Ucapan Azam masih terngiang-ngiang di kepala Nabila dan juga Alex. Entah apa yang telah terjadi dengan pernikahan sahabatnya dengan sang dosen itu, mengapa tiba-tiba sang dosen mengatakan jika wanita tadi dan istrinya. Lalu saat ini bagaimana dengan Aisyah?
"Aku bener-bener nggak percaya dengan kelakuan Pak Azam. Mengapa bisa dia melakukan semua ini pada Ais. Kasian sekali dia. Jika hanya akan menyakiti Ais, mengapa dulu menikahinya?" geram Alex yang tidak terima dengan kenyataan sang dosen telah menikah lagi. Padahal selama ini Alex melihat jika Ais sangat mencintai suaminya.
"Aku juga nggak habis pikir mengapa Pak Azam bisa menduakan Ais. Padahal selama ini mereka berdua sama-sama saling mencintai. Sebenarnya apa yang telah terjadi? Tidak mungkin pak Azam setega itu menduakan Ais," gumam Nabila yang merasakan ada kejanggalan dengan pernikahan kedua dosennya itu.
"Ya ... laki-laki mah gitu, Bil. Gak cukup sama satu wanita. Meskipun udah dikasih yang cantik dan sholehah, tetap saja matanya akan melirik yang di luaran sana. Tapi itu tidak berlaku untuk seorang Alex!" timpal Alex sambil membela diri.
Saat ini Nabila bisa merasakan apa yang sedang dipisahkan oleh Aisyah. Pasti rasanya terlalu sakit saat harus merelakan orang yang dicintainya memilih untuk menikah lagi dengan wanita lain. Padahal pernikahan mereka berdua baru seumur jagung. Sungguh berat ujian dalam rumah tangga sahabatnya itu.
"Lex, kita ke rumah orang tuanya Ais, yuk! Aku ingin melihat keadaan Ais!" ajak Nabila.
"Oke. Kita ke sana sekarang!" jawab Alex dengan antusias.
Perjalanan yang membutuhkan waktu 1 jam lebih untuk bisa sampai ke rumah orang tua Aisyah, karena berasal dari desa. Sepanjang perjalanan pikiran tidak tenang. Dia terus memikirkan bagaimana keadaan Aisyah, terlebih beberapa hari terakhir sahabatnya itu seringkali tidak enak badan.
"Bil, apakah Pak Azam dan Ais udah bercerai? Tapi biasanya orang yang bercerai itu tidak bisa langsung menikah dalam waktu dekat. Kayaknya harus menunggu tiga bulan, deh. Tapi pak Azam kok bisa langsung menikah lagi?" Pikiran Alex masih memikirkan pernikahan kedua dosennya. "Apakah Ais benar-benar dimadu?"
Helaan napas panjang terdengar begitu berat. Nabila tidak bisa menjawab pertanyaan Alex sebelum dia bertemu dengan Aisyah.
"Aku tidak tau, Lex! Ah, sudahlah jangan membahas masalah ini lagi. Dadaku benar-benar terasa sesak jika memikirkan masalah ini!"
Alex tahu bagaimana perasaan Nabila sebagai sahabat Aisyah. Pasti saat ini Nabila ikut hancur dan terpukul dengan kenyataan yang sedang menimpa sahabatnya.
Satu jam perjalanan tanpa berhenti membuat Alex merasa sangat lelah. Namun demi menemui Aisyah, dia mengesampingkan rasa lelahnya. Berharap kedatangannya dan juga Nabila bisa mengobati luka yang saat ini dirasakan oleh Aisyah.
"Lex, kita berhenti dulu di ruko itu, karena itu adalah ruko milik bapaknya Ais. Kita tanya dulu apakah Ais bener-bener ada di rumah atau tidak!" saran Nabila sambil menunjuk ke arah sebuah toko sembako yang berada di pinggir jalan.
"Oke!"
Mobil yang dikemudikan oleh Alex akhirnya berhenti di depan sebuah ruko yang terlihat sangat ramai.
"Semoga aja Ais bener-bener pulang ke rumah orang tuanya. Aku takut Ais pergi entah kemana karena tidak bisa menerima kenyataan pahit dalam hidupnya," kata Alex sebelum turun dari mobil.
"Mudah-mudahan saja, Ais pulang ke sini."
Disisi lain Azam sedang duduk menatap Azizah, wanita yang dinikahinya tiga hari lalu. Namun, meskipun Azam menikahi Azizah bukan berarti dia mencintainya dan melupakan Aisyah begitu saja.
Pernikahan itu terjadi karena desakan Mamanya yang sangat menginginkan seorang cucu. Dan Azizah adalah wanita yang telah dipilih untuk mengandung anak Azam.
"Iza, meskipun saat ini kita adalah pasangan suami-istri, tolong kamu jangan terlalu berharap jika aku memperlakukannya layaknya pasangan suami istri lainnya. Pernikahan ini terjadi karena keinginan mama yang menginginkan seorang pewaris. Kelak setelah kamu berhasil melahirkan anakku, maka pernikahan ini pun akan berakhir. Jadi tolong jangan memiliki sedikitpun rasa kepadaku karena rasa itu tidak akan pernah terbalaskan. Selamanya aku akan tetap mencintai Aisyah. Bahkan aku juga tidak akan menceraikannya!" jelas Azam panjang lebar.
Iza tau konsekuensi apa yang harus dia tanggung karena telah bersedia dinikahi oleh pria yang beristri. Bukan keinginannya untuk menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Azam dan juga Aisyah. Semua itu terpaksa dia lakukan karena tuntutan dari mamanya Azam yang telah banyak membantu kehidupan dimasa lalu. Dan kini Iza dipaksa untuk membalas budi kepadanya, dengan cara melahirkan calon pewaris untuk keluarganya.
"Iya, aku tau itu, Mas. Mas Azam tenang aja, aku tidak akan mempunyai perasaan apa-apa pada mas Azam. Maaf kehadiranku membuat rumah tangga mas Azam dan juga Aisyah berantakan. Tetapi itu semua bukanlah keinginanku, Mas. Aku minta maaf tidak bisa melawan keinginan mama Maya," ucap Azizah dengan rasa bersalah.
"Kamu tidak perlu meminta maaf karena semua ini bukan salahmu. Aku juga tahu jika kamu juga diancam oleh mama."
Dada Iza terasa sesak. Jika dia bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu, dia tidak akan menerima bantuan yang pernah diberikan mama Maya padanya. Namun, semua sudah terjadi begitu saja. Bahkan Iza juga tidak akan pernah menyangka jika kebaikan itu harus ada balasannya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Endang Werdiningsih
heleeehhhh ga percaya sama ucapan azam,sdh merasakan nikmat jg lama" ketagihan...
jika azam paham agama dia tdk akan berkata spt itu kpd azizah walau pernikahan karena perintah mama'a...
2023-07-19
2
Riana
jadi 3 orang yg tersakiti karena keturunan 🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺
2023-07-04
0
ipit
enak sama kamu aja ya pak dosen.kamu udah tiduran sama tu serabi, dan kamu bilang gak boleh punya perasaan sama kamu, kamubilang kamu balikan sama Aisyah lagi 😡....,,smoga aja Aiayah gak mau nerima kamu lagi.... huuuf 🙄
2023-05-05
0