" Kemana Rahma? " tanya Arini.
" Dia sudah istirahat duluan.Ayo Rin, ke kamar !kita tidur bertiga dengan Rahma." kata Amanda.
" Ya sudah,kamu istirahat dulu! besok kita lanjutkan ngobrolnya key?"kata Baim yang paling merasa senang karena kedatangan Arini.
" Iya.." jawab Arini singkat.
" Rama,terimakasih ya tadi sudah menjemputku." kata Arini pada Rama sebelum masuk ke kamarnya.
" Hhmm.." Rama tersenyum dan mengangguk.
Arini membalas dengan senyuman pula.Sungguh hari yang bahagia bagi Arini bisa melihat senyuman Rama Lagi.Baim menatap Rama lekat.Ada ketidaksukaan terpancar dari sorot matanya.Rama yang melihatnya langsung pergi ke kamarnya.
Keesokan paginya,semua sudah terlihat rapi.Sepertinya sudah siap memulai aktifitasnya .Terkecuali Arini yang masih berpakaian santai,belum siap berangkat ke kantor meskipun sudah mandi.
Karena letak kantor yang dekat dengan apartemen,Arini tak perlu lagi buru buru berangkat.Dia bisa berangkat mendekati jam kantor.
" Kamu gak ngantor Rin?" tanya Amanda.
" Nanti aja! Kan tinggal jalan" jawab Arini.
" Sore nanti kamu ke kampus jam berapa?" tanya Baim.
" Sama seperti biasa jam 7"
" Bareng yuk?" ajak Baim.
" Ntar ngrepotin kamu!" kata Arini.
" Aku ada kelas juga di kampus tapi jam 8.Gapapa deh kalau kita bareng!" kata Baim lagi.Kapan lagi bisa bareng Arini.
Dari serunya obrolan mereka,hanya Rahma yang diam tak peduli.Dia semakin benci melihat Arini sok akrab dengan teman temannya.Sementara Rama ,dia masih dengan sikap cueknya.
" Gimana Rin? "tanya Baim masih antusias ingin bareng dengan Arini.
" Iya boleh!" jawab Arini.
Sungguh bahagia Baim dibuatnya.Akhirnya dia bisa jalan bareng Arini meskipun cuma jalan menuju kampus.
- - -
Sementara di rumah keluarga Arini..
Mama Arini mengalami strok ringan,setelah terjatuh dari kamar mandi.Kini nyonya Erika harus duduk di kursi roda dan tidak bisa bicara.Setiap hari hanya pengasuh yang melayani nyonya Erika dengan telaten.
Sementara papa Arini,tuan Surya sudah jarang terlihat di rumah.Tuan Surya menghabiskan waktunya hanya di kantor dan menemui rekan bisnisnya.Sesekali beliau pulang ke rumah,itupun cuma sebentar. Mandi dan ganti baju kemudian berangkat lagi.Begitu seterusnya.
Sebenarnya Arini berasal dari keluarga terpandang.Papanya yang pebisnis,membuat keluarganya semakin bergelimangan harta.Apa saja bisa didapatnya dengan mudah.Tak terkecuali Arini,dia hidup serba berkecukupan.
Arini sebenarnya mempunyai saudara laki laki yang kini sedang menempuh pendidikan di london inggris.Karena tidak pernah pulang,jadi Aryo kakak Arini tidak tau menahu tentang kondisi keluarga di Indonesia.Arini juga tidak pernah komunikasi dengan kakaknya itu.
Karena kejadian perjodohan dari ayahnya itulah,kini Arini harus meninggalkan semua kemewahan yang sudah diberikan tuan Surya ,papanya.
Sudah menjadi tradisi di dunia bisnis,bahwa para pebisnis ulung tidak sembarangan memilih calon menantu.Mereka saling menjodohkan anak cucu mereka untuk tetap bisa mempertahankan bisnisnya.Maksudnya adalah mereka tidak ingin harta yang sudah didapatnya dengan susah payah,hanya berakhir pada orang orang yang bukan levelnya.
Namun tidak dengan Arini,dia tetap menolak yang namanya dijodohkan.Arini lebih memilih diusir dari rumah dan dicoret namanya dari ahli waris keluarga daripada harus menerima perjodohan karena bisnis.Kini Arini meninggalkan semua kemewahan itu dan hidup sederhana dengan mandiri.
- - -
Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB.Sesuai dengan janjinya pada Baim yang akan mengajaknya pulang bareng,Arini pun menunggunya di gerbang kampus.Tak lama berselang,mobil Baim sudah ada di samping Arini.
" Ayo masuk! kita pulang!" kata Baim sambil membukakan pintu untuk Arini.
" Iya.." Arini segera masuk mobil Baim.Dia sudah jengah dengan pandangan sinis orang orang yang ada di sekitarnya.
Arini merasa heran,kenapa akhir akhir ini pandangan orang orang terhadapnya menjadi aneh.
" Kamu kenapa cemberut gitu?" kata Baim yang merasa lucu melihat Arini memajukan bibirnya.
" Kamu merasa aneh gak sih! kenapa mereka pada melihatku seperti itu!" kata Arini kesal .
" Mungkin mereka cemburu sama kamu ,karena sampai saat ini kamu masih kelihatan cantik!" rayu Baim.
" Gombal..pinter merayu kamu ternyata?"
" Gak juga sih! cuma sama kamu saja!"jawab Baim membuat Arini tersipu malu.
Kini Baim dan Arini sudah sampai di apartemen.Tadi Baim sempat ngajak Arini makan,namun ditolaknya karena merasa sudah malam.Akhirnya mereka membeli makanan cepat saji dan dibawa pulang.
Seperti malam sebelumnya,di ujung lorong Arini melihat mereka bertiga lagi seperti kemarin.Arini melihat Baim.Namun Baim cuek saja.
" Apa mungkin Baim tidak melihatnya?" batin Arini.
Arini mempercepat langkahnya hingga berjejer dengan Baim.Dan lagi lagi setelah sampai depan kamar,Arini tak melihat ketiga sosok tadi .
" Kamu kenapa?" tanya Baim melihat Arini begitu tegang hingga keluar keringat dingin di keningnya.
" Gapapa!" jawab Arini singkat.
Mereka berdua memasuki apartemen.Sangat sepi,sepertinya tidak ada orang di rumah.Atau mungkin sudah istirahat semua?
" Kamu gak makan dulu Rin?" tanya Baim.
" Aku mandi dulu deh,lengket semua! jika kamu ingin makan duluan silahkan gapapa.." kata Arini.
" Aku juga mandi dulu deh!nanti kita makan bareng bareng aja!" kata Baim yang juga merasa lengket tubuhnya dan ingin segera berendam air hangat.
Arini dan Baim pun menuju kamarnya masing masing..
Di dalam kamar ternyata juga sepi.Amanda dan Rahma tak kelihatan batang hidungnya .Arini langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Arini masih kepikiran tentang tiga sosok yang berdiri di ujung lorong.Wajahnya tampak pucat,tapi mengapa hanya Arini yang melihatnya.Sedangkan Rama dan Baim...
Arini menyelesaikan ritual mandinya.Perutnya sudah meronta minta diisi..
Setelah ganti baju,Arini bergegas keluar kamar menuju meja makan.Ternyata semua sudah berkumpul disana.
" Hai..kalian sudah sampai?" tanya Arini basa basi.
" Kami baru sampai,lihat makanan di meja langsung pingin makan aja" Kata Andi yang tak sungkan,langsung mengambil bungkusan nasi padang di depannya tanpa meminta ijin yang membelinya.
Kini mereka menghabiskan makanan bersama sama.Arini sengaja membeli makanan untuk semua penghuni apartemen 502.
Keesokan paginya,karena ini hari minggu,Arini tidak buru buru untuk bangun.Arini membuka matanya dan merentangkan kedua tangannya hingga menguap.Kenapa sepi sekali?Amanda dan Rahma sudah tidak ada di ranjangnya.Arini bergegas membersihkan diri di kamar mandi.
Tak lama di kamar mandi,Arini menyudahi ritual mandinya.Dia keluar dan berganti pakaian.Arini segera menuju meja makan karena perutnya sudah keroncongan.Suasana di luar kamar sangat dingin.
' Masih sepi,kemana mereka?' gumam Arini.
Arini mencoba mengetuk pintu kamar para cowok,tapi tak ada sahutan.Karena perutnya sudah lapar,Arini segera menyantap habis makanan di meja makan.Entah siapa yang menghidangkannya,karena tidak ada orang di rumah Arini tak perlu lagi minta ijin.Dia langsung menyantapnya sampai habis karena memang hanya satu porsi saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
@krhmd24_
mungkin pas naik mobil dan motor, jiwa Arini ngerasa seolah naik dua kendaraan itu, tapi tubuh kasarnya malah berjalan kaki dan lari (atau bisa dibilang dia mengalami ilusi). hanya soal waktu, dimana yg dirasakan jiwa Arini cepat sampai sementara tubuh kasarnya lama. sama halnya tidur. kita ngerasa seolah tidur hanya semenit atau sejam namun aslinya tidur bisa 8 jam. dan untuk apartemennya, saya pikir ketika Arini memasuki apartemen itu, dia langsung berpindah dimensi ke alam ghaib.
2024-07-08
1
Lia
apa teman2 arini semua adalah makhluk halus ya...dan apartemen 502 itukuburan...iya enggak sih ???
2023-08-11
0
senja
sinis sm aneh beda kan? sinis kayak sirik, nah itu kan bukan iri, tp anggep dia "gila" kan?
2022-03-26
0