Waktu berjalan begitu singkat. Sesuai dengan keinginan Adam, kini Hanafi mulai mendekati Ais dengan caranya sendiri. Hanafi bukanlah orang yang suka menghabiskan waktunya di luar sana, karena pekerjaan terlalu padat. Setelah menjadi guru di sekolahan dia juga menjadi guru ngaji di masjid tempat tinggalnya.
Hampir setiap sore Ais diajak oleh Hanafi ke masjid untuk membantu mengajar ngaji anak didiknya. Karena Ais juga tidak memiliki kegiatan apapun, dia mengiyakan begitu saja.
Waktu yang terus berjalan membuat Ais mulai terbiasa dengan kegiatan sorenya. Tanpa diminta oleh Hanafi pun Ais tetap datang ke masjid untuk mengajari anak-anak mengaji.
Perlahan tapi pasti. Begitulah saat ini yang sedang dialami oleh Ais. Namun, berbalik dengan Azam yang berada di kejauhan.
Setelah mendengar jika Ais pindah dan sama sekali tidak bisa dihubungi membuatnya mulai sadar jika keputusan yang dia ambil adalah sebuah kesalahan terbesar.
"Mas kita mau pindah kemana?" tanya Iza, istri barunya.
"Ke Jakarta. Aku dipindahkan untuk mengajak di salah satu Universitas disana. Kalaukamu merasa keberatan Dan tidak ingin ikut wisuda kamu tinggal aja di sini. Aku tidak akan memaksamu," ujar Azam.
"Kok gitu sih, Mas? Aku ini kan istri kamu, jadi kemanapun kamu pergi aku akan ikut denganmu."
"Ya udah, gak usah banyak protes! Sekarang kemasi pakaianmu!"
Iza pun menurut dan langsung mengamati pakaian yang akan dibawanya. Meskipun saat ini Iza adalah istri dari Azam, tetapi dia bukanlah pemilik hatinya karena sesungguhnya hati Azam hanya untuk Ais.
"Oh iya aku lupa ... setelah sampai disana jangan sekali-kali memberi informasi apapun kepada mama, karena saat ini aku tidak mau Mama ikut campur dengan urusanku. Kamu mengerti kan?"
"Iya, Mas. Aku ngerti."
Akhirnya malam itu juga Azam memutuskan untuk langsung berangkat ke Jakarta. Tidak sulit bagi Azam untuk mencari tahu tentang di mana keberadaan Adam berada, karena sebelumnya dia sudah tau dimana tempat tinggal Adam saat di Jakarta.
Menjadi orang ketiga dalam pernikahan Azam dan juga Ais, tentu saja Iza merasa sangat bersalah tetapi semua itu karena dia tidak mempunyai pilihan lain. Iza pun sudah bertekad ketika kelak dia sudah bisa memberikan apa yang diinginkan oleh mama Maya, dia akan pergi, meskipun dengan sejuta rasa bersalahnya.
Bagi Iza saat ini keselamatan orang tuanya adalah prioritas utama. Mama Maya menggunakan kesempatan yang ada untuk menekan Iza. Dan pada akhirnya dia berhasil memisahkan antara Azam dengan Ais.
Kabar perpisahan Azam dan juga Ais pun telah terdengar di telinga Via, mantan kekasih Azam. Awalnya wanita itulah yang mengompori malam Maya karena Ais yang tak kunjung hamil agar dia bisa mendapatkan kesempatan kembali pada Azam. Namun, sayangnya semua tak sesuai dengan prediksi. Mama Maya malah langsung menikahkan Azam dengan wanita lain. Tentu saja Via merasa sangat murka dan tidak ingin tinggal diam dengan pernikahan mereka berdua.
"Sial! Aku yang mencari celah agar wanita kampungan itu berpisah dari Azam, eh wanita tua itu malah langsung menikahkan Azam dengan wanita kampungan yang lainnya. Apakah aku tidak memenuhi kriteria untuk menjadi wanita idaman? Apakah aku harus merubah penampilanku terlebih dahulu. Berubah dengan memakai jubah!" gerutu Via dengan kesal.
Malam yang seharusnya digunakan untuk beristirahat, malah digunakan Via untuk mencari ide lagi agar bisa memisahkan Azam dengan Ais. Azam adalah miliknya. Tak akan ada satu orang pun yang bisa memiliki asam kecuali dirinya saja.
"Azam, kamu adalah milikku. Selamanya akan menjadi milikku!"
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Ozma Fridani
akhirnya Azam kembali ke Aisy harapan
Aamiin YRA
2023-07-25
2
ipit
kayaknya seru nih ..... kalau belut sawah ni jumpa dengan Ais di kampus yang sama,hmmmm Adam kayak nya perjuangan kamu bakalan sia sia deh..... 🤭
2023-05-17
1
Pujiati Astuti
dasar laki² egois kamu Azam udah nyakitin dua hati wanita
2023-05-13
0