya sudah , mulai besok berikan fasilitas antar jemput pada putriku . Aku tidak mau dia panas panasan naik angkutan umum untuk bisa bekerja pada ibunya sendiri ... di perusahannya sendiri. "

" Baik Nyonya .... "

*

Sementara itu Gista yang sudah ada di rumah masih merasa tidak enak dengan perlakuan istimewa yang ia dapatkan dari atasan barunya . Lena mengangkatnya sebagai sekretaris pribadinya , mulai tadi Pak Alif sendiri yang mengajari dia tentang jalannya perusahaan Wijaya .

Gista sempat menolak karena masih belum mampu menghandle perusahaan sebesar itu . Wijaya mempunyai cabang yang ada di seluruh Nusantara . Mencakup bisnis restoran dan beberapa bisnis butik karena Lena memang sangat suka mendesain baju .

Tapi Lena dan Pak Alif akhirnya bisa membujuknya , karena ia tidak dituntut langsung bisa . Gista bertekad akan belajar pelan tentang semuanya . Jika sudah ada niat pasti semua akan menjadi lebih mudah .

" Mbak Gista !!! "

Teriakan seorang wanita di luar pintu rumahnya membuat Gista tersadar dari lamunannya . Dia segera menuju pintu karena merasa tidak asing dengan suara itu . Benar saja ketika ia membuka pintu Mak Sri sudah ada disana dengan membawa mangkuk ditangannya .

" Mak Sri !? "

" lya Mbak , ini lho saya bawakan bubur kacang hijau . Mbak Gista belum makan malam kan !? Ini makanan diet biar Embak bisa awet muda seperti saya lho ... "

Gista menerima mangkok bubur yang ternyata masih hangat , kebetulan dia memang belum punya makanan apapun untuk makan malamnya .

" Mari masuk Mak. "

" Saya duduk didepan saja Mbak , lagi gerah banget dari tadi ! Mbak Gista makan saja dulu buburnya di dalam , mumpung anget ! " celetuk Mak Sri yang sebenarnya datang karena penasaran dengan mobil mewah yang sore tadi mengantar tetangga depannya itu pulang kerja .

Dia harus menjadi orang pertama yang tahu ' kebenaran ' agar bisa menyebarkan topik hangat diwarung sayur miliknya besok paginya . Setiap.hari dia harus mendapat kabar fenomenal agar bisa menarik pembeli lebih banyak di warung sayurnya .

" Lhohh sudah selesai Mbak makannya !? Kok cepet bener, " tanya Mak Sri yang melihat Gista sudah duduk di sampingnya .

" Laper banget soalnya Mbak , terimakasih lho buburnya enak banget ! "

" Sama sama Mbak , ngomong ngomong Mbak hebat ya baru berangkat kerja pulangnya sudah diantar mobil mewah. "

Gista tersenyum lebar , sudah ia duga jika mobil mewah yang mengantarnya pulang akan menjadi pusat perhatian orang orang di kampungnya . ltu sebabnya tadi ia sempat menolak ketika Pak Alif ingin mengantarnya pulang .

" Ooooo itu ... alhamdulilah saya diterima bekerja di perusahaan besar Mak . Dan semua stafnya memang di beri fasilitas antar jemput agar lebih memudahkan karyawan sampai di perusahaan . Mak Sri kan tahu kalau pagi dan sore kota ini macet. "

" Beneran Mbak dikasih fasilitas hebat seperti itu !? Mana supirnya ganteng lagi ... " ujar Mak Sri sambil tersenyum senyum sendiri . Dia masih ingat jika ada pria matang dengan pakaian formal yang turun membuka pintu untuk Gista . Pria matang yang ia lihat sebenarnya adalah Pak Alif .

Terpopuler

Comments

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

mantap ternyata Gista ternyata horang kaya

2024-04-09

2

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

tetangganya Gista pada kepo dan pada ganjen...

2024-05-03

0

Iron Mustapa

Iron Mustapa

😁😁😁😁

2023-12-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!