Paginya Arini bergegas mandi karena harus ke kantor.Semalam dia bermimpi tentang mamanya.Entah kenapa setelah sekian lama,baru kali ini Arini kangen mamanya.
" Mungkin aku harus mengunjungi mama.Apa aku ajak Rama aja,sekalian aku kenalin ke mama." Arini jadi ingin cepat cepat pulang menemui mamanya.
Arini pun bergegas ke kantor dan memulai aktifitasnya.Waktu sudah hampir siang,Arini berlari menuju ke kantornya karena tak ingin terlambat.Dan hampir saja...
Bagas datang setelah Arini duduk di kursinya dengan nafas yang masih tersengal sengal.
" Pagi Rin..?"sapa Bagas.
" Pagi bos!" jawab Arini.
Bagas hanya memandang Arini sambil tersenyum,dan berlalu menuju meja kerjanya.Yuli yang melihatnya langsung menghampiri Arini.
" Benerkan? bos sepertinya menaruh hati padamu!" Yuli berbisik pada Arini dengan sewot.
"Kamu ingin disapa bos juga? aku bilang nih!" Arini mulai meledek Yuli.
" Yee.." Yuli manyun dan kembali ke mejanya.
" Oh ya Rin.. aku punya teman anak komunikasi,namanya Viona.Setelah aku tanya tentang dosen yang bernama Rama,dia bilang gak ada dosen yang bernama Rama di jurusan komunikasi."kata Yuli yang ternyata masih kepo.
Jadi selama ini Yuli mencari informasi tentang Rama melalui temennya Viona yang kebetulan anak komunukasi semester tujuh.
" Masasih?" Arini jadi heran.
" Nama lengkapnya siapa? siapa tau pake nama panggilan lain?" tanya Yuli makin penasaran.
" Nanti aku tanya lagi.Oh ya..kapan hari itu,dia juga di kampus nungguin ujian.Trus kami pulang bareng"Arini meyakinkan Yuli.
" Dia pacar kamu?pacar kamu dosen?sayang sekali jurusan komunikasi,coba di jurusan kita? Yuli berandai andai dan tersenyum sendiri.
" Memangnya kenapa kalau di jurusan kita?" Arini menjadi kepo.
" Kali aja kamu tinggal minta nilai bagus sama dia.Trus aku nebeng gitu.haha..." Yuli tertawa renyah membayangkan dapat nilai bagus tanpa susah payah.
" Gak jujur itu namanya" tegas Arini.
Pandangan Yuli masih menerawang,jika saja pacarnya seorang dosen,pasti dia akan merayu pacarnya agar mendapat nilai bagus.Yuli tertawa lirih masih dalam angan angannya.Arini hanya geleng geleng kepala sambil memijit pucuk hidungnya.
- - -
Ujian di kampus sudah selesai,jadi sudah tidak ada lagi materi sampai hasil ujian keluar.Sepulang dari kantor ,Arini langsung kembali ke apartemen .Dia ingin istirahat lebih awal.
Saat berjalan di lorong apartemen menuju kamarnya,Arini bertemu dengan Maya yang saat itu sedang menenteng dua koper besar seperti mau pindahan.
" Maya..kamu mau kemana kok nenteng koper besar gitu? mau pindahan?" tanya Arini penasaran.
" Oh..enggak kok kak! ini punya kakakku.Dia mo menikah besok,jadi aku membawakan bajunya .Kan setelah nikah nanti dia akan tinggal dengan suaminya." jelas Maya meletakkan koper yang diseretnya itu ke lantai.
" Memangnya disini kamu tinggal sama kakakmu saja?" Arini jadi kepo.Selama ini Arini memang tidak tau Maya tinggal sama siapa.
" Ya..tadinya cuma berdua sama kakak!karena dia pergi,sekarang aku sendiri.Huaa...." Maya jadi sedih membayangkan kembali kebersamaan dengan kakaknya sejak kecil .
" Sudah jangan menangis,kan ada aku?" lagi lagi Arini jadi dewi penolong.
" Makasih ya kak?" Maya langsung memeluk Arini.
Arini menuju kamarnya,sedangkan Maya membawa koper kakaknya ke lantai bawah.Karena ditunggu kakaknya yang sudah turun duluan.
" Oh ya May..dapat salam dari kak Baim!" Arini berbalik ingin melihat reaksi Maya.Dia menyampaikan salam dari Baim,padahal itu inisiatifnya sendiri.
" Hah!" Maya kaget saat mendengar nama Baim.Arini tersenyum kepadanya .
" Apakah nama panjangnya Ibrahim Kurniawan?"tanya Maya masih belum yakin.
"Bagaimana kamu bisa tau?kalian sudah kenalan?" Arini menjadi curiga.
" Ah tidak tidak..aku hanya teringat masa laluku jika mendengar nama itu." Maya berlalu sambil tersipu malu.
" Ada apa dengan mereka? masa lalu?"Arini berandai andai. Apa terjadi sesuatu dengan mereka?Arini menjadi curiga.Lama dia berdiri di depan pintu.Hingga seorang anak kecil menarik narik bajunya.
" Aarrrgggh...Rio? bikin kaget saja!"kata Arini memegang dadanya.
" Maaf kak! Aku mengagetkanmu!" kata Rio penuh dengan pemikirannya.
" Kenapa kamu sendirian.Orangtuamu kemana?"tanya Arini celingak celinguk mencari keberadaan orang tua Rio.
" Kami main petak umpet kak!kakak mau ikut?" Rio meyakinkan arini.
" Seru banget kayaknya,boleh deh!" Arini menyetujui ajakan Rio.Rio pun senang melihatnya.
Arini bertemu lagi dengan Indri dan Aryo. Orang tua Rio.Kini mereka main petak umpet.Aryo yang jadi pencarinya.Arini ,Indri dan Rio mencari tempat persembunyian.Rio berlari mengikuti ibunya.Sedangkan Arini bersembunyi di balik semak yang ada di taman.
Hari hampir gelap.Arini merasa belum ditemukan.Namun perutnya sudah mulai keroncongan.
" Haruskah aku kembali saja?" batin Arini.
Karena sudah larut ,Arini pun berniat pulang meninggalkan permainannya.Sudah sepi? kemana mereka?
Arini merasakan hawa dingin menjalar di sekujur tubuhnya.Dia langsung berlari menuju kamarnya.Dengan nafas ngos ngosan,Arini segera masuk ke apartemennya,kamar 502.
Sesampainya di dalam, Arini disambut Rama dengan wajah bengisnya.Rama berkacak pinggang,dengan mata melotot hampir keluar dari tempatnya.Rama kelihatan agak seram malam ini.
"Darimana saja kamu selama seminggu? kenapa tidak memberi kabar padaku?" Rama sudah menahan amarahnya.
" Apa? seminggu?" Arini menjadi heran.
" Katakan kamu kemana?" Rama semakin menampakkan kemarahannya.Matanya memerah seakan ingin menerjang lawannya.
" Tadi sore sepulang dari kantor,aku main petak umpet dengan Rio dan keluarganya."
" Bruaakkkk" Rama menggebrak pintu kamar Arini dengan tangannya.Arini jadi kaget.Kenapa setiap mendengar nama Rio dan keluarganya ,Rama menjadi sangat marah.
" Sudah aku katakan,jangan berhubungan dengan mereka"Rama semakin marah,dia mencengkeram leher Arini sangat kuat hingga kehabisan nafas.
" Kamu hanya bilang agar aku tidak berada di lantai atas .Bukan memutuskan hubungan pertemanan dengan mereka."Arini berkata dengan sisa kekuatannya.Nafasnya semakin sesak,hingga tubuhnya mulai lemah.
Rama melepaskan cengkramannya dan berlalu meninggalkan Arini.Arini merasa tubuhnya tak berdaya,dia terjatuh di depan pintu kamarnya.
"Apa yang terjadi pada Rama? kenapa dia jadi sekasar ini?" Arini berusaha bangkit dan masuk ke dalam kamarnya.Dia langsung merebahkan dirinya di atas ranjang.
Setelah membersihkan diri,Arini bercermin di depan meja riasnya.Cengkraman tangan Rama masih terasa di lehernya.Arini melihat lehernya,tak ada bekas?
Arini merasa tadi Rama mencekik lehernya,bahkan kukunya seakan menancap di kulit putihnya.Tapi kenapa sekarang tak ada bekasnya?
" Aneh! padahal tadi beneran Rama mencekikku.Bahkan sampai sekarang masih terasa tangannya menempel dileherku.Tapi ,kenapa tidak ada bekas sama sekali? bahkan memar merah saja tidak ada! Aduh perutku?" Arini memegang perutnya ,dia sangat kelaparan saat ini.Segera Arini pergi ke dapur,namun dia melihat ada banyak sekali hidangan di meja makan .Dan sebuah note..
----------------------------------------------------------------------------
Sayang maafkan aku,aku khilaf! Aku hanya khawatir karena sudah satu minggu kamu gak ada kabar.Aku hampir stres karena mencarimu tidak ketemu.
Aku belikan ini untukmu.Makanlah! kamu pasti lapar sekali.
Sekali lagi maafin aku ya?
Love you,
Rama
------------------------------------------------------------------------------
" Sayang..kalau seperti ini bagaimana aku bisa marah?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Sahril Banon
arini nie bgus juga sih krn bisa ngeliat hantu sklipun nga sdr klo di skelilingnya hantu smua hnya sja yg kalah sma arini nga ada prtahanan diri, lemah dan gampng di mamfaatkn juga mudah jatuh cinta dan bodohnya mau sja di gauli intim sma hantu aduh... parah ngimna y klo smpe arini tu tau temn juga pcrnya semua nya hantu
2022-09-07
0
Yunita Nita
penghuni nya hntu semua
2021-03-04
2
Baroon boy
kok hantu lebih manis dari manusia sih?😍😍😍 aq jadi baper
2020-09-03
6