Setelah sah bercerai dengan Azam, Adam langsung memboyong adiknya ke Jakarta untuk melanjutkan masa depannya. Adam yakin jika Aisyah tidak perg makai adiknya itu tidak bisa move on dari mantan suaminya, karena setiap hari keduanya akan selalu bertemu di kampus. Keputusan membawa Aisyah ke Jakarta juga mendapatkan dukungan dari kedua orang tuanya.
"Bu, Ais pergi ya," pamit Aisyah pada ibunya sebelum berangkat pergi.
"Iya, Nak. Belajarlah dengan baik di tempat baru. Kamu masih muda, masih panjang masa depanmu. Jangan kamu pikirkan apa telah terjadi. Anggap saja kegagalan ini sebagai sebuah pelajaran untuk kedepannya!" pesan sang ibu.
Aisyah pun mengangguk pelan dengan mata yang memerah. Sebisa mungkin Aisyah mencoba untuk menahan air matanya agar tidak membasahi pipinya lagi. Kali ini dia akan berpisah dengan jarak jauh. jika biasanya hanya membutuhkan waktu satu jam untuk sampai ke rumah orang tuanya, ini harus ditempuh hampir delapan jam menggunakan mobil dan satu jam lebih jika ditempuh menggunakan pesawat. Pasti Aisyah akan sangat merindukan ibunya, karena tidak bisa mengunjungi kapanpun dia mau.
"Pak, kami Ais berangkat ya." Kini Aisyah berpamitan kepada bapaknya.
Anggukan kecil serta senyum kecil sebagai isyarat akan jawaban dari Pak Ali untuk anaknya. Orang tua mana yang tidak akan sedih jika akan ditinggal pergi oleh anaknya. Namun, orang tua juga tidak boleh egois karena semua itu demi masa depan anaknya.
"Iya, pergilah, Nak. Lanjutkan kembali hidupmu! Bapak yakin akan ada hari yang indah untukmu nanti." Pak Ali mencoba untuk menyembunyikan matanya yang sudah terasa berkaca-kaca. Sebisa mungkin dia tidak ingin meneteskan air matanya di depan Aisyah.
Setelah mendapatkan doa dan restu dari kedua orang tuanya Aisyah pun langsung naik ke mobil sang kakak dengan tekad yang bulat. Aisyah percaya jika takdir Allah lebih indah. Mungkin saat ini Allah sedang menyiapkan rencana untuk dirinya.
"Ais …. kamu nggak papa kan kalau perjalanan kita naik mobil? Soalnya mobil ini juga harus ikut pulang ke Jakarta. Ini kaki Mas disana," ujar Adam pada adiknya.
"Iya, nggak apa-apa kok Mas. Itung-itung Ais bisa leluasa untuk melihat jalan."
Perjalanan dari kota Yogyakarta menuju Jakarta membutuhkan waktu hampir lebih delapan jam menggunakan mobil. Itupun belum dipotong waktu istirahat, karena tidak mungkin Adam akan terus melajukan mobilnya tanpa berhenti di rest area, karena dia juga harus melakukan sholat juga.
Rasa sesak dalam dada sedikit demi sedikit sudah mulai memudar. Ternyata selama ini Aisyah salah menilai. Sosok yang dia cintai dan sayangi, ternyata tidak bisa berjuang untuk mempertahankan dirinya. Mungkin ini adalah petunjuk dari Allah jika Azam bukanlah jodohnya.
"Ais … ingat kata Mas, setelah sampai di Jakarta nanti kamu harus fokus dengan kuliahmu! Jangan sampai bayangan Azam penghambat kuliahmu. Jangan sekali-sekali memikirkan pria itu, karena pria itu tak pantas untuk dipikirkan! Jika dia mencintaimu dia akan berjuang mati-matian untuk mempertahankanmu tapi kamu bisa lihat sendiri kan bagaimana dia mengambil keputusan?"
"Iya, Mas. Ais tau."
Adam mengangguk dengan pelan. "Bagus. Mas tau kamu adalah anak yang kuat dan bisa melewati semua ini dengan baik. Kamu tak perlu memikirkan status yang kamu sandang saat ini, karena Mas yakin suatu saat akan ada pangeran yang datang dan menerima apa adanya."
Aisyah tersenyum tipis. Di saat usianya yang masih 20 tahun dia sudah harus menyandang status janda. Apa kata orang diluar sana? Pasti sebagian orang akan berpikir jika Aisyah orang baik-baik, karena status jandanya.
Ya Allah, semoga keputusan ini sudah benar. Maafkan hamba-Mu ini yang tidak bisa mempertahankan rumah tangga yang seharusnya menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah.
Aisyah memejamkan matanya dengan helaan napas panjang. Perjalanan baru akan dia mulai dengan hidup baru dan suasana baru. Melupakan rasa sakit, berharap rasa itu bisa dibalut dengan cita-cita yang akan digapainya kelak.
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
ipit
kalau kenangan indah sungguh butuh waktu untuk melupakan nya....
tapi demi kebaikan untuk kedepanya kamu harus berusaha untuk menjauhkan kenangan itu Aisyah....,, semangaaat masa depan mu sedang menunggu..... ✨
2023-05-08
2
Sarifah azzamalfatih
semangat Aisyah biar aja wktu yg menjawab penyesalan Azzam dan mama nya yg egois itu
2023-05-07
1
yunaina
nyimak
2023-05-07
1