Arini beranjak dari ranjang untuk ke dapur mencari makanan yang bisa mengganjal perutnya yang keroncongan.
Dapur terlihat rapi,sepertinya tidak ada aktivitas makan disini.Sudah jam 8 pagi,pasti semua sudah berangkat.Tak ada makanan yang tersaji,hanya ada beberapa potongan roti di kulkas.Arini mengambil dua potongan roti tersebut dan mengolesinya dengan selai kacang diatasnya.Sepertinya cukup untuk mengganjal perut.
Setelah selesai memakan roti untuk sarapan,Arini mengambil obat penurun demam.Untung dia selalu menyediakan beberapa obat di dalam tasnya,untuk persediaan jika sesuatu terjadi tiba tiba seperti saat ini.
Arini kembali merebahkan tubuhnya setelah meminum obat penurun demam.Entah kenapa kepalanya masih terasa berat.Arini memejamkan mata,berharap pusing kepalanya segera hilang.Dia pun tertidur.
Arini merasa ada yang membelai rambutnya.Ingin sekali Arini membuka matanya dan melihat siapa yang membelainya dari belakang.Namun matanya terasa berat untuk dibuka.Badannya pun terasa kaku tak bisa bergerak.Arini masih punya kekuatan untuk bicara.Dengan segala kemampuannya,dia berusaha untuk tetap mengeluarkan suaranya.
" Siapa?" tanya Arini.Masih hening tak ada sahutan.Seketika Arini merasa ada hembusan nafas di lehernya.Terasa hangat.Meskipun kulit Arini masih bisa merasakan hembusan nafas seseorang di belakangnya,tapi tubuhnya tetap tak bisa digerakkan.Dia seakan lumpuh!
" Siapa ?" sekali lagi Arini bertanya.Deru nafas itu semakin mendekat di telinganya.
" Ini aku sayang.."
" Rama..kau kah itu?" Arini langsung mengenali suara berat Rama.
" Iya ini aku..Maafkan aku tidak memberikan kabar padamu.Apa kau merindukanku?" Rama langsung mencium telinga dan rambut Arini.Arini jadi geli,karena tak bisa menggerakkan badannya apalagi membuka matanya.Arini hanya merasa merinding pada sekujur tubuhnya.
" Kamu kemana saja Rama?" tanya Arini masih memejamkan matanya.
" Aku pulang,ibuku sakit!"
" Oh ya?"
" Maaf aku gak pamit karena mendadak!"
" Gapapa!"
Arini merasakan pelukan hangat Rama dari belakang.Nyaman sekali.Ingin sekali Arini membalas pelukan Rama,tapi apa daya saat ini tubuhnya tidak bisa digerakkan sama sekali .
" Kamu tau Rin?Aku sudah menceritakan hubungan kita pada keluargaku.Awalnya mereka tidak setuju,setelah aku memberi penjelasan akhirnya mereka memaklumi dan merestuinya."
" Tapi aku belum pernah bertemu mereka.Bagaimana bisa langsung tidak setuju?" tanya Arini heran.
" Karena kita baru saja bertemu.Jadi mereka pikir ini hanya cinta semu,dan tidak akan bertahan lama." jelas Rama.
Arini hanya diam mendengarkan.Memang benar yang dikatakan Rama,hubungan mereka baru saja dimulai.Apakah mungkin bisa langsung melanjutkan yang lebih serius?
" Rin,kamu mencintaiku kan?" tanya Rama.
" Hhmmm..."
" Rin,maukah kamu menjalin hubungan yang lebih serius denganku? maukah kamu menikah denganku? menjadi ibu dari anak anak kita kelak?"
" Kamu melamarku Rama? tentu saja aku mau?"
" Bulan depan aku akan mengajakmu pulang ke tempatku.Aku kenalkan kamu pada keluargaku.Kamu mau kan?"
" Iya Rama!"
" Aku mencintaimu Arini.Sangat sangat mencintaimu!"
Rama semakin mengeratkan pelukannya.Arini merasakan kehangatan menjalar dari belakang tubuhnya.Arini masih memejamkan matanya dan tak bergerak.Hingga terlelap..
Dua jam kemudian...
Arini membuka matanya,dia menggeliat merasakan tubuhnya remuk redam.Kini tubuhnya sudah merasa baikan,pusing di kepalanya juga sudah hilang.Semua karena Rama.
"Rama.."
Arini bergegas keluar kamar,tanpa memperhatikan penampilannya yang berantakan.
Sepi! tak didapati siapapun disana.Sekilas Arini memperhatikan meja makan,banyak tersaji aneka makanan yang menggugah selera.Disana juga terdapat note kecil berwarna pink.Arini mengambil note tersebut dan membacanya.
------------------------------------------------------------------------------
Dear Arini,
Pasti sekarang kamu sudah baikan.Sengaja kubuatkan makanan kesukaan kamu.
Maaf,aku harus kembali ke kantor.Jadi tidak bisa menemanimu makan siang.
Dimakan ya..
Semoga suka!
Love you,
Rama
------------------------------------------------------------------------------
" Jadi Rama yang membuat ini semua?" Arini sangat beruntung.
Tadi pagi hanya makan dua potong roti,sekarang banyak menu seperti di restoran.Ini delivery atau buat sendiri?Arini tak peduli darimana,kini dia sudah menikmati hidangan yang disiapkan Rama untuknya.
Setelah merasa kenyang,Arini membersihkan piring dan mangkok bekas makannya.Dia mencucinya dan mengembalikan ke tempatnya semula.
Arini kembali ke kamar.Dia ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi.Arini belum berani mandi karena tubuhnya masih meriang.
Karena di rumah sepi,Arini ingin jalan jalan di luar sebentar.Mungkin di taman depan apartemen lebih segar.
Segera Arini keluar kamar,betapa terkejutnya dia ketika membuka pintu.Sudah ada anak kecil lima tahun yang menyapanya.
" Kakak cantik.." sapanya.
" Hai..kamu siapa?" tanya Arini.
" Namaku Ryo.Aku tinggal di atas" Arini tidak mengerti dengan apa yang dimaksud anak kecil itu.
Ryo menarik tangan Arini.Dia mengajak Arini ke lantai atas menggunakan lift.Saat berada di lantai paling atas apartemen,sungguh Arini dibuat terkejut.Ternyata disini ramai sekali.Mungkin di dalam terlihat sepi karena mereka disini. Begitu pikir Arini.
Disini ada kolam renang,taman bermain,bahkan mini cafe pun ada.Kenapa baru sekarang Arini melihat ini?Ternyata di atas apartemen ada tempat seindah ini.Ryo mengajak Arini menemui orangtuanya.Ternyata mereka sedang duduk di kursi pinggir kolam renang.
" Mama,papa..aku sudah membawa kakak cantik kesini!" kata Ryo pada orangtuanya.
" Hai..aku Indri mamanya Ryo.Ini papanya ,mas Aryo." Indri memperkenalkan diri pada Arini.
" Arini..salam kenal!" kata Arini.
" Maaf ya. Sudah beberapa hari yang lalu Ryo ingin bertemu denganmu.Tapi kamu nya selalu langsung masuk kamar.Jadi,kami tidak berani ganggu" Kata Indri.
" Kenapa tidak mengetuk pintu saja?" tanya Arini.
" Kakak yang di rumah kak Arini jahat semua .Ryo takut!" Ryo langsung memeluk mamanya.
' Apa mereka tiga orang yang sering berdiri di ujung lorong?' Arini hanya menebak,tapi tak berani bertanya.
" Minum Rin!" Indri menyodorkan syrup strawberry pada Arini.
" Terimakasih kak!" Arini menerima gelas pemberian Indri.
Ketika hendak meminumnya,Arini mencium bau amis pada gelas tersebut.Seketika angin berhembus dan menjatuhkan gelas yang dipegang Arini.
" Maaf kak! gak sengaja!"kata Arini sambil memunguti pecahan gelas yang berhamburan di lantai.
" Kakak sebaiknya kembali,itu ada kakak jahat yang di rumah kakak!" Arini melihat ke arah yang ditunjuk Ryo.
' Rama?' batin Arini.
Rama berdiri di depan pintu dengan wajah murka.Dia berlalu pergi masuk ke dalam pintu tersebut.
" Maaf ya kak,aku pergi dulu! lain kali kita ngobrol lagi." Arini segera berlari meninggalkan Ryo dan keluarganya.
Arini mengejar Rama.Dia berpikir,bukankah Rama sudah kembali ke kantor?kenapa sudah balik lagi?Arini ingin tau apa yang dilakukan Rama.Dia segera kembali ke kamarnya.
Saat sudah di dalam apartemen .Arini langsung mencari keberadaan Rama.Dia berteriak memanggil Rama tapi tak ada jawaban. Memang Rama tak pernah bersuara keras.Hanya suara lembutnya yang selalu di dengar Arini bahkan berbisik,seolah hanya dia saja yang berhak mendengarnya.
Rama sudah duduk di sofa menghadap televisi,tapi tidak menyalakannya.Arini mendekat hendak menyapanya,tapi Rama malah berdiri dan membentak Arini.Arini sungguh kaget dengan sikap Rama saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
senja
karna jarang bertetangga dg manusia n ngobrol, jd pada iri ya
2022-03-26
1
jully
kek nya gelas yang jatuh ulah rama, ia tidak mau arini meminum darah dah keknya.
Dan rama murka gara² takut arini akan tau bahwa dirinya adalah hantuuuuuuyu hihihi
2021-05-14
1
Metta Wullan Ndarie
anak itu td manusia bukan sih. 🤭
2021-04-30
0