Sepanjang perjalanan Gista hanya mampu terdiam , tukang ojek yang mengantarnya ini bukan pria ramah seperti yang ia bayangkan . Jika dilihat pria muda didepannya ini sekitar berumur dua puluh tahunan .
Tak salah jika Neni tergila gila pada pemuda bernama Bram ini , selain tampan tubuhnya juga sangat sempurna . Otot otot tubuhnya terbentuk tidak berlebihan tapi ia masih dengan jelas bisa melihat roti sobek yang tercetak di balik kaos pemuda itu . Jika saja ia masih berumur belasan mungkin ia akan menjadi salah satu gadis yang mengejarnya .
" Ya Tuhan .... apa yang aku pikirkan ! " gumam Gista yang malah berpikir yang aneh aneh tentang pemuda di depannya .
" Mbak mau saya antar kemana dulu ?? "
Suara bariton yang sedikit berteriak itu memecah lamunannya . Gista baru sadar jika mereka sudah sampai di kota . Perlahan Bram meminggirkan motornya ke tepi karena merasa penumpangnya masih bingung menentukan arah tujuan mereka .
Gista termenung , jika ia meminta Bram menemaninya seharian berkeliling kota maka bisa di pastikan akan membayar mahal untuk itu . Dan mungkin saja butuh beberapa hari untuk mencari pekerjaan yang cocok .Padahal uang di dompetnya sangat pas pasan.
" Ehhmm ... saya juga masih bingung Mas ! Atau lebih enak panggil nama saja ya , kamu jauh lebih muda dariku "
" Terserah ... " sahut Bram tanpa menoleh .
" Berapa ongkosnya Bram !? Sepertinya kamu antar saya sampai disini saja . Takutnya bisa seharian kamu ikut muter muter soalnya saya juga belum tahu mau kemana saja hari ini, "
" Ya sudah , mana helmnya !? "
Setelah Gista menyerahkan helmnya dia melihat Bram langsung pergi tanpa bertanya apapun padanya . Tapi sejurus kemudian wanita itu kaget ketika melihat tasnya yang terbuka . Tadi dia bermaksud akan membayar ojeknya tapi Bram malah sudah melesat pergi .
" Belum juga di bayar malah pergi ... "
Gista melihat ke sekelilingnya , dia berharap di sepanjang area pertokoan ini dia bisa menemukan pekerjaan . Setelah itu ia berjalan ke sebuah rumah makan yang sangat ramai di tempat itu . Jika sangat ramai mungkin saja mereka membutuhkan jasa pelayan .
" Apa saya bisa mendapat pekerjaan disini !? Apa saja bisa saya lakukan, " tanya Gista pada seorang pria berpakaian perlente yang duduk di sebelah kasir . Jika dipandang dari tampilannya sepertinya pria itu pemilik restoran .
Mata pria parubaya itu terpaku melihat bidadari di depannya tapi sejurus kemudian tampil senyum smirk di wajahnya .
" Ada , saya butuh pelayan yang sekaligus bisa menginap disini . Restoran kami buka pagi jadi kami harus menyiapkan semua malam harinya. Bagaimana ?? "
Gista berpikir cepat , menginap ditempat kerja itu berarti tidak akan ada waktu istirahat yang cukup untuknya . Sekarang ia hidup sendiri , sebisa mungkin ia harus menjaga kesehatannya agar tidak merepotkan orang lain .
" Ehhmm ... maaf sepertinya saya tidak bisa Pak "
" Sombong juga kau !!! Kau yang tadi mengemis pekerjaan padaku , tak tahu diri dasar !! Kau tak akan dapat pekerjaan jika terlalu pilih pilih ... " teriak pria itu pantang hingga beberapa pelayan dan pengunjung melihat ke arah mereka .
" Maafkan saya , tapi saya benar benar tidak bisa menginap . Saya permisi ... "
Gista segera melangkah pergi sebelum terjadi hal yang tidak ia inginkan . Bisa saja pria itu akan terus mempermalukannya jika ia masih berdiri di sana . Tapi langkahnya terhenti ketika pria tadi berteriak lagi padanya .
" Hei kau wanita sialan !! Kemari kau , kita belum selesai bicara !! "
Gista menghentikan langkahnya , tapi ia tidak berani membalikkan badannya . Kepalanya menunduk dengan nafas yang tidak beraturan ,. jujur saja ia ketakutan melihat pria dengan perangai yang tidak baik itu .
Gista wanita dewasa , ia tahu arti tatapan menjijikkan dari pria berperut besar itu . Untuk alasan apapun dia tidak akan memanfaatkan kecantikannya untuk mencari uang .
" Ckk tegakkan kepalamu , jangan terlalu memperlihatkan kelemahan di depan pria pria seperti dia ... "
Suara lembut seorang wanita membuatnya mendongak dan menoleh ke samping . Seorang wanita parubaya sedang tersenyum kepadanya . Dari out fit yang dikenakan wanita itu Gista tahu jika wanita didepannya adalah sosialita kaya raya .
" Nyonya ... "
Wanita anggun itu menarik lembut tangannya kembali menuju ke dalam restoran . Saat ini Gista merasa seperti seorang anak yang di gandeng oleh ibunya . Kelembutan wanita itu membuatnya merasa terlindungi .
" Siapa yang kau sebut dengan wanita sialan itu !?? Kau seorang pengusaha , mungkin kau juga punya anak perempuan . Tak bisakah kau memperlakukan wanita dengan hormat ?? Roda tak selamanya di atas , bagaimana jika suatu saat kau berada di posisinya ?? "
" Cihh jangan sok jadi penyelamat , wanita itu bukan siapa siapamu "
" Kami sama sama wanita , menghinanya berarti menghinaku ... " sahut wanita itu .
" Kau pikir apa yang bisa kau perbuat padaku !? Aku manager di restoran ini , sekarang juga aku bisa panggil sekuriti di depan untuk menyeret kalian keluar " ujar pria berperut besar dengan sangat congkak .
" Coba saja .... dan kau bisa lihat apa yang aku bisa lakukan padamu "
Tak lama terlihat dua sekuriti bertubuh besar mendekat ke arah mereka . Dia sekuriti itu menunduk ketika berdiri di depan pria sombong itu . Sedang wanita anggun yang menolong Gista terlihat mengetikkan sesuatu diponselnya .
" Seret mereka keluar , mereka sudah mengganggu ketenangan restoran ini .... "
" Baik ... "
Tapi sebelum mereka menyentuh dia wanita cantik beda generasi itu tampak sang manager menerima telpon dari seseorang . Wajah pria itu seketika memucat dan wajahnya terlihat sangat panik .
" Nyonya Wijaya .... saya mohon jangan pecat saya !! Maafkan.saya , saya tidak bermaksud mempermalukan Nyonya ! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
kagome
emaknya bram kah thor si nyonya
2025-02-07
0
Estefin Tinenta
makanya jngn sombong rasain lu 😊
2025-02-05
0
Nur Bahagia
modyaarr koe 🤣👻
2024-08-16
2