2

" Kau ingat kan waktu itu Mama harus istirahat total selama empat bulan setelah operasi lambung ?? Kau sudah besar , Papa rasa kau tahu benar posisi Papa waktu itu . Papa menghabiskan waktu diperusahaan agar tidak meminta mamamu melayani nafsu jasmani Papa . Papa sangat menghargai mamamu Bram ! Hampir dua puluh tahun kami hidup bersama , sudah sangat banyak yang kami lalui . Dan Papa tidak akan mengorbankan kebersamaan kami dengan apapun "

" Mas .... "

Sartika memandang sayu ke arah suaminya , akhirnya keputusannya dua tahun yang lalu melukai putra mereka satu satunya . Waktu itu sengaja mereka menutupi pernikahan siri itu karena tidak ingin Bram yang masih berusia enam belas tahun terguncang . Mungkin juga akan berakibat fatal pada kejiwaan putra mereka .

Mereka yang selama ini terkesan ' baik baik saja ' ternyata menyimpan sesuatu yang sangat menyakitkan .

" Apa harus dengan jalan menikah lagi ?? Apa hanya sebatas itu Papa mencintai Mama !? Bram rasa waktu empat bulan apa apa jika di banding dengan pengabdian Mama selama ini . Dan Rachel ..... dengan hanya melihatnya saja Bram tahu jika dia bukan perempuan baik baik ."

" BRAAMMM !!! Hormati istri Papa ! " pekik Hardian yang tak suka jika putranya menghina istri mudanya .

" Dari sisi manapun aku tidak bisa melihat kebaikannya , dia hanya mencintai uang Papa !! Jika dia perempuan baik baik maka dia tidak akan mau menikahi pria yang beristri ... "

PLAKKKKK ... PLAKKKK

Spontan Hardian menampar Bram yang sekali lagi menghina Rachel . Tapi tubuh parubaya itu terhuyung beberapa langkah ke belakang ketika menyadari tangannya sudah menyakiti putranya .

" Maasss !! Cukup !! "

" Biarkan ... biarkan pria ini memukulku ! Tapi itu tidak akan pernah membuat j*lang itu baik di mataku . Hanya sebatas itu kekuatanmu Tuan Hardian Sadewo ? "

" Braaammm ... " lirih Sartika .

Sartika menggenggam tangan putranya dengan erat , dulu ia pun tak mengira jika sang sekretaris yang menjadi pilihan suaminya untuk di jadikan istri sirinya . Sartika akui jika Rachel memang punya seribu pesona untuk kaum adam , tubuh putih sintal tinggi semampai membuat siapapun tak akan kuasa menolaknya .

Tapi nasi sudah menjadi bubur , ia harus menghadapi konsekuensi dari keputusannya sendiri . Jangan ditanya tentang sakitnya menjadi istri yang di madu , tapi seribu lebih sakit ketika melihat putra satu satunya kecewa .

" Sekarang Mama pilih satu diantara kami . Aku atau pria itu ?? Kita pergi dari neraka ini , "

" Kau adalah jantung Mama sayang , dan Papa adalah udara yang Mama hirup !! Aku tidak bisa memilih , kalian adalah hidupku ."

Hardian berjalan ke arah Sartika dan bersimpuh di depannya . Dia tahu jika sudah keterlaluan kali ini , dia berani mengotori kamar mereka bersama wanita lain .

" Tika , maafkan Mas . Tadi .... "

" Sudah aku tidak ingin membahasnya . "

Bram tiba tiba berdiri dan berjalan masuk ke kamarnya , hatinya masih tidak bisa menerima kenyataan jika sang papa punya wanita lain selain mamanya . Sampai di dalam kamar pemuda tampan itu langsung mengambil tas ranselnya .

Dibukanya lemari dan mulai dimasukkan satu persatu bajunya . Tidak terlalu banyak , tapi cukup untuk beberapa hari ke depan . Selesai mengemas ia segera keluar , tampak kedua orang tuanya sudah berdiri di depan kamarnya .

" Jangan begini sayang , jangan tinggalkan Mama ! "

" Mama sudah memilih dan Bram tidak akan memaksa lagi . Suatu saat aku pasti kembali tapi untuk sekarang Bram tidak bisa hidup seatap dengan suami Mama ... "

Hardian tercenung , bahkan putra satu satunya tidak mau lagi memanggilnya dengan sebutan papa lagi . Jika menuruti emosinya ia ingin sekali ia kembali meradang , tapi ia paham dengan perasaan putranya . Mungkin Bram butuh waktu untuk sendiri dulu untuk menata semuanya .

" Jaga diri Mama baik baik , hubungi Bram jika Mama sudah benar benar tidak kuat untuk hidup bersama dia . Bram pasti akan segera menjemput Mama ... "

" Tapi bagaimana hidupmu nanti ?! " lirih Sartika .

Selama ini Bram memang membantu usaha WOnya walau begitu Bram masih mengandalkan kartu debit yang rutin di isi olehnya ataupun Hardian suaminya .

" Dia laki laki Mah !.Aku ingin lihat seberapa lama dia bisa bertahan di luar sana ... "

" Jangan khawatir Tuan Hardian , aku hanya membawa barang milikku ... yang di beli dengan uang hasil jerih payahku sendiri "

Setelah berkata seperti itu Bram segera melangkah keluar . Dia berusaha tidak menoleh ke belakang walau terdengar isak halus mamanya .

" Kita lihat saja ... besok pasti dia sudah kembali !!! Dia tak akan bisa hidup dengan uang kita , "

Terpopuler

Comments

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

percuma kau bicara bram bapak mu kan terjerat cinta buta .. gak dapat jatah biologis makanya cari di luaran

2024-04-09

3

winarti 151

winarti 151

sedih ya ..mmpir kk🥲

2024-04-17

0

amateur dara

amateur dara

keren. aku suka

2024-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!