Gista bisa bernafas dengan lega setelah selesai menata rumah barunya . Rumah sederhana berukuran tidak terlalu besar . Di halaman rumah terdapat beberapa pohon mangga yang membuat suasana sangat sejuk .
Tidak ada lantai marmer ataupun wallpaper seperti di rumah lamanya , walau begitu rumah peninggalan orang tua lnem itu sangat bersih dan rapi hingga membuat siapa pun betah untuk tinggal .
Untung saja Jarwo dan lnem membantunya untuk menyiapkan semuanya . Ada kompor gas yang sengaja disiapkan lnem agar Gista bisa memasak sendiri . Beberapa alat masak dan makan juga sudah disediakan .
Saking bersemangat membereskan tempat tinggal barunya sampai sampai Gista lupa belum membeli sembako dan bahan untuk memasak . Diambilnya dompet yang disimpannya di lemari plastik , ia menghela nafas ketika sudah menghitung isinya .
Isi dompetnya mungkin bisa bertahan hingga dua bulan kedepan jika ia sangat irit pengeluaran . ltu artinya ia harus segera mencari pekerjaan jika masih ingin melanjutkan hidupnya dengan mandiri . Tanpa bergantung seperti saat ia masih menjadi istri Gibran .
Karena perutnya sudah sangat lapar maka Gista memutuskan untuk keluar mencari makan . Mungkin satu mie instan dan satu telur cukup untuk mengganjal perutnya malam ini . Makanan yang sudah sangat lama tidak ia konsumsi karena Gibran cukup rewel jika mengenai makanan .
" Saudaranya lnem ya Mbak ?? Masya Allah kok cantik banget sih .... saya tetangga depan Mbak . lnem dan orang orang sini panggil saya Mak Sri , saya masih saudara jauh mendiang ibunya lnem "
Seorang wanita yang sepertinya jauh lebih dewasa darinya datang menghampirinya . Wanita bernama Sri itu punya gaya yang unik menurut Gista . Mengenakan daster lengan pendek warna mencolok , dua pergelangan tangannya dipenuhi oleh gelas emas lengkap dengan kalung dan antingnya yang berukuran besar dan dandanan sedikit berlebihan dengan warna lipstik merah menyala . Walau bertubuh gendut tapi Mak Sri cukup lincah berjalan ke arahnya .
" Assalamualaikum Mak Sri , saya Gista ! Baru siang tadi saya pindah ke rumah Mbak lnem "
" Lhohh Mbak Gista malam malam begini mau kemana ?? Tempat ini dekat sama terminal Mbak jadi jangan terlalu jauh jalan kaki sendirian . Bahaya Mbak !! "
" Bahaya kenapa Mak ?? "
" Ckk ... kalau di terminal kan banyak kucing kucing malam Mbak . Khawatirnya kalau jalan kesana sana Mbak Gista di sangka salah satu kucing itu "
Gista sedikit mengerutkan dahinya , dia belum mengerti kemana arah pembicaraan Mak Sri dan apa yang di maksud wanita itu dengan kucing malam .
" Kucing apa Mak ?? "
" Itu lho mbak ... kucing yang senengnya malam malam mangkal di jalan dekat terminal . Yang doyan sama laki laki hidung belang, "
" Oooooo ... kupu kupu malam maksudnya ya Mak "
Tanpa sadar Gista mengikuti langkah Mak Sri yang malah duduk di teras rumahnya sambil sesekali menganggukkan kepala ketika orang orang yang lewat didepan rumah menyapa mereka . Di lingkungan rumah ini sepertinya para penghuninya sangat ramah .
" Kalau kupu kupu itu cantik terus kalau kita kibaskan tangan mereka pergi Mbak ... yang ini sih kucing garong !! Maunya morotin dan kalau disuruh pergi nggak bakal mau ! "
" Mereka orang sini juga Mak ?? "
" Orang sini semua orang naik baik Mbak , mereka biasanya pendatang yang ngontrak di kampung sebelah . Cuma kampung kita sering kena imbasnya , orang orang pikir wanita wanita disini juga gampangan , sering open BO. "
Sebenarnya Gista suka berbicara dengan wanita di depannya tapi perutnya sudah telanjur berbunyi dari tadi .
" Aduuhh Mak Sri maaf lho , mau saya tinggal sebentar cari makan . Tadi lupa beli bahan makanan jadi dirumah tidak ada apa apa untuk di masak "
" Mau beli apa sih Mbak ?? "
" Mie instan sama telur , yang bisa cepet langsung makan Mak, " jawab Gista jujur .
" Sini Mbak saya antar ke warung , sekalian nanti kenalan sama orang orang sini "
" Makasih Mak "
Gista mengikuti langkah Mak Sri yang berjalan didepannya , tapi baru beberapa langkah Mak Sri berhenti di sebuah rumah yang tepat ada dibelakang rumah barunya . Walau ada di dalam gang tapi rumah sekaligus warung itu terlihat cukup lengkap .
" Ini warungnya Mbak , sesuai nama warungnya .... yang punya namanya Neni , janda anak satu dia Mbak " ujar Mak Sri masuk ke dalam warung dengan meneriakkan nama pemiliknya .
" Neni ... Neni !! lni lho ada yang beli , tetangga baru di gang depan "
Tak lama kemudian seorang wanita muda dengan rambut panjang berwarna pirang keluar . wanita bernama Neni itu sekilas melihatnya dengan tatapan yang sulit di artikan . Kemudian terlihat berbisik pada Mak Sri ,
" Halahhh model begitu dibilang cantik , cantik aku kemana mana Mak ! " bisik Neni yang tak terima jika kedudukannya sebagai kembang desa akan tergusur oleh orang baru . Walau jauh di dalam hatinya ia memang mengakui kecantikan tetangga barunya .
" Yo wesss sakarepmu Nen !! Yang penting Mbak Gista butuh telor sama Mi sekarang juga , kasihan tadi perut ya sampai bunyi gitu . Nanti tagihannya masukkan ke buku utangku " sahut Mak Sri pelan .
Wanita bernama Neni itu mengambil mi dan telur sesuai pesanan Mak Sri dan ia berikan pada Gista .
" Terimakasih , berapa Mbak ?! "
" Nggak usah Mbak , sudah di bayar sama saya . ltung itung sambutan selamat datang dari saya "
" Lhohh jangan Mak , masa saya malah jadi ngerepotin Mak Sri sih ! "
" Ora opo opo Mbak , yang namanya sesama ya tugasnya itu saling membantu . Udah cepetan di masak dulu keburu cacingnya pada nyanyi "
" Ya sudah terimakasih banyak lho Mak... Mbak Neni , kapan kapan main kerumah lagi ya "
" Beressss .. " sahut Mak Sri yang menarik tubuh Neni yang terus terusan melihat ke arah Gista . Mak Sri tahu jika Neni tidak begitu suka dengan kehadiran tetangga barunya .
Sementara itu Gista melangkah dengan tersenyum . Dia bersyukur karena di kelilingi orang orang baik seperti lnem , Jarwo , Mak Sri dan para tetangga barunya . Setidaknya ia merasa aman dan nyaman walaupun tinggal sendiri .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Tieh Ratih
lah duit 500 juta ga dipake
2025-01-18
0
Iwan Sukendra
loh.....????
2025-01-04
0
Nur Bahagia
lhah bukannya kemaren gibran dah transfer 500juta..pake aja Gis, jangan terlalu nyusahin diri sendiri
2024-08-16
1