Orangtua Rama sangat terpukul,tak menyangka putra satu satunya nekat melakukannya.Hal ini membuat mama Rama sedih sehingga mengganggu kesehatannya.
Tak lama setelahnya,mama Rama dinyatakan meninggal dunia.
** flashback off
" Rin..are you OK!" Yuli melambaikan tangannya di depan Arini.Arini pun tersadar dari lamunannya.
" Kok jadi melow gini sih? kasihan banget itu keluarga?"Arini menangis menunjukkan empatinya.
" Rin..itu bukan Rama pacar elo kan?" tanya Yuli.
" Menurut elo gue pacaran sama hantu gitu?setau gue yang namanya hantu atau sejenisnya,kalaupun bisa dipegang pasti hawanya itu dingin dan bikin merinding.Sedangkan Rama pacar gue itu hangat.Sentuhannya,belaiannya,ciumannya..uhhh"Arini membayangkan Rama dalam angan angannya dan tersenyum.
" Dasar bucin.." Yuli pergi meninggalkan Arini.
" Hey tunggu..bayar dulu?"Arini mengikuti Yuli menuju meja kasir.
" Ngomong ngomong siapa nama lengkap pacar kamu?kenapa tadi kamu biasa saja mendengar ceritaku tentang Rama?Dosen Rama itu adanya sepuluh tahun yang lalu loh!Sekarang udah gak ada yang namanya dosen Rama." Yuli melirik Arini sambil memberikan kartu kredit pada kasir yang diberikan Bagas tadi.Arini hanya nyengir,sampai sekarang dia belum tau nama lengkap Rama.
" Sorry..lupa nanya!"
" Apa?? jadi dari kemarin kemarin itu kamu belum tanya nama lengkapnya?"Yuli semakin curiga sepertinya ada yang aneh dengan sahabatnya ini.
" Abisnya,tiap kali ketemu akunya terpesona.Jadi gak kepikiran tanya yang aneh aneh!" jawab Arini.
" Ya ..aku paham! dunia hanya milik berdua"Yuli geleng geleng kepala meninggalkan meja kasir.Arini setia mengikutinya dari belakang.
Tak disangka di sudut ruangan ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sejak tadi.Bibirnya pun tersenyum.
"Kamu milikku Arini!"
- - -
Setelah keluar dari restoran,Yuli dan Arini berpisah dan pulang ke rumah masing masing.Arini berjalan kaki menuju apartemennya karena memang lokasinya tak jauh dari restoran tersebut.Saat di lantai satu apartemen,Arini bertemu Maya.Maya masih terlihat pucat dan letih.Sepertinya dia juga baru tiba di apartemen.
" May..kamu gapapa kan? darimana?" Arini menghampiri Maya dan mengajaknya duduk sebentar di tangga.
" Aku dari apotek beli penambah darah.Akhir akhir ini aku kurang tidur gara gara sesuatu yang selalu memelukku saat aku tidur .Aku jadi penasaran deh kak? sekarang hampir setiap malam dia datang.Tapi selalu tak bersuara,anehnya tubuhku tak bisa ku gerakkan.Ini antara mimpi dan kenyataan.Aku jadi takut deh kak!" curhat Maya pada Arini.
"Kamu gak diapa apain kan? maksudku dia hanya meluk kamu aja,gak melakukan hal hal aneh?" tanya Arini.
" Gak ada kak! sejauh ini hanya meluk aja.Tiap aku tanya selalu gak ada jawaban!" Maya memeluk erat Arini.Arini merasakan bahwa Maya memang benar benar takut.
Arini hanya diam memeluk Maya.Dia tak habis pikir,siapa yang memeluk Maya setiap malam?Sepertinya memang bukan manusia?Gak mungkin ada seseorang yang dengan sengaja masuk ke kamar Maya dan tidur di tempat tidurnya..Tapi siapa?
" Oh ya May..Gimana kalau kita pergi ke taman di atas gedung ini?"Arini mencoba menghibur Maya.
" Tapi kak..setahuku taman itu cuma ada di depan apartemen deh!Aku belum pernah dengar ada taman di atas?"
" Tapi aku pernah kesana loh May..dua kali malahan!"
Arini menjelaskan keberadaan taman di atas gedung,tapi Maya masih tak percaya.Akhirnya Arini mengajak Maya ke lantai atas untuk membuktikan bahwa apa yang dikatakannya memang benar adanya.Karena Maya juga penasaran,akhirnya dia menyetujui ajakan Arini.
" Dari yang aku dengar ya kak,di atas itu sering ada kejadian orang bunuh diri loh!" kata Maya.
" Jangan bikin takut deh May..parno nih!"Arini jadi merinding..Dia jadi berpikir apa iya semua itu halusinasinya saja? tapi Arini kesana dua kali masak iya itu hanya halu saja?
Sesampainya di lantai atas,Arini dibuat kaget dengan keadaan sekitar.Ternyata benar yang dikatakan Maya,tak ada taman disini.Lalu yang dilihatnya waktu itu?...
Taman, kolam renang dan mini cafe?
Sekarang?
Hanya lantai kosong yang dibatasi pagar pembatas setinggi dada orang dewasa.
Arini sangat syok! kakinya gemetar,tubuhnya seakan lemas,matanya berkunang kunang dan tiba tiba gelap.Arini pingsan.Maya sangat kaget,dia bingung ,apa yang harus dilakukannya.Sedangkan malam itu sepi tak ada orang.Namun tiba tiba..
"Arini kenapa? "Rama terlihat panik.Dia segera menggendong Arini.
"Kakak siapa?" tanya Maya.
" Aku pacarnya" jawab Rama.
" Ternyata pacarnya kak Arini ganteng sekali.Coba aja aku masih bersamanya.." Sejenak Maya teringat saat saat mesra bersama sang pacar dulu.Sayangnya semua telah berakhir.
Maya mengikuti Rama yang menggendong Arini menuju kamarnya.Maya langsung pamitan begitu tiba di depan kamarnya.Rama hanya mengangguk dan segera masuk ke apartemennya.Rama meletakkan Arini di ranjangnya dan berusaha membangunkannya.
Setelah diberi kayu putih,Arini tersadar dari pingsannya.Begitu melihat Rama di depannya,Arini langsung bangun memeluk Rama dan kemudian menangis.
" Sayang maafin aku.Aku gak pernah mendengar kata kata kamu" Arini mengusap air matanya menggunakan baju Rama.
" Jangan jorok!" Rama melepaskan pelukan Arini dan memberikan tisu padanya.Arini hanya tersenyum malu.
" Apa yang kamu lakukan di atas sana? bukankah aku sudah bilang jangan kesana lagi?" Rama membantu membasuh air mata Arini yang masih mengalir membasahi pipinya.
" Iya maaf...Tadi aku hanya ingin menunjukkan pada Maya kalau ada taman di atas seperti yang pernah kulihat sebelumnya.Maya tak percaya makanya kami kesana untuk membuktikannya." jelas Arini.
" Terus..siapa yang bener?" tanya Rama.
" Iya aku yang salah! maaf!"
" Istirahatlah!kamu sudah makan?"
"Sudah tadi sama Yuli!"
Rama beranjak pergi dan membiarkan Arini untuk istirahat.Arini kembali merebahkan tubuhnya di kasur.Diapun terlelap.
- - -
Setelah mendengar kabar kecelakaan orangtuanya,Viona dengan diantar Bagas pergi ke rumah sakit tempat orangtuanya dirawat. Sesampainya di rumah sakit,Viona langsung bertanya pada petugas.Namun tidak terdapat nama orangtua Viona sebagai pasien.Padahal tadi jelas banget yang menelfon Viona menyebutkan alamat rumah sakitnya.
" Apa gak sebaiknya kamu telfon orangtuamu dulu!" kata Bagas
" Iya..kenapa aku gak kepikiran? aku panik! jadi langsung percaya gitu aja!"
Viona segera telfon mamanya,dan mamanya sendiri yang mengangkat telfon.Sungguh mama Viona sangat terkejut dengan penjelasan Viona Ternyata ada orang tak bertanggungjawab sudah menebar hoax pada Viona.Viona sangat bersyukur karena kedua orang tuanya baik baik saja.Viona dan Bagas akhirnya meninggalkan rumah sakit tersebut.
" Aku antar kamu pulang ya?" pinta Bagas.
" Maaf saya telah merepotkan anda!" balas Viona.
" Jangan sungkan!"
Kini Bagas mengantarkan Viona pulang ke kos kosan .Ternyata Viona orang yang mandiri.Dia memilih kos agar tidak merepotkan orangtuanya lagi.Sama dengan Arini ,wanita mandiri.Idaman Bagas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Lany Rusmiyati
Maya bisa lihat Rama yah
2022-09-17
0
Sahril Banon
orang yg nga di bekalin iman mudah di prdayain setan
2022-09-08
0
Sahril Banon
bgas orangnya nga bgus mudah berpaling
2022-09-08
0